Anda di halaman 1dari 8

MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS | pkmtrea https://pkmtrea.wordpress.

com/2013/07/21/materi-penyuluhan-hivaids/

pkmtrea

The greatest WordPress.com site in all the land!

MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS

JULY 21, 2013 ANNEKEKHONG LEAVE A COMMENT

12.00

Normal
0

false
false
false

EN-US
X-NONE
X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bo om:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;

1 of 8 29/07/2015 11:54
MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS | pkmtrea https://pkmtrea.wordpress.com/2013/07/21/materi-penyuluhan-hivaids/

mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

Pengertian HIV/AIDS

AIDS atau Sindrom Kehilangan Kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang
tubuh manusia seesudah system kekebalannya dirusak oleh virus HIV. Akibat kehilangan kekebalan
tubuh, penderita AIDS mudah terkena bebrbagai jenis infeksi bakteri, jamur, parasit, dan virus tertentu
yang bersifat oportunistik. Selain itu penderita AIDS sering kali menderita keganasan,khususnya
sarcoma Kaposi dan imfoma yang hanya menyerang otak. Virus HIV adalah retrovirus yang termasuk
dalam family lentivirus. Retrovirus mempunyai kemampuan menggunakan RNA-nya dan DNA pejamu
untuk membentuk virus DNA dan dikenali selam periode inkubasi yang panjang. Seperti retrovirus
yang lain, HIV menginfeksi tubuh dengan periode imkubasi yang panjang (klinik-laten), dan utamanya
menyebabkan munculnya tanda dan gejala AIDS. HIV menyebabkan beberapa kerusakan system imun
dan menghancurkannya. Hal tersebut terjadi dengan menggunakan DNA dari CD4+ dan limfosit untuk
mereplikasi diri. Dalam prose itu, virus tersebut menghancurkan CD4+ dan limfosit.

Secara structural morfologinya, bentuk HIV terdiri atas sebuah silinder yang dikelilingi
pembungkus lemak yang melingkar-melebar. Pada pusat lingkaran terdapat untaian RNA. HIV
mempunyai 3 gen yang merupakan komponen funsional dan structural. Tiga gen tersebut yaitu gag, pol,
dan env. Gag berarti group antigen, pol mewakili polymerase, dan env adalah kepanjangan dari envelope
(Hoffmann, Rockhstroh, Kamps,2006). Gen gag mengode protein inti. Gen pol mengode enzim reverse
transcriptase, protease, integrase. Gen env mengode komponen structural HIV yang dikenal dengan
glikoprotein. Gen lain yang ada dan juga penting dalam replikasi virus, yaitu : rev, nef, vif, vpu, dan vpr.

Siklus Hidup HIV

Sel pejamu yang terinfeksi oleh HIV memiliki waktu hidup sangat pendek; hal ini berarti HIV
secara terus-menerus menggunakan sel pejamu baru untuk mereplikasi diri. Sebanyak 10 milyar virus
dihasilkan setiap harinya. Serangan pertama HIV akan tertangkap oleh sel dendrite pada membrane
mukosa dan kulit pada 24 jam pertama setelah paparan. Sel yang terinfeksi tersebut akan membuat
jalur ke nodus limfa dan kadang-kadang ke pembuluh darah perifer selama 5 hari setelah papran,
dimana replikasi virus menjadi semakin cepat.

Siklus hidup HIV dapat dibagi menjadi 5 fase, yaitu :

· Masuk dan mengikat

· Reverse transkripstase

· Replikasi

· Budding

· Maturasi

2 of 8 29/07/2015 11:54
MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS | pkmtrea https://pkmtrea.wordpress.com/2013/07/21/materi-penyuluhan-hivaids/

Tipe HIV

Ada 2 tipe HIV yang menyebabkan AIDS: HIV-1 dan HIV-2.

HIV-1 bermutasi lebih cepat karena reflikasi lebih cepat. Berbagai macam subtype dari HIV-1
telah d temukan dalam daerah geografis yang spesifik dan kelompok spesifik resiko tinggi

Individu dapat terinfeksi oleh subtipe yang berbeda. Berikut adalah subtipe HIV-1 dan
distribusi geografisnya:

Sub tipe A: Afrika tengah

Sub tipe B: Amerika selatan,brasil,rusia,Thailand

Sub tipe C: Brasil,india,afrika selatan

Sub tipe D: Afrika tengah

Sub tipe E:Thailand,afrika tengah

Sub tipe F: Brasil,Rumania,Zaire

Sub tipe G: Zaire,gabon,Thailand

Sub tipe H: Zaire,gabon

Sub tipe O: Kamerun,gabon

Sub tipe C sekarang ini terhitung lebih dari separuh dari semua infeksi HIV baru d seluruh
dunia

Cara penularan HIV/AIDS

Virus HIV menular melalui enam cara penularan, yaitu :

1. Hubungan seksual dengan pengidap HIV/AIDS

Hubungan seksual secara vaginal, anal, dan oral dengan penderita HIV tanpa perlindungan bisa
menularkan HIV. Selama hubungan seksual berlangsung, air mani, cairan vagina, dan darah dapat
mengenai selaput lender vagina, penis, dubur, atau mulut sehingga HIV yang terdapat dalam cairan
tersebut masuk ke aliran darah (PELKESI, 1995). Selama berhubungan juga bisa terjadi lesi mikro pada
dinding vagina, dubur, dan mulut yang bisa menjadi jalan HIV untuk masuk ke aliran darah pasangan
seksual (Syaiful, 2000).

2. Ibu pada bayinya

Penularan HIV dari ibu pada saat kehamilan (in utero). Berdasarkan laporan CDC Amerika, prevalensi
HIV dari ibu ke bayi adalah 0,01% sampai 0,7%. Bila ibu baru terinfeksi HIV dan belum ada gejala
AIDS, kemungkinan bayi terinfeksi sebanyak 20% sampai 35%, sedangkan kalau gejala AIDS sudah
jelas pada ibu kemungkinannya mencapai 50% (PELKESI, 1995). Penularan juga terjadi selama proses
persalinan melalui transfuse fetomaternal atau kontak antara kulit atau membrane mukosa bayi dengan
darah atau sekresi maternal saat melahirkan (Lily V, 2004).

3. Darah dan produk darah yang tercemar HIV/AIDS

3 of 8 29/07/2015 11:54
MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS | pkmtrea https://pkmtrea.wordpress.com/2013/07/21/materi-penyuluhan-hivaids/

Sangat cepat menularkan HIV karena virus langsung masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke
seluruh tubuh.

4. Pemakaian alat kesehatan yang tidak steril

Alat pemeriksaan kandungan seperti speculum,tenakulum, dan alat-alat lain yang darah,cairan vagina
atau air mani yang terinfeksi HIV,dan langsung di gunakan untuk orang lain yang tidak terinfeksi bisa
menularkan HIV.(PELKESI,1995).

5. Alat-alat untuk menoleh kulit

Alat tajam dan runcing seperti jarum,pisau,silet,menyunat seseorang, membuat tato,memotong


rambut,dan sebagainya bisa menularkan HIV sebab alat tersebut mungkin di pakai tampa disterilkan
terlebih dahulu.

6. Menggunakan jarum suntik secara bergantian

Jarum suntik yang di gunakan di fasilitas kesehatan,maupun yang di gunakan oleh parah pengguna
narkoba (injecting drug user-IDU) sangat berpotensi menularkan HIV. Selain jarum suntik, pada para
pemakai IDU secara bersama-sama juga mengguna tempat penyampur, pengaduk,dan gelas pengoplos
obat,sehingga berpotensi tinggi untuk menularkan

HIV tidak menular melalui peralatan makan,pakaian,handuk,sapu tangan,toilet yang di pakai secara
bersama-sama,berpelukan di pipi,berjabat tangan,hidup serumah dengan penderita HIV/AIDS, gigitan
nyamuk,dan hubungan social yang lain.

C. Manifestasi Klinis

Gejala dini yang sering dijumpai berupa eksantem, malaise, demam yang menyerupai flu biasa sebelum
tes serologi positif. Gejala dini lainnya berupa penurunan berat badan lebih dari 10% dari berat badan
semula, berkeringat malam, diare kronik, kelelahan, limfadenopati. Beberapa ahli klinik telah membagi
beberapa fase infeksi HIV yaitu :

1.Infeksi HIV Stadium Pertama

Pada fase pertama terjadi pembentukan antibodi dan memungkinkan juga terjadi gejala-gejala yang
mirip influenza atau terjadi pembengkakan kelenjar getah bening.

2.Persisten Generalized Limfadenopati

Terjadi pembengkakan kelenjar limfe di leher, ketiak, inguinal, keringat pada waktu malam atau
kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas dan sariawan oleh jamur kandida di mulut.

3.AIDS Relative Complex (ARC)

Virus sudah menimbulkan kemunduran pada sistem kekebalan sehingga mulai terjadi berbagai jenis
infeksi yang seharusnya dapat dicegah oleh kekebalan tubuh. Disini penderita menunjukkan gejala
lemah, lesu, demam, diare, yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya dan berlangsung lama, kadang-
kadang lebih dari satu tahun, ditambah dengan gejala yang sudah timbul pada fase kedua.

4.Full Blown AIDS.

4 of 8 29/07/2015 11:54
MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS | pkmtrea https://pkmtrea.wordpress.com/2013/07/21/materi-penyuluhan-hivaids/

Pada fase ini sistem kekebalan tubuh sudah rusak, penderita sangat rentan terhadap infeksi sehingga
dapat meninggal sewaktu-waktu. Sering terjadi radang paru pneumocytik, sarcoma kaposi, herpes yang
meluas, tuberculosis oleh kuman opportunistik, gangguan pada sistem saraf pusat, sehingga penderita
pikun sebelum saatnya. Jarang penderita bertahan lebih dari 3-4 tahun, biasanya meninggal sebelum
waktunya.

D.Komplikasi

a. Oral Lesi

Karena kandidia, herpes simplek, sarcoma Kaposi, HPV oral, gingivitis, peridonitis Human
Immunodeficiency Virus (HIV), leukoplakia oral, nutrisi, dehidrasi, penurunan berat badan, keletihan
dan cacat.

b. Neurologik

kompleks dimensia AIDS karena serangan langsung Human Immunodeficiency Virus (HIV) pada sel
saraf, berefek perubahan kepribadian, kerusakan kemampuan motorik, kelemahan, disfasia, dan isolasi
social.

Enselophaty akut, karena reaksi terapeutik, hipoksia, hipoglikemia, ketidakseimbangan elektrolit,


meningitis / ensefalitis. Dengan efek : sakit kepala, malaise, demam, paralise, total / parsial.

Infark serebral kornea sifilis meningovaskuler,hipotensi sistemik, dan maranik endokarditis.

Neuropati karena imflamasi demielinasi oleh serangan Human Immunodeficienci Virus (HIV)

c. Gastrointestinal

Diare karena bakteri dan virus, pertumbuhan cepat flora normal, limpoma, dan sarcoma Kaposi.
Dengan efek, penurunan berat badan,anoreksia,demam,malabsorbsi, dan dehidrasi.

Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma,sarcoma Kaposi, obat illegal, alkoholik. Dengan
anoreksia, mual muntah, nyeri abdomen, ikterik,demam atritis.

Penyakit Anorektal karena abses dan fistula, ulkus dan inflamasi perianal yang sebagai akibat infeksi,
dengan efek inflamasi sulit dan sakit, nyeri rectal, gatal-gatal dan siare.

d. Respirasi

Infeksi karena Pneumocystic Carinii, cytomegalovirus, virus influenza, pneumococcus, dan


strongyloides dengan efek nafas pendek ,batuk, nyeri, hipoksia, keletihan, dan gagal nafas.

e. Dermatologik

Lesi kulit stafilokokus : virus herpes simpleks dan zoster, dermatitis karena xerosis, reaksi otot, lesi
scabies/tuma, dan dekobitus dengan efek nyeri,gatal,rasa terbakar,infeksi skunder dan sepsis.

f. Sensorik

Pandangan : Sarkoma Kaposi pada konjungtiva berefek kebutaan

5 of 8 29/07/2015 11:54
MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS | pkmtrea https://pkmtrea.wordpress.com/2013/07/21/materi-penyuluhan-hivaids/

Pendengaran : otitis eksternal akut dan otitis media, kehilangan pendengaran dengan efek nyeri.

E. Pemeriksaan Penunjang

1. Konfirmasi diagnosis dilakukan dengan uji antibody terhadap antigen virus structural. Hasil positif
palsu dan negative palsu jarang terjadi.

2. Untuk transmisi vertical (antibody HIV positif) dan serokonversi (antibody HIV negative), serologi
tidak berguna dan RNA HIV harus diperiksa. Diagnosis berdasarkan pada amflikasi asam nukleat.

3. Untuk memantau progresi penyakit, viral load (VL) dan hitung DC4 diperiksa secara teratur
(setiap8=12 minggu). Pemeriksaan VL sebelum pengobatan menentukan kecepatan penurunan CD4,
dan pemeriksaan pascapengobatan (didefinisikan sebagai VL <50 kopi/mL). menghitung CD4
menetukan kemungkinan komplikasi, dan menghitung CD4 >200 sel/mm3 menggambarkan resiko yang
terbatas. Adapun pemeriksaan penunjang dasar yang diindikasikan adalah sebagai berikut :

Semua pasien CD4 <200 sel/mm3

Antigen permukaan HBV* Rontgen toraks

Antibody inti HBV+ RNA HCV

Antibody HCV Antigen kriptokukus

Antibody IgG HAV OCP tinja

Antibody Toxoplasma

Antibody IgG sitomegalovirus CD4 <100 sel/mm3

Serologi Treponema PCR sitomegalovirus

Rontgen toraks Funduskopi dilatasi

Skrining GUM EKG

Sitologi serviks (wanita) Kultur darah mikrobakterium

· HAV, hepatitis A, HBV, hepatitis B, HCV, hepatitis C

· *Antigen/antibody e HBV dan DNA HBV bila positif.

· + Antibodi permukaan HBV bila negative dan riwayat imunisasi

· Bila terdapat kontak/riwayat tuberculosis sebelumnya, pengguna obat suntik dan pasien dari
daerah endemic tuberculosis.

4. ELISA (Enzyme-Linked ImmunoSorbent Assay) adalah metode yang digunakan menegakkan


diagnosis HIV dengan sensitivitasnya yang tinggi yaitu sebesar 98,1-100%. Biasanya tes ini memberikan
hasil positif 2-3 bulan setelah infeksi.

5. WESTERN blot adalah metode yang digunakan menegakkan diagnosis HIV dengan sensitivitasnya
yang tinggi yaitu sebesar 99,6-100%. Pemeriksaanya cukup sulit, mahal, dan membutuhkan waktu
sekitar 24 jam.

6 of 8 29/07/2015 11:54
MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS | pkmtrea https://pkmtrea.wordpress.com/2013/07/21/materi-penyuluhan-hivaids/

6. PCR (polymerase Chain Reaction), digunakan untuk :

a. Tes HIV pada bayi, karena zat antimaternal masih ada pada bayi yang dapat menghambat
pemeriksaan secara serologis. Seorang ibu yan menderita HIV akan membentuk zat kekebalan untuk
melawan penyakit tersebut. Zat kekbalan itulah yang diturunkan pada bayi melalui plasenta yang akan
mengaburkan hasil pemeriksaan, seolah-olah sudah ada infeksi pada bayi tersebut. (catatan : HIV
sering merupakan deteksi dari zat anti-HIV bukan HIV-nya sendiri).

b. Menetapakan status infeksi individu yang seronegatif pada kelompok berisiko tinggi.

c. Tes pada kelompok berisiko tinggi sebelum terjadi serokonversi.

d. Tes konfirmasi untuk HIV-2, sebab ELISA mempunyai sensitivitas rendah untuk HIV-2.

7. Serosurvei, untuk mengetahui prevalensi pada kelompok berisiko, dilaksanakan 2 kali pengujian
dengan reagen yang berbeda.

8. Pemeriksaan dengan rapid test (dipstick).

E. Tata Laksana HIV

Belum ada penyembuhan untuk AIDS, jadi perlu dilakukan pencegahan Human Immunodeficiency
Virus (HIV) untuk mencegah terpajannya Human Immunodeficiency Virus (HIV), bisa dilakukan
dengan :

Melakukan abstinensi seks / melakukan hubungan kelamin dengan pasangan yang tidak terinfeksi.

Memeriksa adanya virus paling lambat 6 bulan setelah hubungan seks terakhir yang tidak terlindungi.

Menggunakan pelindung jika berhubungan dengan orang yang tidak jelas status Human
Immunodeficiency Virus (HIV) nya.

Tidak bertukar jarum suntik,jarum tato, dan sebagainya.

Mencegah infeksi kejanin / bayi baru lahir.

Apabila terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV), maka pengendaliannya yaitu :

Pengendalian Infeksi Opurtunistik

Bertujuan menghilangkan, mengendalikan, dan pemulihan infeksi opurtunistik, nasokomial, atau sepsis.
Tidakan pengendalian infeksi yang aman untuk mencegah kontaminasi bakteri dan komplikasi
penyebab sepsis harus dipertahankan bagi pasien dilingkungan perawatan kritis.

Terapi AZT (Azidotimidin)

Disetujui FDA (1987) untuk penggunaan obat antiviral AZT yang efektif terhadap AIDS, obat ini
menghambat replikasi antiviral Human Immunodeficiency Virus (HIV) dengan menghambat enzim
pembalik traskriptase. AZT tersedia untuk pasien AIDS yang jumlah sel T4 nya <>3 . Sekarang, AZT
tersedia untuk pasien dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV) positif asimptomatik dan sel T4 >
500 mm3

7 of 8 29/07/2015 11:54
MATERI PENYULUHAN HIV/AIDS | pkmtrea https://pkmtrea.wordpress.com/2013/07/21/materi-penyuluhan-hivaids/

Terapi Antiviral Baru

Beberapa antiviral baru yang meningkatkan aktivitas system imun dengan menghambat replikasi virus /
memutuskan rantai reproduksi virus pada prosesnya. Obat-obat ini adalah :

Didanosine

Ribavirin

Diedoxycytidine

Recombinant CD 4 dapat larut

Vaksin dan Rekonstruksi Virus

Upaya rekonstruksi imun dan vaksin dengan agen tersebut seperti interferon, maka perawat unitkhusus
perawatan kritis dapat menggunakan keahlian dibidang proses keperawatan dan penelitian untuk
menunjang pemahaman dan keberhasilan terapi AIDS.

Pendidikan untuk menghindari alcohol dan obat terlarang, makan-makanan sehat,hindari stress,gizi
yang kurang,alcohol dan obat-obatan yang mengganggu fungsi imun.

Menghindari infeksi lain, karena infeksi itu dapat mengakti an sel T dan mempercepat reflikasi
Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Blog at WordPress.com. | The Ryu Theme.

 Follow

Follow “pkmtrea”

Build a website with WordPress.com

8 of 8 29/07/2015 11:54

Anda mungkin juga menyukai