Anda di halaman 1dari 20

PENYULUHAN KEWASPADAAN

DAN PENCEGAHAN PENYAKIT


PNEUMONIA CORONA VIRUS

Dr Gatiningdyah Sriwijayanti
RSD Bagas Waras Klaten
Pneumonia 2019-nCoV
• Laporan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China
31/12/ • Awalnya per tgl 3 Januari hanya 44 pasien
19

• Outbreak dicurigai terkait dengan suatu pasar di Wuhan


• The Huanan Seafood wholesale di Wuhan di tutup
1/1/20

• Secara epidemiologi outbreak berkaitan dengan paparan satu pasar di Kota Wuhan
• sampel isolat untuk diidentifikasi mikroorganisme penyebab  tipe baru Coronavirus (10/1/20)
 11-
12/1/20 • Transmisi hewan ke manusia

• 15 pekerja medis terinfeksi, 1 pasien dalam kondisi kritis,


• Tim di China mengonfirmasi virus Wuhan dapat transmisi melalui manusia ke manusia
 22/1/20

• Terkonfirmasi kasus terdapat di 29 dari 31 provinsi di China


• Teridentifikasi 15 staff rumah sakit terinfeksi
 Kondisi
terkini • 14 kota di China di karantina
Tiap jam kasus terus bertambah dan semakin meluas ke berbagai negara
Sumber gambar: https://www.marketwatch.com/story/how-the-mysterious-coronavirus-from-china-has-spread-so-quickly-2020-01-21
Penularan CoV

• Tranmisi dari manusia ke manusia:

• Via droplet saluran napas seperti batuk dan bersin

• Kontak dekat personal (menyentuh atau jabat tangan)

• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh mulut,

hidung, atau mata sebelum mencuci tangan

• Kontaminasi feses

• Pada kasus ini, masih terus diteliti

• Terdapat kasus, satu pasien,  “a suspected super-spreader” diduga telah menularkan ke 14 staff di

satu rumah sakit


Sensitivitas Coronavirus

Coronavirus baru sensitive terhadap pemanasan 56℃ selama 30


menit, 75% alcohol, Disinfektan berisi chlorine, hydrogen peroxide
disinfectant, chloroform dan pelarut lipid dapat secara efektif
menginaktivasi virus.
Alur Pneumonia nCoV
Diagnosis laboratorium: Pengumpulan spesimen
Kultur darah
• kultur darah untuk bakteri, idealnya sebelum terapi antibiotik (jangan menunda terapi antibiotik dengan menunggu
kultur darah)

Sampel spesimen saluran napas


• saluran napas atas (nasofaring dan orofaring)
• saluran napas bawah (sputum, aspirat endotrakeal, atau bilasan broncoalveolar)
• KEDUANYA diambil
• tes nCoV oleh RT-PCR
• mungkin hanya mengambil sampel dari saluran napas bawah jika tersedia segera seperti pasien dengan ventilator

Serologi
• hanya jika RT-PCR tidak tersedia.

Kasus terkonfirmasi nCoV


• Ulangi pengambilan sampel dari saluran napas atas dan bawah untuk petunjuk klirens dari virus. Frekuensi: 2-4 hari
sampai 2 kali hasil negatif dari kedua sampel serta secara klinis perbaikan setidaknya 24 jam. spesimen di ambil
sesering mungkin harian bila diperlukan untuk kepentingan PPI.
Terapi suportif dan monitoring
• Target saturasi SpO2≥90% (tidak hamil) ≥92-95% (hamil)
Suplementasi oksigen • Anak dengan tanda kegawatan target SpO2 ≥94%, jika tidak ≥90%
• Ketersediaan: pulse oximetri; system oksigen yang berfungsi, masker pemberi oksigen dan lainnya

Terapi cairan • Terapi cairan konservatif jika tidak ada bukti syok

• Antimikroba untuk pathogen-pathogen yang menjadi biasanya penyebab sesuai dengan diagnosis
Pemberian antimikroba empiris klinis, berdasarkan epidemiologi lokal dan panduan tatalaksana
• Pemberian antibiotik dalam satu jam dari asesmen awal untuk pasien dengan sepsis

kortikotiroid sistemik tidak diberikan


• Berdasarkan penelitian; kurang bermanfaat bahkan ada kemungkinan merugikan (nekrosis
rutin untuk tatalaksana pneumonia avascular; klirens virus tertunda; infeksi sekunder)
virus atau ARDS

• Perburukan klinis: gagal napas cepat progresif dan sepsis, dan penerapan tatalaksana suportif
Observasi segera

Pahami kondisi co-morbid pasien untuk • Selama tatalaksana intensif , tentukan terapi kronik yang dilanjutkan dan terapi yang perlu di
hentikan sementara.
menyesuaikan tatalaksana kondisi kritis • Komunikasi dengan pasien dan keluarga: dukungan dan informasi prognosis
dan prognosis • Pahami nilai pasien dan preferensi pasien terkait dengan intervensi
Health Advice (WHO)
Cegah diri sendiri dari penyakit Cegah orang lain tertular/sakit
Tutup mulut dan hidung
dengan tissue atau siku Hindari bepergian
Hindari kontak ketika batuk atau bersin
jika sakit atau
langsung tanpa bepergian ke tempat
terproteksi dengan Terapkan Buang tissue ke tempat sampah outbreak
orang sakit saluran tertutup
napas dan hewan hand hygiene
peliharaan ataupun Gunakan masker
Cuci tangan setelah batuk atau
hewan liar bersin atau kontak orang sakit jika sakit

Makanan yang aman Ketika berbelanja di Pasar Ketika bekerja di Pasar

Cuci tangan setelah menyentuh


hewan atau produk hewan Gunakan proteksi tubuh, sarung
tangan dan wajah ketika memegang Sering cuci tangan, terutam
Masak matang dan produk hewan setelah memegang produk
higienis Hindari menyentuh hewan

Hindari kontak hewan Lepaskan baju pelindung setelah


sakit dan spoil meat bekerja, cuci setiap hari
Desinfektan tempat
Hindari kontak stray animal Hindari keluarga terpapar pakaian kerja, sehari sekali
dan sampah atau cairan kerja

Anda mungkin juga menyukai