Dr Gatiningdyah Sriwijayanti
Pneumonia 2019-nCoV
• Laporan kasus pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China
31/12/ • Awalnya per tgl 3 Januari hanya 44 pasien
19
• Secara epidemiologi outbreak berkaitan dengan paparan satu pasar di Kota Wuhan
• sampel isolat untuk diidentifikasi mikroorganisme penyebab tipe baru Coronavirus (10/1/20)
11-
12/1/20 • Transmisi hewan ke manusia
• Menyentuh benda atau permukaan yang terdapat virus disana dan ketika menyentuh mulut,
• Kontaminasi feses
• Terdapat kasus, satu pasien, “a suspected super-spreader” diduga telah menularkan ke 14 staff di
Serologi
• hanya jika RT-PCR tidak tersedia.
Terapi cairan • Terapi cairan konservatif jika tidak ada bukti syok
• Antimikroba untuk pathogen-pathogen yang menjadi biasanya penyebab sesuai dengan diagnosis
Pemberian antimikroba empiris klinis, berdasarkan epidemiologi lokal dan panduan tatalaksana
• Pemberian antibiotik dalam satu jam dari asesmen awal untuk pasien dengan sepsis
• Perburukan klinis: gagal napas cepat progresif dan sepsis, dan penerapan tatalaksana suportif
Observasi segera
Pahami kondisi co-morbid pasien untuk • Selama tatalaksana intensif , tentukan terapi kronik yang dilanjutkan dan terapi yang perlu di
hentikan sementara.
menyesuaikan tatalaksana kondisi kritis • Komunikasi dengan pasien dan keluarga: dukungan dan informasi prognosis
dan prognosis • Pahami nilai pasien dan preferensi pasien terkait dengan intervensi
Health Advice (WHO)
Cegah diri sendiri dari penyakit Cegah orang lain tertular/sakit
Tutup mulut dan hidung
dengan tissue atau siku Hindari bepergian
Hindari kontak ketika batuk atau bersin
jika sakit atau
langsung tanpa bepergian ke tempat
terproteksi dengan Terapkan Buang tissue ke tempat sampah outbreak
orang sakit saluran tertutup
napas dan hewan hand hygiene
peliharaan ataupun Gunakan masker
Cuci tangan setelah batuk atau
hewan liar bersin atau kontak orang sakit jika sakit