TINJAUAN TEORI
tubuh yang diserang untuk membentuk virus DNA yang dapat dikenali
tanda dan gejala AIDS. Penurunan sistem kekebalan tubuh pada orang yang
sistem kekebalan tubuh (bukan penyakit bawaan tetapi didapat dari hasil
(HIV) (Widoyono, 2011). AIDS adalah suatu kondisi ketika limfosit dan sel-
AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat virus HIV; atau
infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV,
FIV, dan lain-lain) (Syafrudin dkk, 2011). Hubungan antara HIV dan AIDS
5
6
paparan HIV.
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu virus disebut HIV,
yaitu merupakan retrovirus RNA tungggal. Virus ini telah diisolasi pada
Institute Pasteur di Paris pada tahun 1983. Terdapat 2 jenis virus HIV, yaitu
HIV-1 dan HIV-2. Pada sebagian besar kasus yang tersebar diseluh dunia,
yang serupa dengan HIV-1, namun masa perkembangannya lebih lambat dan
HIV dikenal dengan jenis virus berupa retrovirus. Retrovirus ini media
Acid (RNA) dengan berat molekul 9,7 kb (kilobases). Strukturnya terdiri dari
lapisan luar atau envelop yang terdiri atas glikoprotein gp120 yang melekat
pada glikoprotein gp4. Dibagian dalamnya terdapat lapisan kedua yang terdiri
dari protein p17. Setelah itu terdapat inti HIV yang dibentuk oleh protein p24.
Didalam inti terdapat komponen penting berupa dua buah rantai RNA dan
ternyata mempunyai peran yang penting pada terjadinya infeksi oleh karena
mempunyai afinitas yang tinggi terhadap reseptor spesifik CD4 dari sel Host.
Molekul RNA dikelilingi oleh kapsid berlapis dua dan suatu membran
2.1.3. Patofisiologi
Perjalanan klinis pasies AIDS dari tahap infeksi HIV sampai AIDS,
partikel virus akan bergabung dengan DNA pasien, sehingga orang yang
terinfeksi HIV seumur hidup akan tetap terinfeksi. Kebanyakan pasien akan
memperlihatkan gejala yang tidak khas seperti demam, nyeri menelan, ruam-
ruam, diare, atau batuk selama 3-6 minggu pasca terinfeksi. Gejala ini dikenal
sebagai infeksi primer yang berkaitan dengan periode pertama kalinya HIV
menginfeksi tubuh.
Molekul reseptor membran CD4 pada sel sasaran akan diikat oleh HIV
dalam tahap infeksi. HIV terutama akan menyerang limfosit CD4. Limfosit
CD4 berikatan kuat dengan gp120 HIV sehingga gp41 dapat memerantarai
fusi membran virus ke membran sel. Dua ko-reseptor permukaan sel, CCR5
dan CXCR4 diperlukan, agar glikoprotein gp120 dan gp41 dapat berikatan
HIV. Monosit dan makrofag yang terinfeksi dapat berfungsi sebagai reservoir
8
untuk HIV tetapi tidak dihancurkan oleh virus. HIV bersifat politronik dan
dapat menginfeksi beragam sel manusia, seperti sel Natural Killer (NK),
limfosit B, sel endotel, sel epitel, sel langerhans, sel dendritik, sel mikroglia
dan berbagai jaringan tubuh. Setelah virus berfusi dengan limfosit CD4, maka
apoptosis (kematian sel terprogram) anergi (pencegahan fusi sel lebih lanjut),
atau pembentukan sinsitium (fusi sel). Ketika seseorang terkena HIV, virus
ini tidak langsung menyebabkan penyakit AIDS tapi memerlukan waktu yang
cukup lama. Masa transmisi virus ini dapat berlangsung selama 5-10 tahun
vagina, dan ASI. Namun belum terdapat data bahwa cairan tubuh seperti :
urine, saliva, air mata dan keringat dapat menjadi media penularan virus
yakni:
Penularan dapat terjadi melalui transfusi darah atau produk darah, atau
penggunaan alat – alat yang sudah dikotori darah seperti jarum suntik,
c. Perinatal
Lebih dari 90% anak yang terinfeksi HIV didapat dari ibunya,
atau mukosa bayi atau tertelannya darah ibu selama proses kelahiran.
lahir per vaginam. Transmisi postpartum dapat juga melalui ASI yakni
pada usia bayi menyusui, pola pemberian ASI, kesehatan payudara ibu,
dan adanya lesi pada mulut bayi. Seorang bayi yang baru lahir akan
a. Bersalaman
b. Berpelukan
a. Exit (keluar) : virus harus keluar dari dalam tubuh orang yang terinfeksi
HIV
b. Survive (hidup) : virus harus tetap bertahan hidup setelah keluar dari
tubuh
seseorang
Sindroma HIV akut adalah istilah untuk tahap awal infeksi HIV.
Gejala dan tanda klinis yang patut diduga infeksi HIV menurut WHO
a. Keadaan umum :
3) Diare (terus menerus atau intermitten) yang lebih dari satu bulan.
4) Limfadenopati meluas
b. Kulit :
genital (genital warts), folikulitis dan psoriasis sering terjadi pada orang
c. Infeksi
vagina berulang
kotangiosum, kondiloma.
12
kognitif.
berikut ;
kekebalan tubuh akibat HIV terjadi karena HIV menyerang sel CD4 yang
HIV pada tahap ini sekitar 50-70% akan menunjukkan gejala seperti flu,
demam, nyeri otot dan sendi serta pembengkakan kelenjar getah bening
yang muncul rata-rata pada minggu ke 2-4 setelah terpapar HIV dan akan
Kadar virus relative rendah dan tingkat kekebalan tubuh dilihat dari
saja.
c. Stadium 2
Perjalanan virus pada tahap ini adalah: berat badan menutun <10% tanpa
pada kuku.
d. Stadium 3
1) Berat badan menuru >20% tanpa sebab, diare kronis tanpa sebab
3) Kandidiasis oral
4) TB paru
e. Stadium 4
6) Kandidiasis esophagus
7) TB ekstra paru
9) Ensefalopati HIV
kerangka etis yang menghargai hak dan kebutuhan ODHA dan pasangannya
b. B (Be faithful) : Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak
berganti-ganti pasangan).
menggunakan kondom.
dapat ditemukan pada air liur, air mata dan urine orang yang terinfeksi
Tes HIV terdiri atas beragam jenis dan tidak ada tes HIV yang
pengulangan terhadap tes untuk memastikan diagnosis. Ada tiga jenis utama
dalam darah. Antibodi HIV adalah protein yang diproduksi tubuh sebagai
16
respons terhadap infeksi HIV. Tes antibodi terdiri atas beberapa jenis,
antara lain:
ELISA, namun saat ini Western Blot sudah jarang digunakan sebagai
tes HIV.
mendeteksi RNA atau DNA HIV dalam darah. Tes PCR dilakukan
dengan cara memperbanyak DNA melalui reaksi enzim. Tes PCR dapat
17
dilakukan untuk mendeteksi antigen HIV yang dikenal dengan p24 dan
keberadaan virus HIV dapat terdeteksi sejak dini sebelum antibodi HIV
Pajanan dalam Dianjurkan obat ARV Dianjurkan obat Umumnya tidak perlu Tidak
jumlah banyak (y.i. untuk PPP ARV untuk PPP obat ARV, perlu
tumpahan banyak pertimbangkan ARV PPP
darah) untuk PPP bila sumber
berisiko
(sumber: Kemenkes RI, 2016)
berbeda respon terhadap infeksi HIV. Terdapat peranan dari sel dendritik
(DCs), sel T pada desidual, trofoblas, makrofag, sel natural killer (NK) dan
utama sel dendritik ialah myeloid sel dendritik dan plasmasitoid sel
inilah yang memegang peranan penting pada respon adaptasi polarisasi dan
Terbukti dengan adanya ekspresi dari human beta defensins 1 dan 3 oleh sel
sekresi LIF, IL-16, SDF-1 dan regulated upon activation normal T cell
ekspresi mRNA pada wanita yang mendapat ARV. Pemberian ZDV dapat
ekspresi beberapa sitokin mayor pada plasenta. Usia dan kebiasaan merokok
Belum dapat dipastikan secara jelas penyebab penularan HIV dari ibu
pada plasenta memungkinkan darah ibu mengalir pada janin. Kerusakan ini
dapat disebabkan oleh penyakit lain dari ibu, terutama malaria dan TB
lain;
bayi dari HIV tetapi perlindungan menjadi tidak efektif jika ibu:
AIDS.
kurang-lebih 5-10%.
Bayi yang terinfeksi dari ibu, mempunyai resiko lebih tinggi pada
persalinan adalah:
kurang-lebih 10-20%.
payudara.
kemungkinan terinfeksi.
kurang-lebih 5-20%.
22
3) HIV dideteksi di kolostrum dan susu ibu namun resiko relative rendah
sebesar 10% diatas 24-36 bulan pemberian ASI (Kemenkes RI, 2013).
a. Lama terapi ARV <6 bulan secara klinis akan meningkatkan resiko
(Tania, 2015)
c. Mencegah terjadinya penularan HIv dari ibu hamil HIv positif ke bayi
yang dikandungnya
inderanya untuk menggali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah
setelah orang melaukan deteksi terhadap suatu objek atau fenomena melalu
guru dengan menggunakan indra serta akal dan belajar yang bersifat rabbani
kegiatan atau aktifitas manusia baik yang dapat diamati langsung dari
maupun tidak dapat diamati oleh pihak luar (Dewi & Wawan, 2010, p.15).
baik buruknya tindakan terhadap stimulus tersebut bagi dirinya, hal ini
yang positif, maka suatu perilaku yang diadopsi akan bertahan lama.
25
a. Tahu (know)
dalam hal ini mengingat kembali (recall). Kata kerja yang digunakan
b. Memahami (comprehension)
dipelajari. Seseorang yang telah paham terhadap objek atau materi harus
c. Aplikasi (application)
menggunakan suatu materi yang telah dipelajari pada suatu situasi dan
d. Analisis (analysis)
masih dalm satu struktur organisasi dan memiliki keterkaitan satu sama
lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,
e. Sintesis (synthesis)
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (evaluation)
yakni :
lain. Apabila tidak berhasil, maka akan dicoba kemungkinan yang lain
yang dihadapi.
pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut
rasional, jika dapat diterima akal sehat maka hal tersebut akan
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara atau metode ini disebut sebagai
(Notoatmodjo, 2010):
a. Pendidikan
orang lain terkait suatu hal tertentu agar dapat dipahami. Pendidikan
informasi.
b. Pekerjaan
c. Usia
daya ingat seseorang dapat dipengaruhi oleh usia. Hal ini yang
d. Minat
mendalami atau mempelajari suatu hal tertentu yang pada akhirnya dapat
e. Pengalaman
Kebudayana dimana kita tinggal memiliki banyak aturan dan tradi yang
tertulis maupun tidak tertulis. Aturan dan tradisi inilah yang ikut andil
g. Media
baik informasi ilmiah maupun informsi publik. Hal ini sangat membantu
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
32
(Notoatmodjo, 2007).
jawaban, baik secara lisan maupun tulisan. Pertanyaan atau tes dapat
pilihan ganda dan betul-salah lebih disukai untuk dijadikan sebagai alat
dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang
yang ingin kita ukur dapat disesuaikan dengan tingkatan pengetahuan yang
menjodohkan.
seluruh pertanyaan.
seluruh pertanyaan.
seluruh pertanyaan.
34
Ibu Hamil
Cara
Memperoleh
1. Usia
Pengetahuan
2. Pendidikan
3. Pekerjaan 1. Tradisional
4. Media 2. Modern
Informasi
Baik
Kuesioner
Cukup
Pengetahuan
tentang HIV Kurang
Tingkat
Pengetahuan :
1. Tahu
1. Tahu
2. Memahami
2. Memahami
3. Aplikasi
4. Analisis
Keterangan :
5. Sintesis
: yang tidak diteliti
6. Evaluasi
: yang diteliti