Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH TENTANG

“ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN”

OLEH :

ZAHARIA

YAYASAN WAHANA BHAKTI KARYA HUSADA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIPLOMA III

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT MARTHEN INDEY

JAYAPURA TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas rahmat-Nya sehingga penyusunan makalah ANATOMI
FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN, ini dapat terselesaikan
dengan baik.Dan makalah ini sebagai bukti untuk memenuhi bahwa
penulis telah melaksanakan tugas dengan baik.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis tidak dapat


menyelesaikan makalah ini tanpa adanya bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis sangat berterimah kasih kepada Dosen


pembimbing FAZRYANI MAZITA T, S.Kep,Ns,MKM, dan pihak
lainnya dan kiranya makalah ini dapat menjadi sumber
pembelajaran kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan

Dan penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari


kesempurnaan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat penulis harapkandemi kesempurnaan makalah
selanjutnya, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkan untuk diserap oleh tubuh
dengan jalan proses pencernaan (mengunyah, menelan, dan
pencampuran) dengan enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari
mulut sampai usus.
Makalah yang di komsusmsi hanya akan diserap dan digunakan
oleh tubuh bila telah melalui proses pencernaan. Proses pencernaan itu
sendiri ada yang bekerja secara mekanik dan ada pula yang yang
bekerja secara kehendak (volunteer) dan ada pula yang bekerja di luar
kehendak (involunter).

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu bagaimanakah
anatomi sistem pencernaan manusia.

C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk membahas mengenai
anatomi sistem pencernaa manusia.

DAFTAR ISI
Judul Halaman,........................................................................i
Kata pengantar,........................................................................ii
Daftar Isi,................................................................................iii
BAB I Pendahuluan
A.Latar Belakang,...............................................................1
B.Rumusan Masalah,..........................................................1
C.Tujuan,............................................................................1
BAB II Pembahasan
A. Definisi,...........................................................................2
B. Organ-Organ Sistem Pencernaan,.....................................2
1. Mulut,..........................................................................3
2.Tenggorokan,...............................................................6
3.Kerongkongan,.............................................................7
4.Lambung,......................................................................8
5.Usus Halus,....................................................................12
6.Usus Besar,....................................................................13
7.Rektum,.........................................................................14
8.Anus,.............................................................................15
C. Proses Sistem Pencernaan,................................................16
BAB III Penutup
Kesimpulan dan Saran,...................................................18

BAB II

PEMBAHASAN
A. DEFINISI
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN
Saluran pencernaan terdiri atas :
 Anatomi dan fisiologi
Anatomi berasal dari bahasa latin yaitu, Ana (bagian atau
memisahkan), Tomi (iris atau potong),dan Fisiologi berasal dari kata
fisis (alam atau cara kerja), logos (ilmu pengetahuan).
Dari kata tersebut dapat disimpulkan pengertian Anatomi dan
Fisiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang susunan
atau potongan tubuh
Dan bagaimana alat tubuh itu bekerja.
 Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut
sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk
menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zar-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian
makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut
dari tubuh.
B. ORGAN SISTEM PENCERNAAN

1.

Mulut (oral cavity)


Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan
dan air. Di dalam mulut terdapat lidah, rongga mulut, kelenjar
ludah, dan gigi. Jadi fungsi mulut bermacam-macam yaitu
menghancurkan makanan, mencerna makanan, mengecap rasa
makanan, dan membantu menelan makanan. Di dalam mulut terjadi
mekanis (dengan gigi dan lidah) dan pencernaan kimiawi (dengan
ludah yang mengandung enzim ptialin). Mulut merupakan bagian
awal dari sistem pencernaan lengkap yang berakhir di anus.
Didalam rongga mulut terdapat :

a. Geligi, ada 2 (dua) macam yaitu;


 Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6-7 bulan.
Lengkap pada umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga
gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah
gigi taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (premolare).
 Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun
jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens insisiws),
4 buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham (molare)
dan 12 buah gigi geraham (premolare).

Fungsi gigi terdiri dari; gigi seri untuk memotong makanan, gigi
taring gunannya untuk memutuskan makanan yang keras dan liat,
dan gigi geraham gunannya untuk mengunyah makanan yang sudah
dipotong-potong.

b. Lidah (lingua)
Lidah dibagi menjadi 3 (tiga) bagian;
 Pangkal lidah (Radiks lingua), pada pangkal lidah yang belakang
terdapat epiglotis yang berfungsi untuk menutup jalan napas
pada waktu kita menelan makanan, supaya makanan jangan
masuk ke jalan napas.
 Punggung lidah (Dorsum lingua), terdapat puting-puting
pengecap atau ujung saraf pengecap.
 Ujung lidah (Apeks lingua)
Fungsi lidah yaitu; mengaduk makanan, membentuk suara, sebagai

alat pengcepa dan menelan, serta merasakan makanan.

Otot lidah; otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang bawah, (M.
Mandibularis, os Hioid dan prosesus stiloid) menyebar ke dalam
lidah membentuk anyaman bergabung dengan otot instrinsik yang
terdapat pada lidah. M. Genioglossus merupakan otot lidah yang
terkuat berasal dari permukaan tengah bagian dalam yang menyebar
sampai ke radiks lingua.

c. Kelenjar
Lud ah

Disekitar rongga mulut terdapat tiga buah kelenjar ludah yaitu:


 Kelenjar parotis: letaknya dibawah depan dari telinga di antara
prosesus mastoid, kiri dan kanan os mandibular, duktusnya
duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula parotis menuju
ke rongga mulut melalui pipi (muskulus buksinator).

 Kelenjar submaksilaris: terletak dibawah rongga mulut bagian


belakang, duktusnya bernama duktus wartoni, bermuara di
rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
 Kelenjar sublingualis; letaknya dibawah selaput lendir dasar
rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut. Kelenjar ludah
disarafi oleh saraf-saraf tersadar.
2. Tenggorokan (Faring)
Faring atau tekak terletak di belakang hidung, mulut, dan laring
(tenggorokan). Faring berupa saluran yang berbentuk kerucut dari
bahan membrane berotot (muskulo membranosa) dengan bagian
terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai
diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan

krikoid, tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini


terjadi proses menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring
menuju esofagus.

FUNGSI FARING

Faring berperan penting dalam sistem pernapasan, sistem pencernaan,


bahkan juga dalam proses berbicara (suara).
Dalam sistem pencernaan, Faring berfungsi sebagai penyalur makanan dari
mulut ke kerongkongan. Ketika makanan didorong ke belakang oleh lidah,
maka saluran pernapasan akan menutup dan makanan akan masuk ke
kerongkongan.
STRUKTUR FARING
Dinding faring disusun oleh 3 lapisan utama, yaitu :
Lapisan Mukosa, bersifat kuat dan elastis, pada lapisan ini terdapat
epitel yang memiliki sel goblet sebagai penghasil mukus (cairan kental).
Mukus berfungsi melindungi dinding faring.
Lapisan Fibrosa, merupakan jaringan yang kuat dan sedikit elastis.
Jaringan ini disusun oleh serat kolagen.
Lapisan Muskular (otot), Otot pada faring terdiri dari otot sirkular
(melingkar) dan otot memanjang (Longitudinal). Kombinasi dari kontraksi
kedua otot tersebut akan menggerakkan makanan ke bagian pencernaan
selanjutnya.

Bagian superior disebut nasofaring, Pada nasofaring bermuara tuba yang


menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.

Bagian media disebut orofaring, bagian ini berbatas ke depan sampai di akar
lidah bagian inferior.

3. Kerongkongan (Esofagus)
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung,
panjangnya ± 25 cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak dibawah
lambung. Lapisan dinding dari dalam ke luar, lapisan selaput lendir
(mukosa),

lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan oto


memanjang longitudinal.

Esofagus terletak di belakang trakea dan di depan tulang


punggung setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam
abdomen menyambung dengan lambung.

Esofagus dibagi mejadi tiga bagian;

a. Bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka)

b. Bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus)

b. Bagaian inferior (terutama terdiri dari otot halus)

4. Lambung (Gaster)
Lambung adalah organ pencernaan yang berfungsi untuk
mencerna berbagai zat-zat makanan. Letak lambung berada di bawah
sekat rongga badan. Di dalam lambung terjadi pencernaan kimiawi
dengan menggunakan enzim pepsin, enzim renin, enzim lipase, dan
asam lambung.
a. Kardia
Kardia adalah saluran awal bagi makanan ketika masuk kedalam
lambung. Setelah makanan keluar dari kerongkongan, selanjutnya
kardia akan membawa makanan tersebut ke lambung untuk diproses
b. Fundus

Fundus mampu menyimpan makanan yang belum tercerna


kurang lebih selama satu jam dan menyimpan juga gas yang
dilepaskan dari pencernaan kimia makanan.

c. Korpus
Korpus adalah bagian inti lambung tempat proses pencernaan
kimia makanan terjadi. Korpus merupakan bagian terbesar dari
semua bagian lambung yang lainnyaterjadi dan ini adalah di mana
sebagian besar pencernaan secara parsial terjadi.
d. Pilorus (lubang / penghubung antara lambung dan usus)
Pilorus adalah saluran yang menghubungkan lambung dengan
usus. Ini adalah bagian di mana makanan dikumpulkan dan dicerna
sebelum memasuki usus kecil melalui sfingter pilorus. Bagian
atas lambung disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan
dengan esofagus.

terdapat otot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus
masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat otot yang disebut sfinkter
pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti halnya otot-otot
kerongkongan. Apabila otototot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan,
meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).
Gerak peremasan seperti ini dikenal sebagai proses pencernaan secara
mekanis. Pencernaan ini disebabkan oleh otot otot dinding lambung. Dinding
lambung terdiri atas otot polos yang berbentuk memanjang, melingkar, dan
serong.

Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung.


Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di
bawah fundus, sedangkan bagian dalam dinding lambung menghasilkan
lendir yang berfungsi melindungi dinding lambung dari abrasi asam
lambung, dan dapat beregenerasi bila cidera. Getah lambung ini dapat
dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung
mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas
air. Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim
pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.

Fungsi Asam lambung

a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung,


misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah
protein dalam bolus menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai
ukuran molekul lebih kecil.
b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c. Mengubah kelarutan garam mineral.
d. Mengasamkan lambung (pH turun 1–3), sehingga dapat membunuh
kuman yang ikut masuk ke lambung bersama bolus.
e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus
dua belas jari.
f. Merangsang sekresi getah usus.

Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau


protein susu dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang
pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul
protein menjadi molekulmolekul peptida. Sementara itu, lipase berfungsi
mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter pilorus
yang berukuran kecil. Apabila otot-otot ini berkontraksi, maka kimus
didorong masuk ke usus halus sedikit demi sedikit.

5. Usus Halus / Intestinum Minor

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang
terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga
bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejenum),
usus penyerapan (illeum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara

saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Bagian-bagian usus halus :


• Usus dua belas jari (duodenum) adalah bagian pertama usus halus yang
panjangnya 25 cm, berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi
kepala pankreas. Saluran empedu dan saluran pankreas masuk ke dalam
duodenum pada satu lubang yang disebut ampulla hepatopankreatika,
ampulla vateri, 10 cm dari pilorus.

• Usus kosong (jejenum), menempati dua perlima sebelah atas pada usus
halus yang selebihnya.

• Usus penyerapan (illeum), menempati tiga perlima akhir.

6. Usus Besar / Intestinum Mayor

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara
usus buntu dan rektum.
a. Fungsi usus besar :
 Menyerap air dari makanan.
 Tempat tinggal bakteri koli.
 Tempat feses.
b. Bagian-bagian usus besar atau kolon :
 Kolon asendens. Panjangnya 13 cm, terletak dibawah abdomen
sebelah kanan membujur ke atas dari ileum ke bawah hati. Di
bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini disebut fleksura
hepatika.
 Kolon transversum. Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon
asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen,
sebelah kanan terdapat fleksura hepatika dan sebelah kiri terdapat
fleksura lienalis.
 Kolon desendens. Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah
abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dari fleksura
lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon
sigmoid.
 Kolon sigmoid. Merupakan lanjutan dari kolon desendens
terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya
menyerupai huruf S, ujung bawahnya berhubungan dengan
rektum.
 Rektum. Terletak di bawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di
depan os sakrum dan os koksigis.

7. Rektum
Rektum dalam bahasa latin regere (meluruskan , mengatur).
Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses.
Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di
dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan
untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali
material akan dikembalikan ke usus besar, dimana penyerapan air akan
kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama,
konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.
8. Anus

Anus adalah bagian dari saluran pencernaan yang menghubungkan


rektum dengan dunia luar (udara luar). Terletak di dasar pelvis bagian
posterior dari peritoneum. Dindingnya diperkuat oleh 3 otot sfingter yaitu:

a. Sfingter ani internus (sebelah atas), bekerja tidak menurut kehendak.

b. Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak.

c. Sfingter ani eksternus (sebelah bawah), bekerja sesuai kehendak.


Bagian – Bagian Anus dan Fungsinya
a. Anal Canal
Anal Canal (Kanalis Anal) merupakan sebuah saluran dengan
panjang sekitar 4 cm yang dikelilingi oleh sfingter anus. Bagian
atasnya dilapisi oleh mukosa glandular rektal. Fungsi Kanal ini
merupakan sebagai penghubung antara rektum dengan bagian luar
tubuh.
b. Rektum
Rektum sebenarnya merupakan organ yang berbeda dengan anus.
Rektum merupakan ruangan dengan panjang sekitar 12 – 15 cm yang
terletak setelah kolon (usus besar). Fungsi rektum adalah untuk
menampung feses sementara, ketika rektum sudah penuh, maka
dinding rektum akan memberikan impuls (rangsangan) ke otak
sehingga timbul keinginan untuk buang air besar (defekasi).
c. Sfingter Anal Internal
Sfingter anal internal merupakan jaringan otot polos yang
mengelilingi 2,5 cm bagian kalis anal. Sfingter anal internal
mempunyai ketebalan sekitar 5 mm, karena disusun oleh serat otot
polos, maka kerja dari sfingter ini berlangsung secara tidak sadar dan
tidak dapat dikontrol. Fungsi dari sfingter anal interlan adalah untuk
mengatur pengeluaran feses saat buang air besar agar feses tidak
kembali masuk ke usus.
d. Sfingter Anal Eksternal
Sfingter Anal Eksternal merupakan jaringan otot rangka (lurik)
berbentuk elips yang melekat pada dinding anus. Panjangnya sekitar 8
– 10 cm. Fungsi dari sfingter anal eksternal adalah untuk membuka dan
menutup kanalis anal. Karena disusun oleh otot rangka (lurik) maka
kerja dari sfingter ini adalah secara sadar. Otot inilah yang membuat
kita bisa menahan proses defekasi (Buang Air Besar) untuk sementara.
e. Pectinate Line
Pectinate Line merupakan garis yang berfungsi sebagai garis
pembagi antara dua pertiga (atas) dengan bagian sepertiga (bawah)
anus. Fungsi dari Pectinate line termasuk penting karena bagian yang
dipisahkan olehnya membuanya struktur dan fungsi yang berbeda.
f. Kolom Anal
Kolom Anal atau yang juga sering disebut dengan Kolom
Morgagni adalah beberapa lipatan membran mukosa dan serat otot.
Nama Morgagni’s diambil dari penemunya yaitu Giovanni Battista
Morgagni. Fungsi dari kolom anal adalah sebagai pembatas dinding
anus.
c. Proses pencernaan makanan
1. Proses pencernaan secara mekanik
Yaitu proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah
makanan dari yang besar menjadi kecil dan lembut. Pencernaan
mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lainnya. Proses ini
bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses
pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan secara sadar atau
sesuai dengan keinginan kita.
2. Proses pencernaan secara kimiawi (enzimatis)
Yaitu proses perubahan makanan dari zat yang kompleks
menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan menggunakan
enzim. Enzim adalah zat kimia yang dihasilkan oleh tubuh yang
berfungsi mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh. Proses
pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat
pencernaan makanan. Alat-alat pencernaan manusia adalah
organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita
makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan
enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi.
Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air
liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar), dan pankreas. Berikut
ini akan dibahas satu per satu proses pencernaan yang terjadi di
dalam saluran pencernaan makanan pada manusia.

Proses pencernaan pada manusia terbagi atas 5 macam yaitu:

1. Injesti
Adalah proses menaruh atau memasukkan makanan di
mulut. Biasanya menggunakan tangan atau menggunakan alat
bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan lain sebagainya.
2. Pencernaan mekanik
Proses pencernaan mekanik yaitu proses mengubah
makanan menjadi kecil dan lembut. Pencernaan mekanik
dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain seperti batu kerikil pada
burung merpati. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk
mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini dilakukan
secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.
3. Pencernaan Kimiawi
Proses pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah
molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-
molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna.
Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’, dan air.
Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya
adalah enzim.
4. Penyerapan
Penyerapan adalah gerakan nutrisi dari sistem pencernaan
ke sistem sirkulator dan ‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis,
transport aktif, dan difusi.
5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak
dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defeka.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Saluran pencernaan makanan merupakan saluran yang menerima
makanan dari luar dan mempersiapkannya untuk diserap oleh tubuh
dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan, penelanan dan
pencampuran) dengap enzim dan zat cair yang terbentang mulai dari
mulut (oris) sampai anus.
Makanan mengalami proses pencernaan agar dapat di serap oleh
usus. Proses pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk
kasar (kompleks) menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga
dapat diserap usus. Proses pencernaan pada manusia dibedakan
menjadi pencernaan secara mekanik dan pencernaan secara kimiawi.
Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah makanan dari bentuk
kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara kimiawi, yaitu
pencernaan dengan bantuan enzim.
Fungsi saluran pencernaan untuk memproses makanan dan
memilah zat yang terkandung oleh tubuh untuk dijadikan energi.
B.Saran
Menjaga asupan makanan penting dilakukan karena secara tidak
langsung menjaga saupan makanan menjaga sistem pencernaan dari
gangguan yang timbul dari asupan makanan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai