KASUS
Ny. P umur 28 tahun dirawat dengan keluhan BAK sedikit ,nyeri pinggang (+) , konjungtiva
anemis, terdapat ruam merah yang membentang di kedua pipi. Dokter menganjurkan untuk
dilakukan hemodialisa namuin klien menolak dengan alasan biaya. Hasil Lab : Hb 7 gr/dl,
trombositopenia, leukositosis, antibodi antinukleus (+).
A. PENGKAJIAN :
IDENTITAS
Nama : Ny P
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : -
Status Marietal : -
Alamat :
Anamnesis riwayat kesehatan sekarang dan pemeriksaan fisik difokuskan pada gejala sekarang
dan gejala yang pernah dialami seperti keluhan mudah lelah, lemah, nyeri, kaku, demam/panas,
anoreksia dan efek gejala tersebut terhadap gaya hidup serta citra diri pasien.
a. Keluhan utama : Selama mengumpulkan riwayat, perawat menanyakan tentang tanda dan
gejala pada pasien. Kaji apakah klien mengeluh badannya kaku dan nyeri sendi dikaki maupun
tangan disertai demam dan muntah?
b. Riwayat kesehatan sekarang : Kaji apakah gejala terjadi pada waktu kapan saja sebelum atau
sesudah bergerak maupun beraktivitas, setelah terkena sinar UV terlalu lama, atau setelah
mengkonsumsi obat-obat tertentu? Kaji apakah klien mengeluh badannya kaku, nyeri sendi
dikaki dan tangan, merasa lemah, demam, muntah, terdapat lesi akut pada kulit yang terdiri atas
ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung serta pipi atau tidak, nafsu makan
menurun dan rambut rontok atau tidak.
c. Riwayat kesehatan dahulu : Kaji apakah gejala berhubungan dengan ansietas, stress,
alergi, makan atau minum, atau karena mengkonsumsi obat-obatan tertentu? Kaji adakah riwayat
penyakit tersebut sebelumnya?
d. Riwayat kesehatan keluarga : Kaji riwayat kesehatan keluarga klien apakah ada anggota
keluarga yang ernah menderita penyakit tersebut sebelumnya
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kulit, Ruam eritematou, plak eritematous pada kulit kepala, muka atau leher.
2. Kardiovaskuler
a. Friction rub perikardium yang menyertai miokarditis dan efusi pleura.
b. Lesi eritematous papuler dan purpura yang menjadi nekrosis menunjukkan gangguan vaskuler
terjadi di ujung jari tangan, siku, jari kaki dan permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi
lateral tanga.
3. Sistem integumen
a. Lesi akut pada kulit yang terdiri atas ruam berbentuk kupu-kupu yang melintang pangkal hidung
serta pipi.
b. Ulkus oral dapat mengenai mukosa pipi atau palatum durum.
4. Sistem vaskuler
inflamasi pada arteorle terminalis yang menimbulkan lesi papuler, eritematous dan pupura
diujung jari kaki, tangan, siku serta permukaan ekstensor lengan bawah atau sisi lateral tangan
dan berlanjut nekrosis.
5. Sistem urinaria
Intake autput sedikit, di sertai darah atau tidak BAKnya, nyeri di daerah ginjal baik kanan dan
kiri, edema di ureter.
C. PERENCANAAN
Perencanaan
NO DX
Tujuan (Noc) Intervensi (Nic)
1 I Setelah dilakukan tindakan Urinary retention care
keperawatan selama 2x24 Monitor intake dan output
jam di harapkan urinary Monitor kegunaan obat
elimination dan urinary antikolionnerik
continence Monitor derajat distensi bladder
Kriteria hasil : Intruksikan pada pasien dan
Kandung kemih kosong keluarga untuk mencatat output
secara penuh urin
Tidak ada residu urin > Sediakan privasi untuk eliminasi
100-200 cc Stimulasi reflek bladder dengan
Bebas dari ISK kompres dingin pada abdomen
Tidak ada spasme bladder Katerisasi jika perlu
Balace cairan seimbang Monitor tanda dan gejala ISK
(panas, hematuria, perubahan baud
an konsistensi urin )
Urinary elimation management
2 II Setelah dilakukan tindakan Fluid managemen
keperawatan selama 2x24 Pertahankan catatan intek dan
jam di harapkan electrolit autput yang adekuat
and acid base balance, fluid Pasang urin kateter jika diperlukan
balance, hydration Monitor hasil hb yang sesuai
Kriteria hasil : dengan retensi cairan (BUM, Hmt,
Terbebas dari anemia osmolaritas urine)
Terbebas dari kelelahan, Monitor status hemodinamik
kecemasan atau Monitor indikasi retensi atau
kebingungan kelebihan cairan
Menjelaskan indicator Kaji lokasi dan luas edema
kelebihan cairan Monitor masukan makanan atau
cairan dan hitung intake kalori
Monitor status niutrisi
Kolaborasi pemberian diuretic
sesuai intriksi
Batasi masukan cairan kepada
keadaan hi[ponatermi dilusi dengan
serum Na <130 mEg-l kolaborasi
dokter jika tanda cairan berlebih
muncul memburuk
Fluid monitoring
Tentukan riwayat jumlah dan tipe
intake cairan dan eliminasi
Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidakseimbangan
cairan (hipertermia, terapi diuretic
kelainan renal, gagal jantung,
diaphoresis, disfungsi hati dll )
Monitor serum dan elektoril urine
Catat secara akutar intake dan
aoutput monitor tanda dan gejala
dari onema