Awareness
PENCEGAHAN
•
HIV / AIDS
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerdja
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : Kep.68/Men/Iv/2004 Tentang
Pencegahan Dan Penanggulangan Hiv/Aids Di Tempat Kerja
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor Per-02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Dan Keselamatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
NAPZA
• Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerdja
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkoba
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor Per-02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Dan Keselamatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
DEFINISI HIV
Human Immunodeficiency Virus
Didapat kekurangan
2011 8.279
2012 10.862
2013 11.741
7.963
2014
7.185
2015
2016 3.679
EPIDEMIOLOGI DI INDONESIA
Laki-laki/Male 24,177
Perempuan/Female 12,593
Jumlah/Total* 43,667
• Berdasarkan Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut
Golongan Umur
<1 165
1-4 779
5 - 14 332
15 - 19 1,416
20 - 29 15,305
30 - 39 12,332
40 - 49 4,383
50 - 59 1,314
> 60 414
• Berdasarkan Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko
Heteroseksual/Heterosexual 26,158
Homo-Biseksual/Homo-Bisexual 1,030
IDU 7,833
Darah
Semen
18,000 Cairan
11,000
Vagina Cairan
7,000 Aminotik
4,000
• bersalaman
• cium pipi
• batuk/bersin
• menggunakan telepon umum/kloset umum
• tempat duduk
• berenang
• alat makan/minum
• tinggal serumah dengan penderita HIV
• gigitan nyamuk.
MITOS / FAKTA
KETIKA TERINFEKSI HIV MAKA AKAN
LANGSUNG MENGIDAP AIDS
FASE HIV/AIDS
WINDOW PERIOD (MASA JENDELA)
Periode dimana tidak ada gejala apapun yang ditunjukkan setelah
seseorang terinfeksi HIV
Bisa masih menunjukkan hasil test Negatif
90% kasus kemudian positif dalam 3 bulan
10% positif setelah 3-6 bulan setelah terpajan
Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan
tubuh
Lamanya bervariasi
Masa inkubasi 2-10 tahun
GEJALA AWAL
• Timothy Henrich, MD –
Harvard Medical School telah
menyembuhkan 2 pasien HIV
Terapi stem cell untuk
lymphoma
• Ray Brown “the Berlin
Patient” : Transplantasi
sumsum tulang belakang untuk
leukimia
TERAPI ARV
• memperlambat pertumbuhan virus. Bisa menjadi kebal terhadap satu
golongan kombinasi. Misalnya:
• NNRTI (Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Berfungsi untuk
menghilangkan protein yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri.
• NRTI (Nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Berfungsi untuk
menghambat perkembangan HIV di dalam sel tubuh.
• Protease inhibitors. Berfungsi untuk menghilangkan protease, jenis protein
yang dibutuhkan HIV untuk menggandakan diri.
• Entry inhibitors. Menghalangi HIV masuk ke dalam sel CD4.
• Integrase inhibitors. Jenis ARV ini menghilangkan integrase, protein yang
digunakan HIV untuk memasukkan materi genetik ke dalam sel-sel CD4.
• Biasanya pasien akan diberikan tiga golongan obat ARV. Kombinasi obat
yang diberikan berbeda-beda pada tiap pengidap.
PROPHYLAXIS SELAMA KEHAMILAN
• Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui infeksi in utero, saat proses
persalinan, dan melalui pemberian ASI.
• Beberapa faktor maternal dan eksternal lainnya dapat mempengaruhi transmisi HIV ke
bayi, di antaranya banyaknya virus dan sel imun pada trisemester pertama, kelahiran
prematur, dan lain-lain.[
• Penurunan sel imun (CD4+) pada ibu dan tingginya RNA virus dapat meningkatkan risiko
penularan HIV dari ibu ke anak.
• Risiko penularan perinatal dapat diturunkan dengan persalinan secara caesar, tidak
memberikan ASI, dan pemberian AZT pada masa akhir kehamilan dan setelah kelahiran
bayi.
ZDV full dose, trimester 2 and 3+ 6 weeks to neonate reduces vertical transmission by 80%
ZDV restricted to intrapartum period/NEVIRAPINE-1 dose at onset of delivery+one dose
to neonate
Symptomatic tx and antibiotics/antivirals/glucocorticoids/thalidomide
/antifungals/metronidazole for bacterial, viral, autoimmune, fungal and parasitic infections.
VAKSINASI HIV