Anda di halaman 1dari 39

HIV AIDS

Awareness
PENCEGAHAN

HIV / AIDS
Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerdja
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
• Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor : Kep.68/Men/Iv/2004 Tentang
Pencegahan Dan Penanggulangan Hiv/Aids Di Tempat Kerja
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor Per-02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Dan Keselamatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.

NAPZA
• Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerdja
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
• Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkoba
• Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Nomor Per-02/Men/1980 Tentang Pemeriksaan Kesehatan
Dan Keselamatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
DEFINISI HIV
Human Immunodeficiency Virus

Manusia Penurunan Kekebalan Virus


Tubuh

HIV adalah nama virus


yang menyebabkan
penurunan kekebalan tubuh
dan dapat menyebabkan penyakit AIDS
DEFINISI AIDS

Acquired Immune Deviciency Syndrom

Didapat kekurangan

Sistem kekebalan tubuh

kumpulan gejala penyakit


AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus 
HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies
lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
KLASIFIKASI HIV
• Terdapat 2 jenis virus penyebab AIDS, yaitu HIV-1
dan HIV-2
• HIV-1 banyak ditemukan di daerah Barat, Eropa,
Afrika Tengah, Selatan dan Timur
• Sedangkan HIV-2 banyak di temukan di Afrika Barat
• Berdasarkan susunan genetiknya, HIV-1 dibagi menjadi tiga
kelompok utama, yaitu M, N, dan O.
• Kelompok HIV-1 M terdiri dari 16 subtipe yang berbeda.
Sementara pada kelompok N dan O belum diketahui secara
jelas jumlah subtipe virus yang tergabung di dalamnya.
• Kelompok HIV-2 memiliki 8 jenis subtipe yang berbeda-
beda.
HIV MENGINFEKSI T-CELL
HIV HIV Infected New HIV
T-Cell T-Cell Virus
Virus
MITOS / FAKTA

Terinfeksi HIV sama saja dengan AIDS


INSIDEN di INDONESIA
Laporan Perkembangan HIV-AIDS Triwulan I tahun 2017
Kementerian Kesehatan RI:
HIV: 242.699 orang
Tertinggi di DKI Jakarta: 46.758 orang
AIDS 87.453 orang
Tertinggi di Jawa Timur: 17.014 orang
Tahun Kasus AIDS yang Dilaporkan

2011 8.279

2012 10.862

2013 11.741
7.963
2014
7.185
2015
2016 3.679
EPIDEMIOLOGI DI INDONESIA

• Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin/Sex AIDS

Laki-laki/Male 24,177

Perempuan/Female 12,593

Tak Diketahui/Unknown 6,897

Jumlah/Total* 43,667
• Berdasarkan Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut
Golongan Umur

Gol Umur/Age Group AIDS

<1 165

1-4 779

5 - 14 332

15 - 19 1,416

20 - 29 15,305

30 - 39 12,332

40 - 49 4,383

50 - 59 1,314

> 60 414
• Berdasarkan Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Faktor Risiko

Faktor Risiko/Mode of Transmission AIDS

Heteroseksual/Heterosexual 26,158

Homo-Biseksual/Homo-Bisexual 1,030

IDU 7,833

Transfusi Darah/Blood Transfusion 86

Transmisi Perinatal/Perinatal Trans. 1,194

Tak Diketahui/Unknown 7,126


LGBT
LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender)
MITOS / FAKTA
Memeluk, mencium, atau berjabat tangan
dengan ODHA akan menularkan HIV
CARA PENULARAN HIV
• HUBUNGAN SEKS BERESIKO ( BERGANTI- GANTI
PASANGAN, TIDAK MENGGUNAKAN PENGAMAN )
• TRANSFUSI DARAH YANG TERCEMAR VIRUS HIV
• IBU HAMIL KEPADA JANINNYA
• MELALUI AIR SUSU IBU YANG TERINFEKSI HIV
KEPADA BAYI
• MELALUI PERALATAN YANG TERINFEKSI HIV
( JARUM SUNTIK NARKOBA )
HIV DALAM CAIRAN TUBUH

Darah
Semen
18,000 Cairan
11,000
Vagina Cairan
7,000 Aminotik
4,000

Jumlah rata-rata partikel HIV tiap 1 ml cairan tubuh


TIDAK BERPOTENSI MENULARKAN HIV

• bersalaman 
• cium pipi 
• batuk/bersin 
• menggunakan telepon umum/kloset umum
• tempat duduk 
• berenang 
• alat makan/minum 
• tinggal serumah dengan penderita HIV
• gigitan nyamuk.
MITOS / FAKTA
KETIKA TERINFEKSI HIV MAKA AKAN
LANGSUNG MENGIDAP AIDS
FASE HIV/AIDS
WINDOW PERIOD (MASA JENDELA)
Periode dimana tidak ada gejala apapun yang ditunjukkan setelah
seseorang terinfeksi HIV
Bisa masih menunjukkan hasil test Negatif
90% kasus kemudian positif dalam 3 bulan
10% positif setelah 3-6 bulan setelah terpajan
Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan
tubuh
Lamanya bervariasi
Masa inkubasi 2-10 tahun
GEJALA AWAL

• flu-like syndrome sekitar 1-2 minggu


• Demam
Salah satu gejala acute retroviral syndrome (ARS) yang
pertama kali muncul biasanya berupa demam ringan dengan
suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius.
• Kelelahan
Sama halnya dengan respons tubuh terhadap infeksi virus pada
umumnya, sistem kekebalan tubuh juga akan memberikan
respons peradangan terhadap infeksi HIV.
• Nyeri pada kelenjar getah bening dan otot
TAHAP KETIGA (AIDS)

• Kelenjar  getah bening membengkak di leher dan pangkal paha.


• Demam yang berlangsung lebih dari 10 hari.
• Merasa kelelahan hampir setiap saat.
• Berkeringat pada malam hari.
• Berat badan turun tanpa diketahui penyebabnya.
• Bintik-bintik ungu yang tidak hilang pada kulit.
• Sesak napas.
• Diare yang parah dan berkelanjutan.
• Infeksi jamur pada mulut, tenggorokan, atau vagina.
• Mudah memar atau berdarah tanpa sebab.
• Risiko terkena penyakit yang mematikan, misalnya: kanker, TB, dan pneumonia
MITOS / FAKTA

Dalam setiap tahap itu, HIV dapat ditularkan


HARUSKAH KITA MENJAUHI
ORANG YG MENDERITA
HIV/AIDS??

Jangan mengucilkan dan menjauhi penderita HIV karena mereka


membutuhkan bantuan dan dukungan agar bisa melanjutkan hidup
DIAGNOSA HIV
• tes PCR :
• PCR DNA (kualitatif yang hanya bisa mendeteksi ada atau
tidaknya DNA virus) 
• PCR RNA (metode kuantitatif) dapat mendeteksi keberadaan HIV
pada 11-16 hari sejak awal infeksi terjadi (Mahal. Biasanya pada
bayi baru lahir)
• tes antibodi HIV (Dewasa. Murah)  rapid test (akurasi 99.6%)
Hasil +  ELISA & Western Blot
• tes antigen HIV (protein P24)
• Tes CD4  mengukur sistem imunitas pasien  CD8
• VCT / voluntary counselling and testing atau bisa
diartikan sebagai konseling dan tes HIV sukarela (KTS)
PENTINGNYA VCT
• Tahap Konseling Pra Tes
pemberian informasi tentang HIV dan AIDS dan riwayat
kemungkinan terpajan
• Tes HIV
Secara sukarela dan bersifat rahasia
• Tahapan Konseling Pasca Tes
Apabila hasil tes negatif, konselor tetap akan memberi pemahaman
mengenai pentingnya menekan risiko HIV/AIDS. Namun apabila
hasil tes positif, maka konselor memberikan informasi tentang
langkah berikutnya yang dapat diambil, seperti penanganan dan 
pengobatan yang perlu dijalani. Termasuk pula cara
mempertahankan pola hidup sehat, serta bagaimana agar tidak
menularkan ke orang lain.
MITOS / FAKTA

HIV TIDAK DAPAT DISEMBUHKAN


SEL PUNCA MASA DEPAN TERAPI HIV

• Timothy Henrich, MD –
Harvard Medical School telah
menyembuhkan 2 pasien HIV
 Terapi stem cell untuk
lymphoma
• Ray Brown “the Berlin
Patient” : Transplantasi
sumsum tulang belakang untuk
leukimia
TERAPI ARV
• memperlambat pertumbuhan virus. Bisa menjadi kebal terhadap satu
golongan  kombinasi. Misalnya:
• NNRTI (Non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Berfungsi untuk
menghilangkan protein yang dibutuhkan virus HIV untuk menggandakan diri.
• NRTI (Nucleoside reverse transcriptase inhibitors). Berfungsi untuk
menghambat perkembangan HIV di dalam sel tubuh.
• Protease inhibitors. Berfungsi untuk menghilangkan protease, jenis protein
yang dibutuhkan HIV untuk menggandakan diri.
• Entry inhibitors. Menghalangi HIV masuk ke dalam sel CD4.
• Integrase inhibitors. Jenis ARV ini menghilangkan integrase, protein yang
digunakan HIV untuk memasukkan materi genetik ke dalam sel-sel CD4.
• Biasanya pasien akan diberikan tiga golongan obat ARV. Kombinasi obat
yang diberikan berbeda-beda pada tiap pengidap.
PROPHYLAXIS SELAMA KEHAMILAN
• Penularan HIV dari ibu ke anak dapat terjadi melalui infeksi in utero, saat proses
persalinan, dan melalui pemberian ASI. 
• Beberapa faktor maternal dan eksternal lainnya dapat mempengaruhi transmisi HIV ke
bayi, di antaranya banyaknya virus dan sel imun pada trisemester pertama, kelahiran
prematur, dan lain-lain.[
• Penurunan sel imun (CD4+) pada ibu dan tingginya RNA virus dapat meningkatkan risiko
penularan HIV dari ibu ke anak.
• Risiko penularan perinatal dapat diturunkan dengan persalinan secara caesar, tidak
memberikan ASI, dan pemberian AZT pada masa akhir kehamilan dan setelah kelahiran
bayi.

ZDV full dose, trimester 2 and 3+ 6 weeks to neonate reduces vertical transmission by 80%
ZDV restricted to intrapartum period/NEVIRAPINE-1 dose at onset of delivery+one dose
to neonate
Symptomatic tx and antibiotics/antivirals/glucocorticoids/thalidomide
/antifungals/metronidazole for bacterial, viral, autoimmune, fungal and parasitic infections.
VAKSINASI HIV

• Prof. Dan Barouch, dari Harvard Medical School


• Ini konsep vaksin HIV kelima yang akan diujicobakan
kemanjurannya pada manusia dalam sejarah 35 tahun epidemi
global
• Sebanyak 393 peserta diberi empat vaksinasi selama 48 minggu.
Setiap kombinasi vaksin ditemukan aman dan “ditoleransi dengan
baik" serta menghasilkan tanggapan kekebalan anti-HIV
• Vaksin ini menyediakan 67 persen perlindungan terhadap virus
tersebut
PENCEGAHAN HIV

• Abstinensi (tidak melakukan hubungan seks)


• Jangan berganti-ganti pasangan seksual
• Jangan melakukan hubungan seksual di luar nikah
• Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku risiko
tinggi jangan menjadi donor darah
• Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan
hamil
• Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai
• Jauhi narkoba
NAPZA
THANK YOU
#LoveYourLife

Anda mungkin juga menyukai