Laki-laki/Male 24,177
Perempuan/Female 12,593
Jumlah/Total* 43,667
AIDS
• Diperkirakan berasal dari Afrika tengah (1950an)
Afrika Sub-Sahara
India
Heteroseksual/Heterosexual 26,158
Homo-Biseksual/Homo-Bisexual 1,030
IDU 7,833
7
Narkotika :
Gol.I :
8
Gol.II :
- Narkotika berkhasiat pengobatan & pengembangan
ilmu pengetahuan
- Mempunyai potensi tinggi ketergantungan
Contoh : Morfin, Petidin
9
Gol.III :
- Narkotika yang berkhasiat pengobatan
- Digunakan dalam terapi untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan
- Mempunyai Potensi Ringan ketergantungan
Contoh : Kodein
10
Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan
Narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku
11
PSIKOTROPIKA :
Gol.I:
-Hanya digunakan untuk kepentingan ilmu peng.
-Tidak digunakan dalam terapi
-Mempunyai potensi amat kuat sindrom ketergantung
-Contoh : ekstasi, shabu-shabu,
12
Gol.II:
-Berkhasiat pengobatan
-Dapat digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu peng.
-Mempunyai potensi kuat sindrom ketergantungan
-Contoh : Amfetamin
13
Gol.III:
-Berkhasiat pengobatan
-Banyak digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu
pengetahuan
-Mempunyai potensi sedang sindrom ketergantungan
-Contoh : Fenobarbital, Flunitrazepam
Gol.IV:
-Berkhasiat pengobatan
-Sangat luas digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu
pengetahuan
-Mempunyai potensi ringan sindrom ketergantungan
-Cth : Diazepam, Nitrazepam, Rohipnol, Mogadon, Dumolid dll
14
Bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif, tidak
termasuk Narkotika dan Psikotropika
15
ZAT ADIKTIF LAIN :
16
Minuman Beralkohol dibagi atas 3 golongan ;
Gol.A : Kadar etanol 1 – 5 % (Bir)
Gol.B : Kadar Etanol 5 – 20 %(Minuman anggur)
Gol.C : Kadar Etanol 20 – 45% (Whiskey, Vodka)
FAKTOR LINGKUNGAN
-. Hub tdk harmonis dg ortu
-. Lingk rawan narkoba
-. Kurangnya kontrol
Tekanan pok sebaya
-.
37
Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau
berpikir panjang mengenai akibatnya.
Keinginan untuk bersenang-senang.
Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya.
Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok.
Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup.
Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak
menimbulkan ketagihan.
Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari
lingkungan atau kelompok pergaulan untuk menggunakan
NAPZA.
Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA
A. KESEHATAN FISIK
- KERUSAKAN PERMANEN SUSUNAN SYARAF PUSAT (OTAK)
- KERUSAKAN ORGAN HATI, GINJAL, PARU-PARU, JANTUNG
- KERUSAKAN TUBUH/FISIK TERTULAR HIV/AIDS
B. KESEHATAN PSIKOLOGIS
- DEPRESI RINGAN – BERAT
- PARANOID
- HILANG INGATAN
- GILA
C. SOSIAL
- KRIMINALITAS
1. Perubahan kepribadian atau karakter
2. Perasaan yang selalu berubah-ubah tanpa
alasan yang jelas
3. Perubahan pada penampilan fisik atau
kesehatan
4. Penurunan prestasi
5. Selalu butuh uang secara berlebihan
6. Emosi tidak stabil atau naik turun
PROMOSI KESEHATAN
Pengertian
Promosi Kesehatan
47
Strategi Promosi Kesehatan (WHO, 1984)
1. Advokasi (advocacy)
Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan yang
menguntungkan kesehatan
48
Strategi Promkes (Piagam Ottawa, 1986)
49
Sasaran Promosi Kesehatan
• Sasaran Primer
Sesuai misi pemberdayaan. Misal : kepala keluarga, ibu
hamil/menyusui, anak sekolah
• Sasaran Sekunder
Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat, tokoh
adat, tokoh agama
• Sasaran Tersier
Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari
pusat sampai ke daerah
50
Ruang Lingkup Promkes
Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan masyarakat
sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat biasa mereka berkumpul.
Cara melakukannya dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut :
a. Ada maksud dan tujuan tertentu
b. Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
c. Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
d. Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil
e. Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila metode-metode lainnya
tidak mungkin
Kelebihan metode ini adalah :
- Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan
- Membina persahabatan
- Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya diterima
- Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik
- Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi kurang
- Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya
- Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi
Keterbatasannya adalah :
- Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas
- Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah terbatas sekali
- Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan prasangka
pada keluarga lainnya
Media Promosi Kesehatan
Dapat dikelompokan menjadi
1. Benda asli
2. Benda tiruan
3. Gambar/Media grafis
Contoh : poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.
4. Gambar alat optik
Contoh : photo, slide, film, dll
Ter ima K a s i h A t a s Perhatiannya••
Data yang disajikan merupakan hasil dari sebelum
dan setelah dilaksanakannya kegiatan penyuluhan
mengenai pengetahuan HIV/AIDS dan NAPZA pada
siswa/i kelas VIII-2 SMPN 96 Jakarta yang bertujuan
untuk mengatahui tingkat pengetahuan siswa
sebelum dan setelah penyuluhan HIV/AIDS dan
NAPZA.
Jumlah dari siswa/i kelas VIII-2 SMPN 96 Jakarta
yang ikut dalam kegiatan penyuluhan HIV/AIDS
sebanyak 36 siswa/i
Berdasarkan hasil nilai pre test dan post test
teterjadi peningkatan nilai dari pretest maupun
postest baik pada materi napza maupun hiv.
Hal ini bisa menggambarkan bahwa
kemungkinan terdapat perbedaan tingkat
pengetahuan sebelum sosialisais yang
digambarkan pada nilai pretest dan setelah
sosilaisasi yang digambarkan pada postest.
Kesimpulan
• Tingkat pengetahuan awal murid-murid VIII-2 SMP Negeri 96 Jakarta
Selatan mengenai HIV/AIDS dan NAPZA cukup baik walaupun untuk
pengetahuan tentang NAPZA masih kurang.
• Ada perbedaan antara sebelum dengan sesudah sosialisasi mengenai
HIV/AIDS dan NAPZA.
• Promosi kesehatan yang dilakukan dengan metode ceramah dalam
kelompok-kelompok ini termasuk efektif. Murid-murid memilki
kesempatan untuk bertanya langsung mengenai hal-hal yang dibahas
bila ada yang kurang dimengerti.
• Sesuai dengan hasil post test yang menandakan adanya peningkatan
pengetahuan di kalangan murid, penggunaan alat bantu promosi
kesehatan berupa poster sangat membantu dan efektif dalam
penyampaian materi HIV/AIDS dan NAPZA yang diberikan kepada
muird-murid selama kegiatan promosi kesehatan berlangsung.