Anda di halaman 1dari 66

PROMOSI KESEHATAN MENGENAI HIV/AIDS

DAN NAPZA DI SMPN 96 JAKARTA

Disusun Oleh: Kelompok 6


Fadhila Nurmaulida 1710211020
Nadya Switing Asmara 1710211082
Tri Handayani 1710211095
Widhi K. Wardhana 1710211078
Hilmi Adyatma 1710211069
Astried Monica 1710211156
Abdillah Khoirul F 1710211118
Miftah Mudrikah 1710211075
M Dimas Reynaldi 1710211154
• Acquired Immunodeficiency Syndrome
(AIDS) adalah Syndrome akibat defisiensi
immunitas selluler tanpa penyebab lain
yang diketahui, ditandai dengan infeksi
oportunistik keganasan berakibat fatal.
• Sedangkan Human Immunodeficiency Virus
(HIV) merupaka virus yang menyebabkan
terjadinya AIDS.
 Jumlah HIV & AIDS yang dilaporkan 1 Januari s.d.
30 Juni 2013 adalah: HIV  10,210, AIDS  780
 Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut Jenis
Kelamin
Jenis Kelamin/Sex AIDS

Laki-laki/Male 24,177

Perempuan/Female 12,593

Tak Diketahui/Unknown 6,897

Jumlah/Total* 43,667
AIDS
• Diperkirakan berasal dari Afrika tengah (1950an)

• Pertama kasus diungkap tahun 1981 di Los Angeles

• Menyebar ke Karibia, Amerika Serikat, Eropa, dst.

• Pandemi pertama setelah influenza pada paruh kedua


abad ke 20

• Disebabkan retrovirus, human lymphotropic virus type III,


dikenal sebagai human immunodeficiency virus (HIV).

KP Elektif 2013 -YL


Penyebaran HIV menjadi perhatian khusus di negara-negara
dengan populasi besar dan miskin.

Afrika Sub-Sahara

• Merupakan 10% populasi dunia


• 60% (25,8 juta) terkena AIDS

India

• 10 juta orang hidup dengan AIDS


• Rentan penyebaran l
• Penyediaan pengobatan antiretroviral gratis.
KP Elektif 2013 -YL
 Sedangkan catatan UNAIDS memperkirakan
jumlah ODHA telah mencapai 40 juta jiwa di
seluruh dunia dan 70% nya berada di Afrika.

 Dan pada tahun 2002 sudah 3,1 juta orang


meninggal karena AIDS.

KP Elektif 2013 -YL


 HIV masuk ke Indonesia didapati pada seorang turis asal
Belanda, Edward Hop, 44, yang meninggal di Bali.

 Kasus berikutnya mengenai petugas kesehatan yang


menginjeksi ARV pada penderita HIV/AIDS (2003)

 Hingga akhir 1987 ada 6 orang yang teridentifikasi HIV+


dan dua diantaranya adalah penderita AIDS.

 Dan sampai akhir 2001 di Indonesia, dari 671 pengidap


AIDS, 280 diantaranya meninggal dunia.

KP Elektif 2013 -YL


 Terdapat 2 jenis virus penyebab AIDS, yaitu HIV-1 dan
HIV-2
 HIV-1 banyak ditemukan di daerah Barat, Eropa,
Afrika Tengah, Selatan, dan Timur
 Sedangkan HIV-2 banyak di temukan di Afrika Barat

 Ketika kita terkena Virus HIV kita tidak langsung


terkena AIDS. Untuk menjadi AIDS dibutuhkan waktu
yang lama, yaitu beberapa tahun untuk dapat menjadi
AIDS yang mematikan.
 Berdasarkan Jumlah Kumulatif Kasus AIDS
Menurut Faktor Risiko

Faktor Risiko/Mode of Transmission AIDS

Heteroseksual/Heterosexual 26,158

Homo-Biseksual/Homo-Bisexual 1,030

IDU 7,833

Transfusi Darah/Blood Transfusion 86

Transmisi Perinatal/Perinatal Trans. 1,194

Tak Diketahui/Unknown 7,126


 Berdasarkan Jumlah Kumulatif Kasus AIDS Menurut
Golongan Umur
Gol Umur/Age Group AIDS
<1 165
1-4 779
5 - 14 332
15 - 19 1,416
20 - 29 15,305
30 - 39 12,332
40 - 49 4,383
50 - 59 1,314
> 60 414
Tak Diketahui/Unknown 7,227
 Gejala-Gejala Penyakit AIDS
• Lelah berkepanjangan
• Sering demam (>38 °C)
• Sesak nafas dan batuk berkepanjangan
• Berat badan turun mencolok
• Bercak merah kebiruan pada kulit/mulut
• Diare lebih satu bulan tanpa sebab yang jelas
• Bercak putih/luka dalam mulut
Siapa yang Beresiko Tinggi Tertular
HIV/AIDS?
• Mereka yang melakukan hubungan seksual
dengan orang yang terkena HIV/AIDS tanpa
menggunakan pengaman kondom.
• Orang yang berhubungan seksual dengan
berganti-ganti pasangan yang berisiko seperti psk
dan homoseksual.
• Orang yang mendapat transfusi darah yang
tercemar virus.
• Penggunaan alat suntik secara bergantian tanpa
melalui sterilisasi
• Anak yang lahir dari ibu yang mengidap virus
HIV.
NEXT.....
• Orang yang karena pekerjaannya sering berhubungan dengan
dengan penderita HIV/AIDS seperti dokter, perawat, petugas
transfusi darah, bidan, dan sebagainya, karena dikhawatirkan
ada luka di tubuhnya. Hal tersebut akan menjadi pintu masuk
virus HIV/AIDS.
• Para keluarga yang salah satu anggota keluarganya bepergian
jauh dan lama seperti pelaut, sopir truk, dan pedagang
keliling.
• Para keluarga yang hubungan suami/istri sedang tidak akur
atau retak.
• Para keluarga yang memiliki remaja menjelang akil baligh
dan yang mempunyai remaja putus sekolah yang perilakunya
sehari-hari tidak terkontrol.
Bagaimana Proses Penularan HIV/AIDS ?
Cairan tubuh penderita AIDS yang berperan dalam penularan
adalah darah, sperma, cairan vagina, dan cairan tubuh
lainnya yang tercemar HIV, misalnya air ludah. Cara
penularan AIDS terutama melalui:

 Hubungan seksual, baik dengan sejenis maupun berbedajenis


kelamin yang mengidap virus HIV.
 Tukar menukar jarum suntik, akupunktur, tato, dan alat cukur
yang tercemar virus HIV.
 Transfusi darah yang tercemar virus HIV.
 Dari ibu hamil yang kemasukan virus HIV kepada bayi yang
dikandungnya.
 Pertolongan persalinan yang tercemar virus HIV
 AIDS tidak menular jika :

• Berjabat tangan, bersentuhan dengan badan,


pakaian, dan barang-barang penderita HIV/AIDS
• Gigitan serangga atau nyamuk
• Bercium pipi
• Makanan dan minuman
• Hidup serumah dengan penderita, asalkan tidak
melakukan hubungan seksual.
NEXT.....
• Berenang bersama-sama dalam satu kolam
renang
• Penderita bersin dan batuk di dekat kita
• Menggunakan WC yang sama dengan penderita
HIV/AIDS
• Satu kantor atau sekolah, dll.
• Namun demikian tetap perlu diwaspadai apabila
ada kulit kita yang terluka dapat menjadi pintu
masuknya virus HIV.
 Bagaimana Mencegah Tertularnya
HIV/AIDS ?

 Melakukan penyebarluasan informasi HIV/AIDS kepada


teman, kelompok, dan keluarganya untuk mengurangi
keresahan akibat berita yang salah dan menyesatkan.
 Menghindari atau mencegah penyebaran HIV/AIDS pada diri
sendiri, keluarga, dan kelompoknya dengan jalan antara lain:
 Mempertebal iman dan taqwa agar tidak terjerumus ke
dalam hubungan seksual pra nikah dan di luar nikah serta
berganti-ganti pasangan.
 Hindari alat tercemar
NEXT....

 Penderita HIV/AIDS sadar untuk tidak menularkan penyakit


pada orang lain.
 Hindarkan penyalahgunaan obat narkotika, alkoholisme dan
segala bentuk pornografi yang dapat merangsang ke arah
perbuatan seksual yang menyimpang.
 Kalau suami istri sudah terinfeksi virus HIV, maka pakailah
kondom dengan benar dalam melakukan hubungan seksual.
 Melakukan tindakan pengamanan terhadap pencemaran
virus HIV/AIDS melalui jarum suntik, transfusi darah, dan
luka yang terbuka.
 Bagi wanita pengidap virus HIV dianjurkan untuk tidak
hamil.
 Hindarkan pemakaian pisau cukur, gunting kuku, atau sikat
gigi milik orang lain.
Bagaimana Sikap Kita Terhadap Pengidap
Virus HIV dan Penderita AIDS ?
 Berpikirlah positif dan tenang, serta hindarilah tingkah
laku yang bisa menularkan virus HIV.
 Perlakukan penderita AIDS secara manusiawi dan
bijaksana serta jangan dikucilkan dari pergaulan.
 Anjurkan penderita untuk selalu memeriksakan diri ke
petugas kesehatan.
 Bimbing ke jalan agama agar tetap percaya diri, dan
yakinkan tobatnya diterima Tuhan dan tetap beramal
baik hingga akhir hayatnya.
 Ringankan penderitaan batin penderita AIDS.
 Jika penderita AIDS meninggal dunia, diusahakan
perawatan jenazahnya secara khusus.
KP Elektif 2013 -YL
Pengertian napza
• NAPZA merupakan akronim dari Narkoba, Psikotropika dan
Zat Adiktif lainnya yang merupakan jenis obat-obatan yang
dapat mempengaruhi gangguan kesehatan dan kejiwaan.

• NAPZA secara umum adalah zat-zat kimiawi yang apabila


dimasukkan kedalam tubuh baik secara oral (diminum,
dihisap, dihirup dan disedot) maupun disuntik, dapat
mempengaruhi pikiran, suasana hati, perasaan dan perilaku
seseorang.
NARKOTIKA

Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan


tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan

7
Narkotika :
Gol.I :

- Hanya digunakan untuk tujuan ilmu


pengetahuan
- Potensi Sangat Tinggi 
ketergantungan Contoh : heroin/Putau,
Kokain, Ganja

8
Gol.II :
- Narkotika berkhasiat pengobatan & pengembangan
ilmu pengetahuan
- Mempunyai potensi tinggi  ketergantungan
Contoh : Morfin, Petidin

9
Gol.III :
- Narkotika yang berkhasiat pengobatan
- Digunakan dalam terapi untuk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan
- Mempunyai Potensi Ringan  ketergantungan
Contoh : Kodein

Narkotika yang sering disalahgunakan:


- Opiat : morfin, heroin (putaw), petidin, candu dll.
- Ganja atau Kanabis, Mariyuana, Hashis.
- Kokain, yaitu serbuk kokakin.

10
Zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan
Narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku

11
PSIKOTROPIKA :
Gol.I:
-Hanya digunakan untuk kepentingan ilmu peng.
-Tidak digunakan dalam terapi
-Mempunyai potensi amat kuat  sindrom ketergantung
-Contoh : ekstasi, shabu-shabu,

12
Gol.II:
-Berkhasiat pengobatan
-Dapat digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu peng.
-Mempunyai potensi kuat  sindrom ketergantungan
-Contoh : Amfetamin

13
Gol.III:
-Berkhasiat pengobatan
-Banyak digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu
pengetahuan
-Mempunyai potensi sedang  sindrom ketergantungan
-Contoh : Fenobarbital, Flunitrazepam

Gol.IV:
-Berkhasiat pengobatan
-Sangat luas digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu
pengetahuan
-Mempunyai potensi ringan  sindrom ketergantungan
-Cth : Diazepam, Nitrazepam, Rohipnol, Mogadon, Dumolid dll
14
Bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif, tidak
termasuk Narkotika dan Psikotropika

15
ZAT ADIKTIF LAIN :

1. Minuman Beralkohol ( Keppres No. 3 tahun 1997


tentang
Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol)
Minuman beralkohol yang mengandung etanol
(etil alkohol) yang berpengaruh menekan SSP

Jika dicampur dengan Narkotika atau Psikotropika


akan memperkuat pengaruh obat/zat tersebut
dalam tubuh manusia

16
Minuman Beralkohol dibagi atas 3 golongan ;
Gol.A : Kadar etanol 1 – 5 % (Bir)
Gol.B : Kadar Etanol 5 – 20 %(Minuman anggur)
Gol.C : Kadar Etanol 20 – 45% (Whiskey, Vodka)

2. Inhalansia : Gas atau pelarut yang mudah menguap


spt : Lem, Tiner, aceton, bensin
3. Tembakau : Nikotin tembakau 1-3 mg/batang
Dosis letal Nikotin : 60 mg sekali pakai
4. Kofein : Merupakan suatu zat stimulansia 
menimbulkan ketergantungan psikologis
jika dikonsumsi melebihi 100 mg/hari
17
Penyalahgunaan NAPZA
Data Kasus Penyalahgunaan NAPZA di Indonesia
Penyalahgunaan NAPZA
Data Kasus Penyalahgunaan NAPZA di Indonesia
FAKTOR REMAJA MENYALAHGUNAKAN NARKOBA

FAKTOR LINGKUNGAN
-. Hub tdk harmonis dg ortu
-. Lingk rawan narkoba
-. Kurangnya kontrol
Tekanan pok sebaya
-.

FAKTOR INDIVIDU FAKTOR ZAT


-. Ingin coba-coba -. Menimbulkan ketergantung
-. Ingin diterima / ikut trend an fisik & psikis
-. Cari kenikmatan sesaat / -. Mudah didapat
perhatian / sensasi Relatif murah
-. Ikut tokoh idola -.
-.

37
 Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau
berpikir panjang mengenai akibatnya.
 Keinginan untuk bersenang-senang.
 Keinginan untuk mengikuti trend atau gaya.
 Keinginan untuk diterima oleh lingkungan atau kelompok.
 Lari dari kebosanan, masalah atau kesusahan hidup.
 Pengertian yang salah bahwa penggunaan sekali-sekali tidak
menimbulkan ketagihan.
 Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari
lingkungan atau kelompok pergaulan untuk menggunakan
NAPZA.
 Tidak dapat berkata TIDAK terhadap NAPZA
A. KESEHATAN FISIK
- KERUSAKAN PERMANEN SUSUNAN SYARAF PUSAT (OTAK)
- KERUSAKAN ORGAN HATI, GINJAL, PARU-PARU, JANTUNG
- KERUSAKAN TUBUH/FISIK TERTULAR HIV/AIDS
B. KESEHATAN PSIKOLOGIS
- DEPRESI RINGAN – BERAT
- PARANOID
- HILANG INGATAN
- GILA
C. SOSIAL
- KRIMINALITAS
1. Perubahan kepribadian atau karakter
2. Perasaan yang selalu berubah-ubah tanpa
alasan yang jelas
3. Perubahan pada penampilan fisik atau
kesehatan
4. Penurunan prestasi
5. Selalu butuh uang secara berlebihan
6. Emosi tidak stabil atau naik turun
PROMOSI KESEHATAN
Pengertian

Promosi Kesehatan

Adalah segala bentuk kombinasi pendidikan


kesehatan dan intervensi yang terkait
dengan ekonomi, politik, dan organisasi, yang
dirancang untuk memudahkan perubahan
perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi
kesehatan. (Lawrence Green, 1984)
PENGERTIAN

Promosi Kesehatan adalah


Proses membuat orang mampu
meningkatkan kontrol
terhadap, dan memperbaiki
kesehatan mereka
(WHO, 1984)
PENGERTIAN
Proses untuk meningkatkan kemampuan
orang dalam mengendalikan dan
meningkatkan kesehatannya. Untuk
mencapai keadaan sehat, seseorang atau
kelompok harus mampu mengidentifikasi
dan menyadari aspirasi, mampu memenuhi
kebutuhan dan merubah atau
mengendalikan lingkungan
(Piagam Ottawwa, 1986)

Promosi Kesehatan merupakan program yang


dirancang untuk memberikan perubahan terhadap
manusia, organisasi, masyarakat dan lingkungan.

47
Strategi Promosi Kesehatan (WHO, 1984)

1. Advokasi (advocacy)
Agar pembuat kebijakan mengeluarkan peraturan yang
menguntungkan kesehatan

2. Dukungan Sosial (social support)


Agar kegiatan promosi kesehatan mendapat dukungan dari
tokoh masyarakat

3. Pemberdayaan Masyarakat (empowerment)


Agar masyarakat mempunyai kemampuan untuk
meningkatkan kesehatannya

48
Strategi Promkes (Piagam Ottawa, 1986)

1. Kebijakan Berwawasan Kesehatan


2. Lingkungan yang Mendukung
3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan
4. Keterampilan Individu
5. Gerakan Masyarakat

49
Sasaran Promosi Kesehatan
• Sasaran Primer
Sesuai misi pemberdayaan. Misal : kepala keluarga, ibu
hamil/menyusui, anak sekolah

• Sasaran Sekunder
Sesuai misi dukungan sosial. Misal: Tokoh masyarakat, tokoh
adat, tokoh agama

• Sasaran Tersier
Sesuai misi advokasi. Misal : Pembuat kebijakan mulai dari
pusat sampai ke daerah

50
Ruang Lingkup Promkes

1. Promkes pd Tingkat Promotif


2. Promkes pd Tingkat Preventif
3. Promkes pd Tingkat Kuratif
4. Promkes pd Tingkat Rehabilitatif
METODE PROMOSI KESEHATAN
Jenis-jenis metode promosi kesehatan
A. Berdasarkan Teknik Komunikasi

Metode penyuluhan langsung.


Para penyuluh langsung berhadapan atau bertatap muka dengan sasaran. Contohnya : kunjungan rumah,
pertemuan diskusi (FGD), pertemuan di balai desa, pertemuan di Posyandu, dll

Metode yang tidak langsung.


Para penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi ia menyampaikan
pesannya dengan perantara (media). Contoh : publikasi dalam bentuk media cetak, pertunjukan film, dsb
Jenis-jenis metode promosi kesehatan
B. Berdasarkan Indera Penerima
A. Metode MELIHAT/MEMPERHATIKAN.
Dalam hal ini pesan diterima sasaran melalui indera penglihatan, seperti : Penempelan Poster,
Pemasangan Gambar/Photo, Pemasangan Koran dinding, Pemutaran Film
B. Metode PENDENGARAN. Dalam hal ini pesan diterima oleh sasaran melalui indera
pendengar, umpamanya : Penyuluhan lewat radio, Pidato, Ceramah, dll
C. Metode “KOMBINASI”. Dalam hal ini termasuk : Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dicium,
diraba dan dicoba)
Jenis-jenis metode promosi kesehatan
C. Berdasarkan Jumlah Sasaran Yang Dicapai
a. Pendekatan PERORANGAN
Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan
sasaran secara perorangan, antara lain : kunjungan rumah, hubungan telepon, dan lain-lain
b. Pendekatan KELOMPOK
Dalam pendekatan ini petugas promosi berhubungan dengan sekolompok sasaran.Beberapa
metode penyuluhan yang masuk dalam ketegori ini antara lain : Pertemuan, Demostrasi, Diskusi
kelompok, Pertemuan FGD, dan lain-lain
c. Pendekatan MASAL
Petugas Promosi Kesehatan menyampaikan pesannya secara sekaligus kepada sasaran yang
jumlahnya banyak. Beberapa metode yang masuk dalam golongan ini adalah : Pertemuan
umum, pertunjukan kesenian, Penyebaran tulisan/poster/media cetak lainnya, Pemutaran film,
dll
Metode Pendidikan Individual (Perorangan)
Metode yang bersifat individual digunakan untuk membina perilaku baru atau membina
seseorang yang mulai tertarik kepada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Setiap orang
memiliki masalah atau alasan yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku
baru tersebut.
Bentuk pendekatannya :
a. Bimbingan dan penyuluhan (Guidence and counceling)
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kontak yang intensif antara klien dengan petugas dan
setiap masalahnya dapat diteliti dan dibantu penyelesainnya.
b. Wawancara (interview)
Untuk mengetahui apakah klien memiliki kesadaran dan pengertian yang kuat tentang informasi
yang diberikan (prubahan perilaku ynag diharapkan).
Metode Pendidikan Kelompok
a. Kelompok besar
1) Ceramah
Sasaran dapat berpendidikan tinggi maupun rendah. Penceramah harus menyiapkan dan
menguasai materi serta mempersiapkan media. Metode dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan saecara lisan. Metode ini mudah dilaksanakan tetapi penerima informasi menjadi
pasif dan kegiatan menjadi membosankan jika terlalu lama.
2) Seminar
Seminar adalah suatu penyajian (presentasi) dari suatu ahli atau beberapa ahli tentang suatu
topik yang dianggap penting dan biasanya dianggap hangat di masyarakat.
b. Kelompok kecil
1) Diskusi kelompok
Metode ini mendorong penerima informasi berpikir kritis, mengekspresikan pendapatnya
secara bebas, menyumbangkan pikirannya untuk memecahkan masalah bersama, mengambil
satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah
berdasarkan pertimbangan yang seksama.
LANJUTAN.....
2) Curah pendapat (Brain storming)
Diskusi dimana pada awal diskusi diberi kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan dari
peserta.
3) Bola salju (snow balling)
Metode dimana kesepakatan akan di dapat dari pemecahan menjadi kelompok yang lebih kecil,
kemudian bergabung dengan kelompok yang lebih besar.
4) Kelompok-kelompok kecil (Buzz group)
Kelompok dibagi menjadi kelompok kecil untuk mendiskusikan masalah kemudian kesepakatan di
kelompok kecil disampaikan oleh tiap kelompok dan kemudian di diskusikan untuk diambil
kesimpulan.
5) Memainkan peranan (role play)
Dalam metode ini beberapa anggota kelompok ditunjuk sebagai pemegang peran tertentu untuk
memainkan peranan.
6) Permainan simulasi (simulation game)
Merupakan gabungan antara role play dengan diskusi kelompok.
Metode Pendidikan Massa
Metode ini untuk mengomunikasikan pesan-pesan kesehatan yang ditujukan kepada
masyarakat. Sasaran pendidikan pada metode ini bersifat umum tanpa membedakan umur,
jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial, ekonomi dan sebagainya, sehingga pesan-pesan
kesehatan dirancang sedemikian rupa agar dapat ditangkap oleh massa tersebut. Metode ini
bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi. Metode ini biasanya
bersifat tidak langsung.
a. Ceramah umum (public speaking)
b. Pidato/diskusi
c. Simulasi
d. Menggunakan media televisi
e. Menggunakan media surat kabar
f. Bill board
Metode “TerApeutik”
(Kunjungan Rumah)

Kunjungan rumah adalah suatu hubungan langsung antara penyuluh dengan masyarakat
sasaran dan keluarganya di rumah ataupun ditempat biasa mereka berkumpul.
Cara melakukannya dengan memperhatikan hal-hal seperti berikut :
a. Ada maksud dan tujuan tertentu
b. Tepat waktunya dan tidak membuang-buang waktu
c. Rencanakan beberapa kunjungan berurutan untuk menghemat waktu
d. Kunjungi pula sasaran yang jauh dan terpencil
e. Metode ini untuk memperkuat metode-metode lainnya atau bila metode-metode lainnya
tidak mungkin
Kelebihan metode ini adalah :
- Mendapat keterangan langsung perihal masalah-masalah kesehatan
- Membina persahabatan
- Tumbuhnya kepercayaan pada penyuluh bila anjuran-anjurannya diterima
- Menemukan tokoh-tokoh masyarakat yang lebih baik
- Rintangan-rintangan antara penyuluh dengan keluarga sasaran menjadi kurang
- Mencapai juga petani yang terpencil, yang terlewat oleh metode lainnya
- Tingkat pengadopsian terhadap perilaku kesehatan yang baru lebih tinggi

Keterbatasannya adalah :
- Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas
- Kunjungan-kunjungan yang cocok bagi keluarga sasaran dan penyuluh adalah terbatas sekali
- Kunjungan yang terlalu sering pada satu keluarga sasaran akan menimbulkan prasangka
pada keluarga lainnya
Media Promosi Kesehatan
Dapat dikelompokan menjadi
1. Benda asli
2. Benda tiruan
3. Gambar/Media grafis
Contoh : poster, leaflet, gambar karikatur, lukisan, dll.
4. Gambar alat optik
Contoh : photo, slide, film, dll
Ter ima K a s i h A t a s Perhatiannya••
 Data yang disajikan merupakan hasil dari sebelum
dan setelah dilaksanakannya kegiatan penyuluhan
mengenai pengetahuan HIV/AIDS dan NAPZA pada
siswa/i kelas VIII-2 SMPN 96 Jakarta yang bertujuan
untuk mengatahui tingkat pengetahuan siswa
sebelum dan setelah penyuluhan HIV/AIDS dan
NAPZA.
 Jumlah dari siswa/i kelas VIII-2 SMPN 96 Jakarta
yang ikut dalam kegiatan penyuluhan HIV/AIDS
sebanyak 36 siswa/i
Berdasarkan hasil nilai pre test dan post test
teterjadi peningkatan nilai dari pretest maupun
postest baik pada materi napza maupun hiv.
Hal ini bisa menggambarkan bahwa
kemungkinan terdapat perbedaan tingkat
pengetahuan sebelum sosialisais yang
digambarkan pada nilai pretest dan setelah
sosilaisasi yang digambarkan pada postest.
Kesimpulan
• Tingkat pengetahuan awal murid-murid VIII-2 SMP Negeri 96 Jakarta
Selatan mengenai HIV/AIDS dan NAPZA cukup baik walaupun untuk
pengetahuan tentang NAPZA masih kurang.
• Ada perbedaan antara sebelum dengan sesudah sosialisasi mengenai
HIV/AIDS dan NAPZA.
• Promosi kesehatan yang dilakukan dengan metode ceramah dalam
kelompok-kelompok ini termasuk efektif. Murid-murid memilki
kesempatan untuk bertanya langsung mengenai hal-hal yang dibahas
bila ada yang kurang dimengerti.
• Sesuai dengan hasil post test yang menandakan adanya peningkatan
pengetahuan di kalangan murid, penggunaan alat bantu promosi
kesehatan berupa poster sangat membantu dan efektif dalam
penyampaian materi HIV/AIDS dan NAPZA yang diberikan kepada
muird-murid selama kegiatan promosi kesehatan berlangsung.

Anda mungkin juga menyukai