Anda di halaman 1dari 2

1.

Data kasus hiv di kabupaten nganjuk, usia, faktor risiko, profesi


 Di sini kita sama2 belajar dan sharing ya, mengenai penyakit HIV/AIDS ini
seperti hal yang menakutkan bagi seluruh masyarakat tetapi tidak sedikit juga
masyarakat yang terkena penyakit hiv/aids. kita pernah mendengar berita
bahwa ratusan mahasiswa yg ada di salah satu daerah di indonesa di
diagnosa HIV (ini adalah hasil pemeriksaan selama 30 tahun terakhir dan
rata2 yg terkena adalah usia produktif yaitu mahasiswa2 ini), seperti di
daerah kita sendiri ini ada kurleb 1.800 an atau bahkan lebih orang yang
positif HIV, hal ini adalah kondisi yg memperihatinkan.
 Yang lebih kita waspadai lagi adalah HIV bisa menyerang siapa saja dari
segala usia, bayi, usia produktif, bahkan bisa terjadi pada lansia juga.
 Faktor resiko yang paling mempengaruhi kejadian HIV/AIDS ini seperti
hubungan sex bebas (beresiko), pemkaian jarum suntik narkoba, penularan
melalui tranfusi darah (tapi saat ini sudah jarang karena semua tranfusi darah
sudah melalui pemeriksaan jadi dapat mencegah terjadinya penularan), serta
transmisi dari ibu ke bayi.
 Di samping itu faktor karakteristik juga berperan thd resiko penularan
hiv/aids seperti umur, jenis kelamin, pekerjaan, serta pendidikan.
2. Pengertian HIV/AIDS
HIV adalah ’human immunodeficiency virus’, yaitu suatu virus (retrovirus) yang
menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia (terutama CD4 + T-sel dan
macrophages– komponen-komponen utama sistem kekebalan sel).
AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan
infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat
infeksi HIV.
3. Cara penularan (penularan berasal dari cairan tubuh yaitu darah, cairan sperma,
cairan vagina) melalui:
 Pemakai napza jarum suntik yang digunakan bersama
 Hubungan sexual tanpa kondom
 berganti-ganti pasangan sexual
 Ibu ke anak yang ada dikandungan dan ibu menyusui
 Transfusi darah (sudah jarang)
4. Gejala HIV
1) Infeksi primer: Virus masuk ke tubuh
2) Masa Jendela / windows period (3 – 6 bulan): Saat Virus mulai membangun
kekuatan untuk menyerang. Pada tahapan ini, virus tidak terdeteksi namun
bisa menularkan
3) Tahapan tanpa gejala 3 – 10 tahun (HIV +):. Pada tahapan ini, virus sudah
mulai berkembang, tapi penderita masih bisa beraktifitas normal seperti
biasa. Dan tidak ada tanda-tanda tertentu pada penderita
4) Tahapan gejala awal: pada tahap ini, mulai muncul penyakit-penyakit ringan
pada penderita seperti:
Diare, demam, berat badan turun, infeksi pada mulut yang berkepanjangan
5) Tahapan gejala lanjutan (AIDS): mulai munculnya penyakit-penyakit yang
lebih berat, seperti: PCP infeksi yang menyerang paru2 pada penderita HIV,
CMV (herpes), TB, Candida, Sarkoma kaposi, dementia complex, turunnya
berat badan yang drastis.
5. Pencegahan
A abstinence (anti seks pranikh)
B be faithful (setia pada pasangan)
C condom (penggunaan kondom saat berhubungan seksual)
D drugs (tdak menggunakan narkoba & miras)
E equipment (menggunakan alat-alat steril)
6. Cara mengetahui status HIV dan dimana saja
Kita dapat mengetahui status HIV kita melaluhi:
VCT (Voluntary Counseling and Testing) Konseling dan tes darah secara sukarela &
Dapat dilakukan di klinik2 VCT
Saat ini di kabupaten kita terdapat kurleb 31 klinik VCT termasuk semua pkm se
kabupaten nganjuk.
7. Pengobatan
Sampai saat ini tidak ada obat untuk HIV/AIDS, namun kepatuhan yang ketat untuk
mengkonsumsi ARV (Anti Retroviral) dapat memperlambat bertambah parahnya
penyakit serta mencegah infeksi sekunder & kmplikasi.
Untuk pengobatan ARV di kaboten kita ini terdapat 12 tempat yaitu 4 RS (rsud kts,
rsud nganjk, rs. Bhyngkra, dan RSI aisiyah ngjk) & ada 8 Puskesmas (kts, nggronggot,
prambon, wilangan, bagor, tanjunganom, .........
8. Apa yang bisa di lakukan oleh masyarat
Yg harus di lakukan untuk semua masyarakat yaitu pencegahan HIV seperti yg saya
sampaikan td dr A-E, kemudian kepada Masy untk para ODHIV ini jangan jaui
orangnya tapi jauhilah penyakitnya. Krn kita harus bisa menghilangkan STIGMA dan
DISKRIMINASI kpd ODHIV.
9. Program 3 Zero yaitu zero infeksi baru HIV, zero kematian akibat HIV, dan Zero
stigma & diskriminasi kepada Odhiv Untuk mencapai indonesia bebas HIV pada 2030
mendatang.
Semakin banyak masyarakat yang sadar dan mengetahui status HIV dan tidak
menularkan kepada orang lain, serta mendapatkan pengobatan ARV dini, dapat
mendorong tercapainya penurunan HIV agar indonesia mencapai 3 zero.

Filosofi
Satukan langkah cegah HIV (mari kita semua orng bersama2 bertanggung jawab
untuk mencegah penyebaran HIV)
Sama setara (semua pihak baik populasi kunci beresiko berhak mengakhiri
HIV/AIDS)

Anda mungkin juga menyukai