DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BARON
Jl. Rimba Mulya No. 13 BARON Nganjuk Kode Pos 64393
Telp / Fax. ( 0358 ) 553531 Email : puskesmasBARON13@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Kegiatan imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Mulai tahun
1977 kegiatan imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam
rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan
Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta
Hepatitis B. Beberapa penyakit yang saat ini menjadi perhatian dunia dan merupakan
komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara adalah eradikasi polio (ERAPO),
eliminasi campak – pengendalian rubella (EC-PR) dan Maternal Neonatal Tetanus
Elimination (MNTE)
Masalah lain yang harus dihadapi adalah munculnya kembali PD3I yang
sebelumnya telah berhasil ditekan (Reemerging diseases), timbulnya penyakit-penyakit
menular baru (Emerging Infectious Diseases) serta penyakit infeksi yang betul-betul baru
(new diseases) yaitu penyakit-penyakit yang tadinya tidak dikenal (memang belum ada,
atau sudah ada tetapi penyebarannya sangat terbatas; atau sudah ada tetapi tidak
menimbulkan gangguan kesehatan yang serius pada manusia). Penyakit yang tergolong ke
dalam penyakit baru adalah penyakit-penyakit yang mencuat, yaitu penyakit yang angka
kejadiannya meningkat dalam dua dekade terakhir ini, atau mempunyai kecenderungan
untuk meningkat dalam waktu dekat, penyakit yang area geografis penyebarannya meluas,
dan penyakit yang tadinya mudah dikontrol dengan obat-obatan namun kini menjadi
resisten.
B. LATAR BELAKANG
Bias adalah bulan dimana seluruh kegiatan imunisasi dilaksanakan di seluruh
Indonesia yang perencanaannya dilakukan pada tanggal 14 Nopember 1997 oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Agama dan Menteri
Kesehatan.
Sedangkan imunisasi adalah pemberian vaksin dengan tujuan agar mendapatkan
perlindungan (kekebalan) dari penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Imunisasi yang diberikan pada BIAS ada tiga jenis yaitu:
1. Campak dan MR pada anak kelas I
2. DT pada anak kelas I
3. TT pada anak kelas II dan III
Bahaya penyakit campak adalah panas tinggi, radang mulut dan tenggorokan,
diare, radang otak, gizi memburuk, radang paru. Cara penularannya secara kontak
langsung dan melalui pernafasan penderita. Siswa yang terkena campak sebaiknya tidak
diijinkan sekolah sampai sembuh agar tidak terkaji penularan ke teman-temannya.
Pencegahannya dengan pemberian imunisasi Campak dan MR pada waktu bayi (9 bulan)
dan diulang (booster) kembali pada waktu kelas I SD untuk menambah kekebalan seumur
hidup.
Dalam menyukseskan program pemerintah membebaskan anak dari penyakit
campak dan MR, maka puskesmas BARON rutin melaksanakan BIAS campak dan MR.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mempertahankan pencapaian Eliminasi Tetanus Maternal Neonatal dan diperolehnya
perlindungan anak terhadap penyakit Difteri, Tetanus dan Campak MR dalam jangka
panjang melalui imunisasi Campak MR, DT dan TT/Td.
2. Tujuan Khusus
Semua anak SD/MI/SDLB mendapatkan Imunisasi DT/Td untuk mendapatkan
perlindungan terhadap Tetanus dan Difteri selama 10 tahun
F. SASARAN
Sasaran kegiatan BIAS DT / Td adalah seluruh murid SD/MI kelas 1, 2 dan 5 di
kecamatan BARON.