Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS MANEMBO
Alamat : Desa Manembo Jaga III Kec. Langowan Selatan Kab. Minahasa SULUT. 95694
Email : puskesmasmanembo@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


BIAS ( BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH )

A. PENDAHULUAN
BIAS adalah salah satu bentuk kegiatan operasional dari imunisasi
lanjutan pada anak sekolah yang dilaksanakan pada bulan tertentu setiap
tahunnya dengan sasaran seluruh anak-anak usia Sekolah Dasar (SD)
atau sederajat ( MI / SDLB ) kelas 1, 2, dan 5 di seluruh Indonesia.
Imunisasi yang diberikan pada BIAS ada tiga jenis yaitu:
a. Campak Rubella pada anak kelas 1
b. DT pada anak kelas 1
c. TD pada anak kelas 2 dan 5
Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap bulan November
dilaksanakan mulai tahun 1997. Imunisasi DT 1 dosis diberikan pada
siswa SD kelas 1, dan TD 1 dosis masing-masing pada siswa kelas 2 dan 5.
Vaksin DT-TD merupakan vaksin yang terbuat dari bahan toksoid. Toksoid
adalah racun (toksin) yang dihasilkan oleh bakteri yang kemudian telah
dilemahkan sehingga tidak berbahaya bagi manusia. Tetanus dan difteri
merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menghasilkan
toksin yang berbahaya bagi tubuh. Vaksin DT terdiri dari toksoid difteri
dan toksoid tetanus. Sedangkan vaksin TD terdiri dari toksoid tetanus saja.
Cara Pemberian Vaksin DT diberikan dengan diinjeksikan secara
intramuskular pada lengan atas dengan dosis 0,5 mL. Vaksinasi TD juga
diberikan dengan diinjeksikan secara intramuskular pada lengan atas
dengan dosis 0,5 mL.
Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari
Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan di
mana masa lalu telah menyebabkan ribuan kematian, dan masih mewabah
di daerah-daerah dunia yang belum berkembang. Orang yang selamat dari
penyakit ini menderita kelumpuhan otot-otot tertentu dan kerusakan
permanen pada jantung dan ginjal. Anak-anak yang berumur satu sampai
sepuluh tahun sangat peka terhadap penyakit ini. Kuman difteri
disebarkan oleh menghirup cairan dari mulut atau hidung orang yang
terinfeksi, dari jari-jari atau handuk yang terkontaminasi, dan dari susu
yang terkontaminasi penderita. Umumnya difteri dapat dicegah melalui
vaksinasi.
Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw, merupakan penyakit yang
disebakan oleh tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi
oleh Clostridium tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot
sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid). Akibat dari tetanus adalah
rigid paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary
muscles (otot yang geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw
karena biasanya pertama kali muncul pada otot rahang dan wajah.
Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan dan rasio
kematian sangatlah tinggi. Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah
jauh lebih baik daripada mengobatinya

B. LATAR BELAKANG
Imunisasi merupakan upaya pencegahan penyakit yang paling cost
effective. Imunisasi dalam kegiatan BIAS sangat bermamfaat untuk
mencegah penyakit tetanus, difteri, campak, dan Rubella yang dapat
menyebabkan kecacatan dan kematian. Imunisasi yang diberikan harus
dipastikan lengkap, tidak hanya Imunisasi pada bayi dan bawah usia dua
tahun, tetapi juga pada anak usia sekolah tingkat dasar. Pemberiaan
Imunisasi pada anak usia sekolah yingkat dasar dilaksanakan setiap
tahunnya pada bulan Agustus untuk Imunisasi MR serta bulan November
untuk Imunisasi DT dan TD.
Kegiatan ini adalah salah satu program puskesmas yang
dIlaksanakan mengacu pada visi misi dan tata nilai puskesmas ... yaitu
KUIN (komunikatif, unggul, integritas, dan nyaman ).
Dalam kegiatan ini peran lintas program petugas penyuluh
kesehatan, dokter dan perawat dalam pelaksanaan BIAS untuk
pemeriksaan kesehatan anak sebelum pemberian imunisasi.
Peran lintas sektor yaitu orang tua wali,guru dan kepala sekolah dan
dinas pendidikan dalam pelaksanaan BIAS agar terjalin kerja sama untuk
memahami manfaat imunisasi yang di berikan dalam pelayanan BIAS.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Kegiatan BIAS bertujuan menjamin terjaganya tingkat imunitas anak
usia sekolah agar terhindar dari penyakit Campak, rubella, tetanus,
difteri.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kekebalan anak usia sekolah terhadap penyakit
campak, rubella, tetanus dan difteri.
b. Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
campak, rubella, tetanus dan difteri.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan agustus dan November pada
tahun ajaran berjalan.
Adapun rincian kegiatan sebagai berikut:
1. Kelas 1 diberikan vaksin MR 1 kali bulan agustus dan vaksin Dt 1 kali
pada bulan November.
2. Kelas 2 d berikan vaksin Td 1 kali pada bulan November.
3. Kelas 5 di berikan vaksin Td 1 kali pada bulan November.

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Pelaksanaan BIAS Campak Rubella untuk kelas 1 SD dilakukan
dengan cara injeksi Sub Cutan di lengan kiri atas.
2. Pelaksanaan BIAS DT untuk kelas 1 SD dilakukan dengan cara injeksi
intra Muscular.
3. Pelaksanaan BIAS Td untuk kelas 2 dan 5 SD dilakukan dengan cara
injeksi intra Muscular.

F. SASARAN
1. Sasaran pembinaan Secara Langsung
Seluruh murid kelas 1, 2 dan 5 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
tanpa memandang status imunisasi saat bayi.
2. Sasaran Pembinaan Tidak Langsung
Memberikan Sosialisasi kepada Guru dan Orang Tua murid tentang
manfaat Imunisasi pada pelayanan BIAS disekolah.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


NO KEGIATAN BULAN
IMUNISASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 BIAS MR
2 BIAS DT dan Td
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN, PENCATATAN, PELAPORAN DAN
MONITORING
Pencatatan dan pelaporan kegiatan ini di lakukan setelah
pelaksanaan atau akhir bulan untuk pencapaian prosentasi cakupan BIAS
oleh penanggung jawab program imunisasi dan di laporkan kepada Kepala
Puskesmas dan instansi dinas kesehatan daerah.

Anda mungkin juga menyukai