Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)

BIAS DIFTERI TETANUS (DT)


DI PUSKESMAS RAWAT INAP UJAN MAS TAHUN 2020

Urusan : Urusan Wajib Kesehatan


Unit organisasi : Dinas Kesehatan Kepahiang
Puskesmas Rawat Inap Ujan Mas
Lokasi kegiatan : 7 Sekolah Dasar/Madrasa sederajat di wilayah
kerja Puskesmas Ujan Mas
Sasaran Program : Menurunkan angka kasakitan dan kematian
akibat penyakit yang dapat di cegah dengan
imunisasi
Indikator Kinerja Program : Persentase anak sekolah yang mendapatan
imunisasi
Kegiatan : BIAS DT
Sasaran Kegiatan : Seluruh Siswa Kelas 1 berjumlah 272 siswa
Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya kegiatan BIAS DT pada siswa
kelas 1
Keluaran (Out Put) :
1. Tercapainya indikator SPM sesuai PMK no 4
tahun 2019 tentang pelayanan anak usia
sekolah sesuai standar
2. Tercapainya persentase imunisasi pada anak
usia sekolah dengan target >95%
3. Terlaksananya kegiata BIAS TD pada siswa
kelas 2 dan 5
Indikator Keluaran (Out Put) :
1. Tercapainya Indikator SPM 100%
2. Tercapainya persentase imunisasi BIAS
>95%
3. Seluruh siswa kelas 1 yang berjumlah 272
siswa mendapatkan imunisasi DT
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari
pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan
implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup
manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan
upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif,
tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh,
dan berkesinambungan. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber
pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya
untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan
yang merata, terjangkau dan berkualitas. Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 298 ayat (7)
menyebutkan belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik
dan dapat digunakan untuk kegiatan nonfisik. Dana Alokasi Khusus
Bidang Kesehatan adalah Dana yang bersumber dari APBN yang
dialokasikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan
yang difokuskan pada penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak,
penanggulangan masalah gizi, serta pencegahan penyakit dan penyehatan
lingkungan terutama untuk pelayanan kesehatan penduduk miskin, dan
penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepalauan dan
daerah bermasalah kesehatan. Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang
Kesehatan selanjutnya disebut DAK Nonfisik adalah dana yang diberikan
ke daerah untuk membiayai operasional kegiatan program prioritas
nasional di bidang kesehatan yang menjadi urusan daerah guna
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat dijelaskan bahwa Puskesmas adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Salah satu Upaya kesehatan esensial yang harus diselenggarakaan di
Puskesmas adalah pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular. Dari sekian banyak kegiatan yang dilaksanakan di program
peencegahan dan pengendalian penyakit ini salah satu kegiatan yang wajib
dilaksanankan pada setiap tahunya adalah pelaksannan BIAS DT (Difteri
Tetanus).
Penyakit Difteri adalah penyakit yang di sebabkan oleh bakteri
Corynebacterium Didteriae, Penyebarannya adalah melalui kontak fisik
dan pernafasan, gejala awal penyakit adalah radang tenggorokan, hilang
nafsu makan dan demam ringan, dalam 2-3- hari timbul selaput putih
kebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil. Difteri dapat menimbulkan
komplikasi berupa gangguan pernafasan yang berakibat kematian.
Tetanus adalah penyakit yang di sebabkan oleh Clostridium Tetani
yang menghasilakan neurotoksin. Penyakit ini tidak menyebar dari orang ke
orang, tetapi melalui kotoran yang masuk kedalam lika yang dalam. Gejalan
awal penyakit adalah kaku otot pada rahang, di sertai kaku pada leher,
kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Pada bayi
terdapat pula gejala berhenti menetek (sucking) antara 3-28 hari setelah
lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku.
Bias anak sekolah (BIAS) adalah salah satu bentuk kegiatan
operasional dari imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang dilaksanakan
dalam bulan tertentu setiap tahunya dengan sasaran seluruh anak usia
sekolah (SD) atau sederajat kelas 1. Imunisasi lanjutan sendiri adalah
imunisasi ulangan yang di tunjukkan untuk mempertahankan tingkat
kekebalan di atas ambang perlindungan atau memperpanjang masa
perlindungan. Imunisasi yan di berikan berupa vaksin Difteri Tetanus (DT),
pemberian vaksin ini merupakan imunisasi ulang atau booster untuk
meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat memutuskan mata rantai
penularan terhadap penyakit,
Vaksin Dt (Difteri Tetanus): Vaksin Dt yang diberikan kepada anak
kelas satu SD sederajat ,pemberian imunisasi ini akan melengkapi status
TT5 ( TT 5 dosis ) yang dapat melindungi diri selama 25 tahun terhadap
infeksi tetanus. Apabilah nanti seorang anak perempuan hamil maka bayi
yang akan dilahirkan akan terlindung dari infeksi tetanus
neonatorum(tetanus pada bayi baru lahir).
Wilayah kerja Puskesmas Ujan Mas kecamatan Ujan Mas memiliki
wilayah kerja 7 sekolah dasar, untuk mengetahui jumlah sasaran
Pelaksanaan Bias DT maka dilakukanlah kegiatan Pengambilan Data
sasaran Bias DT di semua sekolah dasaar di wilayah kerja Puskesmas Ujan
Mas.
B. PENERIMA MANFAAT
Kegiatan BIAS TD ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
wilayah kerja Puskesmas Rawat inap Ujan Mas khususnya siswa kelas 1
sekolah dasar/madrasa sederajat dalam rangka meningkatkan upaya
promotif preventif terhadap masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja Puskesmas rawat inap
Ujan Mas.

C. JENIS KEGIATAN
BIAS DT kelas I

D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan mendatangi sasaran
secara langsung ke sekolah.
2. Tahapan dan waktu pelaksanaan
a. Tahapan
b. Waktu Pelaksanaan

No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

1 BIAS DT kelas 1

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kegiatan dilaksanaan selama 1 tahun terhitung Januari s.d Desember
tahun 2020.

F. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Pembiayaan kegiatan BOK DAK Non fisik Puskesmas Rawat Inap Ujan
Mas tahun 2020.

Mengetahui Ujan Mas, Agustus 2019


Kepala UPT Pelaksana Program Imunisasi
Puskesmas Rawat Inap Ujan Mas

HADI JALENA,SKM Riska Oktovitria, S.ST


NIP. 19691206 198912 2001 NIP. 19841027 200804 2001

Anda mungkin juga menyukai