Unit organisasi : Dinas Kesehatan Kepahiang Puskesmas Rawat Inap Ujan Mas Lokasi kegiatan : 7 Sekolah Dasar/Madrasa sederajat di wilayah kerja Puskesmas Ujan Mas Sasaran Program : Menurunkan angka kasakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi Indikator Kinerja Program : Persentase anak sekolah yang mendapatan imunisasi Kegiatan : BIAS DT Sasaran Kegiatan : Seluruh Siswa Kelas 1 berjumlah 272 siswa Indikator Kinerja Kegiatan : Terlaksananya kegiatan BIAS DT pada siswa kelas 1 Keluaran (Out Put) : 1. Tercapainya indikator SPM sesuai PMK no 4 tahun 2019 tentang pelayanan anak usia sekolah sesuai standar 2. Tercapainya persentase imunisasi pada anak usia sekolah dengan target >95% 3. Terlaksananya kegiata BIAS TD pada siswa kelas 2 dan 5 Indikator Keluaran (Out Put) : 1. Tercapainya Indikator SPM 100% 2. Tercapainya persentase imunisasi BIAS >95% 3. Seluruh siswa kelas 1 yang berjumlah 272 siswa mendapatkan imunisasi DT A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, mengamanatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebagai salah satu sumber pembiayaan bagi daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, diantaranya untuk meningkatkan pembangunan kesehatan, sehingga Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah dapat menyediakan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau dan berkualitas. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, pada Pasal 298 ayat (7) menyebutkan belanja DAK diprioritaskan untuk mendanai kegiatan fisik dan dapat digunakan untuk kegiatan nonfisik. Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan adalah Dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang difokuskan pada penurunan angka kematian ibu, bayi dan anak, penanggulangan masalah gizi, serta pencegahan penyakit dan penyehatan lingkungan terutama untuk pelayanan kesehatan penduduk miskin, dan penduduk di daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan kepalauan dan daerah bermasalah kesehatan. Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan selanjutnya disebut DAK Nonfisik adalah dana yang diberikan ke daerah untuk membiayai operasional kegiatan program prioritas nasional di bidang kesehatan yang menjadi urusan daerah guna meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di daerah. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dijelaskan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Salah satu Upaya kesehatan esensial yang harus diselenggarakaan di Puskesmas adalah pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular. Dari sekian banyak kegiatan yang dilaksanakan di program peencegahan dan pengendalian penyakit ini salah satu kegiatan yang wajib dilaksanankan pada setiap tahunya adalah pelaksannan BIAS DT (Difteri Tetanus). Penyakit Difteri adalah penyakit yang di sebabkan oleh bakteri Corynebacterium Didteriae, Penyebarannya adalah melalui kontak fisik dan pernafasan, gejala awal penyakit adalah radang tenggorokan, hilang nafsu makan dan demam ringan, dalam 2-3- hari timbul selaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil. Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan pernafasan yang berakibat kematian. Tetanus adalah penyakit yang di sebabkan oleh Clostridium Tetani yang menghasilakan neurotoksin. Penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang, tetapi melalui kotoran yang masuk kedalam lika yang dalam. Gejalan awal penyakit adalah kaku otot pada rahang, di sertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. Pada bayi terdapat pula gejala berhenti menetek (sucking) antara 3-28 hari setelah lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Bias anak sekolah (BIAS) adalah salah satu bentuk kegiatan operasional dari imunisasi lanjutan pada anak sekolah yang dilaksanakan dalam bulan tertentu setiap tahunya dengan sasaran seluruh anak usia sekolah (SD) atau sederajat kelas 1. Imunisasi lanjutan sendiri adalah imunisasi ulangan yang di tunjukkan untuk mempertahankan tingkat kekebalan di atas ambang perlindungan atau memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi yan di berikan berupa vaksin Difteri Tetanus (DT), pemberian vaksin ini merupakan imunisasi ulang atau booster untuk meningkatkan kekebalan tubuh sehingga dapat memutuskan mata rantai penularan terhadap penyakit, Vaksin Dt (Difteri Tetanus): Vaksin Dt yang diberikan kepada anak kelas satu SD sederajat ,pemberian imunisasi ini akan melengkapi status TT5 ( TT 5 dosis ) yang dapat melindungi diri selama 25 tahun terhadap infeksi tetanus. Apabilah nanti seorang anak perempuan hamil maka bayi yang akan dilahirkan akan terlindung dari infeksi tetanus neonatorum(tetanus pada bayi baru lahir). Wilayah kerja Puskesmas Ujan Mas kecamatan Ujan Mas memiliki wilayah kerja 7 sekolah dasar, untuk mengetahui jumlah sasaran Pelaksanaan Bias DT maka dilakukanlah kegiatan Pengambilan Data sasaran Bias DT di semua sekolah dasaar di wilayah kerja Puskesmas Ujan Mas. B. PENERIMA MANFAAT Kegiatan BIAS TD ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rawat inap Ujan Mas khususnya siswa kelas 1 sekolah dasar/madrasa sederajat dalam rangka meningkatkan upaya promotif preventif terhadap masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja Puskesmas rawat inap Ujan Mas.
C. JENIS KEGIATAN BIAS DT kelas I
D. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN
1. Metode Pelaksanaan Metode pelaksanaan kegiatan adalah dengan mendatangi sasaran secara langsung ke sekolah. 2. Tahapan dan waktu pelaksanaan a. Tahapan b. Waktu Pelaksanaan
No Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 BIAS DT kelas 1
E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Kegiatan dilaksanaan selama 1 tahun terhitung Januari s.d Desember tahun 2020.
F. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Pembiayaan kegiatan BOK DAK Non fisik Puskesmas Rawat Inap Ujan Mas tahun 2020.
Mengetahui Ujan Mas, Agustus 2019
Kepala UPT Pelaksana Program Imunisasi Puskesmas Rawat Inap Ujan Mas