Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BARON
Jl. Raya Lengkong No.17 Baron - Nganjuk Kode Pos 64394
Telp / Fax. ( 0358 )774497 Email : puskesmasbaron@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)


PENYULUHAN KADER KESEHATAN JIWA
TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, menyatakan bahwa upaya
kesehatan jiwa ditujukan untuk menjamin setiap orang dapat menikmati kehidupan
kejiwaan yang sehat, bebas dari ketakutan, tekanan dan gangguan lain yang dapat
mengganggu kesehatan jiwa. Upaya tersebut terdiri atas preventif, promotif, kuratif,
rehabilitatif pasien gangguan jiwa dan masalah psikososial. Setiap warga negara berhak
mendapatkan hak dalam upaya kesehatan jiwa yang meliputi persamaan perlakuan dalam
setiap aspek kehidupan di berbagai tatanan di masyarakat.
Menurut U.S. Department of Health (1999, dalam Varcarolis, 2006), kesehatan
jiwa didefinisikan sebagai suatu keberhasilan pencapaian fungsi mental, mampu untuk
beraktivitas secara produktif, menikmati hubungan dengan orang lain dan menerima
perubahan atau mampu mengatasi hal yang tidak menyenangkan. Individu dengan mental
yang sehat memiliki kapasitas berpikir rasional, ketrampilan berkomunikasi, belajar,
pertumbuhan emosional, kemampuan bertahan dan harga diri. Definisi di atas
menunjukkan bahwa kesehatan jiwa sangat menunjang seseorang dalam menjalani
kehidupan secara optimal karena mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri, orang lain,
dan lingkungan.

B. LATAR BELAKANG
Gangguan jiwa merupakan respon maladaptif terhadap stresor dari dalam dan luar
lingkungan yang berhubungan dengan perasaan dan perilaku yang tidak sejalan dengan
kebiasaan atau norma setempat, mempengaruhi interaksi sosial individu, kegiatan dan
fungsi tubuh. Secara umum gangguan jiwa dikarakteristikkan dengan adanya gangguan
pikiran, perasaan, dan perilaku. Skizofrenia merupakan sekelompok reaksi psikotik yang
mempengaruhi berbagai area fungsi individu, termasuk fungsi berpikir dan berkomunikasi,
menerima dan menginterpretasikan realitas, merasakan dan menunjukkan emosi dan
berperilaku yang dapat diterima secara rasional. Skizofrenia merupakan kumpulan gejala
berupa gangguan isi dan bentuk pikiran, persepsi, emosi/perasaan, perilaku dan hubungan
interpersonal. Dengan demikian pada skizofrenia terjadi kesulitan berfikir dengan benar,
gangguan persepsi, gangguan emosi/perasaan, tidak mampu membuat keputusan, serta
gangguan perilaku.
Keluarga yang anggotanya ada yang menderita gangguan kejiwaan pada umumnya
merasa malu untuk melaporkan kepada puskesmas atau tenaga kesehatan lainnya sehingga
penanganan kasus kejiwaan sering kali terlambat. Akibatnya proses pengobatannya juga
menjadi lebih lama dan dapat menjadi ketergantungan terhadap obat. Oleh karena itu,
puskesmas Jatikalen perlu untuk melakukan deteksi dini terhadap penderita gangguan jiwa
dan melakukan pengobatan sejak dini.
Selain obat, penderita gangguan jiwa juga memerlukan pendampingan psikososial,
pelatihan ketrampilan sosial dan dukungan agar bisa kembali bekerja. Penderita gangguan
jiwa yang telah pulih dan dilatih, dapat memberikan pelayanan pendampingan yang
berfungsi membantu proses pemulihan. Menurut berbagai penelitian di Amerika dan
Eropa, dengan memberikan pelayanan pendampingan psikososial, maka baik yang
memberi maupun yang menerima pelayanan psikososial, kedua duanya membaik kondisi
kesehatan jiwanya. Oleh karena itu, puskesmas Jatikalen selalu berupaya untuk
memberdayakan masyarakat yang peduli terhadap kesehatan jiwa atau jika perlu pasien
jiwa yang sudah pulih dijadikan kader jiwa untuk berbagi pengalaman serta memberikan
suntikan moral pada pasien jiwa.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa dan melakukan deteksi dini,
pencegahan dan pengobatan terhadap masalah gangguan kesehatan jiwa

2. Tujuan Khusus
a. Memberdayakan masyarakat desa untuk terlibat langsung dalam kesehatan jiwa.
b. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan jiwa.
c. Melakukan deteksi dini, pencegahan dan pengobatan terhadap masalah gangguan
kesehatan jiwa.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN
1. Penyuluhan Kesehatan Jiwa a. Melakukan kunjungan rumah
b. Melakukan konseling

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Jiwa adalah
sebagai berikut:
1. Penanggungjawab kegiatan melakukan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas
program guna menyusun rencana kegiatan Penyuluhan Kesehatan Jiwa.
2. Melakukan kunjungan rumah sesuai jadwal yang telah disusun bersama dengan lintas
program
3. Melaksanakan konseling kepada masyarakat dengan resiko gangguan kejiwaan dan
masyarakat dengan gangguan kejiwaan berat.
4. Melakukan dokumentasi
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan

F. SASARAN
Sasaran kegiatan Penyuluhan kesehatan jiwa adalah sebagai berikut:
 Kader Kesehatan Jiwa yg ada di wilayah Kerja Puskesmas Baron

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penyuluhan Kesehatan
Jiwa

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dalam waktu Rapat Pra Lokakarya
Mini Puskesmas.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan dilakukan setiap melakukan kegiatan di buku harian
2. Pelaporan dilakukan setelah selesai kegiatan
3. Untuk Evaluasi kegiatan dilakukan tiap bulan dan tribulan melalui Rapat Pra Lokmin
Bulanan serta di analisa dalam bentuk diagram laba-laba untuk mengetahui capaian
program

Baron, Januari 2023


KEPALA PUSKESMAS BARON

dr. I MADE DHARMAYUKTI


NIP.196905172008011009
KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)
PENYULUHAN KADER KESEHATAN
JIWA
TAHUN 2023

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BARON
TAHUN 2023

Anda mungkin juga menyukai