Virus Virus,karakteristiknya
mereproduksi diri sendiri
: didalam sel manusia
APA ITU HIV?
HIV adalah virus yang menyerang sel
darah putih (CD 4) di dalam tubuh.
Sel darah putih berfungsi membantu
melawan bibit penyakit yang masuk ke
dalam tubuh
CD4 = Limfosit = sel kekebalan tubuh
(normal = 500 – 1600)
A - Acquired Didapat - bukan krn faktor keturunan
Ditularkan dari orang ke orang.
Periode
Jendela HIV + AIDS
A
Abstinence (puasa seks)
Saling setia pada satu pasangan
yang tidak terinfeksi HIV (baku
setia)
B
Be Faithful (setia)
Gunakan kondom setiap kali
berhubungan seks yang berisiko
C
Condom (gunakan kondom)
Hindari penggunaan jarum suntik
secara bergantian dan tidak steril
D
Drugs
PENCEGAHAN PENULARAN MELALUI DARAH
1. Skrining Darah Transfusi
2. Menggunakan Jarum Suntik Steril (Disposible)
3. Pekerja Kesehatan, Menggunakan APD Sarung
Tangan dan Sterile Equipment
4. Stop Narkoba Suntik
5. Universal Precaution (kewaspadaan universal):
• Hati-hati Pengumpulan dan pembuangan benda tajam
• Cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan di air mengalir
dengan deterjen/sabun/alkohol 70%
• Penggunaan pelindung : sarung tangan, masker, jubah bila
kontak langsung dengan cairan tubuh/darah
• Membuang sisa darah atau cairan yang tercemar dengan
aman
• Peralatan tercemar disterilisasi dengan menggunakan
disinfektan
• Kain kotor dilakukan pencucian dengan ditergen dan bahan
disinfektan dengan temperatur 80%
PINTU GERBANG MASUKNYA HIV
IMS/PMS/PHS/STD/STI
• IMS : Infeksi Menular Seksual
• PMS: Penyakit Menular Seksual
• PHS : Penyakit Hubungan Seksual
• STD : Sexual Transmitted Disease
• STI : Sexual Transmitted Infection
• Merupakan penyakit yang menular melalui
hubungan seksual.
CONTOH IMS
• GONORRHEA (GO) : Bakteri Neisseria Gonorrhea
• SIFILIS (Raja Singa) : Treponema pallidum
• CLAMEDIA : Klamedia Trachomatis
• HERPES GENITALIS : Virus Herpes Simplek
• CONDYLOMA AKUMINATA (Jengger Ayam) : Virus
Human Papilloma.
• CANDIDIASIS : Jamur Candida Albican
IMS DAN HIV DITULARKAN DENGAN CARA YANG SAMA DAN
DAPAT DICEGAH DENGAN CARA YANG SAMA JUGA
BILA SESEORANG MENGIDAP IMS, AKAN LEBIH MUDAH
UNTUK TERINFEKSI HIV
ANTIBIOTIK TIDAK DAPAT MELINDUNGI SESEORANG DARI IMS
DAN HIV
MEMILIKI BANYAK PASANGAN = BERISIKO RINGGI UNTUK
TERINFEKSI
DAPAT TERINFEKSI BERULANG KALI
DAPAT TERINFEKSI BEBERAPA IMS PADA WAKTU YANG
BERSAMAAN
SEKS AMAN dan TIDAK AMAN
Seks aman :
Seks yang tidak ada pertukaran cairan tubuh (air mani,
cairan vagina atau darah).
5000
4000
3000
2000
1000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Kep. Sumb a
DKI Jatim Jab ar papua Bali Kalb ar Jateng Sulsel DIY Sumut Banten
Riau r
Kumulatif AIDS Propinsi 3995 3775 3728 3712 1747 1125 1030 591 542 507 477 410 401
AIDS Case Rate s.d Maret 2011
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
Papu
Papu Kep. Kalb a Maluk Kep. Nasio Sumb Kep.
Bali DKI DIY Jatim Jamb i a Jab ar NTT
a Riau r u Bab el nal ar Riau
Barat
AIDS Case Rate 175.9 49.16 44.74 25.57 23.96 15.91 14.21 11.65 10.45 10.62 9.93 9.1 8.93 8.91 8.62 8.39
Kumulatif Kasus AIDS Menurut
Faktor Risiko s.d Maret 2008
60
50
40
30
20
10
0
Hetero-Sex IDU Homo-Sex Transmisi Perinatal Transfusi Darah Tak Diket
Pasal 2
(1) Pengusaha wajib melakukan upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja
(2) Untuk melaksanakan upaya pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS di tempat kerja sebagaimana dimaksud ayat (1),
pengusaha wajib :
a. Mengembangkan kebijakan tentang upaya pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja, yang dapat dituangkan
dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.
b. Mengkomunikasikan kebijakan dengan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi melalui program pendidikan yang berkesinambungan
c. Memberikan perlindungan dari tindak dan perlakuan diskriminatif.
d. Menerapkan prosedur K3 khusus untuk pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS sesuai dengan peraturan Per-UU dan
standar yang berlaku
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
Pasal 3 :
• Pekerja/Buruh Dengan HIV/AIDS berhak
mendapatkan Pelayanan Kesehatan Kerja sama
dengan pekerja/buruh lainnya sesuai dengan
peraturan per-UU-an yang berlaku
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
Pasal 4 :
1) Pemerintah melakukan pembinaan
2) Pemerintah, pengusaha dan SP/SB
melaksanakan upaya pencegahan dan
penanggulangan (sendiri/bersama)
KEPMENNAKERTRANS NO. KEP. 68/MEN/IV/2004
Pasal 5 :
(1) Pengusaha atau pengurus dilarang melakukan tes
HIV untuk digunakan sebagai prasarat suatu proses
rekrutment atau kelanjutan status pekerja/buruh atau
kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.
(2) Tes HIV hanya dapat dilakukan atas dasar sukarela
dengan persetujuan tertulis dari pekerja/buruh
(3) Apabila tes HIV dilakukan, pengusaha atau pengurus
wajib menyediakan konseling
TES HIV
• DILARANG digunakan untuk :
Persyaratan dalam proses rekrutmen
Kelanjutan status pekerja/buruh
Kewajiban pemeriksaan kesehatan rutin.
Bentuk kebijakan :
i. Diintegrasikan dalam kebijakan K3
ii. Atau secara tersendiri
KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
Isi kebijakan :
i. Pernyataan komitmen pengusaha/pengurus
ii. Mengembangkan strategi dan promosi program
iii. Memberikan pendidikan kepada pekerja buruh
iv. Memberikan informasi tentang pelayanan testing,
konseling dan pelayanan yg dibutuhkan
v. Dilarang mewajibkan tes HIV
vi. Melarang segala bentuk stigmatisasi dan diskriminasi
vii. Menjaga kerahasiaan identitas pekerja/buruh dengan
HIV/AIDS
KEBIJAKAN
PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV/AIDS
Penerapan kebijakan :
i. Membuat kebijakan tertulis
ii. Mengkomunikasikan kebijakan
iii. Menyusun rencana pelaksanaan pendidikan
melalui program P2K3 dan PKK yang sudah ada
iv. Melaksanakan program
v. Mengevaluasi kebijakan dan pelaksanaan
program
PENDIDIKAN
PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA
STRATEGI PENDIDIKAN :
i. Menyusun program pendidikan
ii. Melaksanakan pendidikan secara
berkesinambungan
iii. Memanfaatkan P2K3 dan atau PKK
PENDIDIKAN
PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA
CAKUPAN PENDIDIKAN :
i. Penjelasan ttg HIV/AIDS, cara penularan dan
pencegahannya
ii. Penjelasan IMS salah satu faktor risiko terinfeksi
HIV/AIDS
iii. Pemberian informasi ttg layanan pengobatan IMS,
VCT
iv. Penjelasan peraturan perundang-undangan
v. Metode pendidikan bersifat interaktif dan
partisipatif
PENDIDIKAN
PEKERJA/BURUH DI TEMPAT KERJA
PELAKSANAAN PENDIDIKAN :
i. Membentuk subkomite dalam kepengurusan P2K3 atau PKK;
ii. Mempersiapkan dan membekali anggota P2K3 dan/ atau
personil PKK serta pekerja/buruh yang dipilih sebagai
penyuluh;
iii. Anggota P2K3 dan/atau personil PKK serta pekerja/ buruh
yang dipilih setelah dididik wajib menyelenggarakan
pendidikan kpd seluruh pekerja/buruh;
iv. Pekerja/buruh yang dipilih dan sudah dididik ditugaskan untuk :
Menyebarluaskan informasi
Mempengaruhi pekerja/buruh
Memantau perilaku pekerja/buruh yang berisiko terhadap
penularan HIV/AIDS
KEPUTUSAN DIRJEN PPK
NO. KEP. 20/DJPPK/VI/2005
Perlindungan Hak Pekerja Buruh Berkaitan Dengan
HIV/AIDS :
1. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) :
• Memasukkan prinsip-prinsip tentang perlindungan dan
pencegahan HIV/AIDS dalam PP atau PKB
2. VCT
• Larangan wajib tes HIV
• Dalam hal tes HIV dilakukan, maka harus memenuhi persyaratan;
informed consent, mendapatkan konseling pra & pasca tes,
pemberitahuan hasil tes langsung kpd si pekerja.
3. Diskriminasi dan stigma
4. Pelayanan Kesehatan Kerja bagi pekerja/buruh dengan
HIV/AIDS
PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
PERJANJIAN KERJA BERSAMA (PKB) :
a) Menyusun dan menetapkan kebijakan harus
berkonsultasi dengan wakil pekerja/buruh dan
atau SP/SB
b) Bersama-sama (pengusaha/pengurus, wakil
pekerja/buruh dan atau SP/SB) memasukkan
dalam PP atau PKB
PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
KONSELING DAN TESTING SUKARELA :
a) Larangan tes untuk tujuan tertentu;
b) Tes dapat dilakukan :
Atas dasar kesukarelaan dengan persyaratan tertentu;
Bagi pekerja yg akan dipekerjakan pd lingkungan
kerja yg mungkin menimbulkan pajanan HIV;
Utk tujuan survei pemantauan epidemiologi dgn
persyaratan anonim; memenuhi prinsip etika riset,
ilmiah serta profesi; melindungi kerahasiaan ;
PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
DISKRIMINASI DAN STIGMATISASI :
a) Larangan tindak dan sikap diskriminasi;
b) Upaya meniadakan stigma;
c) Menghormati hak azasi dan menjaga martabat;
d) Tindakan disiplin yang melakukan tindakan diskriminasi
dan stigmatisasi;
e) Pekerja/buruh dengan HIV/AIDS :
berhak untuk terus bekerja selama mampu;
bertindak secara bertanggungjawab untuk mencegah penularan;
didorong menginfo jika pekerjaan yg akan dilakukan
menimbulkan potensi risiko penularan.
PERLINDUNGAN
HAK PEKERJA/BURUH
PELAYANAN KESEHATAN KERJA :
a) Berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerja;
b) Penetapan stadium HIV/AIDS dilakukan oleh
dokter yang mempunyai keahlian.
KEPUTUSAN DIRJEN PPK
NO. KEP. 20/DJPPK/VI/2005
Pelayanan Kesehatan Kerja pekerja dengan
HIV/AIDS :
a. Pekerja/buruh dengan HIV +, mempunyai gejala
penyakit umum berhak mendapatkan PKK dan
JPK
b. Pekerja/buruh dengan HIV/AIDS, dikategorikan
PAK berhak mendapatkan JKK
c. Pekerja/buruh dengan HIV +, dan telah masuk
stadium AIDS, bukan PAK tidak berhak
mendapatkan JPK dan JKK
d. PKK tidak wajib menyediakan obat ARV
PERMENNAKER NO. PER. 12/MEN/2007
TENTANG JUKNIS PENDAFTARAN KEPESERTAAN,
PEMBAYARAN IURAN, PEMBAYARAN SANTUNAN DAN
PELAYANAN JAMSOSTEK
Penyakit yang
diakibatkan oleh :
Penyakit Kelamin
AIDS
Alkohol
TIDAK DITANGGUNG
DALAM PROGRAM JPK
JAMSOSTEK
PERMENNAKER NO. PER. 20/MEN/2012
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERMENNAKERTRANS NO.
12/2007 TENTANG JUKNIS PENDAFTARAN KEPESERTAAN,
PEMBAYARAN IURAN, PEMBAYARAN SANTUNAN DAN
PELAYANAN JAMSOSTEK
Penyakit yang
diakibatkan oleh :
HIV DAN AIDS
DITANGGUNG DALAM
PROGRAM JPK JAMSOSTEK
PROSEDUR K3 KHUSUS
1. Langkah-langkah pencegahan dan
pengendalian;
2. Pengawasan terhadap Infeksi di tempat
kerja;
3. Program gawat darurat dan pertolongan
pertama.
PROSEDUR K3 KHUSUS
1. Langkah-langkah pencegahan dan
pengendalian;
a) Syarat-syarat K3
b) Menunjukkan yang berisiko penularan
c) Pekerja mamatuhi instruksi dan prosedur
d) Pendidikan dan latihan khusus dan menyediakan
perlengkapan
e) Pengendalian (identifikasi bahaya, penilaian
risiko, pengendalian risiko).
PROSEDUR K3 KHUSUS
2. Pengawasan terhadap Infeksi di tempat kerja;
a) Kewaspadaan universal
b) Penularan HIV pada pekerja