ANGGOTA :
(UNISSULA)
STEP 1
Kata sulit :
2. ELISA(sisca)
3. Homosex (jusi)
6. Profilaksis (ulil)
STEP 2
Pertanyaan :
12. Sebutkan fase atau stadium dari kasus HIV Aids ? (Nadia)
13. Mengapa distress berkepanjangan dapat mempengaruhi kekebalan tubuh ? (Rachma Dwi)
14. Apakah ibu hamil akan menularkan virus tersebut kepada calon bayinya ? ( Akbar)
15. apa saja pemeriksaan fisik dan pemeriksaan bio psiko sosio kultural spiritual pada
pasien HIV/AIDS?
16. sebutkan jenis latihan atau olah raga yang baik untuk pasien HIV/AIDS?
18. jelaskan mekanisme perubahan sistem imun saat tubuh mengalami distress ?
STEP 3
Jawaban kata sulit :
1. Ronki basah merupakan cakupan dari bunyi napas. Bunyi ini dapat digambarkan sebagai suara
krekels (crackles) atau rales. Ronki basah berupa suara berisik dan putus-putus akibat pertemuan
aliran udara dan cairan. (Jusi)
3. Homoseksual adalah istilah untuk mendeskripsikan identitas seksual seseorang yang tertarik
secara personal, emosional, atau seksual kepada orang lain yang berjenis kelamin sama
dengannya. ( Nurul intan)
4. Klinik vct adalah klinik pembinaan dua arah atau dialog yang berlangsung tak terputus antara
konselor dan kliennya dengan tujuan untuk mencegah penularan HIV, memberikan dukungan
moral, informasi, serta dukungan lainnya kepda ODHA, keluarga dan lingkungannya.(Rachma
Dwi)
5. Tes CD4 adalah tes darah untuk menentukan seberapa baik kondisi sistem imun orang yang
telah didiagnosis terinfeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan berfungsi untuk
mengukur jumlah sel CD4 positif (CD4 +). (Nadia Chosida)
6. Profilaksis berarti pencegahan infeksi dengan obat. Pajanan adalah peristiwa yang
menimbulkan risiko penularan. Jadi profilaksis prapajanan (atau PPrP) berarti penggunaan obat
untuk mencegah infeksi sebelum terjadi peristiwa yang berisiko. (Sheila)
Jawaban pertanyaan :
3. Patofisiologi HIV (human immunodeficiency virus) dimulai dari transmisi virus ke dalam
tubuh yang menyebabkan infeksi yang terjadi dalam 3 fase: serokonversi, asimtomatik, dan
acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).
Transmisi HIV
HIV ditransmisikan melalui cairan tubuh dari orang yang terinfeksi HIV, seperti darah, ASI,
semen dan sekret vagina. Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui port d’entree yang
terdapat pada tubuh, umumnya kemungkinan ini meningkat melalui perilaku berisiko yang
dilakukan. (Ajeng Fio)
4. Tanda Gejala pada Kasus tersebut yang memperkuat dokter mendiagnosa klien menderita HIV
adalah
- Ditemukannya hasil pemeriksaan antibody serum menggunakan ELISA
- Hasil reaktif
- Tes CD4 165 mm3 darah dan
- Nampak kesan TB paru pada x-ray thorax.
- Kemudian saat wawancara diketahui pasien mempunyai faktor resiko homosex, riwayat
pengguna narkoba jenis suntik dan tatto. Selain itu gejala daya tahan tubuh mulai menurun ,
Demam, batuk berdahak, berkeringat pada malam hari,badan lemas. (ulil)
8. Manifestasi klinis
penderita yang terinfeksi HIV dapat dikelompokkan menjadi empat golongan yaitu:
a.) Penderita asimotomatik tanpa gejala yang sering pada inkubasi yang berlangsung antara 7
bulan sampai 7 Tahun Lamanya.
b.)ARC dengan gejala lelah, demam, dan gangguan sistem imun atau kekebalan.
c.)PGL dengan gejala limfadenopati umum.
d.)full bown AIDS merupakan fase akhir AIDS dengan gejala klinis yang berat merupakan
dialog kronis, pneumonitis interstisial, hepatomegali,spelenomegali,dan kandidiasis oral yang
disebabkan oleh infeksi oportunistik dan neoplasia misalnya sarcoma kaposi.
Gejala mayor:
1.) Batuk menetap>10% dalam satu bulan.
2.) Diare kronik berlangsung Kurang 1 bulan
3.)demam berkepanjangan >1 bulan
4.) Penurunan kesadaran
5.) demensia /HIV ensefalopati
Gejala minor
1.)Batuk menetap >1 bulan.
2.)dermatitis generalis
3.)herpes zooster multisegmental yang berulang
4.)kandidiasi orofaringel
5.)herpes simpleks kronis progresif
6.)limfadenopati generalista
7.)infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita.
8.)retinitas cytomegalovirus(Sisca)
9. Diagnosa :
- Tidak efektif koping keluarga b.d cemas tentang keadaan yang orang dicintai D.0096
16. jenis olahraga aerobik yang bisa dijadikan pilihan adalah joging, lari, berenang, dan
bersepeda. Para ahli menyarankan para penderita HIV/AIDS untuk berolahraga 30 menit dalam
sehari sebanyak lima kali seminggu. Jika terlalu berat, Anda dapat melakukannya secara
bertahap, hingga mencapai 150 menit per minggu ( jusi )
17. INTERVENSI :
Dalam penyusunan rencana tindakan keperawatan pada klien berdasarkan prioritas masalah yang
ditemukan tidak semua rencana tindakan pada teori dapat ditegakkan pada tijauan kasus karena
rencana tindakan pada tinjauan kasus disesuaikan dengan keluhan dan keadaan klien.
Diagnosa pertama ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
penurunan nafsu makan perencanaan penulis yaitu : Kaji adanya alergi makanan, Monitor
adanya penurunan berat badan,Monitor adanya mual, muntah dan diare, kolaborasi dengan
dokter untuk pemasangan NGT, Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori, Monitor kadar
albumin, Hb dan Ht, Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien, Berikan substansi gula, Berikan makanan yang sudah dikonsultasikan
dengan
ahli gizi.
Diagnosa kedua Nyeri akut b.d agen injuri fisik perencaan penulis yaitu : lakukan
pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
dan faktor presipitasi,control lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri, seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebisingan,ajarkan tentang tehnik nonfarmakologi,berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri,ajarkan teknik relaksasi
Diagnosa ketiga Intoleransi aktifitas b.d penurunan kekuatan otot, perencanaan penulis
yaitu : Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon pasien saat latihan,
Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan, Bantu
klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera, Ajarkan pasien atau
tenaga kesehatan lain tentang teknik ambulasi, Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi, Latih
pasien dalam pemenuhan kebutuhan, ADLs secara mandiri sesuai kemampuan, Dampingi dan
Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan, ADLs pasien.Berikan alat bantu jika
klien memerlukan, Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan. ( jusi )
18. mekanisme perubahan sistem imun saat tubuh mengalami distress adalah :
- Pelepasan Kortikosteroid, berfungsi untuk meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stress,
membantu perkembangan otot, memicu hati untuk melepaskan gula yang memberi energi untuk
menghadapi stressor yang mengancam atau situasi darurat. Juga membantu tubuh
mempertahankan diri dari reaksi alergi atau inflamasi.
- Pelepasan Epinefrin dan norepinefrin, berfungsi untuk menggerakkan tubuh menghadapi
stressor dengan meningkatkan kerja jantung, dan menstimulasi hati untuk melepas cadangan
glukosa.
- Peningkatan kerja jantung, sistem pernapasan, dan tekanan darah
- Darah mengalir dari organ dalam menuju otot sketlatal (otot rangka tubuh)
- Pencernaan terhambat
- Pelepasan gula oleh hati
- Kemungkinan terjadi penggumpalan darah meningkat.
STEP 4
Mapping
HIV/AIDS