Anda di halaman 1dari 34

Asuhan Keperawatan

Ibu Hamil dengan HIV/AIDS


Oleh
Diyan Indriyani, S.Kp., M.Kep., Sp.Mat
Definisi
• AIDS atau Acquired Immune Deficiency Sindrome
merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya
sistem kekebalan tubuh oleh virus yang disebut HIV

• Acquired : didapat, bukan penyakit keturunan


• Immune : sistem kekebalan tubuh
• Deficiency : kekurangan
• Syndrome : kumpulan gejala-gejala penyakit.
• AIDS diartikan sebagai bentuk paling erat dari keadaan
sakit terus menerus yang berkaitan dengan infeksi
Human Immunodefciency Virus (HIV).
Etiologi
Penularan virus HIV/AIDS terjadi karena beberapa hal, di
antaranya ;
• 1. Penularan melalui darah, penularan melalui hubungan seks
• 2. Hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan
• 3. Perempuan yang menggunakan obat bius injeksi dan
bergantian memakai alat suntik.
• 4. Individu yang terpajan ke semen atau cairan vagina
sewaktu berhubungan kelamin dengan orang yang terinfeksi
HIV.
• 5. Orang yang melakukuan transfusi darah dengan orang
yang terinfeksi HIV
MANIFESTASI KINIS
Manifestasi Klinis Mayor
• Demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan
• Diare kronis lebih dari satu bulan berulang
maupun terus-menerus
• Penurunan berat badan lebih dari 10% dalam 3
tiga bulan
• TBC
Manifestasi Klinis Minor :
• Batuk kronis selama lebih dari satu bulan
• Infeksi pada mulut dan jamur disebabkan
karena jamur Candida Albicans
• Pembengkakan kelenjar getah bening yang
menetap di seluruh tubuh
• Munculnya Herpes zoster berulang dan bercak-
bercak gatal di seluruh tubuh
HIV AIDS Pada Ibu hamil
Faktor Resiko :
• Seks Bebas
• Berganti-ganti pasangan
• Pengguna Narkoba suntik
• Penerima transfuse darah
• Tenaga medis
Ibu hamil-bayi
penularan melalui :
• Antepartum/ in utero
• Inpartum
• Postpartum/ melalui ASI
Selama kehamilan
• Mengalami infeksi viral, bakterial, dan parasit
(terutama malaria) pada plasenta selama
kehamilan.
• Terinfeksi HIV selama kehamilan, membuat
meningkatnya mutan virus pada saat itu.
• Mempunyai daya tahan tubuh yang menurun.
• Mengalami malnutrisi selama kehamilan yang
secara tidak langsung berkontribusi untuk
terjadinya penularan dari ibu ke anak.
Proses persalinan
Faktor yang mempengaruhi tingginya risiko
penularan dari ibu ke anak :
• Lama robeknya membran.
• Chorioamnionitis akut (disebabkan tidak
diterapinya IMS atau infeksi lainnya)
• Teknik invasif saat melahirkan yang
meningkatkan kontak bayi dengan darah ibu
misalnya, episiotomi
Periode Post Partum
• Pola pemberian ASI, bayi yang mendapatkan
ASI secara eksklusif akan kurang berisiko
dibanding dengan pemberian campuran.
• Patologi payudara: mastitis, robekan puting
susu, perdarahan putting susu dan infeksi
payudara lainnya.
• Lamanya pemberian ASI, makin lama makin
besar kemungkinan infeksi.
• Status gizi ibu yang buruk
Kelompok orang yang berisiko tinggi terinfeksi Virus HIV
sebagai berikut :

• Janin dengan ibu yang terjangkit HIV


• Perempuan yang menggunakan obat bius injeksi
dan bergantian memakai alat suntik.
• Pekerja seks komersial
• Pasangan yang heteroseks dengan adanya
penyakit kelamin
  PEMERIKSAAN

VCT (Voluntary Counseling Testing)


• VCT adalah suatu pembinaan dua arah atau
dialog yang berlangsung tak terputus antara
konselor dan kliennya untuk mencegah
penularan HIV, memberikan dukungan moral,
informasi, serta dukungan lainnya kepada
ODHA, keluarga , dan lingkungannya.
.Tujuan VCT :

• Upaya pencegahan HIV/AIDS.


• Upaya untuk mengurangi kegelisahan, meningkatkan
persepsi/pengetahuan mereka tentang faktor-faktor
resiko penyebab seseorang terinfeksi HIV.
• Upaya pengembangan perubahan perilaku, sehingga
secara dini mengarahkan mereka menuju ke program
pelayanan dan dukungan termasuk akses terapi
antiretroviral, serta membantu mengurangi stigma
dalam masyarakat.
Pemerikasaan Laboratorium
• Tes serologis: tes antibodi serum terdiri dari
skrining HIV dan ELISA;
• Tes blot western untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap beberapa
protein spesifik HIV.

• Pemeriksaan histologis, sitologis urin ,darah, feces, cairan spina, luka,


sputum, dan sekresi.

• Tes neurologis: EEG, MRI, CT Scan otak, EMG.

• Tes lainnya: sinar X dada menyatakan perkembangan filtrasi interstisial


dari PCV tahap lanjut atau adanya komplikasi lain; tes fungsi pulmonal
untuk deteksi awal pneumonia interstisial; Scan gallium; biopsy;
branskokopi.

• Tes Antibodi
• Tes Antibodi Tes ELISA, untuk menunjukkan bahwa seseorang
terinfeksi atau pernah terinfeksi HIV.

• Western blot asay/ Indirect Fluorescent Antibody (IFA), untuk


mengenali antibodi HIV dan memastikan seropositifitas HIV.

• Indirect immunoflouresence, sebagai pengganti pemerikasaan


western blot untuk memastikan seropositifitas.

• Radio immuno precipitation assay, mendeteksi protein pada


antibodi.

• Pendeteksian HIV
PENATALAKSANAAN
• Pengendalian infeksi oportunistik
• Terapi AZT (Azidotimidin)
• Terapi antiviral baru
Untuk meningkatkan aktivitas system immune dengan
menghambat replikasi virus atau memutuskan rantai
reproduksi virus pada prosesnya
• obat- obat ini adalah : didanosina, ribavirin,
diedoxycytidine, recombinant CD4 dapat larut.
• Vaksin dan rekonstruksi virus, vaksin yang
digunakan adalah interveron. Menghindari
infeksi lain, karena infeksi dapat mengaktifkan
sel T dan mempercepat replikasi HIV.
• Rehabilitasi
• Pendidikan
PENCEGAHAN

• Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi


dapat dicegah melalui tiga cara, dan bisa
dilakukan mulai saat masa kehamilan, saat
persalinan, dan setelah persalinan.
• Cara tersebut yaitu: Penggunaan obat
Antiretroviral selama kehamilan, saat persalinan
dan untuk bayi yang baru dilahirkan.
• Penanganan obstetrik selama persalinan
• Persalinan sebaiknya dipilih dengan
menggunakan metode Sectio caesaria karena
metode ini terbukti mengurangi resiko
penularan HIV dari ibu ke bayi sampai 80%.
• Penatalaksanaan selama menyusui. Pemberian
susu formula sebagai pengganti ASI sangat
dianjurkan untuk bayi dengan ibu yang positif
HIV. Karena sesuai dengan hasil penelitian,
didapatkan bahwa ± 14 % bayi terinfeksi HIV
melalui ASI yang terinfeksi.
ASUHAN KEPERAWATAN
HIV / AIDS PADA IBU HAMIL

• Identitas
• Riwayat Kesehatan : Masa lalu, Sekarang, RP
keluarga, Riwayat Obstetrik dan ginekologi
• Keluhan Utama
Data Psikologi
• Kondisi ibu hamil dengan HIV /AIDS takut akan
penularan pada bayi yang dikandungnya. Bagi
keluarga pasien cenderung untuk menjauh
sehingga akan menambah tekanan psikologis
pasien
Pemeriksaan fisik
Breathing
• Kaji pernafasan bumil, apabila ibu telah
terinfeksi sistem pernafasan maka sepanjang jalr
pernafasan akan mengalami gangguan. Misal RR
meningkat, kebersihan jalan nafas.
Blood
• Pemeriksaan darah meliputi pemeriksaan virus
HIV/AIDS. Penurunan sel T limfosit; jumlah sel
T4 helper; jumlah sel T8 dengan perbandingan
2:1 dengan sel T4; peningkatan nilai kuantitatif
P24 (protein pembungkus HIV); peningkatan
kadar IgG, Ig M dan Ig A; reaksi rantai
polymerase untuk mendeteksi DNA virus dalam
jumlah sedikit pada infeksi sel perifer
monoseluler;
Brain
• Tingkat kesadaran bumil dengan HIV/AIDS
terkadang mengalami penurunan karena proses
penyakit. Hal itu dapat disebabkan oleh
gangguan imunitas pada bumil.
• Bowel
• Keadaan sisitem pencernaan pada bumil akan
mengalami gangguan. Kebanyakan gangguan
tersebut adalah diare yang lama. Hal itu
disebabkan oleh penurunan sistem imun yang
berada di tubuh sehingga bakteri yang ada di
saluran pencernaan akan mengalami gangguan.
Hal itu dapat menyebabkan infeksi saluran
pencernaan.
• Bladder
• Kaji tingkat urin klien apakah ada kondisi
patologis seperti perubahan warna urin, jumlah
dan bau. Hal itu dapat mengidentifikasikan
bahwa ada gangguan pada sistem perkemian.
Biasanya saat imunitas menurun resiko infeksi
pada uretra klien.
• Bone
• Kaji respon klien, apakah mengalami kesulitan
bergerak,reflek pergerakan. pada ibu hamil
kebutuhan akan kalsium meningkat,periksa
apabila ada resiko osteoporosis. Hal itu dapat
memburuk dengan bumil HIV/AIDS.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• 1.   Kekurangan volume cairan b.d output berlebih sekunder


thd diare berat efek HIV/AIDS
• 2.   Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh b.d
inadekuat asupan nutrisi (muntah) sekunder thd dampak
HIV/AIDS
• 3. Risiko cedera janin b.d paparan infeksi uteroplasenta
sekunder thd HIV/AIDS
• 3.   Ansietas b.d kurangnya pengetahuan ttg transmisi dan
penularan interpersonal (pada bayi)
• 4.   Resiko tinggi isolasi sosial b.d persepsi tentang stigma
masyarakat ttg HIV/AIDS
Defisit volume cairan
• Pantau tanda-tanda vital, termasuk CVP bila
terpasang. Catat hipertensi, termasuk perubahan
postural.
• Catat peningkatan suhu  andurasi demam. Berikan
kompres hangat sesuai indikasi. Pertahankan
pakaian tetap kering. Pertahankan kenyamanan
suhu lingkungan
• Kaji turgor kulit, membran mukosa, dan rasa haus
• Ukur haluan urine dan berat jenis urine. Ukur/kaji
jumlah kehilangan diare. Catat kehilangan cairan
• Timbang berat badan sesuai indikasi 
• Pantau pemasukan cairan tiap hari, upayakan sekitar
2500ml/hr.
• Buat cairan mudah diberikan pada pasien; gunakan
cairan yang mudah ditoleransi oleh pasien dan yang
mengandung elektrolit yang dibutuhkan, mis.,
Gatorade, air daging
• Hilangkan yang potensial menyebabkan diare, yakni
yang pedas/makanan berkadar lemak tinggi, kacang,
kubis, susu. Mengatur kecepatan/konsentrasi yang
diberikan perselang, jika diperlukan.
Perubahan nutrisi : kurang
• Tentukan berat badan umum sebelum pasien didiagnosa
HIV/AIDS
• Buat ukuran antropometri terbaru.
• Diskusikan/catat efek-efek samping obat-obatan
terhadap nutrisi.
• Sediakan informasi ,mengenai nutrisi dengan
kandungan kalori, vitamin, protein, dan mineral tinggi.
Bantu pasien merencanakan cara untuk
mempertahankan/menentukan masukan.
• Tekankan pentingnya mempertahankan
keseimbangan/pemasukan nutrisi adekuat.
EVALUASI

▫ Pasien menunjukkan tingkah laku/teknik untuk


mencegah kerusakan kulit/meningkatkan kesembuhan.
▫ Menunjukkan kemajuan pada luka/penyembuhan lesi.
▫ Keluhan hilangnya/terkontrolnya rasa sakit
▫ Menunjukkan posisi/ekspresi wajah rileks
▫ Dapat tidur/beristirahat adekuat
▫ Membran mukosa pasien lembab, turgor kulit baik,
tanda-tanda vital stabil, haluaran urine adekuat
▫ menunjukkan nilai laboratorium dalam batas normal
▫ melaporkan perbaikan tingkat energi

Anda mungkin juga menyukai