Anda di halaman 1dari 14

HIV/AIDS PADA KEHAMILAN DAN BAYI

DISUSUN OLEH:
NUR FIRDAUSIL JANNAH [ 2 11 5 2 0 1 0 0 0 4 8 ]
T I K A M U FA D I L A H [ 2 11 5 2 0 1 0 0 0 2 3 ]
YULINDA PUTRI KINANTI [ 2 11 5 2 0 1 0 0 0 0 8 ]
 
HIV/AIDS

HIV/AIDS adalah suatu sindrom defisiensi imun


yang ditandai oleh adanya infeksi oportunistik dan
atau keganasan yang tidak disebabkan oleh
defisiensi imun primer atau sekunder atau infeksi
kongenital melainkan oleh human immunodeficiency
virus
Etiologi
Penyebab dari virus ini adalah dari retrovirus golongan retroviridae,
genus lenti virus.Terdiri dari HIV-1 dan HIV-2. Dimana HIV-1 memiliki
10 subtipe yang diberi dari kode A sampai J dan subtipe yang paling
ganas di seluruh dunia adalah grup HIV-1 Transmisi Infeksi HIV, Virus
HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui tiga jalan utama, yaitu
secara vertikal dari ibu yang terinfeksi HIV ke anak (selama
mengandung, persalinan, dan menyusui), secara transeksual
(homoseksual maupun heteroseksual), dan secara horizontal yaitu
kontak darah atau produk darah yang terinfeksi).
Transmisi Infeksi HIV Virus HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui tiga
jalan utama, yaitu
• secara vertikal dari ibu yang terinfeksi HIV ke anak (selama mengandung,
persalinan, dan menyusui),
• secara transeksual (homoseksual maupun heteroseksual), dan
• secara horizontal yaitu kontak darah atau produk darah yang terinfeksi).
Struktur HIV

Partikel HIV adalah virus RNAyang ber-envelop,


berbentuk bulat sferis dengan diameter 80-120 nm.
Partikel yang infeksius terdiri dari dua untai single
stranded RNA positif yang berada di dalam inti protein
virus (ribonukleoprotein) dan dikelilingi oleh lapisan
envelope fosfolipid yang ditancapi oleh 72 buah tonjolan
(spikes) glikoprotein. Envelope polipeptida terdiri dari dua
subunit yaitu glikoprotein luar (gp120) yang merupakan
tempat ikatan reseptor
Anatomi HIV/AIDS

• Lipid yang berasal dari membran sel host.


• Mempunyai 72 semacam paku yang dibuat dari glikoprotein
(gp) 120 dan gp 41, setiap paku disebut trimer dimana dari 3
copy dari gp 120, gp41.
• Protein yang sebelumnya terdapat pada membran sel
yangterinfeksi.
• Gp 120 : glikoprotein yang merupakan bagian dari envelope
(sampul) yang tertutup oleh molekul gula yang
• Gp 41 : transmembran glikoprotein yang berfungsi melakukan
trans membran virus, mempercepat fusion (peleburan) dari
penderita dan membran virus serta membawa HIV masuk ke
dalam tubuhpenderita.
• RNA dimer dibentuk dari 2 single strand dariRNA.
• Matrix protein (p17) : garis dari bagian dalam membran virus
dan bisa memfasilitasi perjalanan dari HIV DNA masuk ke inti
tubuh penderita.
• Capsid protein (p24) : inti dari virus HIV yang berisikan 2 kopi
dari RNA genom dan 3 macam enzim (reverse ranscriptase,
protease dan integrase).
Cara Penularan
Peningkatan penularan HIV pada Bayi
Masa kehamilan Masa persalinan Masa menyusui
Ibu baru terifeksi HIV Ibu baru terinfeksi HIV Ibu baru terinfeksi HIV

Ibu memiliki infeksi virus, bakteri, Ibu mengalami pecah ketuban lebih dari 4 jam Ibu memberikan ASI dalam periode yang
parasit. sebelum persalinan. lama.

Ibu memiliki infeksi menular seksual. Terdapat tindakan medis yang dapat meningkatkan Ibu memberikan makanan campuran (mixed
kontak dengan darah ibu atau cairan tubuh ibu feeding) untuk bayi.
(seperti penggunaan elektroda pada kepala janin,
penggunaan vakum atau forceps, dan episiotomi.

Ibu menderita kekurangan gizi. Bayi merupakan janin pertama dari suatu kehamilan Ibu memiliki masalah pada payudara, seperti
ganda (karena lebih dekat dengan leher mastitis, abses, luka di puting payudara.
rahim/serviks)

  Ibu memiliki korioamniositis (dan IMS yang tak Bayi memiliki luka di mulut.
diobati atau infeksi lainnya).
Beberapa pokok kunci yang penting adalah:

a. status HIV bayi dipengaruhi oleh kesehatan ibunya,


b. status HIV bayi tidak dipengaruhi sama sekali oleh status HIV
ayahnya, dan

c. status HIV bayi tidak dipengaruhi oleh status HIV anak lain dari
ibu
Tanda dan Gejala

• Demam terus menerus >37,5°C.


• Kehilangan berat badan 10% atau lebih.
• Radang kelenjar getah bening yang meliputi 2 atau lebih
kelenjar getah bening di luar daerah inguinal.
• Diare yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.
• Berkeringat banyak pada malam hari yang terus menerus.
• Gejala Neurologis
• Gejala infeksi oportunistik
Pemeriksaan Penunjang

• Foto toraks
• Pemeriksaan fisik
 Penampilan umum tampak sakit sedang, berat.
 Tanda vital.
 Kulit: rush, Steven Jhonson.
 Mata: hiperemis, ikterik, gangguan penglihatan.
 Leher: pembesaran KGB.
 Telinga dan hidung: sinusitis, berdengung.
 Rongga mulut: candidiasis.
 Paru: sesak nafas, efusi pleura.
• Jantung: kardiomegali.
• Abdomen: asites, distensi abdomen, hepatomegali.
• Genetalia dan rektum: herpes.
• Neurologi: kejang, gangguan memori, neuropati.
• Mantoux test
• Pemeriksaan laboratorium darah (Kadar CD4, Hepatitis, Paps smear,
Toxoplasma, Virus load)
 
Penatalaksanaan selama kehamilan

• Konseling
• Pengobatan individu non hamil dengan HIV. menawarkan terapi antiretrovirus
(ARV) kombinasi pada wanita hamil
• dilakukan pemeriksaan untuk penyakit menular seksual lain dan tuberculosis
(TB)
• Seksio Sesarea
Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi

Program untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke


bayi,dilaksanakan secara komprehensif dengan menggunakan
empat prong, yaitu:
• Prong 1: mencegah terjadinya penularan HIV pada
perempuan usia reproduktif.
• Prong 2: mencegah kehamilan yang tidak direncanakan pada
ibu HIV positif.
• Prong 3: mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu hamil
HIV positif ke bayi yang dikandungnya.
• Prong 4: memberikan dukungan psikologis, sosial dan
perawatan kepada ibu HIV positif beserta bayi dan
keluarganya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai