Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

IBU HAMIL RESIKO TINGGI


HIV/AIDS
KELOMPOK 6 :
MONICA APRILLIA CRISTI
MUHAMMAD BAHRUL AKMAL TSANI
RIA HAPSARI ZIRBAT
SUSANTI
Pengertian
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah retrovirus yang menginfeksi sel-sel
sistem kekebalan tubuh, menghancurkan atau merusak fungsinya. Selama infeksi
berlangsung, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, dan orang menjadi lebih rentan
terhadap infeksi.

Kehamilan adalah keadaan mengandung embrio atau fetus didalam tubuh, setelah penyatuan
sel telur dan spermatozoon.

Kehamilan merupakan usia yang rawan tertular HIV-AIDS. Penularan HIV-AIDS pada
wanita hamil terjadi melalui hubungan seksual dengan suaminya yang sudah terinfeksi HIV.
ETIOLOGI
Penyebab AIDS adalah sejenis virus yang tergolong Retrovirus yang
disebut Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus ini pertama kali
diisolasi oleh Montagnier dan kawan-kawan di Prancis pada tahun
1983 dengan nama Lymphadenopathy Associated Virus (LAV),
sedangkan Gallo di Amerika Serikat pada tahun 1984 mengisolasi
(HIV) III. Kemudian atas kesepakatan internasional pada tahun 1986
nama firus dirubah menjadi HIV.
Lanjutan…
Human Immunodeficiency Virus adalah sejenis Retrovirus RNA. Dalam bentuknya yang

asli merupakan partikel yang inert, tidak dapat berkembang atau melukai sampai ia

masuk ke sel target. Sel target virus ini terutama sel Lymfosit T, karena ia mempunyai

reseptor untuk virus HIV yang disebut CD-4. Didalam sel Lymfosit T, virus dapat

berkembang dan seperti retrovirus yang lain, dapat tetap hidup lama dalam sel dengan

keadaan inaktif. Walaupun demikian virus dalam tubuh pengidap HIV selalu dianggap

infectious yang setiap saat dapat aktif dan dapat ditularkan selama hidup penderita.
Virus HIV hidup dalam darah, saliva, semen, air mata dan

mudah mati diluar tubuh. HIV dapat juga ditemukan dalam

sel monosit, makrotag dan sel glia jaringan otak


Pathogenesis
 HIV merupakan retrovirus yang ditransmisikan dalam darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Cara

penularan telah dikenal sejak 1980-an dan tidak berubah yaitu secara; seksual hubungan seksual, kontak

dengan darah atau produk darah, eksposur perinatal, dan menyusui.

 Transmisi human immunodefiency virus (HIV) terjadi terutama melalui pertukaran cairan tubuh (misalnya

darah, semen, peristiwa perinatal).

 Begitu HIV memasuki tubuh, serum HIV menjadi positif dalam 10 minggu pertama pemaparan. Walaupun

perubahan serum secara total asimptomatik, perubahan ini disertai viremia, respons tipe-influenza

terhadap infeksi HIV awal. Gejala meliputi demam, malaise, mialgia, mual, diare, nyeri tenggorok, dan

ruam dan dapat menetap selama dua sampai tiga minggu


cara penularan HIV
1. Transmisi Seksual

Penularan melalui hubungan seksual baik Homoseksual maupun Heteroseksual

merupakan penularan infeksi HIV yang paling sering terjadi. Penularan ini

berhubungan dengan semen dan cairan vagina atau serik. Infeksi dapat

ditularkan dari setiap pengidap infeksi HIV kepada pasangan seksnya. Orang

yang sering berhubungan seksual dengan berganti pasangan merupakan

kelompok manusia yang berisiko tinggi terinfeksi virus HIV.


Lanjutan…
2. Transmisi Non Seksual
a. Transmisi Parentral
Akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya (alat tindik)
yang telah terkontaminasi, misalnya pada penyalah gunaan narkotik
suntik yang menggunakan jarum suntik yang tercemar secara bersama-
sama.
b. Transmisi Transplasental
Penularan dari ibu yang mengandung HIV positif ke anak mempunyai
resiko sebesar 50%. Penularan dapat terjadi sewaktu hamil, melahirkan
dan sewaktu menyusui.
Manifestasi Klinis
 Gejala yang ditimbulkan gejala infeksi HIV kronis sebagai berikut:
adalah:  Infeksi bakteri berulang
 Demam  Candidiasis di saluran bronkus, trachea, paru
dan esophagus
 Malaise
 Herpes simpleks kronis
 Ruam
 Kaposi sarcoma (proliferasi vaskuler neoplastik
 Myalgia ganas yang multi sentrik dan ditandai dengan
nodul-nodul kutan berwarna merah kebiruan,
 Sakit kepala biasanya pada pada ekstremitas bawah yang
ukuran dan jumlahnya membesar dan menyebar
 Meningitis ke daerah yang lebih proksimal)
 Kehilangan nafsu makan  Pneumoncys
 Berkeringat  Wasting syndrome (hilangnya masa tubuh dalam
waktu singkat) penurunan berat badan, lebih
dari 10% berat badan
Penularan HIV Dari Wanita Kepada
Bayinya

Penularan juga terjadi pada proses persalinan melalui transfuse fetomaternal


atau kontak antara kulit atau membrane mukosa bayi dan darah atau sekresi
maternal saat melahirkan. Semakin lama proses persalinan semakin besar
resiko, sehingga lama persalinan bisa dicegah dengan operasi section caesarea.
Transmisi lain terjadi selama periode post partum melalui ASI, resiko bayi
tertular melalui ASI dari ibu yang positif
Penatalaksanaan
Pemberian makanan untuk bayi telah dikumpulkan sejak rekomendasi
WHO untuk pemberian makanan bayi antiretroviral (ARV) intervensi
baik ibu yang terinfeksi HIV atau janin yang terpapar HIVsecara
signifikan dapat mengurangi risiko penularan HIV pasca kelahiran
melalui menyusui.
Pemberian antiretroviral bertujuan agar viral load rendah sehingga
jumlah virus yang ada dalam darah dan cairan tubuh kurang efektif
untuk menularkan HIV. Obat yang bisa dipilih untuk negara
berkembang adalah Nevirapine, pada saat ibu saat persalinan
diberikan 200mg dosis tunggal, sedangkan bayi bisa diberikan
2mg/kgBB/72 jam pertama setelah lahir dosis tunggal.
Obat lain yang bisa dipilih adalah AZT yang diberikan mulai
kehamilan 36 minggu 2x300mg/hari dan 300mg setiap jam
selama persalinan berlangsung
Pengobatan untuk ibu hamil dengan HIV salah satunya dapat menggunakan obat
anti-HIV dimana menurut penelitian dapat mencegah terjadinya transmisi virus
HIV kepada janin dengan cara penggunaan sebagai berikut:

a. selama kehamilan setelah trimester pertama: dengan memberikan anti-HIV


sedikitnya tiga anti-HIV yang berbeda yang dikombinasikan (atripla).

b. selama labor dan persalinan: diberikan AZT (zidovudine) IV, kemudaian


diberikan anti-HIV yang lain melalui mulut.

c. setelah melahirkan: diberikan cairan AZT selama 6 minggu.


Tindakan-tindakan lain yang dianjurkan untuk mengurangi risiko penularan HIV ibu kepada anak
antaea lain:
a. Seksio Cesaria sebelum tanda-tanda partus dan pecahnya ketuban (mengurangi angka
penularan sebesar 50%);
b. Pemberian zidovudin intravena selama persalinan dan pelahiran;
c. Pemberian sirup zidovudin kepada bayi setelah lahir;
d. Tidak memberi ASI
Pengkajian
Pengkajian ini dilakukan pada tanggal 03 oktober 2019 pukul 15.00 WIB
 Tanggal masuk : 01 oktober 2019 Jam masuk : 14.00
 No CM : 974XXX
 Pengkajian tanggal
 Nama pasien : Ny.S Nama suami : Tn. A
 Umur : 26 tahun Umur : 30 tahun
 Suku/bangsa : jawa/ Indonesia Suku/bangsa : jawa/indonesia
 Agama : islam Agama : islam
 Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
 Pekerjaan : ibu rumah tangga Pekerjaan : wiraswasta
 Alamat : desa puri rt01/rw02 kec pati
 Status perkawinan : kawin
 Kawin :1x
 Usia kehamilan : 16 minggu
Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama

Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan khawatir akan janinya


b. Riwayat kehamilan sekarang
G2P1A0 hamil 8 minggu

HPHT : 18 juli 2019


HPL : 25 april 2020
Pasien datang ke rumah sakit dengan diagnose medis hiv/aids yang tertular dari suami pertama nya dengan
riwayat pengguna narkoba suntik. Anak pertama dari suami pertama sudah diperiksakan hiv dan hasilnya
negative. Saat ini klien hidup bersama dengan suami keduanya, dan ini merupakan kehamilan pertama nya dari
suami kedua. Klien mengatakan sejak didiagnosa hiv/aids mengalami stress dan penurunan bb dari 55 kg
menjadi 40 kg. dengan hasil ttv : TD: 100/70, nadi :96x/menit, suhu :36,4oc, rr: 20x/menit.
c. Riwayat menstruasi

 Menarche : 12 tahun

 Siklus : 29 hari

 Banyaknya : normal

 Teratur : tidak teratur

 Lamanya : 7 hari

 TPMT/HPHT : 18 juli 2019

 Keluhan : nyeri haid saat hari pertama

d. Riwayat keluarga berencana

Pasien mengatakan melaksanakan KB jenis suntik sejak 4 tahun yang lalu dan selama menggunakan tidak
ada keluhan yang mengganggu
e. Riwayat penyakit yang lalu

Pasien mengatakan pernah mengalami diare selama 1 bulan

f. Riwayat penyakit keluarga

Pasien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang menderita penyakit hipertensi, DM, jantung

g. Riwayat kebiasaan sehari-hari

Pasien mengatakan setiap hari melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mencuci baju dan

piring, memasak . namun selama di RS pasien hanya istirahat diatas bed pasien
POLA FUNGSIONAL
Pola nutrisi
 Sebelum hamil : Pasien mengatakan bahwa frekuensi makan secara teratur 3xsehari dengan nafsu makan
baik dan menghabiskan 1 porsi, jenis makanan nasi, sayuran, lauk pauk, tidak memiliki alergi. Frekuensi
minum kurang lebih 8 gelas / hari dengan volume 1500cc, jenis minum air putih dan teh.

 Selama hamil : Pasien mengatakan bahwa frekuensi makan tidak teratur 2x sehari dengan nafsu makan yang
kurang baik dan menghabiskan 3 sdm, jenis makanan nasi, sayuran, lauk pauk, tidak memiliki alergi.
Frekuensi minum kurang lebih 6 gelas/hari dengan volume 1000cc, jenis minum air putih dan teh
 Observasi :
A (Antropometri) BB : 40 kg TB : 155 cm

IMT : BB/TB2 = 40/(1,55)2 = 16,6 (underweight)


B (Biochemical) Hb :13,8 g/dL
C (Clinical) turgor kulit <2 detik, konjungtiva anemis

D (Diet) Diet sesuai program Rumah Sakit


PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : lemah
 Kesadaran : composmentis GCS : 15, E: 4, M: 6, V: 5
 Tanda-tanda vital :
 S : 36,4°C
 N : 96x/menit
 TD : 100/70mmhg
 RR : 20x/menit
 BB : 40 kg TB : 155cm
𝐵𝐵 𝐾𝐺 40
 IMT : = = 16,6
𝑇𝐵𝑋𝑇𝐵 155𝑋155
Dada

 Payudara

I : payudara terlihat ukurannya sedang, putting kotor, menonjol keluar bisa untuk menyusui, areola melebar
berwarna coklat kehitaman

PA : payudara tidak ada benjolan, tidak ada edema, ASI baru keluar sedikit
ANALISA DATA
NO HARI/TANGGAL DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI

1 Rabu, 02 oktober 2019 DS : pasien mengatakan Ketidakseimbangan nutrisi kurang Ketidakseimbangan nutrisi :
dari kebutuhan tubuh kurang dari kebutuhan tubuh b.d
Pasien mengatakan berat badan
faktor biologis (kerusakan
semakin menurun.
imunitas humoral : antibody)
DO :

A. BB :40 kg

TB :155 cm

𝐵𝐵 𝐾𝐺
IMT :
𝑇𝐵𝑋𝑇𝐵

40
= = 16,6
155𝑋155

B. Hb :13,8 g/Dl
(N:12,0-15,0)
C. turgor kulit sedang,, konjungtiva
anemis
D. Diet sesuai program Rumah Sakit
2. Kamis, 03 oktober DS: Ansietas Penularan
2019 Pasien mengatakan interpersonal

khawatir akan janinnya. (Penularan HIV)

DO:

- tampak gelisah

- tampak bingung
NO
PROBLEM
DATA FOKUS
LIST DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL DITEMUKAN TANGGAL TERATASI TTD

1. DS : Ketidakseimbangan nutrisi : 02 Oktober 2019 -

kurang dari kebutuhan tubuh b.d


Pasien mengatakan berat badan
faktor biologis (kerusakan
semakin menurun.
imunitas humoral : antibody)
DO :

A. BB :40 kg

TB :155 cm

𝐵𝐵 𝐾𝐺
IMT : 𝑇𝐵𝑋𝑇𝐵

40
= 155𝑋155 = 16,6

B. Hb :13,8 g/Dl
(N:12,0-15,0)
C. turgor kulit sedang,, konjungtiva
anemis
D. Diet sesuai program Rumah Sakit
1. DS: Ansietas berhubungan dengan 02 Oktober 2019 -

penularan interpersonal
Pasien mengatakan khawatir
(penularan HIV) ditandai
akan janinnya.
dengan gelisah dan bingung
DO:

- paien tampak gelisah

- pasien tampak bingung dan


tegang

- pasien tampak sulit tidur


NURSING CARE PLAN
NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN(NOC) INTERVENSI (NIC) TTD
1. Rabu, 02 oktober 2019 Ketidakseimbangan nutrisi : Status Nutrisi (1004) Manajemen Nutrisi (1100)
kurang dari kebutuhan tubuh
b.d faktor biologis (kerusakan Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor jumlah nutrisi dari
imunitas humoral : antibody)
selama 2x 24 jam diharapkan kandungan kalori.
ketidakseimbangan nutrisi :
2. Yakinkan diet yang dimakan
kurang dari kebutuhan tubuh
mengandung tinggi serat.
pasien dapat berkurang
dengan kriteria hasil : 3. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi.
1. Adanya peningkatan berat
badan sesuai dengan 4. Kaji kemampuan pasien

tujuan. untuk mendapatkan nutrisi


yang dibutuhkan.
2. Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan.

3. Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
2. Kamis, 03 oktober Ansietas berhubungan Tingkat kecemasan Pengurangan kecemasan
2019 dengan penularan (1211:572) (5820:319)
interpersonal Setelah dilakukan 1. Kaji tingkat
(penularan HIV) ditandai tindakan keperawatan kecemasan klien
dengan gelisah dan selama 1x24 jam 2. Kaji kemampuan klien
bingung) diharapkan cemas klien untuk mengurangi rasa
berkurang sampai hilang cemas
dengan kriteria hasil : 3. Berikan edukasi
1. Perasaan khawatir kepada klien tentang
berkurang pencegahan penularan
2. Klien tampak tenang hiv/aids dari ibu ke
3. Dapat beristirahat bayi
dengan nyaman, 4. Mendorong keluarga
tanpa ada gangguan untuk memberi
tidur support kepada klien
NURSING NOTE

HARI/TANGGAL JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD


02 oktober 2019 08.00 Memonitor jumlah nutrisi S : pasien mengatakan makan 1 porsi
habis

O :pasien tampak lebih segar

09.00 Meyakinkan diet yang dimakan tinggi


serat S: pasien mengatakan setiap hari
makan buah-buahan yang mengandung
serat

O: Pasien tampak lebih sehat


Berikan informasi tentang kebutuhan
09.15 S : pasien siap diberikan informasi
nutrisi
mengenai kebutuhan nutrisi

O: pasien tampak kooperatif

10.00 S : pasien tampak mengikuti instruksi


Kaji kemampuan pasien untuk yang diberikan perawat
03 oktober 2019 09.00 Kaji tingkat kecemasan klien S: pasien mengatakan sudah tidak
cemas memikirkan janinnya

O: pasien tampak lebih tenang

S: pasien mengatakan siap


Kaji kemampuan klien untuk
mendapatkan teknik distraksi
mengurangi cemas
O: klien tampak rileks dan tenang

S: klien mengatakn siap untuk diberi


edukasi
Berikan edukasi tentang pencegahan
O: pasien dapat menyebutkan
hiv/aids
kembali cara pencegahan hiv/aids
dari ibu ke bayi

S: keluarga pasien mengatakan selalu

Mendorong keluarga untuk memberi mendukung pasien


support O : keluarga pasien tampak selalu
mendukung pasien
PROGRES NOTE
NO HARI/TANGGAL DIAGNOSA KEPERAWATAN EVALUASI
1. Rabu. 02 oktober 2019 Ketidakseimbangan nutrisi : S : pasien mengatakan sudah
kurang dari kebutuhan tubuh b.d bisa memenuhi nutrisi nya
faktor biologis (kerusakan dan berat badan sudah mulai
imunitas humoral : antibody) naik kembali

O: pasien sudah merasa


tenang dan lega karena
sudah ada kenaikan berat
badan

A: masalh teratasi

P : hentikan intervensi
2. Kamis, 03 oktober 2019 Ansietas berhubungan dengan S : pasien dan keluarga
penularan interpersonal mengatakan sudah ikhlas
(penularan HIV) ditandai terhadap keadaan janin
dengan gelisah dan bingung) nya

O : pasien dan keluarganya


tampak lebih lega dan
keluarga selalu mendukung
pasien untuk masa depan
yang lebih baik

A: masalah teratasi

P : hentikan intervensi
TERIMA KASIH ;)

Anda mungkin juga menyukai