Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

HIV/AIDS PADA IBU HAMIL.

1.Robbi Atus Solehah (1130017026)


2.Rohmatul Ummah (1130017055)
3.Candra Aryati Dewi (1130017061)
4.Luluk Atun Muzayyanah (1130017064)
5.Riski Amelia (1130017065)
6.Lailatul Masrurah (1130017079
)
Definisi HIV/AIDS
Penyakit infeksi HIV merupakan penyakit menular yang
menjadi masalah kesehatan yang dapat meningkatkan kematian
ibu dan anak. Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan
sebuah retrovirus yang memiliki genus lentivirus yang
menginfeksi, merusak, atau menggangu fungsi sel sistem
kekebalan tubuh manusia sehingga menyebabkan sistem
pertahanan tubuh manusia tersebut menjadi melemah. Ibu hamil
merupakan kelompok berisiko tertular HIV, dan setiap tahun
selalu mengalami peningkatan.
HIV (Human Immunodeficincy Virus), adalah virus pada
manusia yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia
yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat
menyebabkan AIDS, sedangkan AIDS sendiri adalah suatu
sindroma penyakit yang muncul secara komplek dalam
watu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh HIV (Dr. Hutapea , 2011)
Etiologi HIV/AIDS
1. Selama Kehamilan
a. Tingginya muatan virus (viral load) ibu (ibu baru terinfeksi HIV/AIDS lanjut).
b. Infeksi Plasenta (virus, bakteri, parasit)
c. Ibu memiliki Infeksi Menular Seksual (IMS)
d. Ibu Menderita kekurangan Gizi
2. Selama Kelahiran/Persalinan
e. Tingginya Muatan Virus (Viral Load) Ibu
f. Ibu Mengalami Pecah Ketuban Dini
g. Persalinan yang Invesif
h. Khorioamnionitis
3. Selama Menyusui ASI
i. Ibu Baru Terinfeksi HIV
j. Durasi Menyusui yang Lama
k. Pemberian Makanan Campuran pada Tahap Awal
l. Ibu Mengalami Mastitis/Abses pada Payudara
m. Penyakit Mulut pada Bayi
Epidemiologi HIV/AIDS
• Pada tahun 2011, diperkirakan 330.000 infeksi baru HIV
pediatrik secara global. Skrining HIV universal untuk ibu
hamil dapat meningkatkan pencegahan penularan
(PMTCT) dari ibu ke anak (Depkes, 2017).
• Pada tahun 2011, 57% wanita hamil dengan HIV di
negara berpenghasilan rendah dan menengah menerima
obat antiretroviral yang efektif untuk mencegah penularan
HIV kepada anak mereka (Depkes, 2017).
Jumlah HIV/AIDS yang dilaporkan
Patofisiologi HIV/AIDS

Virus HIV akan menyerang Limfosit T yang mempunyai


marker permukaan seperti sel CD4+, yaitu sel yang
membantu mengaktivasi sel B, killer cell, dan makrofag
saat terdapat antigen target khusus. Sel CD4+ adalah
reseptor pada limfosit T yang menjadi target utama HIV.
HIV menyerang CD4+ baik secara langsung maupun tidak
langsung.
WOC HIV/AIDS

Nyeri akut
Manifestasi Klinis
Pertama merupakan tahap
infeksi akut

Kedua merupakan tahap


asimptomatik

Ketiga merupakan tahap


simptomatis

Ketiga merupakan tahap


AIDS
Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan darah
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan serologi
4.Tes Western Blot
5. Tes Virologis dengan PCR (polymerase chain reaction)
Penatalaksanaan Medis
1. penanganan infeksi yang berhubungan dengan HIV/AIDS serta maliginasi,
pengertian replikasi HIV lewat preparat anti virus dan penguatan serta
pemulihan sistem imun melalui penggunaan preparat immimodulator.
2. Terapi Farmakologi
a) Obat primer disetujui untuk terapi HIV yaitu azidodeooksimetidin
(zidofudine, A2T, kretefir), berfungsi untuk memperlambat kematian dan
menurunkan frekuensi serta bertanya penyakit opportunistik.
b) Azitimidine terkendali pada ibu hamil mengurangi resiko transmisi
HIV/AIDS dari ibu yang terinfeksi ke janinnya
c) Perawatan supportiv sangat penting karena infeksi HIV/AIDS sangat
menurunkan keadaan imun pasien (mencakup, kelemahan, mall nutrisi,
imobilisasi, kerusakan kulit dan perubahan status mental).
d) Memberikan perawatan kesehatan efektif dengan penuh kasih sayang dan
ajektif pada semua individu (mencakup, mall nutrisi, optimum, istirahat,
latihan fisik dan reduksi stres).
Pencegahan HIV/AIDS

Menurut Depkes RI (2003), WHO mencanangkan empat


strategi untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi dan
anak, yaitu dengan mencegah jangan sampai wanita terinfeksi
HIV/AIDS, apabila sudah dengan HIV/AIDS dicegah supaya
tidak hamil, apabila sudah hamil dilakukan pencegahan supaya
tidak menular pada bayi dan anaknya, namun bila ibu dan anak
sudah terinfeksi maka sebaiknya diberikan dukungan dan
perawatan bagi ODHA dan keluarganya (Nursalam, 2009).
APLIKASI TEORI ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
a. Biodata Klien
b. Riwayat Penyakit
c. Pemeriksaan Fisik
d. Pemeriksaan Diagnostik
2. Diagnosa Keperawatan (word)
3. Intervensi Keperawatan (word)
4. Implementsi (word)
5. Evaluasi (word)
Kasus
Ny.A berusia 26 tahun sedang hamil dengan kehamilan pertamanya pada usia
kehamilan 28 minggu. Ny.A akan melahirkan secara operasi section pada tanggal
12 juli 2017 agar tidak ada kontak darah dan kemudian setelah melahirkan anak
tidak diberikan ASI. Akan tetapi beberapa minggu ini Ny.A merasakan demam
kurang lebih selama 2 minggu, nafsu makan menurun, berat badan menurun dan
badannya terasa nyeri. Kemudian Ny.A memeriksakan diri kedokter. Setelah
diperiksa oleh dokter ternyata Ny.A di diagnosa HIV/AIDS. Pengkajian pertama
dilakukan pada tanggal 25 januari 2018. Ternyata Ny.A tertular oleh suaminya
yang sebelumnya dia sering melakukan hubungan sexual secara gonta ganti
pasangan. Ny.A mengatakan sejak di diagnosa HIV/AIDS menjadi stress dan
berat badan semakin menurun. Ny.A juga mencemaskan tentang keadaan
janinnya takut tertular HIV/AIDS dan juga stress dengan kelahiran pertamanya
yang harus dijalaninya karena merupakan operasi yang pertamakalinya. Hasil
Pengkajian pada tanggal 25 januari 2018 Observasi TTV Ny.A TD: 120/80
mmHg, Nadi 96 x/menit, Pernafasan 26 x/menit, suhu 37,5°C. 
Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
• Nama : Ny.A
• Umur : 26 tahun
• Alamat : Jalan wonokromo
• Suku Bangsa : Jawa
• Bahasa : Indonesia
• Agama : Islam
• Pendidikan : SD
• Penanggung Jawab : Tn. A
• Tanggal MRS : 25 januari 2018, pukul 10.00 WIB
• Diagnosa Medis : B20
• Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, menikah pada umur 25 tahun dengan suami sekarang 1 tahun.
• Riwayat Menstruasi
a) Menarche : umur 11 tahun
b) Siklus : 28 hari
c) Konsistensi : teratur
d) Lama : 7 hari
e) Sifat darah : encer/beku
f) Bau : khas
g) Dismenore : iya
h) Fluor albus : iya
i) HPHT : 05-11-2016 
• Psikososial
Awalnya pasien tidak mengetahui tanda dan gejala yang sebenarnya menuju
dan mengarah pada HIV/AIDS. Pasien dan keluarga menerima sumua apa yang
telah dijalani dan dihadapinya
• Keluhan Utama
• Pasien mengatakan nyeri.
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Sejak 3 hari pasien mengatakan nyeri pada seluruh badannya, nafsu makan
menurun, badan demam. Pasien diberikan obat paracetamol untuk
meredakan demam selama dirumah. Akan tetapi demam tak kunjung turun,
maka keluarga membawa pasien ke rumah sakit.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah mengalami kecelakaan, tidak
pernah dirawat dirumah sakit dan tidak pernah menjalani operasi.
• Riwayat Penyakit Keluarga
• Pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti jantung dan
DM, juga tidak memiliki penyakit menular seperti TBC dan hepatitis.
• Riwayat Pengobatan dan Alergi
• Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan dan
makanan tertentu.
2. Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum: Keadaan umum pasien lemah, pasien tampak
menyeringai karena nyeri. Kesadaran compos mentis
• Tanda-tanda vital:
• Suhu (aksila) 37,5oC
Nadi: 96x/menit
Tekanan darah: 120/80 mmHg RR: 24x/menit
Tinggi badan: 165 cm
Berat badan : 65 kg
• Pemeriksaan B1-B6
Open word..

3. Analisa Data.
4. Intervensi keperawatan
5. Implementasi keperawatan
6. Evaluasi keperawatan
Jurnal
A. Jurnal Internasional
• Journal 1 (AWARENESS AND KNOWLEDGE OF MOTHER-TO-CHILD
TRANSMISSION OF HIV / AIDS AMONG REGNANT WOMEN OF RURAL
TERTIARY CARE HOSPITAL)
Berdasarkan dari jurnal ini diketahui hampir 60,50% dari 100% wanita hamil
mengetahui apa itu HIV/AIDS serta penularan yang dapat terjadi pada ibu hamil ke
bayinya. Mereka merasa cemas dan takut jikalau anak mereka kelak akan positif
terkena HIV/AIDS setelah lahir nanti. Dalam penelitian ini juga ditekankan akan
adanya pemberian informasi seperti semacam seminar yang mana dikhususkan untuk
ibu hamil yang diadakan di Ambajogai, dan peminatan dari ibu-ibu tersebut juga
lumayan besar sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik dan mengharapkan hasil
yang sesuai dengan yang diinginkan. Dan setelah acara tersebut terjalankan, para ibu
mulai memahami bahwa adanya cara pencegahan agar bayi dalam kandungan dapat
tercegah saat melakukan persalinan maupun saat masih dalam kandungan.
 
Sudah segitu ajah.
Thankkiiiisss yaah 

Anda mungkin juga menyukai