KELUARGA
KELOMPOK 8
DENGAN HIV
1. Andriyanti (012221009)
2. Devita Elisabeth (012221013)
3. Emirensiana Woa (012221004)
4. Silli Luthfiyani (012221011)
5. Susiyanti Basri (012221038)
6. Yennita Theresia (012221017)
7. Yuniarta Elisa S (012221003)
LATAR
BELAKANG
Human Immunodeficiency Virus Penderita HIV memerlukan
(HIV) adalah sejenis virus yang pengobatan dengan
menginfeksi sel darah putih yang Antiretroviral (ARV) untuk
menyebabkan turunnya menurunkan jumlah virus HIV
kekebalan tubuh manusia. di dalam tubuh agar tidak masuk
Acquired Immune Deficiency ke dalam stadium AIDS,
sedangkan penderita AIDS
Syndrome (AIDS) adalah
membutuhkan pengobatan ARV
sekumpulan gejala yang timbul
untuk mencegah terjadinya
karena turunnya kekebalan tubuh
infeksi oportunistik dengan
yang disebabkan infeksi oleh
berbagai komplikasinya
HIV.
DISTRIBUSI
PENYAKIT HIV
Menurut data United Nations Programe on HIV and AIDS
(UNAIDS) 2017 Indonesia peringkat ke 3 untuk kasus
HIV/AIDS di kawasan Asia Pasifik dengan HIV/AIDS
terbanyak dengan 620.000
TIDAK MELAKUKAN
HUBUNGAN SEKS DENGAN ART dapat mengurangi risiko
BERGANTI-GANTI PASANGAN penularan HIV/AIDS kepada
pasangan seksual HIV/AIDS negatig
sebesar 96%.
Pencegahan
Penggunaan dampak buruk
bagi pengguna narkoba
hiv suntikan.
kebijakan program
a. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk penanggulangan HIV/AIDS.
Ada kebijakan dasar yang mengatur penanggulangan
HIV/AIDS dan beragam peraturan turunan dari hierarki
kebijakan Melihat kenyataan ini, secara praktis sudah
tidak ada lagi masalah yang berkaitan dengan kekurangan
kebijakan penanggulangan HIV/AIDS. Masalah sebenarnya
adalah bagaimana mengimplementasikan semua
kebijakan yang sudah ada di level masyarakat.
Isu-isu kebijakan dan
program
• Penanggulangan HIV/AIDS yang sekarang dilakukan
sudah berumur kurang lebih 10 tahun, tetapi dampak
yang dihasilkan belum signifikan.
• isu-isu lain untuk implementasi kebijakan sekarang
adalah adanya percepatan penularan HIV/AIDS saat ini
pada kelompok berisiko (termasuk penularan dari ibu
hamil ke bayinya), dan 'cultural shock', serta kemajuan
teknologi.
• Beberapa isu strategis tersebut adalah: kesamaan
konsepsi dan persepsi, kerancuan peran tentang
kelembagaan dan kepemimpinan, struktur
penanggulangan dalam konteks desentralisai,
pencegahan primer dari transmisi sekual
Isu-isu kebijakan dan
program
• Penanggulangan HIV/AIDS yang sekarang dilakukan
sudah berumur kurang lebih 10 tahun, tetapi dampak
yang dihasilkan belum signifikan.
• isu-isu lain untuk implementasi kebijakan sekarang
adalah adanya percepatan penularan HIV/AIDS saat ini
pada kelompok berisiko (termasuk penularan dari ibu
hamil ke bayinya), dan 'cultural shock', serta kemajuan
teknologi.
• Beberapa isu strategis tersebut adalah: kesamaan
konsepsi dan persepsi, kerancuan peran tentang
kelembagaan dan kepemimpinan, struktur
penanggulangan dalam konteks desentralisai,
pencegahan primer dari transmisi sekual
Kebijakan pengendalian
HIV/AIDS
• Kebijakan pengendalian HIV/AIDS adalah meningkatkan
advokasi, sosialisasi dan pengembangan kapasitas,
meningkatkan kemampuan manajemen dan
profesionalisme, meningkatkan aksesibilitas dan
kualitas, meningkatkan jangkauan pelayanan untuk
pelayanan HIV/AIDS.
• kebijakan pengendalian HIV/AIDS harus dilakukan
secara komprehensif, meliputi upaya promotif
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Perlu melibatkan
seluruh sektor terkait, civil society organization
termasuk swasta dan tokoh masyarakat.
• TgL Pengkajian : 22 April 2023
• RT/RW : 003/01
• Kelurahan : Jaticempaka
• Data Umum
• Nama Kepala Keluarga : Tn.M
• Alamat dan telepon : Jl. Rawabebek no.32
B/08135678281
• Fungsi Afektif :
• Menurut Tn.M dan Ny.A memandang dirinya masing-masing
layaknya manusia normal lainnya. Ny.A mengatakan
keluarganya saling menghormati satu sama lain dan tetap
mempertahankan keharmonisan keluarga. Dalam kondisi Ny.A
yang mengalami HIV/AIDS suaminya sangat mendukung untuk
kesembuhannya.
• Fungsi sosialisasi : Hubungan antara anggota keluarga baik,
didalam keluarga ini tampak kepedulian dengan saling tolong
menolong dalam melaksanakan tugas peran masing-masing.
Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan
tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan mengikuti
kegiatan sosial yang diadakan di lingkungan rumahnya.
Fungsi perawatan Kesehatan :
Skala : Mudah
Potensi masalah untuk 1 2/3x1=2/3 Keluarga mempunyai kesibukan namun keluarga meyakini
dicegah bahwa merawat keluarga yang sedang sakit adalah suatu
kewajiban.
Skala : Cukup
Menonjolnya masalah 1 2/2x1=1 Masalah Ny. A harus segera ditangani, apabila tidak akan
berdampak pada kesehatan Ny.A akan mengalami
Skala : Segera diatasi penurunan sistem kekebalan tubuh dan mudah terserang
penyakit.
Jumlah 4 2/3
Gangguan proses keluarga berhubungan dengan
perubahan status kesehatan anggota keluarga,
perubahan interaksi dengan masyarakat.
Kriteria Bobot Score Justifikasi
Sifat masalah 1 2/3x1=2/ Masalah adalah ancaman kesehatan. Koping keluarga
3 yang buruk akan meningkatkan beban penyakit yang
Skala : Ancaman diderita Ny. A.
kesehatan
Kemungkinan masalah 2 1/2x2=1 Keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan rasa aman
dapat dipecah Ny.A, sehingga pasien tidak menceritakan masalah
kesehatannya pada keluarga.
Skala : Hanya sebagian
Potensi masalah untuk 1 2/3x1=2/ Keluarga berkeinginan untuk dapat mengatasi masalah
dicegah 3 secara mandiri, sehingga keluarga tidak ingin orang lain
tau tentang masalah penyakit Ny.A.
Skala : Cukup
Menonjolnya masalah 1 0/2x1=0 Keluarga belum mengetahui adanya masalah yang
timbul, sehingga pihak keluarga tidak merasakan adanya
Skala : Masalah tidak masalah kesehatan Ny. A.
dirasakan
Diagnosa Keperawatan