Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta

bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat kesehatan

komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan, pemeliharaan,

promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu,

keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan

komunitas.

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan  profesional yang

ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan

melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).

B.     Tujuan

Setelah melihat latar belakang di atas maka muncullah permasalahan sebagai berikut

1. agar mahasiswa mengetahui konsep dasar keperawatan komunita

2.  agar mahasiswa mengetahui Perbedaan Keperawatan Di Rumah Sakit dan

Komunitas

3. Agar mahasiswa mengetahui konsep kelompok khusus dan kelompok resiko tinggi di

komunitas

4. Agar mahasiswa mengetahui tentang Primary Health Care

5. Agar mahasiswa mengetahui tentang konsep puskesmas


BAB II

Tinjaun Teori

1. KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

A. Pengertian

Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang


ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan Dawkin, 1987).

B. Tujuan Keperawatan Kesehatan Komunitas


 Pencegahan penyakit & peningkatan kesehatan komunitas melalui:
 Pelayanan keperawatan langsung (direct care) terhadap individu & keluarga dalam
konteks komunitas
 Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh komunitas & mempertimbangkan
bagaimana masalah/issue kesehatan komunitas mempengaruhi individu, keluarga dan
kelompok

C. Sasaran
Sasaran keperawatan komunitas termasuk individu, keluarga & kelompok berisiko
tinggi (kelompok penduduk di daerah kumuh, daerah terisolasi, & daerah yang tidak
terjangkau) termasuk kelompok bayi, kelompok balita, ibu hamil dan menyusui.

D. Asumsi Dan Keyakinan Keperawatan Kesehatan Komunitas


ANA, (1980) menyatakan asumsi & keyakinan sbb:
1. Asumsi dasar
• Sistem pelayanan kesehatan adalah kompleks
• Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tertier merupakan komponen dari sistem
pelayanan kesehatan
• Keperawatan sebagai sub sistem pelayanan kesehatan merupakan hasil produk
pendidikan dan riset yang dilandasi praktik
• Fokus utama praktik keperawatan kesehatan komunitas adalah PHC
• Keperawatan kesehatan komunitas terutama terjadi ditantanan pelayanan
kesehatan utama.
2. pandangan dan keyakinan
 Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima oleh
semua orang
 Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan
kesehatan
 Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan kesehatan
dapat membentuk hubungan kerjasama untuk mendorong dan mempengaruhi
peruabahan dalam kebijakan dan pelayanan kesehatan.
 Lingkungan ber[pengaruh terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat
 Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk peningkatan kesehatan
 Kesehatan merupakan tanggung jawab setiap individu
 Klien merupakan anggota tetap tim kesehatan
 Individual didalam komunitas bertanggung jawab untuk kesehatannya sendiri dan
harus didorong serta dididik untuk berperan dalam pelayanan kesehatan.

E. Falsafah dan Filosofi Keperawatan Kesehatan Komunitas


Stanhope & Lancaster (1990), mengemukakan falsafah keperawatan keperawatan komunitas,
yaitu pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor lingkungan (fisik, biologis,
psikologis, sosial, & kultural) terhadap kesehatan komunitas & memberi prioritas pada strategi
pencegahan & pemeliharaan kesehatan.

Filosofi tersebut diatas membedakan keperawatan kesehatan komunitas, dengan cabang ilmu
keperawatan lain, dimana fokus utamanya adalah komunitas. Sedangkan pelayanan keperawatan
diberikan langsung kepada individu & keluarga dalam konteks komunitas.
F. Paradigma Keperawatan dalam Keperawatan Kesehatan Komunitas
individu

keluarga
komunitas

MANUSIA kelompok

KEPERAWATAN KESEHATAN

(3 LEVEL PENCEGAHAN) (SEHAT SAKIT)

Lingkungan

(Fisik, biologis, psikologis, sosial,


spiritual, & kultural)

Logan & Dawkins, (1987)

1. Manusia
Manusia sebagai klien secara umum ada 3 kategori yaitu Individu sebagai klien,
Keluarga sebagai klien, Komunitas sebagai klien
2. Lingkungan
Semua kondisi lingkungan yang mempengaruhi perkembangan komunitas yg
termasuk di dlmnya a/ dia sendiri juga bgn dari lingkungan. Mencakup lingkungan
fisik, biologis, psikologis, sosial, spiritual, & kultural yng secara langsung & tidak
langsung
3. keperawatan
Keperawatan merupakan profesi yang unik, memandang komunits sebagai sesuatu
yang holistik, berkontribusi terhadap komunitas melalui pengkajian komunitas,
identifikasi & perumusan diagnosa keperawatan, perencanaan untuk
menyelesaikan masalah, melaksanakan intervensi & evaluasi terhadap status
kesehatan komunitas. Keperawatan dipandang dari tipe, kualitas, ketersediaannya,
mudah dicapai, adekuat, efektif & efisien serta berfokus pada 3 level pencegahan
yaitu prevensi primer, sekunder dan tertier serta mengutamakan prevensi primer.
4. Kesehatan
Menurut pandangan keperawatan kesehatan komunitas, kesehatan dilihat dari
pandangan model:
 Endaimonistic artinya pencapaian jati diri a/ pemenuhan & pengembangan
potensi secara sempurna.
 Adaptif artinya keadaan dimana terjadi efektifitas interaksi fisik & lingkungan
sosial.
 Penampilan peran artinya kemampuan penampilan peran secara efektif
 Klinik artinya terhindar dari tanda & gejala penyakit atau ketidakmampuan

Pender mengemukakan bahwa prevensi primer mencakup: Health promotion, Health


protection, Preventif health
1. Health Promotion : kombinasi pendidikan kesehatan yang berkaitan dengan
lingkungan, situasi ekonomi yang mempengaruhi perilaku yang menunjang
kesehatan. Contohnya Kesehatan & merokok, Pemakaian obat-obatan beralkohol
yang salah, Nutrisi, Physicall fitness & exercise, Kontrol terhadap stres & perilaku
marah
2. Health protection adalah perlindungan pada lingkungan misalnya pabrik, industri
dll, yang melindungi masyarakat dari bahaya. Contohnya Kontrol terhadap bahan-
bahan beracun, Kesehatan & keselamatan kerja, Pencegahan kecelakaan,
Flourdation & dental health
3. Preventif health adalah pelayanan yang dilakukan petugas kesehatan kepada
masyarakat.contohnya Kontrol tekanan darah, Keluarga berencana, KIA,
Imunisasi, Mencegah penularan penyakit.
G. Perbedaan Keperawatan Di Rumah Sakit dan Komunitas
Variabel Rumah Sakit Komunitas

Fokus Perawatan pasien di RS Keluarga, komunitas & kel (termasuk


kelompok risiko)
Memberi Bersifat kejadian kasus Terdistribusi (distributive)
pelayanan (episodic)
keperawatan
Bekerja : Pasien pada unit spesialisasi Pd semua kondisi sehat - sakit pd berbagai
T3. Pada satu RS atau tatanan yan kes dg semua intitusi yg terkait
institusi dg komunitas & fasilitas kesehatan
(Agency)
Koordinasi Dg institusi a/ agency lain Berbagai tenaga komunitas "Agences" baik
keperawatan pd tatanan RS untuk medik maupun non medik
perncanaan
Merencanaka Bersifat individual Berfokus pada keluarga
n & mem-beri
yankep
Otonomi Dibatasi dg lingku-ngan RS Didorong& kontrol keluarga kecuali untuk
kasus penyakit menular.
Observasi Terbatas pd interaksi Berbagai faktor yang mempengaruhi
keluarga & indikator kesehatan
kesehatan lain
Hubungan  Formil yg  Intim dengan klien dan
mencip-takan tidak ketat
lingkungan  Memfasilitas hubungan
terbatas untuk
pasien dengan
pakaian RS.
 Terbatasnya
hubungan

H. Peran dan fungsi keperawatan komunitas


1. Pemberi pelayanan kesehatan (provider)
2. Pendidik (edukator)
3. Pengelola (Manajer)
4. Konselor (Konsultan)
5. Memberikan konseling / bimbingan kpd kader
6. Pembela klien (advocade)
7. Melindungi & memfasilitasi keluarga
8. Peneliti

2. KONSEP KELOMPOK KHUSUS DAN KELOMPOK RESIKO TINGGI DI


KOMUNITAS
A. Sasaran perawatan komunitas
1. Tingkat Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu mempunyai
masalah kesehatan/ keperawatan, karena ketidakmampuan merawat diri sendiri
oleh suatu sebab -> dapat mempengaruhi anggota keluarga lain (Fisik, mental, dan
social)
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil di masyarakat terdiri atas Kepala Keluarga,
Anggota keluarga yang berkumpul dan tinggal falam suatu rumah tangga karena
pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adobsi, saling tergantung dan
berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/
keperawatan -> berpangurh terhadap anggota keluarga lain
3. Kelompok Khusus
Merupakan kumpulan individu yang mempunyai kesamaan (jenis kelamin, Umur,
permasalahan), kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan terhadapa maslah
kesehatan, termasuk
 Kelompok khusu dengan kebutuhan kesehatan khusu sebagai akibat akibat
pertumbuhan dan perkembangan seperti Ibu Hamil, Bayi, Balita, Pra
sekolah, Usila
 Kelompok dengan kesehatan khusu yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta askep sepeti
o Penderita penyakit menular (TBC,AIDS, dll)
o Penderita penyakit tidak menular (DM, Penyakit Jantung Koroner,
Gangguan mental
o Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit (WTS,
Narkoba)
o Lembaga social dan rehabilitasi (panti Werdha,Panti Asuhan,
penitipan Balita, dll)

B. Ruang lingkup pelayanan keperawatan komunitas pada kelompok khusus dan


resiko tinggi
1. Promotif (peningkataan kesehatan
Penyuluhan kesehatan,peningkatan gizi, pemeliharan kesehatan individu,
pemeliharan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur, rekreasi, pendidikan
seks dan resko seks bebas
2. Preventif (mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan) melalui
Imunisasi (Bayi,Balita Dan Ibu Hamil), pemeriksaan kesehatan berkala, screening,
pemberian vitamin A, yodium dan pemeriksan dan pemeliharan kehamilan,nifas
dan menyusui
3. Kuratif (merawat dan mengobati)
Home Nursing, Kunjungan ke lokalisasi/panti rehabilitasi, perawatan lanjutan dari
rumah sakit, perawatan Ibu Hamil,Ibu menyusui dan Nifas dengan kondisi
patologis, perawatan buah dada, perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Rehabilitative (pemulihan Kesehatan) melalui kegiatan
Latihan fisik dan fisioterapi
5. Resosialitatif
Upaya mengembalikan individu keluarga, kelompok kedalam pergaulan
masyarakat misalanya Kelompk yang diasingkan oleh masyrakat (Kusta, Aids,
WTS dll)
C. Bentuk kegiatan perawat komunitas pada kelompok khusu dan resiko tinggi
 Askep langsung (Dirumah, Disekolah, Panti Asuhan, Perusahaan,
Posyandu,Polindes)
 Pendikan kesehatan
 Konsultasi/ pemecahan masalah
 Bimbingan dan pembinaan
 Melaksanakan rujukan
 Penemuan kasus
 Penghubung antara masyrakat dengan unit pelayanan kesehatan
 Melaksalahn askep komunitas melalui pengenalan masalah kesehatan
masyarakat, perencanaan kesehatan, pelaksanaan dan penilaian hasil kegiatan-
> menggunakan proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah
keperawatan, mengadakan koordinasi diberbagai kegiatan, kerja sama lintas
program dan lintas sektoral, roll model,

3. PRIMARY HEALTH CARE (PHC)


A. Pengertian
PHC yg dirumuskan dlm kongres Alma ATA 1978 Primary health care ad/ yankes esensial
yg berdasarkan pd metode praktis, sec ilmiah dapat dibenarkan dapat diterima masy serta
teknologinya sec umum sesuai dengan individu dan klg2 dlm masy melalui partisipasi penuh
mereka dengan biaya yg terjangkau oleh masy dan negara untuk memelihara setiap tahap
pembangunan mereka dlm usaha mandiri dan menentukan nasib sendiri. hal ini merupakan
suatu bgn yg tdk terpisahkan baik dr tim kes negara yg merupakan fungsi pusat utama dr
pemb sosial, ekonomi masy sec keseluruhan. Hal ini merupakan konsep nasional, yg
membawa yankes sedekat mungkin dengan masy, dimana mereka tinggal dan bekerja, serta
merupakan jalur pertama dr suatu proses yankes yg berlanjutan.
B. Prinsip PHC
 Pemerataan upaya kesehatan
 Penekanan pd upaya pencegahan
 Penggunaan teknologi tepat guna
 Peran serta masy dlm semangat kemandirian
 Kerja sama lintas sektoral dlm membangun kes
 3 unsur utama :
o Upaya dasar kes
o Peran serta masyarakat
o Kerjasama lintas sektoral
C. Ruang lingkup PHC 

• Penyuluhan ttg mas kes utama dan cara penanggulangannya


• Penyediaan makanan dan peningkatan gizi
• Pembinaan kes ibu dan anak termasuk KB
• Penyediaan sanitasi dasar dan air bersih
• Imunisasi terhadap peny menular
• Pencegahan dan pemberantasan peny endemik
• Pengobatan peny umum dan cedera
• Penyediaan obat esensial

D. Elemen-elemen PHC 

• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Pemberian asuhan kes
• Tetapi juga : pendidikan dr mereka yg memberikan asuhan Latihan perawat untuk
PHC
• Memberi asuhan promotif preventif, kuratif, rehabilitatif
• Memperluas PHC kesemua bag komunitas
• Melatih dan mengawasi petugas kes dlm PHC pd tk komunitas
• Bekerja secara efektif dengan tim kesehatan
• Kolaborasi dengan sektor lain

E. Tanggung jawab perawat

• Mendorong partisipasi kom dlm pengembangan & prog pend kes


• Kerjasama dengan indivu, kelg dan kom
• Mengajar konsep kes dasar dan tehnik asuhan diri sendiri pd kom Kemampuan yg
harus dimiliki perawat
• Mengkaji status kes indiv dan kelg
• Mengkoordinasi dan memebri yankes pd klien
• Memberikan pendidikan dan konseling pd indv dan kelg pd suatu area
• Kolaborasi dengan tim kes lain dan lembaga yg berhubungan
• Memberi asuhan keperawatan pd klien segala usia dan dlm berbagai kondisi sesuai
dengan kebutuhanimplementasi yankes

F. Konsep PHC 

• Pemberi pelayanan kesehatan: tim Yankes dari berbagai profesi kesehatan


• Sasaran ditekankan kepada: komunitas, individu, keluarga
• Focus intervensi : promotif, preventif, kuratif, rehabilitative, educational,
reveral dan health planning
• Tujuan : untuk menjamin pelayanan keses yang esensial
• Status kesehatan yang ingin dicapai” keadaan sejahtera” fisik,mental dan social

Hubungan konsep PHC dan komunitas : konsep PHC dimasyarakat ->


meningkatkan status kesehatan masyarakat

G. Karakteristik perawat dlm yan askes kom dlm kerangka 

1. focus pada kebutuhan, masyarakat kesehatan, sumber komunitas

• analisa periodic
• memperbaharui fungsi-fungsi perawat
• merencanakan dan review perawatan basic dan post basic

2. perlu pengkajian PHC

• identifikasi kelompok dan daerah -> apakah askes tersedia pada tingkat
dasar
• perluasan pelayan perawatan -> meningkatkan pencegahan, follow up,
monitor, pengawasan.

H. Tingkat system askes dimana perawat berfungsi

• tingkat previer

kontak pertama antara individu dalam komunitas dan system askes. Fasilitas
kesehatan pada tingkat ini meliputi : puskesmas dan sub puskesmas

• tingkat intermediate

fasilitas yang menyakut masyarakat. Kesehatan yang lebih kompleks dan


member asuhan yang lebih spesialisasi dukungan logistic kesehatan dan
rujukan. Fasilitas kesehatan pada tingkat ini meliputi RS tingkat provinsi dan
kabupaten

• tingkat tertier

RS yang memberikan pelayan spesialisasi dan pusat penelitian untuk mas-mas


kesehatan yang sangat kompleks demikian pula dalam hal pelayanan terapeutik
dan diagnostic

• tingkat nasional

meliputi perencanaan menyeliruh dan pembuatan kebijakan untuk program-


program kesehatan dan proses managerial

I. Perkembangan Konsep PHC

• Awal tahun 1950an

Berbagai Negara berkembang memusatkan upaya kesehatan pada kampanye


masal untuk pemberantasan penyakit Frambusia dan cacar berhasil sedangkan
TBC, Campak,Diare tidak berdaya menanggulanginya

• Tahun 1960an

Dihadapi kenyataan bahwa teknologi kuratif dan preventif hanya akan


bermanfaat bila didayagunakan sampai kegaris depasn (grass Root)
• Tahun 1972/1973

Studi yang dilakukan WHO- ketifakpuasan banyak Negara dalam hal


pemerataan kesehatan

J. Tenaga perawat dalam PHC

• Mereka mempunyai dedikasi yang kuat dan komitmen terhadap masyarakat


social dan menerima serta siapa terhadap adanya perubahan
• Hakekat pekerjaanya memberi keuntungan besar
• Mereka member askep pada semua tingkatam dan disemuan tatana pelayanan
yang memungkinkan mereka mengadakan kontak langsung dengan penduduk
• Mereka meruupakan mata rantai antara individu, keluarga dengan system
kesehatan dan merupakan bagian terbesar dari ketenagaan kesehatan
• Mereka mempunyai tanggung jawab terhadap perubahan /pembaharuan
• Mereka perlu mengidentifikasi strategi dan tindakan yang tepat yang
diperlukan untuk melatih kemampuan kepemimpinannya
• Mereka perlu memahami secara lebih mendalam mengenai falsafah PHC dan
komitmen terhadap nilai-nilau serta tujuannya

3. KONSEP PUSKESMAS
A. PENGERTIAN
Puskesmas adalah Unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembanggunan kesehatan disuatu wilayah
kerja (Kepmenkes No 128 /Menkes/SK/II/2004)

B. VISI
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh pusesmas adalah
tercapainya kecamatan sehata menuju terwujudnya Indonesia sehat
Indikator: Lingkungan sehat,Perilaku sehat, Cangkupan pelayan kesehatan yang
bermutu, derajat kesehatan penduduk kecamatan
C. MISI
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja
2. Mendorong kemandirian sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat
D. FUNGSI
 Sebagai Pusat pembangunan berwawasan kesehatan
 Membina peran serta masyarakat dalam rangka meninggkatkan
kemampuan untuk hidup sehaat
 Memberiakan pelayana kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
E. KEGIATAN POKOK PUSKESMAS
 Upaya kesehatan ibu dan anak
 Upaya keluarga berencana
 Upaya peningkatan gizi
 Upaya kesehatan lingkungan
 Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
 Upaya pengobatan
 Upaya penyuluhan kesehatan
 Upaya kesehatan olahraga
 Upaya perawatan kesehatan masyarakat
 Upaya kesehatan kerja
 Upaya kesehtan gigi dan mulut
 Upaya kesehatan jiwa
 Upaya kesehatan mata
 Upaya laboratorium kesehatan
 Upaya pencatatan dan pelaporan (system informasi kesehatan)
 Upaya kesehatan usia lanjut
 Upaya pembinaan pengobataan tradisional
F. KATEGORI PUSKESMAS
Tingkatan layanan kesehatan di setiap tingkatan wilayah  didasarkan pada
kebutuhan dan kondisi masyarakat. Kategori Puskesmas dapat dinilai berdasarkan
karakteristik wilayah.

Adapun karakteristik dimaksud adalah Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan


Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, bahwa Kategori
Puskesmas berdasarkan karakteristik wilayah kerja adalah sebagai berikut:

1) Puskesmas kawasan perkotaan.

Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling


sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan perkotaan sebagai berikut:

a. aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduknya pada sektor non
agraris, terutama industri, perdagangan dan jasa;
b. memiliki fasilitas perkotaan antara lain sekolah radius 2,5 km,
pasar radius 2 km, memiliki rumah sakit radius kurang dari 5 km,
bioskop, atau hotel;
c. lebih dari 90% (sembilan puluh persen) rumah tangga memiliki listrik;
dan/atau
d. terdapat akses jalan raya dan transportasi menuju fasilitas perkotaan
sebagaimana dimaksud pada huruf b.

2) Puskesmas kawasan pedesaan.

Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan yang memenuhi paling


sedikit 3 (tiga) dari 4 (empat) kriteria kawasan pedesaan sebagai berikut:

a. aktivitas lebih dari 50% (lima puluh persen) penduduk pada sektor
agraris;
b. memiliki fasilitas antara lain sekolah radius lebih dari 2,5 km, pasar dan
perkotaan radius lebih dari 2 km, rumah sakit radius lebih dari 5 km, tidak
memiliki fasilitas berupa bioskop atau hotel;
c. rumah tangga dengan listrik kurang dari 90% (Sembilan puluh
persen; dan
d. Terdapat akses jalan dan transportasi menuju fasilitas sebagaimana dimaksud
pada huruf b.
3. Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.

merupakan Puskesmas yang wilayah kerjanya meliputi kawasan dengan karakteristik


sebagai
berikut:

a. berada di wilayah yang sulit dijangkau atau rawan bencana, pulau kecil, gugus
pulau, atau pesisir;
b. akses transportasi umum rutin 1 kali dalam 1 minggu, jarak tempuh pulang
pergi dari ibukota kabupaten memerlukan waktu lebih dari 6 jam, dan
transportasi yang ada sewaktu-waktu dapat terhalang iklim atau cuaca; dan
c. kesulitan pemenuhan bahan pokok dan kondisi keamanan yang
tidak stabil.

G. KEDUDUKAN DAN ORGANISASI

1. Puskesmas dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas. Syarat kepala


puskesmas merupakan seorang Tenaga Kesehatan dengan kriteria sebagai
berikut:

 tingkat pendidikan paling rendah sarjana dan memiliki kompetensi


manajemen kesehatan masyarakat;
 masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun; dan
 telah mengikuti pelatihan manajemen Puskesmas.

2. Organisasi Puskesmas sebagaimana dimaksud paling sedikit terdiri atas:

a. kepala Puskesmas;
b. kepala sub bagian tata usaha;
c. penanggung jawab UKM dan Keperawatan Kesehatan Masyarakat;
d. penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan
e. penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai