KEMENTERIAN KESEHATAN RI
2011 ( DIADAPTASI DARI BUKU
REKOMENDASI WHO 2007 )
kelompok
inti
PROGRAM PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN PENYAKIT
PENGOBATAN
PEMILIHAN OBAT IMS
• Lakukan inspeksi & palpasi pada daerah genitalia, perineum, anus &
sekitarnya
• Juga periksa daerah inguinal utk mengetahui pembesarnya KGB
• Bila tersedia fasilitas laboratorium, sekaligus dilakukan pengambilan
specimen utk bahan pemeriksaan lab.
• Pada pasien laki-laki dgn gejala duh tubuh disarankan utk tidak
berkemih selama 1-3 jam sebelum diperiksa
2.3. PENGAMBILAN
SPESIMEN
2.3. PENGAMBILAN SPESIMEN
2.3.a. PASIEN LAKI-LAKI DGN DUH TUBUH URETRA
• Diberi penjelasan lebih dahulu agar pasien tidak merasa takut
• Bisa menggunakan sengkelit atau swab, keduanya harus steril
• Masukkan sengkelit / swab ke dalam orifisium uretra eksterna sampai
kedalaman 1-2 cm, putar swab 180° (utk sengkelit tidak perlu diputar
namun cukup menekan dinding uretra) lalu tarik keluar perlahan
• Oleskan duh tubuh ke atas kaca objek
• Bila tidak tampak duh tubuh uretra, dapat dilakukan pengurutan /
milking oleh pasien
2.3. PENGAMBILAN SPESIMEN
2.3.b. PASIEN PEREMPUAN DGN DUH TUBUH VAGINA :
Hanya pasien perempuan dgn status sdh menikah
dilakukan pemeriksaan dgn speculum untuk pengambilan
specimen
Untuk pasien perempuan dgn status belum menikah, tidak
dilakukan pemeriksaan dgn speculum, karena akan merusak
selaput dara. Bahan pemeriksaan diambil dari vagina & uretra
Untuk pasien perempuan yang belum menikah namun sdh aktif
berhubungan seksual, diperlukan INFORMED CONSENT sebelum
melakukan pemeriksaan dgn speculum. Namun bila pasien menolak
pemeriksaan dg speculum, pasien ditangani dg alur tanpa spekulum
2.3. PENGAMBILAN SPESIMEN
PEMERIKSAAN BIMANUAL :
1. Gunakan sarung tangan, bisa digunakan pelumas
2. Masukkan jari tengah dan telunjuk tangan kanan ke dalam vagina
3. Untuk palpasi uterus : letakkan tangan kiri di antara umbilicus dan tulang
simfisis pubis, tekan kearah tangan yang berada di dalam pelvik
4. Raba fundus uteri sambil mendorong serviks ke anterior dengan jari yang
berada di pelvik. Perhatikan ukuran, posisi, konsistensi, mobilitas uterus
dan kemungkinan rasa nyeri saat menggoyangkan serviks
5. Dgn perlahan, geser jari yang berada di dalam vagina menuju forniks
lateral sambil tangan yang berada diatas perut menekan ke arah inferior
2.4. PEMERIKSAAN LAIN
PEMERIKSAAN ANOSKOPI :
INDIKASI :
- Bila terdapat keluhan / gejala pada anus dan rectum
( bila alat anoskopi tersedia )
- Pemeriksaan ini bisa melihat mukosa rectum atau
pengambilan specimen untuk pemeriksaan lab
- ( bila fasilitas tersedia )
2.4. PEMERIKSAAN LAIN
PEMERIKSAAN ANOSKOPI :
KONTRA INDIKASI :
- Kontraindikasi absolut : bila ada anus imperforata
- Mengeluh nyeri hebat pada anus pasien ditenangkan
POSISI PASIEN
- Pasien berbaring dalam posisi Sim / miring dgn lutut di
tekuk serta pinggul ditekuk 45°
- Posisi pasien disebelah kiri pemeriksa