Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN PELAYANAN

PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS)

PUSKESMAS KATAPANG
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lebih dari 30 jenis pathogen dapat ditularkan melalui hubungan seksual dengan

manifestasi klinis bervariasi menurut jenis kelamin dan umur. Meskipun infeksi menular

seksual (IMS) terutama ditularkan melalui hubungan seksual, namun penularan dapat

juga terjadi dari ibu kepada janin dalam kandungan atau saat kelahiran, melalui produk

darah atau transfer jaringan yang telah tercemar, kadang-kadang dapat ditularkan melalui

alat kesehatan.

Dengan perkembangan di bidang social, demografik, serta meningkatnya migrasi

penduduk, populasi berisisiko tinggi tertular IMS akan meningkat pesat. Beban terbesar

akan ditanggung Negara berkembang, namun Negara maju pun dapat mengalami beban

akibat meningkatnya IMS oleh virus yang tidak dapat diobati, perilaku seksual berisiko

serta perkembangan pariwisata. IMS menempati peringkat 10 besar alas an berobat di

banyak Negara berkembang, dan biaya yang dikeluarkan dapat mempengaruhi

pendapatan rumah tangga. Pelayanan untuk komplikasi atau sekuele IMS mengakibatkan

beban biaya yang tidak sedikit, misalnya untuk skrining dan pengobatan kanker serviks,

penanganan penyakit jaringan hati, pemeriksaan infertilitas, pelayanan morbiditas

perinatal, kebutaan bayi, penyakit paru pada anak-anak, serta nyeri panggul kronis pada

wanita. Beban social meliputi konflik dengan pasangan seksual dan dapat mengakibatkan

kekerasan dalam rumah tangga.

Dalam 20 tahun belakangan ini, pengetahuan tentang dinamika transmisi IMS telah

berkembangang sebagai dampak pandemik HIV dan peningkatan upaya untuk

mengendalikan infeksi lainnya. Model matematika dan riset menunjukkan peran penting
jejaring seksual dalam menentukan arah penyebaran berbagai jenis infeksi tersebut.

Pemahaman yang semakin baik terhadap dinamika penularan IMS menimbulkan dampak

pada rancangan strategi pencegahan dan intervensi pengendalian.

B. Tujuan

Tujuan pelayanan program penyakit IMS untuk melaksanakan pencegahan dan

pengendaliannya yaitu:

1. Mengurangi morbiditas dan mortalitas berkaitan dengan IMS

2. Mencegah infeksi HIV

3. Mencegah komplikasi serius pada kaum perempuan

4. Mencegah efek kehamilan yang buruk

C. Sasaran

Sasaran buku pedoman ini adalah:

1. Semua dokter di Puskesmas Katapang yang dalam pelayanan sehari-hari menjumpai

pasien IMS/tersangka IMS.

2. Paramedis (perawat/bidan) yang ada di Puskesmas Katapang

Sasaran program ini adalah:

1. Kelompok berisiko (Waria, LSL, Penjaja Seks, dll)

2. Ibu rumah tangga

3. Wd

4. Efv

D. Ruang Lingkup
Penanganan kasus IMS merupakan layanan pada seorang dengan sindrom yang

berhubungan dengan IMS, atau dengan hasil positif pada pemeriksaan laboratorium

untuk satu atau lebih IMS. Komponen penanganan kasus IMS harus dilakukan secara

paripurna meliputi :

1. Anamnesis

2. Pemeriksaan klinis

3. Diagnosis yang tepat

4. Pengobatan dini dan efektif

5. Edukasi pasien

6. Penyediaan dan anjuran untuk menggunakan kondom

7. Notifikasi dan penanganan pasangan seksnya.

8. Pencatatan dan pelaporan kasus

Dengan demikian, penanganan kasus yang efektif, tidak hanya terdiri dari terapi

antimikroba untuk memperoleh kesembuhan dan mengurangi penularan, namun secara

menyeluruh dan meliputi layanan terhadap kesehatan reproduksi pasien.

E. Batasan Operasional

Batasan operasional untuk pelayanan program penyakit IMS adalah sebagai berikut.

1. IMS adalah

2. Penyakit yang termasuk IMS

3. Faktor risiko penularan adalah

4. Penyebab

5. Pemeriksaan IMS

6. Pengobatan IMS

7. Edukasi pasien IMS

8. Jkbvsjbksdvbjkdbkjd
9. Ndvndnjd
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Petugas pelaksana pelayanan Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah petugas
kesehatan yang telah dilatih tentang cara anamnesis, pemeriksaan, penunjang, dan
pengobatan IMS secara keseluruhan. Petugas kesehatan yang sudah terlatih tersebut terdiri
dari dokter, bidan dan laboran.

B. Distribusi Ketenagaan

C. Jadwal Kegiatan
Jadwal pemeriksaan IMS
BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

B. Standard fasilitas

Anda mungkin juga menyukai