Anda di halaman 1dari 3

PENYULUHAN HIV/AIDS-IMS

No. Dokumen : KAK/V/P2 HIV-02/01/2015


K
A No. Revisi : 00

PEMERINTAH K UPTD PUSKESMAS


KOTA KEDIRI Tanggal Terbit : 26 Januari 2015 PESANTREN
II

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENYULUHAN HIV/AIDS-IMS

DINAS KESEHATAN KOTA KEDIRI

UPTD PUSKESMAS PESANTREN II

A. PENDAHULUAN
AIDS adalah salah satu IMS dan cara penularannya yang utama melalui
hubungan seks. AIDS adalah penyakit yang membawa maut dan di seluruh dunia
lebih dari 85 % infeksi terjadi melalui hubungan seks. Orang yang mengidap sifilis
akan lebih mudah tertular HIV karena ada perlukaan (infeksi)di penis yang bias
menjadi jalan masuk HIV ke dalam darah, penularan sifilis lebih mudah daripada
HIV, sifilis ada gejalanya tapi infeksi HIV tidak ada gejalanya sebelum masa AIDS (5-
10 tahun setelah tertular HIV) sehingga banyak orang yang tidak meyadari dirinya
sudah tertular HIV.

B. LATAR BELAKANG
Keadaan situasi epidemic IMS dan HIV-AIDS di dunia. Infeksi menular seksual
(IMS) dan infeksi saluran reproduksi (ISP) merupakan satu diantara penyebab
penyakit utama di dunia dan telah memberikan dampak luas pada masalah
kesehatan berupa kesakitan dan kematian, serta masalah social dan ekonomi di
banyak Negara termasuk Insonesia. Secara global setiap hari terjadi 1000 kasus
IMS yang dapat diobati, separuh kasus tersebut terjadi di asia.
Keadaan situasi epidemic IMS dan HIV-AIDS di Indonesia. IMS merupakan
masalah kesehatan di dunia maupun di Indonesia yang paling banyak dikenal
adalah gonore, sifilis dan HIV meskipun masih ada 20 macam INS lainnya IMS
umumnya dapat sembuh dengan pengobatan yang efektif , Menurut estimasi WHO
terdapat 340 juta kasus baru sefilis, gonore, klanidia dan trikomoniasis setiap tahun
pada laki-laki dan perempuan usia 15-49 tahun.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat infeksi menular seksual
dan HIV-AIDS
b. Tujuan Khusus
1) Terselenggaranya upaya pencegahan IMS dan HIV-AIDS pada kelompok
perilaku resiko tinggi (WPS, LCL, wario dan Pelanggan ) dan kelompk
terperilaku resiko (remaja, Klien KIA/KB dan ibu hamil)
2) Tersedianya dan terjangkaunya Pelayanan IMS dan HIV-AIDS
3) Tersedianya data prevalensi IMS dan HIV AIDS
4) Tersedianya SDM terlatih untuk melaksankan program
5) Terpadunya manajemen progam terkait
6) Tersedianya sumber dana yang cukup untuk mendukung pelaksanaan

D. RARA PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Metode Pelaksaan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Evaluasi hasil
2. Peserta
a. Pemberi materi
b. Ibu balita dan kader kesehatan
c. Masing-masing posyandu dihadiri satu bidan dan satu pemegang Progam
IMS
d. Ibu hamil

E. SASARAN
a. Sasaran langsung
Semua lapisan masyarakat baik penderita maupun bukan penderita IMS
b. Sasaran tidak langsung
1) Tenaga Kesehatan misalnya dokter, bidan, perawat, petugas sanitasi, ahli
gizi, penyuluhan kesehatan
2) Tenaga Pendidik terutama tingkat SMA
3) Pengasuh pondokpesantren dan santrinya
4) Ibu hamil
5) Pasien dengan infeksi opurtinity

F. JADWAL KEGIATAN
1. Mengikuti jadwal posyandu di 6 kelurahan sesuai jadwal yang sudah dibuat.
2. Tempat pelaksanaan kegiatan di Posyandu Balita dan Kelas Ibu Hamil

G. BIAYA
Biaya di bebankan kepada dana BOK di UPTD Puskesmas Pesantren II
J. TATA NILAI
1. PROFESIONAL
Senantiasa bekerja sesuai dengan kompetensi dan prosedur yang ditetapkan
dalam mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien
2.INTEGRITAS
Selalu bertanggung jawab , pantang menyerah , setia dengan dilandasi iman dan
taqwa
3.RAMAH DAN SOPAN
Berperilaku baik dan lembut dalam bertutur kata

4.KEJUJURAN
Menjadikan kejujuran sebagai pilar utama dalam bekerja
5.KESETARAAN
Memberikan pelayanan secara adil dan tidak diskriminasi
6.KERJASAMA
Dalam bekerja untuk mencapai tujuan, dapat dilaksanakan dengan kerjasama
yang baik dan saling menghargai antar sesama karyawan maupun karyawan
dengan atasan

Mengetahui,

Kepala UPTD Puskesmas Pesantren II, Penanggungjawab Program P2 HIV

dr. Fathiyah Rohmah Tutik Kusumawati


NIP. 19671227 200212 2 003 NIP. NIP. 19701025 199403 2 006

Anda mungkin juga menyukai