A. PENDAHULUAN
Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya
kasus. PTM adalah penyakit yang bukan disebabkan oleh infeksi kuman termasuk
penyakit kronis degenerative,antara lain penyakit jantung,diabetes
mellitus,kanker,penyakit paru obstruktif kronis ( PPOK ), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan. Angka kematian PTM meningkat dari 41,7 % pada
tahun 1995 menjadi 59,5 % pada tahun 2007 ( Riskesdas 2007 ).
Upaya pengendalian PTM dibangun berdasarkan komitmen bersama masyarakat
dari seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap ancaman PTM melalui Posbindu
PTM. Pengembangan Posbindu PTM merupakan bagian integral dari system pelayanan
kesehatan,diselenggarakan berdasarkan permasalahan PTM yang ada di masyarakat
dan mencakup berbagai upaya promotif dan preventif serta pola rujukannya.
Posbindu PTM merupakan bentuk peran serta masyarakat dalam upaya
pengendalian factor resiko secara mandiri dan berkesinambungan ,sehingga
pencegahan factor risiko PTM dapat dilakukan sejak dini dan kejadian PTM di
masyarakat dapat ditekan
B. LATAR BELAKANG
Di Indonesia , kematian akibat PTM meningkat sangat pesat. Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar tahun 2007,menunjukan bahwa dari 10 besar penyebab kematian
tertinggi di Indonesia, 6 diantaranya adalah karena PTM. Stroke merupakan penyebab
kematian tertinggi ( 15,4 % ),disusul TB Paru ( 7,5 % ),hipertensi ( 6,8 %),cedera ( 6,5 %
),perinatal ( 6,0 % ),DM ( 5,7 % ),tumor ( 5,7 % ),penyakit hati ( 5,2 % ),penyakit jantung
iskemik ( 5,1 % ) dan penyakit saluran nafas bawah ( 5,1 % ). PTM ini umumnya bersifat
kronik,bila ada seseorang yang menderita biasanya sangat besar beban sosio ekonomi
yang ditanggung penderita.
Berdasarkan data tahun 2016,2017 dan 2018, angka kasus PTM di puskesmas
wates masih menduduki dalam ranking 10 besar penyakit. Oleh karena itu, upaya
pengendalian PTM ini sangat perlu dilakukan dan ditekankan pada upaya mencegah
masyarakat yang sehat agar tidak jatuh ke fase berisiko atau menjadi sakit
berkomplikasi. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan
2
penyuluhan tentang penyakit tidak menular yang bisa dilakukan melalui Posbindu
PTM,paguyuban DM,posyandu lansia, dll .
C. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Mengendalikan factor resiko PTM
2. Tujuan khusus :
a. Masyarakat memahami tentang apa itu PTM
b. Masyarakat bisa merubah gaya hidup menjadi gaya hidup sehat
c. Masyarakat bisa mendeteksi secara dini terhadap PTM
3
2. Petugas menentukan lokasi / wilayah yang akan diberi penyuluhan
3. Petugas melakukan koordinasi dengan kader tentang waktu pelaksaanaan dan tempat
penyuluhan
4. Petugas melakukan koordinasi dengan narasumber tentang materi penyuluhan,tempat
dan waktu pelaksanaan kegiatan
5. Petugas menyiapkan undangan dan daftar hadir
6. Petugas membagikan undangan kepada masyarakat dan juga kader yang ditunjuk
7. Petugas melaksanakan kegiatan penyuluhan dan mencatat umpan balik dari
masyarakat
8. Petugas melaporkan hasil kegiatan
F. SASARAN
Kegiatan penyuluhan PTM ini dilakukan di Posbindu PTM, Paguyuban Diabetes dan di
setiap posyandu lansia,Posyandu Balita , Pertemuan PKK tingkat Kelurahan , Posbindu PTM
dengan metode ceramah dan tanya jawab.
4
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
2019
NO KEGIATAN TEMPAT WAKTU PELAKSANA DA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penyuluhan penyakit Prolanis Dokter,
1 09.00 Pro
Hipertensi club perawat
Dokter,
Penyuluhan penyakit Prolanis
2 09.00 Gizi, Pro
Diabetes Melitus club
Farmasi
Penyuluhan tentang Promkes,P
3 Sekolah 09.00 D
bahaya merokok erawat
Penyuluhan tentang Dokter,
4 Prolanis 09.00 D
indera perawat
Penyuluhan penyakit Prolanis Dokter,
5 09.00 Pro
Jantung club perawat
Penyuluhan
6 Posyandu
pentingnya sadarnis Dokter,Pera
balita dan 09.00 D
dan pemeriksaan wat
lansia
IVA
5
H. MONITORING DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan kegiatan ini dilakukan setiap H+1 dari bulan kegiatan . evaluasi dilakukan
selama 2 kali dalam setahun oleh kepala Puskesmas bersama penanggung jawab program P2
PTM
Pencatatan dan Pelaporan kegiatan ini dilakukan melalui LB1 dan LB3 dan
direkap setiap bulan oleh pemegang program P2 dan diserahkan kepada seksi P2
dinas kesehatan Kota Mojokerto.
Mengetahui,