YOGYAKARTA:
Memadukan Program POSBINDU yang
menitikberatkan pada Pencegahan Primer
dengan PROLANIS yang menitikberatkan pada
Pencegahan Sekunder
Dalam Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
(PTM)
Penyakit Tidak Menular (PTM) terutama yang cenderung menjadi
kronis seperti Diabetes Mellitus (DM), Hipertensi, Penyakit Jantung
Koroner, Gagal Jantung, Stroke, Asma, dan Kanker merupakan penyakit
yang
sangat
membebani
penderita
maupun
pemerintah,
karena
menjadi
beban orang lain karena PTM yang tidak tertangani dengan baik akan
menjadi komplikasi dan menimbulkan disability baik ringan, sedang,
maupun berat.
Pada dasarnya penyakit tidak menular dapat dicegah secara dini
melalui pengelolaan factor risiko. Pencegahan dini terhadap munculnya
PTM disebut sebagai pencegahan primer, karena mencegah agar orang
yang sehat (namun memiliki faktor risiko) tidak menjadi sakit.
Sedangkan pencegahan sekunder adalah megelola penderita yang
sudah
menderita
PTM
agar
tidak
mengalami
komplikasi
atau
Sejak
tahun
2014
Kementerian
Kesehatan
Republik
Indonesia
oleh
masyarakat
(kader
kesehatan)
untuk
masyarakat
masing-masing
sesuai
tempat
tinggal
atau
tempat
masyarakat,
kesehatan.
yang
mempunyai
kelebihan
dalam
bidang
Tujuan Utama
Tujuan Utama didirikannya Posbindu Prolanis Klinik DK adalah :
Membantu pemerintah dalam upaya penanggulangan PTM.
Tujuan Khususnya adalah : melakukan pencegahan Primer, Sekunder
dan mengedukasi masyarakat tentang pencegahan PTM agar terwujud
masyarakat sehat yang mandiri, serta meringankan benban pemerintah
secara ekonomi dan sosial.
sebagai
anggota
BPJS,
Jamkesda,
atau
jaminan
kesehatan lainnya.
Meja 4 akan menjadi meja Konseling saja, apabila Posbindu tidak
memiliki alat pemeriksaan lab. sederhana.
Di Meja 4 juga bisa dilakukan kedua tahap tersebut (Pemeriksaan
Lab dan Konseling) apabila Petugas Pelayanan ada 2 orang.
Petugas pertama melayani Pemeriksaan Lab, Petugas kedua
melakukan tahap konseling.
Konseling dilakukan oleh Kader Kesehatan terlatih, namun di
Posbindu Klinik DK ini konseling bisa dilakukan oleh Paramedis
atau jika ada oleh Dokter atau Dokter Keluarga Klinik DK.
Konseling meliputi penyampaian factor risiko yang ditemukan dari
hasil wawancara, pengukuran tekanan darah, lingkar perut,
penghitungan IMT, dan pemeriksaan lab sederhana.
Peserta
tersebut,
dan
diminta
lagi
dan
kontrol
ke
komitmennya
untuk
untuk
memonitor
perkembangannya.
4
Yang dicatat
berikutnya.
Apabila
peserta
harus
melakukan
meja
dalam
petunjuk
pelaksanaan
Posbindu
dari
Namun apabila
sesuai
keadaan
di
lapangan.
Akan
tetapi,
prinsip
pencegahan
sekundernya.
Seabiknya
semua
pencegahan
Posbindu
tadi
ditemukan
menderita
bukan
anggota
BPJS,
maka
PTM,
Apabila
maka
akan
tetap
akan
mendapatkan
Untuk itulah