Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS PLUMBON
Jalan Raya Indramayu – Jatibarang Km. 06 Indramayu 45216
Telp. (0234) 275509 Email: pkm_plumbon@yahoo.com

KERANGKA ACUAN PENYULUHAN IMS DAN HIV-AIDS

A. PENDAHULUAN
AIDS adalah salah satu IMS dan cara penularannya yang utama melalui hubungan seks.
AIDS adalah penyakit yang membawa maut dan di seluruh dunia lebih dari 85 % infeksi
terjadi melalui hubungan seks. Orang yang mengidap sifilis akan lebih mudah tertular HIV
karena ada perlukaan (infeksi)di penis yang bias menjadi jalan masuk HIV ke dalam darah,
penularan sifilis lebih mudah daripada HIV, sifilis ada gejalanya tapi infeksi HIV tidak ada
gejalanya sebelum masa AIDS (5-10 tahun setelah tertular HIV) sehingga banyak orang yang
tidak meyadari dirinya sudah tertular HIV.

B. LATAR BELAKANG
Keadaan situasi epidemic IMS dan HIV-AIDS di dunia. Infeksi menular seksual (IMS) dan
infeksi saluran reproduksi (ISP) merupakan satu diantara penyebab penyakit utama di dunia
dan telah memberikan dampak luas pada masalah kesehatan berupa kesakitan dan
kematian, serta masalah social dan ekonomi di banyak Negara termasuk Indonesia. Secara
global setiap hari terjadi 1000 kasus IMS yang dapat diobati, separuh kasus tersebut terjadi
di asia.
Keadaan situasi epidemic IMS dan HIV-AIDS di Indonesia. IMS merupakan masalah
kesehatan di dunia maupun di Indonesia yang paling banyak dikenal adalah gonore, sifilis
dan HIV meskipun masih ada 20 macam IMS lainnya IMS umumnya dapat sembuh dengan
pengobatan yang efektif , Menurut estimasi WHO terdapat 340 juta kasus baru sefilis,
gonore, klamidia dan trikhomoniasis setiap tahun pada laki-laki dan perempuan usia 15-49
tahun.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat infeksi menular seksual dan HIV-
AIDS
b. Tujuan Khusus
1) Terselenggaranya upaya pencegahan IMS dan HIV-AIDS pada kelompok perilaku
resiko tinggi (WPS, LCL, waria dan Pelanggan ) dan kelompok terperilaku resiko
(remaja, pasien KIA/KB dan ibu hamil)
2) Tersedianya dan terjangkaunya Pelayanan IMS dan HIV-AIDS
3) Tersedianya data prevalensi IMS dan HIV –AIDS
4) Tersedianya SDM terlatih untuk melaksankan program
5) Terpadunya manajemen program terkait
6) Tersedianya sumber dana yang cukup untuk mendukung pelaksanaan

D. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Metode Pelaksanaan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Evaluasi hasil
2. Peserta
a. Pemberi materi
b. Ibu balita dan kader kesehatan
c. Masing-masing posyandu dihadiri satu bidan dan satu pemegang Progam IMS
d. Ibu hamil

E. SASARAN
a. Sasaran langsung
Semua lapisan masyarakat baik penderita maupun bukan penderita IMS
b. Sasaran tidak langsung
1) Tenaga Kesehatan misalnya dokter, bidan, perawat, petugas sanitasi, ahli gizi,
penyuluhan kesehatan
2) Tenaga Pendidik terutama tingkat SMP dan SMA
3) Pengasuh pondok pesantren dan santrinya
4) Ibu hamil
5) Pasien dengan infeksi opurtinity

F. JADWAL KEGIATAN
1. Mengikuti jadwal posyandu di 9 Desa/Kelurahan sesuai jadwal yang sudah dibuat.
2. Tempat pelaksanaan kegiatan di Posyandu Balita dan Kelas Ibu Hamil

G. BIAYA
Biaya di bebankan kepada dana BOK di UPTD Puskesmas Plumbon

H. PENUTUP
Demikian Kerangka Acuan Kegiatan Penyuluhan IMS dan HIV-AIDS dibuat dengan
sebenar-benarnya.

Anda mungkin juga menyukai