: 440/K/043/I/2022
No. Dokumen
040/C.SOP.VII/001/III/2019
SOP No. Revisi : -
Tanggal Terbit : 3 Januari 2022
Halaman :1/2
PEMERINTAH
dr. HEPPY NOVLINA
KABUPATEN
NIP. 19801123 201101 2 003
INDRAMAYU
1. Pengertian Epistaksis adalah perdarahan akut yang berasal dari lubang hidung,
rongga hidung atau nasofaring. Epistaksis bukan suatu penyakit,
melainkan gejala dari suatu kelainan yang hampir 90% dapat berhenti
sendiri. Perdarahan dari hidung dapat merupakan gejala yang sangat
mengganggu.
2. Tujuan Sebagaiacuan petugas dalam penerapanlangkah-langkahdalam
penatalaksanaanEpistaksis
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Plumbon Nomor
800/SK/014/I/2022 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Depkes RI, 2007, Pedoman Pengobatan,Dasar di Puskesmas,
Jakerta
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugasmemanggildanmempersilahkanpasienmasukkeruangpem
eriksaan
2. Petugas memastikan identitas pasien
3. Petugasmelakukan anamnesis
a. KeluhanUtama
b. RiwayatPenyakit
c. RiwayatPemberianObat
d. RiwayatAlergiObat
4. Petugasmelakukan vital sign
5. Petugasmelakukanpemeriksaanfisik
6. Petugasmenegakkandiagnose
7. Petugasmemberikanterapi
a. Perbaiki keadaan umum penderita, penderita di periksa dalam
posisi duduk, kecuali bila penderita sangat lemah atau dalam
keadaan syok, pasien bisa berbaring dengan kepala
dimiringkan.
b. Pada anak yang sering mengalami epistaksis ringan,
perdarahan dapat dihentikan dengan cara duduk dengan
kepala ditegakkan, kemudian cuping hidung ditekan ke arah
septum selama 3-5 menit (Metode Trotter).
c. Bila perdarahan berhenti, dengan spekulum hidung dibuka
UPTD
No. Dokumen : Halaman :
PUSKESMAS EPISTAKSIS No. Revisi : -
440/K/043/I/2022 2/2
PLUMBON
Memberikanterapi
Menegakkandiagnose
Mendokumetasikanhasilpe
Memberikanreseppadapa
meriksaankerekammedik
sien
Menyerahkanreka
Memasukkan data mmediske unit
kesimpus rekammedik