Anda di halaman 1dari 4

EKSTRAKSI SERUMEN PROP

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 16 Juni 2023
Halaman : 1/4
UPTD PUSKESMAS dr. Ratna Megasari, M.Kes
MOJO NIP. 19821227 200902 2 009

1. Pengertian Serumen prop adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa,


epitel kulit yang terlepas, dan partikel debu yang terdapat pada
bagian kartilaginosa liang telinga yang menumpuk dan
mengeras/menggumpal serta menyumbat liang telinga.
Ekstraksi serumen prop adalah tindakan pengambilan gumpalan
sekret kelenjar yang menumpuk pada telinga pasien atas indikasi
yang jelas dan menuntut prosedur.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk mengambil
serumen prop pada telinga pasien di UPTD Puskesmas Mojo

3. Kebijakan SP Kepala UPTD Puskesmas Mojo Nomor


440.7.2.13/078.SP/436.7.2.3.32/2023 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Mojo
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/1936/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor Hk.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur / 1. Persiapan alat dan bahan:
Langkah –
a. Lampu kepala
langkah
b. Spekulum telinga

c. Otoskop

d. Serumen hook (pengait serumen)

e. Aplikator kapas

f. Kapas

g. Cairan irigasi telinga

h. Forsep aligator

i. Suction

1/4
j. Pinset bayonet

k. Wadah bengkok (nierbekken)

l. Irigator telinga (spuit 20 - 50 cc + cateter wing needle)

m. Alkohol 70%

2. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis

3. Petugas menyapa pasien dengan ramah

4. Petugas melakukan anamnesa pada pasien dengan keluhan

a. Rasa penuh pada telinga

b. Pendengaran berkurang

c. Rasa nyeri pada telinga

d. Keluhan semakin memberat bila telinga kemasukan air


(sewaktu mandi atau berenang)

e. Beberapa pasien juga mengeluhkan adanya vertigo atau


tinitus

5. Petugas melakukan pemeriksaan

a. Otoskopi: obstruksi liang telinga luar oleh material berwarna


kuning kecoklatan atau kehitaman. Konsistensi dari serumen
dapat bervariasi.

b. Tes penala: normal atau tuli konduktif

6. Petugas lakukan diagnosa pada pasien

7. Merujuk pasien ke Rumah sakit bila terjadi komplikasi akibat


tindakan pengeluaran serumen

8. Petugas memberikan penatalaksanaan terapi terhadap pasien:

a. Non-medikamentosa: Evakuasi serumen

1) Bila serumen lunak, dibersihkan dengan kapas yang dililitkan


pada pelilit kapas.

2) Bila serumen keras, dikeluarkan dengan pengait atau kuret.


Apabila dengan cara ini serumen tidak dapat dikeluarkan, maka
serumen harus dilunakkan lebih dahulu dengan tetes
Karbogliserin 10% atau H2O2 3% selama 3 hari.

3) Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong kedalam liang

2/4
telinga sehingga dikuatirkan menimbulkan trauma pada membran
timpani sewaktu mengeluarkannya, dikeluarkan dengan
mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya disesuaikan
dengan suhu tubuh.

b. Medikamentosa

Tetes telinga Karbogliserin 10% atau H2O2 3% selama 3 hari


untuk melunakkan serumen.

9. Petugas memberikan KIE kepada pasien:

a. Menganjurkan pasien untuk tidak membersihkan telinga


secara berlebihan, baik dengan cotton bud atau alat lainnya.

b. Menganjurkan pasien untuk menghindari memasukkan air


atau apapun ke dalam telinga

10. Petugas mencatat di rekam medis pasien

6. Diagram Alir
Persiapan alat dan bahan

Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis

Petugas menyapa pasien dengan ramah

Petugas melakukan anamnesa

Petugas melakukan pemeriksaan

ya
Laboraturium Pembacaan Hasil ( Petugas
? memberikan informasi hasil
Lab )
tidak

Diagnosis

ya
Ada
komplikasi/alar Rujuk ke Rumah Sakit
m symptom?

tidak

3/4
Petugas memberikan penatalaksanaan terapi
terhadap pasien

Petugas memberi KIE pada pasien

Petugas mencatat di rekam medis


pasien

7. Unit Terkait Poli umum


8. Dokumen 1. Inform consent
Terkait 2. Rekam medis
9. Rekaman
historis
perubahan

Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

4/4

Anda mungkin juga menyukai