Anda di halaman 1dari 4

SERUMEN PROP

No. Dokumen :
SOP
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 03 Januari 2022
Halaman : 1/4
UPT dr. AGUNG NUGROHO
PUSKESMAS NIP. 198106082009031004
BADEGAN

1. Pengertian Serumen adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit
yang terlepas dan partikel debu yang terdapat pada bagian kartilaginosa
liang telinga. Bila serumen ini berlebihan maka dapat membentuk
gumpalan yang menumpuk di liang telinga.

2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam penatalaksanaan pada pada


serumen prop

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Badegan Nomor :…….. Tentang


Jenis Pelayanan Dan Program Yang Diselenggarakan Di UPT Puskesmas
Badegan.

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

1/4
5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan kebersihan tangan
Langkah- 2. Petugas menyapa pasien
Langkah 3. Petugas menganamnesa pasien.
Terdapat keluhan pendengaran yang berkurang disertai rasa
penuh pada telinga. Beberapa pasien mengeluhkan adanya vertigo
atau tinitus. Rasa nyeri timbul apabila serumen keras membatu
dan menekan dinding liang telinga. Adapun faktor risiko yang
menyertai dermatitis kronik liang telinga luar, liang telinga sempit,
produksi serumen banyak dan kering, adanya benda asing di liang
telinga, kebiasaan mengorek telinga
4. Petugas melakukan pemeriksaan fisik : Pemeriksaan dengan
otoskopi, dapat terlihat adanya obstruksi liang telinga oleh material
berwarna kuning kecoklatan atau kehitaman. Konsistensi dari
serumen dapat bervariasi.
5. Petugas merujuk pasien untuk pemeriksaan penunjang ke rumah
sakit untuk tes penala jika diperlukan ( terdapat penurunan
pendengaran ).
6. Petugas memberikan terapi kepada pasien.
a) Terapi nonfarmakologis ( supportif ) :
1) Menghindari membersihkan telinga secara berlebihan
2) Menghindari memasukkan air atau apapun ke dalam
telinga
b) Farmakologi:
1) Jika serumen yang lembek, petugas dapat
membersihkannya dengan kapas yang dililitkan pada
pelilit kapas.
2) Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau
kuret. Apabila dengan cara ini serumen tidak dapat
dikeluarkan, maka serumen harus dilunakkan lebih
dahulu dengan tetes karbogliserin 10% selama 3 hari.
c) Rencana Tindak Lanjut
Dianjurkan serumen dikeluarkan 6 -12 bulan sekali Konseling
7. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi keluarga bahwa tidak

2/4
dianjurkan mengorek telinga baik dengan cotton bud atau lainnya.
Dan meminta pasien untuk menghindari air yang masuk atau
apapun ke dalam telinga
8. Petugas merujuk OMA ke rumah sakit apabila :
Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong kedalam liang telinga
sehingga dikuatirkan menimbulkan trauma pada membran timpani
sewaktu mengeluarkannya, dikeluarkan dengan mengalirkan
(irigasi) air hangat yang suhunya disesuaikan dengan suhu tubuh

6. Unit Terkait 1. Unit Pemeriksaan Umum


2. UGD
3. Unit Rawat Inap
4. Puskesmas Pembantu
5. Ponkesdes

7. Diagram Melakukan Petugas


Petugas melakukan
kebersihan menyapa Petugas menganamnesa
pemeriksaan fisik pada pasien
Alir tangan pasien pasien

Petugas Petugas merujuk pasien


memberikan untuk pemeriksaan
terapi penunjang bila diperlukan

Terapi non farmakologis

Terapi farmakologis

Rencana tindak lanjut :


dianjurkan serumen
dikeluarkan tiap 6-12
bulan sekali

KIE keluarga

Merujuk
pasien

3/4
8. Rekaman Historis

No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal

4/4

Anda mungkin juga menyukai