Anda di halaman 1dari 2

Hordeolum

No. Dokumen : 29.73/SOP-UKP/IV/2017


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 7/4/2017
Halaman : 1/2

UPT Puskesmas
Sakuncoro
Pabuaran Tumpeng

1. Pengertian Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak mata, yang


disebabkan oleh infeksi stafhylococcus pada kelenjar sebasea kelopak.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar petugas dapat memahami dan
memberikan pengobatan yang tepat pada pasien hordeolum.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 440/01/SK-UKP/I/2017 tentang Kebija


kan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Pabuaran Tumpeng.Perencanaan,

4. Referensi Kepmenkes nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur /Langkah- 1. Perawat memanggil pasien sesuai rekam medis
langkah 2. Perawat Melakukan identifikasi identitas pasien sesuai rekam medis
3. Perawat menanyakan riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga,
riwayat alergi.
4. Perawat melakukan anamnesa singkat pada pasien
5. Perawat melakukan pemeriksaan vital sign
6. Perawat mengukur berat badan pasien
7. Perawat menyerahkan rekam medis kepada dokter/petugas.
8. Dokter/petugas mengidentifikasi identitas pasien sesuai rekam medis
9. Dokter / perawat menanyakan keluhan pasien apakah kelopak mata yang
bengkak disertai rasa sakit dan mengganjal, merah dan nyeri bila ditekan,
perasaan tidak nyaman dan sensasi terbakar pada kelopak mata.
10. Dokter melakukan pemeriksaan fisik :
 Pemeriksaan fisik oftalmologis :
- Kelopak mata bengkak, merah, dan nyeri pada perabaan.
- Nanah dapat keluar dari pangkal rambut (hordeolum
eksternum).
- Bila sudah terjadi abses dapat timbul undulasi.
11. Pemeriksaan penunjang tidak diperlukan.
12. Dokter / petugas menegakan diagnose berdasarkan anamnesa, dan
pemeriksaan fisik.
13. Dokter / petugas membuat rencana penatalaksanaan :
 Mata dikompres air hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit setiap

1/2
kalinya utk membantu drainase. Tindakan dilakukan dg mata
tertutup.
 Kelopak mata dibersihkan dg air bersih lakukan dg mata tertutup.
 Jangan menekan / menusuk hordeolum yg dpt menimbulkan infeksi
lebih serius.
 Hindari pemakaian make up pada mata, jangan memakai lensa
kontak.
 Pemberian terapi topical dg oxytetrasiklin salep mata atau
kloramfenikol salep mata setiap 8 jam. Bila menggunakan
kloramfenikol tetes mata sebanyak 1 tetes tiap 2 jam.
 Pemberian terapi oral sistemik dg eritromisin 500 mg 3x sehari,
 Dokter / perawat melakukan edukasi : Menjelaskan bahwa bisa
berulang dan untuk menjaga hygiene dan kebersihan
lingkungan.
14. Dokter / petugas menjelaskan efek samping obat yang diberikan
15. Dokter / petugas melakukan edukasi terkait keluhan
16. Dokter menulis hasil anamnesa ,pemeriksaan fisik, diagnose dan terapi
kedalam rekam medic pasien
17. Petugas/perawat meng-input ke system e-pusk.
6. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Umum
Ruang Kesehatan Anak
Ruang Farmasi

2/2

Anda mungkin juga menyukai