Anda di halaman 1dari 6

SERUMEN PROP (H61.

2)
No. 204.112/SOP
:
Dokumen 01/VI/2022/Pusk
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal
: 13 Juni 2022
Terbit
Halaman : 1/4

PUSKESMAS
dr. Hj. Yanti Fadillah, MM. RS.
CICALENGKA NIP. 197704142007012011
DTP
1. Pengertian Serumen prop (Impacted cerumen) adalah sekret kelenjar sebasea,
kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas, dan partikel debu
yang terdapat pada bagian kartilaginosa liang telinga. Bila serumen
ini berlebihan maka dapat membentuk gumpalan yang menumpuk
di liang telinga, dikenal dengan serumen prop.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pelayanan medis


kasus serumen prop (impacted cerumen).

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cicalengka DTP Nomor 800/204/SK


01/IV/2020/Pusk tentang Kebijakan Pelayanan Klinis Pada masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Puskesmas
Cicalengka DTP.

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor


HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur 1. Dokter melakukan hand hygiene


2. Dokter memakai APD yang sesuai
3. Dokter melakukan anamnesis gejala klinis dan faktor risiko:
 Rasa penuh pada telinga
 Pendengaran berkurang
 Rasa nyeri pada telinga
 Keluhan semakin memberat bila telinga kemasukan air
(sewaktu mandi atau berenang)
 Beberapa pasien juga mengeluhkan adanya vertigo atau
tinitus.
 faktor risiko:
- Dermatitis kronik liang telinga luar
- Liang telinga sempit
- Produksi serumen banyak dan kering
- Kebiasaan mengorek telinga
4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik:
 Otoskopi: dapat terlihat adanya obstruksi liang telinga oleh
material berwarna kuning kecoklatan atau kehitaman.
Konsistensi dari serumen dapat bervariasi.
 Tes penala: normal atau tuli konduktif
5. Dokter menegakkan diagnosis klinis berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik.
6. Dokter melakukan penatalaksanaan:
 Non-medikamentosa. Evakuasi serumen dengan cara:
- dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit
kapas jika serumen lembek
- dikeluarkan dengan pengait atau kuret jika serumen
keras.
- mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya
disesuaikan dengan suhu tubuh jika serumen sudah
terlalu jauh terdorong ke dalam liang telinga sehingga
dikuatirkan menimbulkan trauma pada membran
timpani.
 Medikamentosa: serumen harus dilunakkan lebih dahulu
dengan tetes karbogliserin 10% atau H 2O2 3% selama 3 hari
jika evakuasi serumen tidak dapat segera dilakukan.
7. Dokter melakukan konseling dan edukasi kepada pasien/
keluarga pasien:
 Menganjurkan pasien untuk tidak membersihkan telinga
secara berlebihan, baik dengan cotton bud atau alat lainnya.
 Menganjurkan pasien untuk menghindari memasukkan air
atau apapun ke dalam telinga.
8. Dokter merujuk pasien jika memenuhi kriteria rujukan: bila
terjadi komplikasi akibat tindakan pengeluaran serumen.

6. Unit Terkait Seluruh unit pelayanan klinis

7. Rekam Tanggal
No Yang Diubah Isi Perubahan Mulai
Historis
Diberlakukan
1. Heading - Judul SOP disertai Sama dengan
dengan kode ICD-10 tanggal terbit
- No. Dokumen, No.
Revisi, dan Tanggal
Terbit berubah menjadi
sebagaimana dalam SOP
ini.
- Teks: “Kepala
Puskesmas Cicalengka
DTP” dihilangkan.

2. Tujuan Perubahan dari “Sebagai


acuan penerapan langkah-
langkah dalam
mendiagnosis serumen
prop dan menentukan
terapi yang tepat untuk
penderita dengan serumen
prop” menjadi
sebagaimana dalam SOP
ini

3. Kebijakan Perubahan SK dari “SK


Nomor 800/485/SK
01/II/2019/Pusk tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis
Di Puskesmas Cicalengka
DTP” menjadi
sebagaimana dalam SOP
ini

4. Referensi Perubahan dari “Keputusan


Menteri Kesehatan RI
Nomor
HK.02.02/MENKES/514/20
15 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter
Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat
Pertama” menjadi
sebagaimana dalam SOP
ini

5. Prosedur - Penambahan langkah


hand-hygiene dan
memakai APD
- Petugas yang
melaksanakan (dokter)
disebutkan dengan jelas
DAFTAR TILIK SOP SERUMEN PROP (H61.2)
(Monitoring Kepatuhan Petugas)

Unit :
Petugas Pelaksana :
Petugas Yang Dinilai :
Tanggal Pelaksanaan :
Keterangan :
1.
Daftar tilik ini digunakan untuk mengamati pelaksanaan SOP
2.
Isilah kotak jawaban dengan tanda √ pada kolom jawaban yang sesuai
3.
Kolom jawaban “YA” bila petugas melaksanakan
4.
Kolom jawaban “TIDAK” bila tidak melaksanakan
5.
Kolom jawaban “TIDAK BERLAKU” bila langkah tersebut tidak berlaku/tidak bisa
dilaksanakan
TIDAK
NO URAIAN KEGIATAN YA TIDAK
BERLAKU
1 Apakah dokter melakukan hand hygiene
2 Apakah dokter memakai APD yang sesuai
3 Apakah dokter melakukan anamnesis berikut:
a) Rasa penuh pada telinga
b) Pendengaran berkurang
c) Rasa nyeri pada telinga
d) Keluhan semakin memberat bila telinga kemasukan
air (sewaktu mandi atau berenang)
e) Beberapa pasien juga mengeluhkan adanya vertigo
atau tinitus
4 Apakah dokter melakukan Pemeriksaan fisik berikut:
a) Otoskopi: dapat terlihat adanya obstruksi liang telinga
oleh material berwarna kuning kecoklatan atau
kehitaman. Konsistensi dari serumen dapat
bervariasi.
b) Tes penala: normal atau tuli konduktif.
5 Apakah dokter melakukan penegakan Diagnosis Klinis
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
6 Apakah dokter melakukan penatalaksanaan berikut:
a) Non-Medikamentosa, evakuasi serumen dengan
cara:
 dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada
pelilit kapas jika serumen lembek
 dikeluarkan dengan pengait atau kuret jika
serumen keras.
 mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya
disesuaikan dengan suhu tubuh jika serumen
sudah terlalu jauh terdorong ke dalam liang
telinga sehingga dikuatirkan menimbulkan
trauma pada membran timpani.
b) Medikamentosa: serumen harus dilunakkan lebih
dahulu dengan tetes karbogliserin 10% atau H2O2
3% selama 3 hari jika evakuasi serumen tidak dapat
segera dilakukan.
7 Apakah dokter melakukan Konseling & Edukasi:
a) Menganjurkan pasien untuk tidak membersihkan
telinga secara berlebihan, baik dengan cotton bud
atau alat lainnya.
b) Menganjurkan pasien untuk menghindari
memasukkan air atau apapun ke dalam telinga
8 Apakah dokter melakukan rujukan berdasarkan Kriteria
rujukan: bila terjadi komplikasi akibat tindakan pengeluaran
serumen
TOTAL
TINGKAT KEPATUHAN (Compliance Rate) . . . . . %

Anda mungkin juga menyukai