Anda di halaman 1dari 3

Rabies

No. Dokumen : 29.129/SOP-UKP/IV/2017


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 11/4/2017
Halaman : 1/ 3

UPT Puskesmas
Sakuncoro
Pabuaran Tumpeng

1. Pengertian Rabies adalah infeksi virus yang menjalar keotak melalui saraf perifer.masa
inkubasi 1-3 bulan, yang disebabkan masuknya virus rabies yg menginfeksi
manusia melalui gigitan hewan yg terinfeksi.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar petugas dapat memahami dan
memberikan pengobatan yang tepat pada pasien rabies.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : 440/01/SK-UKP.PT/I/2017 tentang K


ebijakan Pelayanan Klinis UPT Puskesmas Pabuaran Tumpeng.

4. Referensi Kepmenkes nomor 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokte
r di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur /Langkah- 1. Perawat memanggil pasien sesuai rekam medis
langkah 2. Melakukan identifikasi identitas pasien sesuai rekam medis
3. Perawat menanyakan riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga,
riwayat alergi.
4. Perawat melakukan anamnesa singkat pada pasien
5. Perawat melakukan pemeriksaan vital sign
6. Perawat mengukur berat badan pasien
7. Perawat menyerahkan rekam medis kepada dokter/petugas.
8. Dokter/petugas mengidentifikasi identitas pasien sesuai rekam medis
9. Dokter / perawat menanyakan keluhan :
1. Stadium prodromal ; demam, malise, mual dan rasa nyeri
ditenggorokan selama beberapa hari.
2. Stadium sensoris ; merasa nyeri, merasa panas disertai kesemutan pada
tempat bekas luka
3. Reaksi eksitasi : tonus otot dan aktivitas simpatis meninggi dan gejala
hyperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi dan pupil dilatasi
4. Stadium pralisis : sebagian besar pasien rabies meninggal .

1/3
10. Dokter melakukan pemeriksaan fisik :
 Pada saat Pemeriksaan mungkin luka sudah sembuh
 Pada pemeriksaan ditemukan gatal, paresthesia pada luka bekas
gigitan yg sudah sembuh , miodema meningkat
 Bila sudah terjadi disfungsi batang otak terdapat hiperventilasi,
hipoksi, hipersalivasi, kejang
 Stadium lanjut bisa koma dan kematian
 Hewan yang menggigit mati dalam waktu 1 minggu
11. Pemeriksaan penunjang tidak diperlukan.
12. Dokter / petugas menegakan diagnose berdasarkan anamnesa, dan
pemeriksaan fisik.
13. Dokter / petugas membuat rencana penatalaksanaan :
 Isolasi pasien
 Fase awal : luka gigitan harus segera dicuci dg air sabun / detergen
5-10 menit kemudian dibilas dg air bersih, dilakukan debridemen
dan diberikan desinfektan seperti alcohol 40-70% , tinktura yodii
atau larutan ephiran. Pecegahan dg pembersihan lukan dan
vaksinasi.
 Fase lanjut : tidak ada terapi untuk penderita yg sudah menunjukan
gejala rabies, penanganan hanya utk penanganan gagal jantung dan
gagal nafas.
 Pemberian serum antirabies (SAR)dosis 40 IU/kgBB diperlukan
skin tes terlebih dahulu, disuntikkan infiltrasi pada luka sebanyak-
banyaknya, sisanya disuntikkan secara IM
 Pemberian serum bisa bersamaan vaksin anti rabies /VAR pada
hari pertama kunjungan.
 Pemberian vaksin antirabies /VAR dalam waktu 10 hari infeksi
dilakukan secara IM pada otot deltoid atau antelateral paha dg
dosis 0,5 ml pada hari 0,3,7,14,28 atau pemberian VAR 0,5 ml
pada hari 0,7,21
 Pada orang yg sudah diberikan VAR dlm waktu 5 th terakhir , bila
digigit binatang tersangka rabies vaksin cukup diberikan β dosis
pada hari 0 dan 3 .
 Melakukan rujukan kefasilitas yang lebih lengkap

2/3
14. Dokter / perawat melakukan edukasi :
 Untuk segera dibawa ke RS
 Laporkan kasus kepuskesmas setempat
15. Dokter menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi
kedalam rekam medic pasien
16. Petugas/perawat meng-input ke system e-pusk
6. Unit Terkait Ruang Pemeriksaan Umum
Ruang Kesehatan Anak
Ruang Farmasi

3/3

Anda mungkin juga menyukai