Anda di halaman 1dari 5

RABIES

No. Dokumen : SOP/PKM-SH II/2017/


SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPTD
PUSKESMAS dr. MERI MURNIATI
SIAK HULU II NIP. 197903092009042001

Pengertian Penyakit infeksi akur sitem syaraf pusat yang disebabkan oleh virus rabies dan
menginfeksi manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi ( anjing, kucing,
monyet, serigala, kelelawar). Virus rabies bergerak keotak melalui parier. Masa
inkubasi dari penyakit ini tergantung pada berap jauh jarak perjalanan virus untuk
mencapai sitem syaraf pusat biasanya mengambil masa beberapa bulan.
Tujuan Dokter dapat melakukan pengolaan penyakit yang meliputi :
1. Anamnesa ( Subjective )
2. Pemeriksaan fisik dan dan pemeriksaan penunjang sederhana ( Objektif )
3. Penegakan diagnosa ( Assessment )
4. Penatalaksanaan komprehensif ( Plan )
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Siak Hulu II Nomor :
Tentang penanganan kasus rabies
Alat dan bahan 1. Cairan desinfektan
2. Serum anti rabies
3. Vaksin anti rabies
Langkah-langkah A). Melakukan anamnesa
1. Petugas memanggil pasien sesuai dengan nama direkam medis
2. Petugas menanyakan pasien tentang keluhan
3. Petugas menanyakan kapan digigt dan hewan apa ?
4. Petugas menanyakan digigit ditubuh bagian mana ?
5. Petugas menanyakan hewan peliharaan atau liar
6. Petugas menanyaka keluhan pasien setelah digigit hewan.
Keluhan.
a. Stadium prodomal
Gejala demam, malaise, mual, dan rasa nyeri ditenggorokan selam beberapa hari
b. Setadiun sensoris
Penderita merasa nyeri merasa panas disertai kesemutan pada bekas luka
kemudian disusul gejala cemas, dan reaksi yang berlebihan terhadap rangsangan
sensoris.
c. Stadium eksitasi.
Tonus otot dan katifitas simpatis menjadi meninggi dan gejala hiperhidrosis,
hipersalivas, hiperlakrimasi, dan pupil dilatasi. Gejala khas pada masa ini adalah
munculnya macam-macam fobia, tidak rasional dan kadang-kadang maniacal
disertai dengan responsive. Gejala eksitasi terus berlangsung sampai penederita
meninggal.
d. Stadium paralisis
Sebagian besar penderita meninggal pada stadium pada stadium sebelumnya,
kadang ditemukan pasien yang tidak menunjukkan gejala eksitasi, melainkan
parasis otot yang terjadi secara progresif karena gangguan pada medulla spinalis.
Pada umumnya rabies pada manusia mempunyai masa inkubasi 3-8 minggu,
gejala-gejala sering timbul sesudah 12 minggu
Meningkatkan pengobatan pasca gigitan saat pemeriksaan, luka gigitan mungkin sudah
sembuh bahkan penderita mungkin sudah melupakan, tetapi pasien mengeluh merasa
sensasi lain dibekas gigitan sperti tertusuk-tusuk.
Anamnesa penderita terdapat riwayat gigitan , tercakar atau kontak dengan
binatang penular rabies.
a. Positif rabies ( hasil pemeriksaan otak hewan tersangka rabies )
b. Mati dalam waktu 10 hari sejak menggigit ( bukan karena di bunuh )
c. Tidak dapat diobservasi setelah menggigit ( dibunuh/lari/hilang )
d. Tersangka rabies ( hewan berubah sifat, malas makan dll )
Masa inkubasi rabies 3-4 bulan ( 95 %) bervariasi dipengaruhi oleh dalm dan
besarnya luka gigitan ( jauh dekatnya ke sisten syaraf pusat )
B). Pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana ( objektif)
a. Pada saat pemeriksaan luka gigitan mungkin sudah sembuh/di lupakan
b. Pada saat pemeriksaan ditemukan gatal-gatal dan parestesia pada luka yang
sudah sembuh ( 50 % )
c. Jika terjadi disfunfsi batang otak maka terdapat hiperventilasi, hipoksia,
hipersalifasi, kejang disfungsi syaraf otonom, sindromabnormalita ADH,
paralitik/paralisis flaksid.
d. Pda stadium lanjut dapat berakibat koma dan kematian. Tanda fotognomanis
Encephalitis Rabies.agitasi keasadaran fluktuatif, demam tinggi persistem,
nyeri pada faring terkadang seperti tercekik, hipersaivasi, hidrifobia dan
aerofobia.

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang laboratorium biasanya kurang mendukung

C). Penegakan diagnose


Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan dengan riwayat gigitan ( + ) dan hewan yang menggigit mati
dalam satu minggu. Gejala fase awal tidak khas, gejala flu, melaise, anoreksia kadang-
kadang ditemukan parestisia pada daerah gigitan, gatal-gatal, rasa terbakar.seperti
terbakar.
Gejala lanjutan : agitasi, kesadaran fluktuatif, demam tinggi, resisten dan nyeri pada
faring terkadang seperti tercekik.

D). Penatalaksanaan komfrenhensip ( plan )


a. Isolasi pasien setelah didiagnosis ditegakkan untuk menghindari rangsangan-
rangsangan yang bisa menimbulkan spasme otot atau tidak mencegah penularan
b. Fae awal luka gigitan harus segera di cuci denga air sabun 5-10 menit kemudian
dibilas dengan air bersih di lakukan febridement dan diberikan desifektan seperti
alkohol 40-70 % dll.
c. Fase lanjut : Tidak ada terapi untuk penderita rabies yang sudah menunjukkan
gejala rabies, hanya berupa tindakan suportif dalam penanganan gagal jantung
dan pernafasan.
d. Pemberian Serum Anti Rabies ( SAR) bila serum heterolog berasal dari serum
kuda dosis 40 IU/kgBB disuntikkan infiltrasi pada luka sebanyak-banyaknya
sisanya disuntikkan secara IM.
e. Pemberian serum dapat dilakukan kombinasi dengan Vaksin Anti Rabies ( VAR )
pada hari pertama kunjungan 2 x suntikan 0,5 ml, hari ke 7 dan 21 0,5 ml
f. Penderita yang pernah mendapat vaksin < 5 tahun hanya diberikan pada hari 0
dan ke 3

Konseling dan Edukasi :


a. Keluarga ikut membantu dalam hal penderita rabies yang sudah
menunjukkan gejala agar dibawa kefasilitas kesehatan untuk divaksinasi.
b. Laporkan kasus rabies ke dinas kesehatan kabupaten/kota.
c. Memberikan rujukan kefasilitas kesehtan sekunder yang ada spesialis
neurology
Unit Terkait 1. Apotik
2. Puskesmas/Rumah Sakit
3. Dinas kesehatan
Dokumen Terkait Catatan dan laporan bulanan rabies

Rekaman historis
perubahan N Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
o
RABIES
No. Dokumen : SOP/PKM-SH II/UKM/2017/
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
DAFTAR
TILIK

UPTD
PUSKESMAS
SIAK HULU II

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksana :

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


.
1. Apakah Petugas memanggil pasien sesuai dengan
nama direkam medis ?
2. Apakah Petugas menanyakan pasien tentang
keluhan ?
3. Apakah Petugas menanyakan kapan digigt dan
hewan apa ?
4. Apakah Petugas menanyakan digigit ditubuh bagian
mana ?
5. Apakah Petugas menanyakan hewan peliharaan
atau liar ?
6. Apakah Petugas menanyaka keluhan pasien ?
Jumlah
Compliance Rate (CR) =

Kubang Jaya, 2017


Pelaksana/Auditor

..................................

BAB V
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

KRITERIA

5.7.1.2

ELEMEN
DOKUMEN TERKAIT KETERANGAN
PENILAIAN
SOP Sosialisasi hak dan kewajiban
EP. 2
sasaran

Anda mungkin juga menyukai