Anda di halaman 1dari 18

PEMBERIAN IMUNISASI INJEKSI

POLIO
No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit
SOP :
Halaman :

UPTD. PUSKESMAS
dr. MHD. IKHSAN
PERHENTIAN RAJA NIP. 19780908 200904 1 001
1. Pengertian Pemberian vaksin polio pada bayi agar mendapatkan kekebalan aktif terhadap
penyakit polio
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk melakukan tindakan imunisasi polio
3. Kebijakan Surat keputusan puskesmas no.
tentang pelayanan klinis
4. Referensi Modul pelatihan imunisasi bagi petugas puskesmas, Direktorat Jendral P2PL
kemenkes RI, 2013
5. Prosedur A. Alat
1. Vaccine carrier dan cool pack
2. Safety box
3.ADS 0,5 cc
B. Bahan
1. Vaksin polio
2. Hannd scoon
3. Kapas air hangat dan tempatnya

6. Langkah- 1. Memeriksa kartu imunisasi/regitrasi sasaran


2. Menilai kontra indikasi
3. Memeriksa bahwa umur sasaran sesuai dengan vaksin yang akan didapatnya
4. Beritau ibu imunisasi yangdi berikan dan cara pemberiannya
5. Petugas mencuci tangan
6. Petugas memasang hand scoon
7. Petugas mengambil vaksin memakai spuit dengan jarum disposibel sesuai
stanndar sebanyak 0,5 cc
8. Petugas membersihkan1/3 paha bagian luar dengan kapas yang telah
dibasahi dengan air DTT, jangan menggunakan alkohol
9. Suntikan vaksin sebanyak 0,5 ml pada anterolateral paha dengan posisi
jarum suntik 90˚c tehadap permukaan kulit
10.Lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak menembus pembuluh darah
11.Suntikan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit
12.Jangan memijat-mijat tempat suntikan, jika ada pendarahan kapas tetap
ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti
13.Petugas membuang jarum bekas ke safety box tanpa recaping
14.Beri tahu pada pasien/keluarganya tentang kunjungan berikutnya
15.Mencuci tangan setelah tindakan
16.Tuliskan dengan lengkap setiap imunisasi pada kartu imunisasi /regritasi
sasaran
7. Hal-hal yang perlu Tehnik penyuntikan yang aman
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Pihak sekolah
2. Pustu
9. Dokumen terkait Buku kegiatan
10. Rekaman historis
perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

PEMBERIAN IMUNISASI POLIO

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman

UPTD. PUSKESMAS
dr. MHD. IKHSAN
PERHENTIAN RAJA NIP. 19780908 200904 1 001
1. Pengertian Pemberian vaksin polio pada bayi agar mendapatkan kekebalan aktif terhadap
Penyakit polio
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk melakukan tindakan imunisasi polio
3. Kebijakan Surat keputusan puskesmas no.
Tentang pelayanan klinis
4. Referensi Modul pelatihan imunisasi bagi petugas puskesmas, Direktorat Jendral P2PL
Kemenkes RI, 2013
5. Prosedur B. Alat
1. Vaccine carrier dan cool pack
2. Safety box
3. Pinset
B. Bahan
1. Vaksin polio dan Dropper
2. Hannd scoon
6. Langkah- 1. Memeriksa kartu imunisasi/regitrasi sasaran
2. Menilai kontra indikasi
3. Memeriksa bahwa umur sasaran sesuai dengan vaksin yang akan didapatnya
4. Beritau ibu imunisasi yangdi berikan dan cara pemberiannya
5. Petugas mencuci tangan
7. Petugas memasang hand scoon
8. Buka tutup vaksin dengan pinset kemudian pasang dropper di atas botol
vaksin
9. Buka mulut bayi secara hati-hati dengan ibu jari pada dagu atau dengan
Menekan pipi bayi dengan jari
10.Teteskan 2 tetes vaksin dari alat tetes kedalam lidah dan jangan dibiarkan
alat tetes menyentuh bayi
11.Beri tahu pada pasien/keluarganya tentang kunjungan berikutnya
12.Mencuci tangan setelah tindakan
13.Tuliskan dengan lengkap setiap imunisasi pada kartu imunisasi /regritasi
sasaran

7. Hal-hal yang perlu Tehnik penetesan yang aman


diperhatikan
8. Unit terkait Pustu dan poskesdes
9. Dokumen terkait 1. Buku kuning/register bayi
2. Kartu KMS
10. Rekaman historis
perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
PEMBERIAN IMUNISASI HB0
No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit
SOP :
Halaman
:

UPTD. PUSKESMAS
dr. MHD. IKHSAN
PERHENTIAN RAJA NIP. 19780908 200904 1 001
1. Pengertian Pemberian vaksin hepatitis B pada bayi agar mendapatkan kekebalan aktif
Terhadap infeksi yang ditimbulkan oleh virus hepatitis B
2. Tujuan Sebagai acuan dalam memberikan imunisasi HB0
3. Kebijakan Surat keputusankepala puskesmas no.
Tentang pelayanan klinis
4. Referensi 1.Modul pelatihan imunisasi bagi petugas puskesmas, Direktorat Jendral P2PL
Kemenkes RI, 2013
2.Permenkes NO.42 tahun 2013 tentang penyelenggaraan imunisasi
1. Prosedur C. Alat
1. Vaccine carrier dan cool pack
2. Safety box
B. Bahan
1. Alat suntik PHD yang berisiVaksin HB0
2. Hannd scoon
3. Kapas air hangat dan tempatnya

2. Langkah- 1. Memeriksa kartu imunisasi/regitrasi sasaran


2. Memeriksa bahwa umur sasaran sesuai dengan vaksin yang akan didapatnya
3. Beritau ibu imunisasi yangdi berikan dan cara pemberiannya
4. Betugas memastikan vaksin dalam keadaan baik ( VVM )
5. Petugas mencuci tangan
6. Petugas memasang hand scoon
7. Keluarkan PHD dari kemasan,dorong dan tekan dengan cepat penutup
kedalam part
8. Jarak antara penutup jarum dengan part akan hilang dan terasa ada klik
9. Bersihkan paha yang akan disuntik dengan air bersih, jangan
menenggunakan kapas alkohol
10.Suntikkan jarum jarum secara IM 1/3 antara pinggul pada paha bayi
11.Tekan ( gelembung vaksin) untuk mengeluarkan vaksin
12.Jangan memijat-mijat tempat suntikan, jika ada pendarahan kapas tetap
ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti
13.Petugas membuang jarum bekas ke safety box tanpa recaping
14.Beri tahu pada pasien/keluarganya tentang kunjungan berikutnya
15.Mencuci tangan setelah tindakan
16.Tuliskan dengan lengkap setiap imunisasi pada kartu imunisasi /regritasi
sasaran
3. Hal-hal yang perlu Tehnik penyuntikan yang aman
diperhatikan
4. Unit terkait Pustu dan poskesdes
5. Dokumen terkait 1. Buku register bayi
2. Kartu KMS
6. Rekaman historis
perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

PEMBERIAN IMUNISASI BCG

No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
SOP
Halaman

UPTD. PUSKESMAS
dr. MHD. IKHSAN
PERHENTIAN RAJA NIP. 19780908 200904 1 001
5. Pengertian Pemberian vaksin BCG pada bayi agar mendapatkan kekebalan aktif
Terhadap tuberculosa
6. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan imunisasi BCG
7. Kebijakan Surat keputusankepala puskesmas no.
Tentang pelayanan klinis
8. Referensi 1.Modul pelatihan imunisasi bagi petugas puskesmas, Direktorat Jendral P2PL
Kemenkes RI, 2013
7. Prosedur D. Alat
1. Vaccine carrier / Thermos dan cool pack
2. Safety box
B. Bahan
1. Spuit dan jarum steril berukuran 0,05cc dan 5 cc
2. Vaksin BCG kemasan dalam ampul, beku kering
3. Pelarut vaksin 1 ampul 4 ml
4. Gergaji ampul
5. Hand scoon
8. Langkah- 1 Memeriksa kartu imunisasi/regitrasi sasaran
2 Menilai kontra indikasi
3. Memeriksa bahwa umur sasaran sesuai dengan vaksin yang akan didapatnya
4. Beritau ibu imunisasi yangdi berikan dan cara pemberiannya
5. Petugas memastikan vaksin dalam keadaan baik ( VVM )
6. Petugas mencuci tangan
7. Petugas memasang hand scoon
8. Larutkan vaksin dengan cairan pelarut BCG 1 ampul dengan spuit ADS 5 cc
9. Ambil vaksin yang sudah dilarutkan dengan spuit ADS 0,05 cc
10. Bersihkan lengan yang akan disuntik dengan air bersih, jangan
menenggunakan kapas alkohol
11.Suntikkan vaksin 0,05cc tersebut 1/3 bagian lengan kanan atas secara IC
jangan menggosok-gosok bakas suntikan
12.Tekan ( gelembung vaksin) untuk mengeluarkan vaksin
13.Jangan lakukan penutupan kembali jarum suntik (Recapping )
14.Petugas membuang jarum bekas ke safety box
15.Beri tahu pada pasien/keluarganya tentang kunjungan berikutnya
16.Mencuci tangan setelah tindakan
17.Petugas mencatat di dalam buku register bayi
9. Hal-hal yang perlu Tehnik penyuntikan yang aman
diperhatikan
10. Unit terkait Pustu dan poskesdes
11. Dokumen terkait 3. Buku register bayi
4. Kartu KMS
12. Rekaman historis
perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

PEMBERIAN IMUNISASI BIAS


CAMPAK
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman
:

UPTD. PUSKESMAS
dr. MHD. IKHSAN
PERHENTIAN RAJA NIP. 19780908 200904 1 001
1. Pengertian Pemberian vaksin Bias campak apada anak agar mendapatkan kekebalan aktif
terhadap penyakit campak.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk melakukan tindakan imunisasi campak untuk
memberikan perlindungan dalam jangka panjang bagi anak terhadap penyakit
campak.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas No :..............................
Tentang pelayanan klinis.
4. Referensi Modul pelat6ihan imunisasi bagi petugas Puskesmas ,Direktorat Jendral P2PI.
Kemenkes RI , 2013.
5. Prosedur A. Alat
1. Termos vaksin
2. Cold pack
3. Safety Box
B. Bahan
1. Spuit 5 cc dan spuit 0,5 cc
2. Vaksin campak
3. Pelarurut campak
4. Kapas air hangat dan tempatnya
5. Hand Scoon
6. Langkah- 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin dalam keadaan baik ( VVM ).
3. Larutkan vaksin dengan pelarut campak 1 ampul dengan spuit ADS 5 cc.
4. Petugas memasang Hand scoon.
5. Petugas mengambil vaksin dengan memakai spuit dengan jarum disposible
sesuai standart sebnyak 0,5 cc.
6. Petugas membersihkan lengan kiri bagian atas dengan kapas yang telah
dibasahi dengan air DTT, jangan menggunakan alkohol.
7. Suntikkan vaksin sebanyak 0,5 ml secara sub cutan dalam terhadap
permukaan kulit.
8. Lakukan aspirasi untuk memsatikan jarum tidak menembus pembuluh
darah
9. Suntik pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.
10. Jangan memijat-mijat tempat suntikan,jika ada pendarahan kapas tetap
ditekan pada lokasi suntikan sehingga darah berhenti.
11. Petugas membuang jarum bekas ke safety box tanpa recaping.
12. Petugas memantau kondisi anak terhadap reaksi vaksin ± 15 menit setelah
penyuntikan.
13. Mencuci tangan setelah tindakan/ penyuntikan.
14. Petugas mencatat pada buku kegiatan.
7. Hal-hal yang perlu Teknik penyuntikan yang aman
diperhatikan
8. Unit terkait Pihak Sekolah

9. Dokumen terkait Buku kegiatan


10. Rekaman historis
perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

PEMBERIAN VAKSIN IMUNISASI


DT/TD
( DIFTERI TETANUS )
No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman

:
SOP
UPTD. PUSKESMAS
dr. MHD. IKHSAN
PERHENTIAN RAJA NIP. 19780908 200904 1 001
1. Pengertian Vaksin DT/Td adalah vaksin yang mengandug tekxoid difterri dan tetanus
2. Tujuan Sebagai acuan dalam melakukan imunisasi Difteri dan Tetanus ( DT/Td) untuk
memberikan perlindungan jangka panjang bagi anak terhadap penyakit
Difteri , Tetanus.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas No :..............................
Tentang pelayanan klinis.
4. Referensi Modul pelat6ihan imunisasi bagi petugas Puskesmas ,Direktorat Jendral P2PI.
Kemenkes RI , 2013.
5. Prosedur C. Alat
1. Termos vaksin
2. Cool Pack
3 . Safety box
D. Bahan
1. Vaksin DT/Td
2. Jarum dan spuit 0,5 cc
3. Kapas air hangat dan tempatnya
4. Hand Scoon
6. Langkah- 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin dalam keadaan baik ( VVM )
3. Petugas mengocok vaksin terlebih dahulu agar suspensi
menjadihomogen sebelum digunakan
4. Petugas memasang Hand Scoon
5. Petugas mengambil vaksin memakai spuit dengan jarum disposible
sesuai standart sebanyak 0,5 cc.
6. Petugas membersihkan lengan kiri/kanan bagian atas dengan kapas
yang telah dibasahi dengan air DTT,jangan menggunakan alkohol.
7. Suntikkan vaksin sebanyak 0,5 ml secara IM/Sub Cutan dalam
terhadap permukaan kulit.
8. Lakukan aspirasi untuk memastikan jarum tidak menembus pembuluh
darah.
9. Suntikkan pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.
10. Jangan mijat mijat tempat suntikan, jika tidak ada pendarahan kapas
tetap ditekan pada lokasi suntikan hingga darah berhenti.
11. Petugas membuang jarum bekas ke safety box tanpa Recaping.
12. Petugas memantau kondisi anak terhadap reaksi vaksin ± 15 menit
setelah penyuntikan
13. Mencuci tangan setelah tindakan.
14. Petugas mencatat pada buku kegiatan
7. Hal-hal yang Teknik penyuntikan yang aman
perlu diperhatikan
8. Unit terkait Pihak Sekolah

9. Dokumen terkait Buku kegiatan


10. Rekaman historis
perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman

:
SOP

UPTD. PUSKESMAS
dr. MHD. IKHSAN
PERHENTIAN RAJA NIP. 19780908 200904 1 001
1. Pengertian Pemberian vaksin campak apada anak agar mendapatkan kekebalan aktif
terhadap penyakit campak.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas untuk melakukan tindakan imunisasi campak untuk
memberikan perlindungan dalam jangka panjang bagi anak terhadap penyakit
campak.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas No :..............................
Tentang pelayanan klinis.
4. Referensi Modul pelatihan imunisasi bagi petugas Puskesmas ,Direktorat Jendral P2PI.
Kemenkes RI , 2013.
5. Prosedur A. Alat
1. Termos vaksin
2. Cold pack
3. Safety Box
B. Bahan
1. Spuit 5 cc dan spuit 0,5 cc
2. Vaksin campak
3. Pelarurut campak
4. Kapas air hangat dan tempatnya
5. Hand Scoon
6. Langkah- 1. Petugas mencuci tangan
2. Petugas memastikan vaksin dalam keadaan baik ( VVM ).
3. Larutkan vaksin dengan pelarut campak 1 ampul dengan spuit ADS 5
cc.
4. Petugas memasang Hand scoon.
5. Petugas mengambil vaksin dengan memakai spuit dengan jarum
disposible sesuai standart sebnyak 0,5 cc.
6. Petugas membersihkan lengan kiri bagian atas dengan kapas yang telah
dibasahi dengan air DTT, jangan menggunakan alkohol.
7. Suntikkan vaksin sebanyak 0,5 ml secara sub cutan dalam terhadap
permukaan kulit.
8. Lakukan aspirasi untuk memsatikan jarum tidak menembus pembuluh
darah
9. Suntik pelan-pelan untuk mengurangi rasa sakit.
10. Jangan memijat-mijat tempat suntikan,jika ada pendarahan kapas tetap
ditekan pada lokasi suntikan sehingga darah berhenti.
11. Petugas membuang jarum bekas ke safety box tanpa recaping.
12. Petugas memantau kondisi anak terhadap reaksi vaksin ± 15 menit
setelah penyuntikan.
13. Mencuci tangan setelah tindakan/ penyuntikan.
14. Petugas mencatat pada buku kegiatan.
7. Hal-hal yang Teknik penyuntikan yang aman
perlu diperhatikan
8. Unit terkait Pustu dan poskesdes
9. Dokumen terkait 5. Buku register bayi
6. Kartu KMS
10. Rekaman historis
perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

PELAYANAN IMUNISASI DI
POSYANDU
No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman

:
SOP
UPTD. PUSKESMAS
dr. MHD. IKHSAN
PERHENTIAN RAJA NIP. 19780908 200904 1 001
1. Pengertian Posyandu adalah wadah pemeliharaan kesehatan yang di lakukan dari oleh dan
untuk masyarakat yang di bimbing petugas terkaitk.
2. Tujuan Menurunkan angka kesakitan, kematian serta kecatatan akibat penyakit yang
dapat decegah dengan imunisasi ( PD3I )
3. Kebijakan Langkah-langkah dalam proses perbaikan dengan langkah- langkah SOP yang
telah di tetapkan

4. Referensi Direktorat Jendral pengendalian penyakit dan penyhatan Lingkungan


Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013.
5. Prosedur 1. Sehari sebelum pelayanan pastikan kepada kader bahwa semua sasaran
sudah mendapat informasi dan kesiapan pelayanan posyandu.
2. 30 Menit sebelum keposyandu pastikan semua vaksin tidak
kadaluwarsa, jumlah sesuai sasaran.
3. Bawa SPT dan buku catatan hasil imunisasi, petugas berangkat ke
Posyandu.
4. Letakkan vaksin carrier pada meja yang tidaki terpapar sinar matahari
langsung, letakkan alat suntik, kapas, air hangat, format pencatatan dan
anafilatik kid, letakkan safety box dan plastik sampah di bawah meja.
5. Petugas cuci tangan.
6. Lakukan skrining setiap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi
sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riwayat penyakit, keadaan kesehatan
saat ini.
7. Jelaskan kepada orang tua bayi jenis dan manfaat imunisasi yang di
berikan.
8. Ambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM dalam
kondisi baik dan tidak kadaluwarsa. Untuk vaksin yang membutuhkan pelarut,
larutkan vaksin.
9. Ambil alat suntik dan pastikan tidak kadaluwarsa. Keluarkan dari
plastik dan buang plastik kedalam tong sampah.
10. Tusukkan jarum kedalam vial vaksin pastikan ujung jarum selalu
berada dalam vial vaksin dan sedot vaksin sesuai dengan dosis yang diberikan.
11. Apabila terdapat gelembung dalam alat suntik atau kelebihan dosis
buang gelembung atau kelebihan dosis tanpa mencabut jarum dari vial vaksin
kemudian lepaskan jarum.
12. Berihkan lokasi penyuntikan dengan kapas basah tunggu hingga
kering.
13. Berikan vaksin, buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa
menutupnya kedalam safety box.
14. Berikan informasi kepada orang tua bayi tentang kunjungan ulang dan
kemungkinan efek samping dan cara penanggulangannya di rumah.
15. Beritahu orag tua bayi agar menunggu sekitar 30 menit di posyandu
untuk memantau kemungkinan terjadinya efek samping.
16. Cuci tangan petugas.
17. Bawa pulang sisa logistik yang belum digunakan, untuk vaksin yang
telah dibuka diposyandu buang sisa vaksin dan vaksin yang belum di buka
simpan kembali kedalam kulkas vaksin dan beri tanda.
18. Catatlah hasil imunisasi kedalam buku kuning.
6. Hal-hal yang perlu 1. Jadwal Jadwal Imunisasi di posyandu.
diperhatikan
2. Kejelasan Pengumuman pelaksanaan posyandu di masyarakat
7. Unit terkait 1. Pengelola Program Imunisasi
2. Bidan di Desa
3. Kader
8. Dokumen terkait Laporan Bulanan Imunisasi
9. Rekaman historis
perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH

No. Dokumen :

No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman

:
SOP
UPTD. PUSKESMAS
dr. MHD. IKHSAN
PERHENTIAN RAJA NIP. 19780908 200904 1 001
1. Pengertian Bulan imunisasi anak sekolah adalah salah satu bentuk kegiatan dan
imunisasi lanjut padsa anak sekolah yang dilaksanakan pada bulan
tertentu dengan sasaran seluruh anak anak usia sekolah dasar atau
sederajat pada kelas 1, 2, dan 3.
2. Tujuan Imunisasi bertujuan untuk memperpanjang masa perlindungan imunisasi
yang di berikan berupa vaksin DT dan Campak.
3. Kebijakan Langkah – langkah dalam proses perbaikan dengan langkah – langkah
SOP yang telah di tetapkan
4. Referensi Direktur jendral pengendalian penyakit dan penyehatan.
5. Prosedur 1. Petugas datang kesekolah untuk meminta jumlah sasaran siswa/i
dan menyepakati penjadwalan.
2. Melaporkan jumlah sasaran siswa ke Dinas Kesehatan
kab.Kampar.
3. Menyurati sekolah tentang jadwal kegiatan imunisasi sekolah
dan menyampaikan tentang jadwal pelaksanaan imunisasi.
4. Sehari sebelum pelaksanaan pastikan bahwa semua sasaran
sudah mendapatkan informasi dan kesiapan pelaksanaan Bias.
5. 30 Menit sebelum kesekolah pastikan kondisi vaksin tidak
kadaluwaesa jumlah sesuai dengan sasaran serta siap untuk di bawa.
6. Jangan lupa bawa SPT dan buku pencatatan.
7. Petugas berangkat kesekolah sasaran.
8. Setiba di sekolah petugas melapor ke kepala sekolah.
9. Sampai disasaran petugas memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan kedatangan kepada sasaran.
10. Petugas cuci tangan.
11. Siapkan vaksin sesuai dengan dosis.
12. Beri vaksin pada sasaran sesuai dengan SOP pemberian vaksin.
13. Szetelah melakukan penyuntikan masukkan ADS bekas sampah
melakukan kembali ( recapping ) kedalam safety box.
14. Memantau KIPI selama kurang lebih 30 menit selama imunisasi
di sekolah dan 1 minggu di rumah.
15. Petugas cuci tangan.
16. Pencatatan dan pelaporan.
6. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
7. Unit terkait 1. Sekolah
2. Dinas Kesehatan
8. Rekaman historis
perubahan
Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai