No dokumen : No revisi :
Protap
Tanggal Disetujui oleh :
Pengertian Menerima pasien yang belum pernah melakukan kontak dengan klinik dan pasien yang
sudah kontak dengan klinik sampai pasien siap untuk masuk ke ruang periksa dokter .
Tujuan Memudahkan proses administrasi penerimaan pasien dan mempersingkat waktu
Prosedur 1. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah, dengan tangan seperti salam
2. Lihat kondisi pasien bisa berdiri, duduk, atau berbaring,jika gawat langsung ke IGD
3. Melakukan pengkajian data melalui anamnesa dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
4. Menanyakan kartu berobat bagi pasien lama
5. Mengisi identitas pasien pada form rekam medis pasien baru.
6. Menyiapkan rekam medis pasien lama dari rak rekam medis.
7. Menulis hasil tanda-tanda vital pada rekam medis pasien ( Tensi,Nadi,RR dan Suhu)
8. Memberikan kartu berobat bagi pasien baru.
9. Memberitahukan prosedur selanjutnya berupa pemeriksaan diruang periksa dokter
atau menuju ruang tindakan.
10. Mempersilakan pasien duduk untuk menunggu panggilan masuk ke ruang periksa
dokter
11. Meletakkan rekam medis di atas meja periksa dokter jaga dan surat kontrol
12. Memberitahu dokter jaga,5 menit tidak respon diulang kembali.
13. Memanggil pasien untuk masuk ke ruang periksa dokter dan menemani dokter saat
penanganan pasien
14. Setelah dokter selesai pemeriksaan segera menyiapkan obat dan jika ragu tanyakan
kembali kedokter
15. Memberikan kwitansi dan bukti berobat kepada pasien.
16. Jika memberikan obat harus dengan rapi,tepat dan dilihat ED nya
SOP Pemeriksaan Fisik
No dokumen : No revisi :
Protap
Tanggal Disetujui oleh :
Pengertian Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang
dianggap perlu.
Tujuan Memperoleh informasi fisik dalam rangka penegakan diagnosis.
Prosedur 1. Periksa : rambut, ekstremitas atas/bawah, kepala, muka, telinga, mata, hidung,
mulut, perut/abdomen.
2. Selain pemeriksaan diatas perlu diperhatikan juga gejala-gejala objektif pasien
misalnya sikap pasien : ketakutan, apatis, dan sejenisnya. Sikap tubuh kifosa
atau lordosa.
3. Melakukan pemeriksaan inspeksi (melihat), palpasi (meraba), perkusi
(mengetuk), dan auskultasi (mendengar).
4. Alat : lampu baterai, stetoskop, spatel lidah, sarung tangan, kom berisi larutan
desinfektan, reflek hammer, tensimeter, thermometer, rekam medis, blangko
resep, balngko pemeriksaan.
5. Pasien diberitahu terlebih dahulu.
6. Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.
7. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital yaitu tekanan darah, nadi permenit,
nafas permenit, dan suhu.
8. Melakukan pemeriksaan kepala.
9. Pasien dibantu membuka baju kemudian dilakukan pemeriksaan daerah dada,
setelah selesai baju dipasang kembali.
10. Pakaian pasien bagian bawah diturunkan kemudian dilakukan pemeriksaan
bagian perut dan sekitarnya, setelah selesai pakaian bawah dipasang kembali.
11. Selanjutnya pemeriksaan dilakukan terhadap tungkai pasien dengan
menggunakan reflek hammer.
12. Setelah pemeriksaan selesai pasien dirapikan.
13. Peralatan dibereskan kembali dan dikembalikan ketempat semula.
14. Mencatat hasil pemeriksaan fisik pada blangko pemeriksaan fisik dan rekam
medis.
SOP Kegawatdaruratan
No dokumen : No revisi :
Protap
Tanggal Disetujui oleh :
Pengertian Proses penerimaan pasien ugd sampai dengan pasien keluar ugd.
Tujuan Sebagai tatalaksana bagi pasien ugd
Prosedur 1. Perawat atau bidan jaga menerima pasien, kemudian mencatat identitas lengkap dan
jelas.
2. Perawat/bidan jaga melakukan anamnesis (auto dan heteroanamnesa)
3. Perawat/bidan jaga melakukan pemeriksaan Glasgow Coma Scale, tanda-tanda vital
(tekanan darah, nadi permenit,nafas permenit, suhu) dan pemeriksaan fisik awal
4. Pengelompokan pasien dan diagnosa awal
Gawat darurat : memerlukan tindakan segera dan mengancam jiwa
Gawat non darurat : tidak urgent tindakan segera dan tidak mengancam jiwa
5. Untuk non gawat non darurat, terapi dikonsulkan terlebih dahulu ke dokter dan
disarankan jika sakit berlanjut bisa berobat lagi besok ke poli.
6. Untuk gawat darurat dan gawat non darurat, petugas administrasi segera melaporkan
ke dokter jaga.
7. Perawat/bidan jaga boleh melakukan tindakan awal pertolongan pertama/basic live
support (BLS) meliputi:
Air way :
- bebaskan jalan nafas
- jaw trust, chin lift dan hiperekstensi
- bersihkan jalan nafas dari sumbatan (secret, benda asing)
Breathing
- nafas buatan
- pasang oksigen jika perlu
Circulation
- tensi dan nadi turun, pasang infus
- monitor produksi urine, pasang kateter bila perlu
8. Dokter jaga melakukan pemeriksaan dan tindakan lebih lanjut pada pasien.
9. Dokter jaga memutuskan selanjutnya pasien diobservasi, rawat inap, rujuk, atau
diperbolehkan rawat jalan.
SOP Observasi Pasien Gawat
No dokumen : No revisi :
Protap
Tanggal Disetujui oleh :