Anda di halaman 1dari 4

SERUMEN

No. Kode : 445/164.A/UKP.VII/I/2017 DitetapkanOleh


Kepala UPTD Puskesmas
Terbitan : 01 Bergas

No. Revisi :
SOP
Tgl. : 5 Januari 2017
MulaiBerla dr.Aam Amalia,M.Kes
UPTD
PUSKESMAS BERGAS
DHARMOTAMA SATYA
PRAJA ku NIP: 197406212006042005

Halaman : 1-2

1.Pengertian Serumen adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa,


epitel kulit yang terlepas, dan partikel debu yang terdapat pada
bagian kartilaginosa liang telinga. Bila serumen ini berlebihan
maka dapat membentuk gumpalan yang menumpuk di liang
telinga, dikenal dengan serumen prop.
2.Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk mengobati pasien
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Bergas No. 800/334.4/UKP.VII/V/2016
4.Referensi PERMENKES No 5 Tahun 2014
KMK No 514 tahun 2015
5.Prosedur 1. Pasien datang dengan keluhan rasa penuh pada telinga,
pendengaran berkurang, rasa nyeri pada telinga, keluhan
semakin memberat bila telinga kemasukan air (sewaktu mandi
atau berenang). Beberapa pasien juga mengeluhkan adanya
vertigo atau tinnitus.
Beberapa pasien memiliki faktor risiko seperti: dermatitis
kronik liang telinga luar, liang telinga sempit, produksi
serumen banyak dan kering dan kebiasaan mengorek telinga.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik berupa:
1. Otoskopi: obstruksi liang telinga luar oleh material berwarna
kuning kecoklatan atau kehitaman. Konsistensi dari
serumen dapat bervariasi.
2. Tes penala: normal atau tuli konduktif
3. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
4. Petugas melakukan diagnosa banding dengan benda asing di
liang telinga.
5. Petugas memberikan terapi:
1. Non-medikamentosa: Evakuasi serumen
a. Bila serumen lunak, dibersihkan dengan kapas yang
dililitkan pada pelilit kapas.
b. Bila serumen keras, dikeluarkan dengan pengait atau
kuret. Apabila dengan cara ini serumen tidak dapat
dikeluarkan, maka serumen harus dilunakkan lebih
dahulu dengan tetes Karbogliserin 10% atau H2O2 3%
selama 3 hari.
c. Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong kedalam
liang telinga sehingga dikuatirkan menimbulkan trauma
pada membran timpani sewaktu mengeluarkannya,
dikeluarkan dengan mengalirkan (irigasi) air hangat yang
suhunya disesuaikan dengan suhu tubuh.
2. Medikamentosa
Tetes telinga Karbogliserin 10% atau H2O2 3% selama 3
hari untuk melunakkan serumen.
Petugas akan memberikan konseling dan edukasi seperti:
1. Menganjurkan pasien untuk tidak membersihkan telinga
secara berlebihan, baik dengan cotton bud atau alat
lainnya.
2. Menganjurkan pasien untuk menghindari memasukkan air
atau apapun ke dalam telinga
Petugas akan meruju pasien apabila terjadi komplikasi akibat
tindakan pengeluaran serumen.
DAFTAR TILIK SOP
SERUMEN
UPTD PUSKESMAS BERGAS
DHARMOTAMA SATYA PRAJA

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


1 Apakah pasien datang dengan keluhan rasa
penuh pada telinga, pendengaran berkurang, rasa
nyeri pada telinga, keluhan semakin memberat
bila telinga kemasukan air (sewaktu mandi atau
berenang). Apakah pasien juga mengeluhkan
adanya vertigo atau tinnitus?
2 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik:
Otoskopi dan tes penala?
3 Apakah diperlukan pemeriksaan penunjang
laboratorium pemeriksaan darah?

4 Apakah petugas melakukan diagnosa banding:


benda asing di liang telinga?
5 Apakah petugas memberikan terapi berupa
evakuasi serumen dan pada serumen yang tidak
dapat dikeluarkan dilunakkan lebih dahulu dengan
tetes Karbogliserin 10% atau H2O2 3% selama 3
hari?. Apakah petugas akan memberikan
konseling dan edukasi seperti menganjurkan
pasien untuk tidak membersihkan telinga secara
berlebihan, baik dengan cotton bud atau alat
lainnya dan menganjurkan pasien untuk
menghindari memasukkan air atau apapun ke
dalam telinga ?

Anda mungkin juga menyukai