1. Pengertian Serumen adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit
yang terlepas dan partikel debu yang terdapat pada bagian kartilaginosa
liang telinga. Bila serumen ini berlebihan maka dapat membentuk gumpalan
yang menumpuk di liang telinga, dikenal dengan serumen prop.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam
penanganan impacted cerumen.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas nomor 188.4/62.114.44/2018 tentang
kebijakan pelayanan klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer.
5. Peralatan a. Lampu kepala
b. Spekulum telinga
c. Otoskop
d. Serumen hook
e. Aplikator kapas
f. Cairan irigasi telinga
g. Irigator telinga (Spoit 20 - 50 cc + cateter wing needle)
6. Prosedur A. Petugas melakukan anamnesa dan mendapatkan keluhan
Pasien datang dengan keluhan pendengaran yang berkurang disertai
rasa penuh pada telinga. Impaksi/gumpalan serumen yang menumpuk di
liang telinga menyebabkan rasa penuh dengan penurunan pendengaran
(tuli konduktif). Terutama bila telinga masuk air (sewaktu mandi atau
berenang), serumen mengembang sehingga menimbulkan rasa tertekan
dan gangguan pendengaran semakin dirasakan sangat mengganggu.
Beberapa pasien mengeluhkan adanya vertigo atau tinitus. Rasa nyeri
timbul apabila serumen keras membatu dan menekan dinding liang
telinga.
Faktor Risiko
a. Dermatitis kronik liang telinga luar
b. Liang telinga sempit
c. Produksi serumen banyak dan kering
d. Adanya benda asing di liang telinga
e. Kebiasaan mengorek telinga