Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Sistem Sensori Persepsi


Sub Pokok Bahasan : Impaksi Serumen
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Hari/ Tanggal : 18 April 2022
Waktu : 25 menit
Tempat : Rumah Keluarga Ny M

I. LATAR BELAKANG
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi. seseorang yang mengalami
gannguan kesehatan akan mengakibatkan terciptanya masalah-masalah baru seperti peran yang
berubah, perekonomian yang menurun, serta masalh-masalh lain yang dapat mengganggu bio-
psiko-sosio-kultural dan spiritual seseorang, maka dari itu semua orang mengginginkan badanya
tetap dalam keadaan sehat. Namun banyak faktor yang menjadi etiologi ataupun predisposisi
yang tidak bisa dihindari, sehingga seseorang menjadi sakit. Salah satunya adalh Impaksi
serumen. Impaksi serumen merupaka suatu gangguan pada sisitem pendengaran akibat
komplikasi penyakit lain seperti dermatitis dan kurangnya pengetahuan mengenai cara dan
pengguanaan alat dalam membersihkan telinggasehingga telingga menjadimudah mengalami
infeksi.

II. TUJUAN UMUM


Setelah diadakan penyuluhan keluarga diharapkan mampu memahami tentang penyakit
impaksi serumen.

III. TUJUAN KHUSUS


Setelah dilakukan tindakan penyuluhan selama 20 -25 menit di harapkan keluarga:
1. Dapat menyebutkan pengertian dari impaksi serumen
2. Dapat menyebutkan etiologi impaksi serumen
3. Dapat menye butkan tanda dan gejala penyakit impaksi serumen
4. Dapat menjelaskan prinsip penatalaksanaan pada pasien impaksi serumen

IV. METODE
Ceramah, diskusi, demonstrasi dan Tanya jawab.

V. MEDIA
Laptop
Alat peraga
VI. ISI MATERI
Terlampiran

VII. PROSES PELAKSANAAN


No Kegiatan Respon Pasien/ Keluarga Waktu
1. Pendahuluan
a. Memberisalam
Menjawab salam
b. Menyampaikan
Menyimak 5 menit
pokokbahasan
Menyimak
c. Menyampaikan tujuan
Aktif memberi pendapat
d. Melakukan apersepsi
2. Isi
Penyampaianmateritentang:
a. Definisi impaksi serumen
b. Etiologi impaksi serumen
Menyimak
c. Tanda dan gejala impaksi 15 menit
Praktek
serumen
d. Penatalaksanaan dan
demonstrasi pengambilan
serumen telinga
3. Penutup
a. Diskusi Aktif bertanya
b. Kesimpulan Memperhatikan 5 menit
c. Evaluasi Menjawab pertanyaan
d. Memberisalampenutup Menjawab salam

VIII. EVALUASI
1. Evaluasi struktur
Fasilitator dan penyaji : Maria Dian Nurfita

2. Evaluasi proses
a. Tempat dilakukan di ruang tunggu poliklinik RSU Sanjiwani
b. Waktu : pukul 09.00-10.00, tanggal 18 April 2022
c. Diharapkan audience dari pasien dan keluarga pasien sejumlah 10 orang atau
lebih.
d. Diharapkan audience tenang dan tertib serta dapat mengikuti penyuluhan sampai
selesai
e. Diharapkan peserta aktif bertanya dan member pendapat.

3. Evaluasi hasil
a. Tempat dapat digunakan dengan baik.
b. Penyuluhan dilakukan tepat waktu pukul 09.00 wita dan berakhir pada pukul
10.00 wita.
c. Peserta yang mengikuti penyuluhan sebanyak 2 orang.
d. Pasien yang bertanya sebanyak 2 orang dengan pertanyaan
1) Kalau menggunakan bulu ayam salah tidak, kan bulu ayam tidak tajam?
2) Cara mencegah yang bagaimana?
3) Cara mengompres yang benar gimana?
4) Ada tidak obat yang bisa dikasih kalau terjadi impaksi serumen?
5) Kalau dibersihkan di di dokter perlu rawat inap?

IX. REFERENSI
Chris, Brooker. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC
Herdmen, T. Heather. 2012. DiagnosisnKeperawatan: Definisi dan Klasifikasi 2012-
2014. Jakarta: EGC.
Konsep Dasar Penyakit

1. Definisi Impaksi Serumen


Impaksi serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen
di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu (Mansjoer, Arif :1999).
Infaksi serumen adalah gangguan pendengaran yang timbul akibat penumpukan serumen
di liang telinga dan menyebabkan rasa tertekan yang mengganggu. Serumen dihasilkan dari
produksi kelenjar sebasea dan kelenjar serumen yang terdapat di kulit luar liang telinga yang
apabila tidak pernah dibersihakan dapat menimbulkan sumbatan liang telinga. Konsistensi
serumen biasanya lunak, tetapi kadang-kadang padat, terutama dipengaruhi oleh faktor keturunan,
iklim dan usia. Sepertiga bagian luar dari lubang telinga mengandung kelenjar yang berfungsi
menghasilkan serumen. Pada sebagian orang dihasilkan banyak serumen seperti halnya sebagian
orang lebih mudah berkeringat dibandingkan yang lain. Oleh karena sengaja dibentuk, tentunya
serumen tidak dimaksudkan sebagai pengganggu, justru sebaliknya serumen merupakan suatu
bentuk perlindungan terhadap telinga. Serumen di lubang telinga akan menangkap debu,
mikroorganisme, maupun partikel-partikel asing, dan mencegahnya masuk ke struktur telinga
yang lebih dalam. Serumen pun memiliki efek bakterisidal (dapat membunuh bakteri). Efek
tersebut diduga berasal dari komponen asam lemak, lisozim dan immunoglobulin yang
dikandungnya. Selain itu, pH serumen yang relatif rendah merupakan suatu faktor tambahan yang
dapat mencegah terjadinya infeksi telinga. Serumen juga berfungsi sebagai pelumas, yang akan
menjaga telinga supaya tidak kekeringan. Dalam kondisi kekeringan, lubang telinga akan sangat
mudah terluka, akibatnya telinga akan terasa nyeri dan rentan terhadap infeksi. Ini membuktikan
bahwa serumen tidak hanya melindungi telinga dari ancaman yang datang dari luar, namun juga
menjaga agar lingkungan di dalam telinga tetap berada dalam kondisi yang fisiologis.

2. Epidemiologi
Semua orang bisa terkena, terutama anak-anak karena kurangnya pengetahuan
pengetahuan dan pengawasan orang tua.

3. Etiologi Impaksi Serumen


a. Dermatitis kronik pada telinga luar
b. Liang telinga sempit
c. Produksi serumen terlalu banyak dan kental,
d. Terdorongnya serumen ke lubang lebih dalam (karena kebiasaan mengorek
telinga).
4. Tanda dan Gejala Impaksi Serumen
a. Pendengaran berkurang.
b. Nyeri di telinga karena serumen yang mengeras
c. Merasakan lingkungan di sekitarnya berputar (vertigo)
d. Telinga berdengung (tinutitis)

5. Patofisiologi
Dermatitis, produksi serumen yang banyak dan atau kental serta menyebabkan
peningkatan jumlah serumen di dalam liang telinga sehingga serumen terdorong
kedalam dan menyebabkan rasa nyeri dan penuh serta terkadang mengakibatkan
vertigo karena fungsi dari eustachuis sebagai organ penyeimbang tekanan menjadi
terhambat. Kebiasaan membersihkan telinga yang salah serta kondisi liang telingga
yang sempit mengakibatkan serumen menjadi terdorong kedalam dan mengakibatkan
rasa nyeri. Keadaan nyeri ini akan bertambah parah jika tidak di tangani. Klien dengan
impaksi serumen akan merasakan tekanan suara tinggi dui dalam, berdenging
sehingga timbul rasa cemas, tidak nyaman dalam beraktivitas maupun beristirahat
serta risiko gangguan persepsi sensori auditory menjadi meningkat

6. Therapy dan Penatalaksanaan


Pengeluaran serumen harus dilakukan dalam keadaan terlihat jelas.
a. Serumen yang lembek, dibersihkan dengan kapas yang dililit pada aplikator
(pelilit)
b. Serumen yang keras, dikeluarkan dengan pengait atau kuret/ earpick.
c. Serumen yang sangat keras (membatu), dilembekkan dulu dengan karbogliserin
10%, 3 kali 5 tetes sehari, selama 3 – 5 hari, setelah itu dikeluarkan dengan
pengait atau kuret dan bila perlu dilakukan irigasi telinga dengan air yang suhunya
sesuai dengan suhu tubuh.
d. Serumen yang terlalu dalam dan mendekati membran timpani, dikeluarkan
dengan cara mengirigasi liang telinga dengan menggunakan air hangat, suhu 37
derajat Celcius supaya tidak timbul vertigo karena terangsangnya vestibuler dan
perlu diperhatikan iritasi liang telinga.

Anda mungkin juga menyukai