Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SERUMEN TELINGA
STASE KDP RUANG POLI THT
RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN

OLEH :
KELOMPOK 2A.5
ANGGOTA :
Nama NPM
Afridhani Fizi 1814901110004
Ellysa Seprina 1814901110025
Farisa Munira 1814901110031
Firda Apriyanti 1814901110032
Hadijatul Jannah 1814901110033
Jabal Rahmah 1814901110042

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
SERUMEN PADA TELINGA

Topik : Serumen Pada Telinga


Sasaran : Pasien Kontrol Poli THT
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Oktober 2018
Waktu : 08.30 – 09.00 WITA
Tempat : Poli klinik THT RS Dr. Moch Anshari Saleh

A. Latar Belakang
Serumen adalah hasil sekresi kelenjar sebasea, kelenjar cerumeninosa dan proses
deskuamasi epitel pada bagian kartilaginea kanalis auditorius eksternus. Produksi
serumen pada dasarnya sebuah konsekuensi yang timbul dari anatomi lokal yang
unik. Kanalis auditorius adalah satu-satunya cul-desac dari stratum korneum
dalam tubuh. Oleh karena itu, erosi fisik tidak dapat secara rutin menghapus
stratum korneum dalam saluran pendengaran. Ada dua jenis serumen yaitu jenis
kering berwarna kekuning-kuningan atau abuabu rapuh atau keras dan jenis
basah berwarna coklat, licin, lengket dan dapat berubah warna menjadi gelap bila
terpapar udara bebas. (Hawke, 2002).

B. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan peserta kegiatan memiliki
pengetahuan tentang serumen pada telinga.

2. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mendapatkan materi penyuluhan selama 1 x 30 menit, peserta
kegiatan dapat mengetahui tentang :
a) Pengertian serumen
b) Penyebab terjadinya serumen pada telinga
c) Tanda dan gejala dari serumen
d) Cara mengatasi serumen
e) Personal hygiene dalam islam

C. Materi (Terlampir)
D. Sasaran/Target
Sasaran : Pasien/Keluarga Klien yang melakukan pemeriksaan di Poliklinik THT
RSUD Dr.H. Moch. Anshari Saleh Banjarmasin

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

F. Media dan Alat


1. Lefleat dan SAP
2. Laptop
3. LCD
4. Speaker dan Microphone

G. Waktu dan Tempat


Waktu : 08.30-09.00 WITA
Tempat : Di Poliklinik THT RSUD Dr.H. Moch. Anshari Saleh Banjarmasin

H. Setting Tempat

3 2

5 6 5

4 5

Keterangan :
1. Layar
2. Moderator
3. Penyaji
4. Observer
5. Fasilitator
6. Audiens
I. Pengorganisasian
1. Moderator : Afridhani Fizi
2. Penyaji : Hadijatul Jannah
3. Observer : Firda Apriyanti
4. Fasilitator :
a. Ellysa Seprina
b. Farisa Munira
c. Jabal Rahmah

J. Rencana Acara Kegiatan Penyuluhan


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audiens
1. 3 menit Pembukaan
 Moderator memberikan salam Menjawab pertanyaan
 Moderator memperkenalkan Mendengarkan dan
diri dan anggota penyuluh memperhatikan
 Moderator menjelaskan
tentang topik penyuluhan
 Moderator membuat kontrak
waktu
 Moderator menjelaskan
tujuan penyuluhan
2. 20 menit Pelaksanaan
 Menggali pengetahuan Mengemukakan pendapat
peserta tentang serumen pada
telinga
 Memberikan reinforcement Mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang memperhatikan
pengertian tentang serumen
pada telinga
 Penyebab terjadinya serumen
pada telinga
 Menjelaskan tentang tanda
dan gejala dari serumen
 Menjelaskan cara mengatasi
serumen
 Menjelaskan personal hygiene
dalam islam
3. 5 menit Evaluasi
 Menyimpulkan materi Bersama peyuluh
penyuluhan bersama dengan menyimpulkan materi
peserta Merespon dan menjawab
 Melakukan evaluasi yaitu pertanyaan yang akan
memberikan pertanyaan- diberikan
pertanyaan berkaitan dengan
materi yang sudah dijelaskan
 Memberikan kesempatan Mengemukakan pertanyaan
kepada peserta untuk
bertanya
2 menit Penutup Mendengarkan dan
 Moderator menyimpulkan memperhatikan
hasil diskusi
 Menyampaikan terimakasih Menjawab salam
atas perhatian dan waktu yang
diberikan
 Menutup penyuluhan dan
memberikan salam

1. Evaluasi Struktur
a) Kesiapan mahasiswa sebagai pembicara dalam kegiatan penyuluhan.
b) Kesiapan peserta dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
c) Media yang digunakan sesuai dengan topik dan tepat guna.
d) Tempat yang sesuai dan kondusif untuk pelaksanaan kegiatan
penyuluhan.
e) Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tugas yang disepakati oleh
mahasiswa.

2. Evaluasi Proses
a) Kegiatan penyuluhan sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b) Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses
penyuluhan.
c) Suasana dalam kegiatan penyuluhan kondusif.

3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan maka peserta akan:
a) Menjelaskan apa yang dimaksud tentang serumen pada telinga
b) Menjelaskan apa saja penyebab terjadinya serumen pada telinga
c) Dapat menjelaskan kembali tentang tanda dan gejala dari serumen
d) Dapat menjelaskan cara mengatasi serumen
e) Dapat menjelaskan personal hygiene dalam islam
Lampiran

MATERI PENYULUHAN
SERUMEN PADA TELINGA

A. Serumen Prop atau Sumbatan Serumen


Serumen prop atau sumbatan serumen adalah kondisi tersumbatnya telinga
oleh kotoran telinga (serumen) yang telah menggumpal keras dan membatu.
Gangguan serumen prop merupakan gangguan yang paling sering ditemukan
di antara sekian banyak gangguan pada telinga. Tak hanya orang dewasa,
anak-anak pun bisa mengalami kasus serumen prop ini. Perlu diketahui bahwa
setiap hari telinga kita memproduksi kotoran yang disebut serumen. Serumen
atau kotoran telinga berbentuk seperti cairan lilin yang lengket dan berwarna
kuning yang merupakan hasil sekresi dari kelenjar seruminosa di liang telinga.

Serumen berfungsi untuk melapisi kulit liang telinga dan melindungi telinga
dari kerusakan dan infeksi. Pada kondisi tertentu, serumen (kotoran telinga)
dapat menggumpal dan mengeras membatu membentuk sumbatan serumen
atau serumen prop.

B. Penyebab
Penyebab serumen prop ternyata adalah karena telinga terlalu sering
dibersihkan dengan cara dikorek-korek cukup dalam. Kebiasaan terlalu sering
membersihkan telinga dengan cara seperti itu ternyata tidak tepat. Telinga
yang terlalu sering dibersihkan dengan cara dikorek-korek cukup dalam dapat
membuat kotoran telinga (serumen) semakin terdorong ke dalam. Kotoran
telinga (serumen) yang semakin masuk ke dalam tersebut akan menumpuk di
dalam liang telinga, menggumpal, dan akhirnya mengeras. Gumpalan kotoran
telinga yang mengeras itu terjadi secara perlahan-lahan dan dalam waktu yang
cukup lama, sehingga sering kali kita tidak menyadarinya. Gumpalan kotoran
telinga (serumen prop) baru diketahui setelah menimbulkan dampak yang
mengganggu berupa gangguan atau keluhan pada indera pendengaran kita.
Kebiasaan terlalu sering membersihkan telinga ternyata cukup berisiko. Oleh
karena itu, kebiasaan tersebut harus dihindari. Sebaiknya, bersihkan telinga
sekali-sekali saja. Tak perlu terlalu sering dibersihkan, apalagi sampai
dikorek-korek terlalu dalam. Karena sebenarnya, telinga memiliki mekanisme
sendiri dalam membersihkan dan mengeluarkan kotoran di dalamnya.
Tanpa dikorek-korek dan dibersihkan dengan alat pembersih telinga pun
(dengan cutton buds, misalnya), kotoran telinga dapat keluar dengan
sendirinya. Adanya rambut halus pada dinding dalam telinga dan gerakan
mulut saat mengunyah dapat membuat kotoran telinga keluar sendiri dan
menguap. Bila proses penguapan tidak berjalan sempurna, maka sebagian
kotoran telinga yang telah keluar tadi akan berkumpul di ujung paling luar
dari lubang telinga. Kumpulan kotoran telinga pada ujung luar lubang telinga
inilah yang perlu dan boleh dibersihkan. Seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya di atas, setiap hari kotoran telinga (serumen) akan diproduksi
oleh kelenjar seruminosa.

Kotoran telinga (serumen) sebenarnya diperlukan dan berfungsi sebagai


pelindung terhadap ancaman masuknya binatang ke dalam telinga. Kotoran
telinga (serumen) ini rasanya sangat pahit dan lengket. Sehingga bila ada
binatang (semut misalnya) yang masuk ke dalam telinga, binatang tersebut
akan mati keracunan atau lengket menempel pada serumen dan tidak bisa
masuk ke dalam telinga. Bila kotoran telinga tidak ada atau bersih sama
sekali, maka binatang akan mudah masuk dan merusak gendang telinga.
Rusaknya gendang telinga akan menimbulkan dampak yang cukup fatal, yaitu
bisa menimbulkan ketulian. Itulah sebabnya mengapa kita sebaiknya tidak
perlu terlalu sering membersihkan kotoran telinga (serumen), apalagi sampai
mengorek-ngoreknya terlalu dalam. Bagaimanapun, serumen (kotoran telinga)
tetap diperlukan untuk melindungi telinga dan indera pendengaran kita.

C. Tanda dan Gejala dari Serumen Prop


Dampak dari serumen prop adalah dapat menyebabkan telinga jadi sering
berdengung. Telinga yang sering berdengung selain menimbulkan rasa yang
tidak nyaman, juga bisa menurunkan daya pendengaran dan konsentrasi.
Gumpalan serumen prop akan menghalangi udara masuk ke dalam telinga
sehingga membuat pendengaran menurun.

D. Cara Mengatasi Serumen Prop


Gumpalan serumen prop sebaiknya harus segera diatasi dan jangan dibiarkan
berlarut-larut, karena bila didiamkan saja, bisa menimbulkan efek yang lebih
serius lagi bagi indera pendengaran kita.
Meskipun harus segera diatasi, tetapi bukan berarti kita bisa mengeluarkan
gumpalan tersebut sembarangan. Karena gumpalan serumen prop sudah
mengeras dan membatu, maka cara mengeluarkannya pun harus hati-hati.

Gumpalan serumen prop harus dikeluarkan melalui beberapa tahapan, yaitu:

 Dengan pemberian obat tetes pelunak selama 5 hari berturut-turut.


Pemberian obat tetes pelunak tersebut bisa dilakukan sendiri di rumah,
namun tetap harus atas sepengetahuan dokter.Obat tetes pelunak yang
bisa digunakan misalnya adalah larutan H2O2. Tapi, tidak semua
orang bisa cocok menggunakan larutan H2O2 untuk melunakkan
kotoran telinganya. Bila tidak cocok, bisa timbul iritasi. Oleh karena
itu, penggunaan obat larutan H2O2 untuk telinga sebaiknya harus atas
petunjuk dan sepengetahuan dokter. Hal penting lainnya yang juga
perlu diperhatikan adalah, jangan menggunakan air untuk melunakkan
gumpalan serumen prop. Gumpalan serumen prop sulit diencerkan
hanya dengan air. Selain itu, air yang sudah masuk kemungkinan akan
terperangkap di dalam telinga dan sulit keluar. Dampaknya,
pendengaran jadi semakin tidak nyaman dan tambah sering
berdengung. Pemberrian obat tetes cairan khusus telinga yang
mengandung natrium bikarbonat, minyak zaitun, minyak almond, baby
oil, minyak mineral, gliserin
 Setelah kotoran telinga melunak, dilakukan pengeluaran dengan
penyedotan atau pengeluaran dapat juga dilakukan dengan cara
disemprot dengan air.Teknik penyemprotan dengan air hanya dapat
dilakukan pada mereka yang tidak memiliki riwayat gendang telinga
pecah.
 Setelah serumen prop berhasil dikeluarkan, penderita serumen prop
tetap harus kontrol ke dokter. Kontrol pertama dilakukan sebulan
setelah kotoran berhasil dikeluarkan, kontrol kedua dilakukan dua
bulan dari waktu kontrol pertama, dan kontrol ketiga dilakukan dengan
jarak tiga bulan dari waktu kontrol kedua.
 Jangan memasukkan cotton bud atau benda apa pun ke dalam telinga
unyuk mengambil tumpukan serumen. Jika dilakukan, kotoran telinga
bisa masuk lebih dalam dan merusak telinga. Cara membersihkan
telinga yang tidak tepat berisiko menyebabkan luka pada gendang
telinga.
Jadi, selama 6 bulan setelah kotoran berhasil dikeluarkan, penderita serumen
prop masih harus berada dalam pengawasan dokter. Hal ini penting dilakukan
karena dampak dari kasus serumen prop bisa membuat rambut halus di telinga
rontok (habis) dan terjadi penebalan dinding dalam telinga. Dengan perawatan
selama 6 bulan, diharapkan rambut halus telinga tumbuh kembali dan dinding
kulit yang menebal bisa mengelupas.

Jika kedua hal tersebut sudah pulih, maka pengeluaran kotoran telinga
(serumen) dapat berjalan secara alami lagi.

E. Kebersihan Dalam Islam


Allah menciptakan makhluk-Nya sebaik-baiknya penciptaan dan
menyempurnakan kejadian manusia yaitu melengkapi seluruh organ
tubuhnya. Bahkan Allah memberi manusia indera: pendengaran, penglihatan,
dan akal pikiran. Kebersihan, kesucian, dan keindahan merupakan sesuatu
yang disukai oleh Allah SWT. Dalam hal ini sesuatu yang kotor, jorok,
sampah berserakan dan lingkungan yang semrawut merupakan hal yang tidak
disukai Allah SWT.
Kebersihan itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Dengan
demikian kebersihan dalam islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral,
dan karena itu sering juga dipakai kata “bersuci” sebagai pedoman kata
“membersihkan / melakukan kebersihan”. Ajaran kebersihan tidak hanya
merupakan slogan teori belaka, tetapi harus dijadikan pola hidup praktis, yang
mendidik manusia hidup bersih sepanjang masa, bahkan dikembangkan dalam
hukum islam.
َ َّ‫ﺍَلن‬
(‫ظافَة ﺍﻻمنَ ْي َمان )ﻩ ﺍﺮﻮ ﺍحمد‬

Artinya : “Kebersihan itu sebagian dari iman” (HR. Ahmad)


Isi Kandungan :
1. Umat Islam wajib menjaga kebersihan lahir dan batinnya.
2. Menjaga kebersihan lahir dan batin merupakan ciri-ciri sebagian dari iman
dalam kehidupannya.

Hadits tersebut menjelaskan bahwa kebersihan merupakan sebagian dari iman.


Artinya seorang muslim telah memiliki iman yang sempurna jika dalam
kehidupannya ia selalu menjaga diri, tempat tinggal dan lingkungannya dalam
keadaan bersih dan suci baik yang bersifat lahiriyah (jasmani) maupun
batiniyah (rohani).
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Efiaty Soepardi, dkk. 2000. Buku Ajar Ilmu Kesehatan THT Edisi IV.
Jakarta:Gaya Baru.
___. 2013. Makalah Tonsilitis. Diakses pada tanggal 18 april 2017 di
sseplyruminding.wordpress.com
___. Radang Amandel. Diakses pada tanggal 18 april 2017 di www.alodokter.com

Banjarmasin, 18 Oktober 2018

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

Yosra Sigit Pramono, Ns.,M.Kep Herlini, S.Kep.,Ners

Anda mungkin juga menyukai