Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN SERUMEN PROP

No. Dokumen : 25/SOP/CAG/VII/2021

No. Revisi :0

SOP

Tanggal Terbit : 27 Juli 2021 dr. Caleria Ajeng


Givita
Halaman : 1-3

PRAKTEK
MANDIRI
DOKTER UMUM

1. Pengertian Penanganan Serumen Prop adalah langkah-langkah yang dilakukan


petugas dalam melakukan penatalaksanaan kasus Serumen Prop.
Serumen adalah sekret kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel
kulit yang terlepas dan partikel debu yang terdapat pada bagian
kartilaginosa liang telinga. Bila serumen ini berlebihan maka dapat
membentuk gumpalan yang menumpuk di liang telinga, dikenal
dengan serumen prop.
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas di dalam melakukan penatalaksaan
kasus Serumen prop di Praktek Dokter Mandiri dr.Caleria Ajeng
Givita.
3. Referensi PMK no 5 tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
4. Prosedur 1.Petugas melakukan anamnesis.

Keluhan :

Pasien datang dengan keluhan pendengaran yang berkurang disertai rasa


penuh pada telinga.

Impaksi/gumpalan serumen yang menumpuk di liang telinga menyebabkan


rasa penuh dengan penurunan pendengaran (tuli konduktif). Terutama bila
telinga masuk air (sewaktu mandi atau berenang), serumen mengembang
sehingga menimbulkan rasa tertekan dan gangguan pendengaran semakin
dirasakan sangat mengganggu. Beberapa pasien mengeluhkan adanya
vertigo atau tinitus. Rasa nyeri timbul apabila serumen keras membatu dan
menekan dinding liang telinga.

Faktor Risiko

a. Dermatitis kronik liang telinga luar

b. Liang telinga sempit

c. Produksi serumen banyak dan kering

d. Adanya benda asing di liang telinga


Kebiasaan mengorek telinga
2.Petugas melakukan pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Fisik

a. Corong telinga : dapat terlihat adanya obstruksi liang telinga


oleh material berwarna kuning kecoklatan atau kehitaman.
Konsistensi dari serumen dapat bervariasi.
3.Petugas menegakkan diagnosis.

Diagnosis Klinis :

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik

Diagnosis banding :

Benda asing di liang telinga

Komplikasi :

Trauma pada liang telinga dan atau membran timpani saat mengeluarkan
serumen

4.Petugas memberikan terapi.


Penatalaksanaan :
a. Menghindari membersihkan telinga secara berlebihan

b. Menghindari memasukkan air atau apapun ke dalam telinga

c. Tatalaksana farmakoterapi:

1. Serumen yang lembek, dibersihkan dengan kapas yang


dililitkan pada pelilit kapas.
2. Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret.
Apabila dengan cara ini serumen tidak dapat dikeluarkan, maka
serumen harus dilunakkan lebih dahulu dengan tetes
karbogliserin 10% selama 3 hari.
3. Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong kedalam liang
telinga sehingga dikuatirkan menimbulkan trauma pada
membran timpani sewaktu mengeluarkannya, dikeluarkan
dengan mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya
disesuaikan dengan suhu tubuh.
4. Indikasi untuk mengeluarkan serumen adalah sulit untuk
melakukan evaluasi membran timpani, otitis eksterna, oklusi
serumen dan bagian dari terapi tuli konduktif. Kontraindikasi
dilakukannya irigasi adalah adanya perforasi membran timpani.
Bila terdapat keluhan tinitus, serumen yang sangat keras dan
pasien yang tidak kooperatif merupakan kontraindikasi dari
suction.
5.Petugas memberikan edukasi dan konseling.

Menjelaskan tentang penyakit serumen prop dan permasalahannya.

Menjelaskan perawatan telinga yang baik.

6.Petugas menuliskan hasil pemeriksaan dan terapi ke dalam status rekam


mdis.

7.Petugas menuliskan ke dalam buku register.

Anda mungkin juga menyukai