Anda di halaman 1dari 2

CERUMEN OBSTURANS

No. Dokumen : SOP.A/A/I/31.34/PKM-PNB/III/2017


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 1 Oktober 2019
Halaman : 1/2
Puskesmas Dr. Ela Sapta Ningsih B
Panambungan NIP. 19750823 200502 2 001

1. Pengertian Serumen adalah sekret kelenjar sebasea, keleenjar seruminosa, epithel kulit yang
terrlepas dan partikel debu yang terdapat pada bagian kartilaginosa liang te;linga.
Bila serumen ini berlebihan maka dapat membentuk gumpalan yang menumpuk
di liang telinga yang dikenal dengan serumen prop
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah penatalaksanaan cerumen
obsturan dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas
Panambungan
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Panambungan No: 440.Mmk/SK/A/I/31.24/PKM-
PNB/III/2017 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas PanambunganTahun 2019.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
hk.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat dan Alat tulis, Kertas resep
Bahan
6. Langkah-
langkah
1. Anamnesis
Gejala klinis:
a. Pruritus nokturna, yaitu gatal yang hebat terutama pada malam hari
atau saat penderita berkeringat.
b. Lesi timbul di stratum korneum yang tipis, seperti di sela jari,
pergelangan tangan dan kaki, aksila, umbilikus, areola mammae dan di
bawah payudara (pada wanita) serta genital eksterna (pria).

2. Pemeriksaan fisik
a. Lesi kulit berupa terowongan (kanalikuli) berwarna putih atau abu-
abu dengan panjang rata-rata 1 cm. Ujung terowongan terdapat
papul, vesikel, dan bila terjadi infeksi sekunder, maka akan
terbentuk pustul, ekskoriasi, dan sebagainya. Pada anak-anak, lesi
lebih sering berupa vesikel disertai infeksi sekunder akibat garukan
sehingga lesi menjadi bernanah.
3. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis.
4. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan
1. Menghindari membersihkan telinga secara berlebihan
2. Menghindari memasukkan air atau apapun kedalam telinga
3. Tata laksana farmakoterapi :
a) Serumen yang lembek dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada
pelilit kapas.
b) Serumen yang keras dikeluarkan dengan pengait atau kuret. Apabila
dengan cara ini serumen tidak dapat dikeluarkan maka serumen
harus dilunakkan dulu dengan tetes karbogliserin 10% selama 3 hari.
2/2
c) Serumen yang sudah terlalu njauh terdorong kedalam liang telinga
sehingga dikuatirkan menimbulkan trauma pada membran tympani
sewaktu mengeluarkanya ,. Sehingga dikeluarkan dengan
mengalirkan air atau irigasi air hangat yang sushunya disesuaikan
dengan suhu tubuh.
4. Tetes telinga Karbogliserin 10% atau H2O2 3% selama 3 hari untuk
melunakkan serumen

7. Bagan alir
anamnesis Pemeriksaan fisis Penegakan
diagnosis

Penatalaksanaan dan
edukasi

8. Hal-hal -
yang perlu
diperhatikan
9. Unit terkait Poli Umum
10. Dokumen Rekam Medis
yang
berhubungan
11. Rekam No Yang diubah Isi Perubahan Tgl Mulai Berlaku
Historis
Perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai