Anda di halaman 1dari 4

OTITIS EKSTERNA

No. Dokumen : /A-ZMK/SOP/I/2023

No. Revisi : 01
Az-Zahra Medika Klinik SOP
Tanggal Terbit : 2 Mei 2023
dr. Sahfirani Udin Aziz
Halaman : 1/1 Dokter Penanggung Jawab

1. Pengetian Radang liang telinga akut maupun kronis disebabkan oleh infeksi bakteri
jamur, bakteri, dan virus. Penyakit ini sering dijumpai pada daerah yang
panas dan lembab dan jarang pada iklin sejuk dan kering.

2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam memberikan penanganan pada


pasien yang di diagnosis otitis eksterna

3. Kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK 01.07 /


Menkes / 1186 /2022 Tentang panduan praktik klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama

4. Referensi Buku Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Primer

5. Bahan/Alat 1. Lampu kepala


2. Corong telinga
3. Aplikator kapas
6. Prosedur/ Langkah- 1. Anamnesis
langkah Pasien datang datang dengan keluhan rasa sakit pada telinga,
terutama bila daun telinga disentuh dan waktu mengunyah. Namun
pada pasien dengan otomikosis biasanya datang dengan keluhan rasa
gatal yang hebat dan rasa penuh pada telinga.

Rasa penuh pada telinga merupakan keluhan yang umum pada tahap
awal dari otitis eksterna difusa dan sering mendahului terjadinya rasa
sakit dan nyeri tekan daun telinga.

Kurang pendengaran disebabkan edema kulit liang telinga, sekret


yang serous atau purulen, penebalan kulit yang progresif yang lama
sehingga menyumbat lumen kanalis menyebabkan tuli konduktif.

2. Pemeriksaan fisk
a. Nyeri tekan pada tragus

b. Nyeri tarik daun telinga

c. Kelenjar getah bening regional dapat membesar dan nyeri

d. Pada pemeriksaan liang telinga:

1) Otitis eksterna sirkumskripta dapat terlihat furunkel serta liang


telinga sempit

2) Otitis ekterna difusa liang telinga sempit, kulit liang telinga


hiperemis dan udem yang batasnya tidak jelas serta sekret
sedikit.

3) Otomikosis dapat terlihat jamur seperti serabut kapas dengan


warna yang bervariasi

4) Herpes zoster otikus tampak lesi kulit vesikuler disekitar liang


telinga

e. Pemeriksaan penala didapatkan tuli konduktif.

Pemeriksaan penunjang: sediaan langsung jamur dengan KOH untuk


otomikosis

3. Penegakan diagnosis
Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang

4. Penatalaksanaan
a. Membersihkan liang telinga dengan penghisap atau kapas dengan
berhati-hati.
b. Selama pengobatan sebaiknya pasien tidak berenang dan tidak
mengorek telinga
c. Farmakologi:
1) Topikal
a) Otitis eksterna sirkumskripta pada stadium infiltrat
diberikan salep ikhtiol atau antibiotiK dalam bentuk salep
seperti polymixin B atau bacytrasin.
b) Otitis ekterna difus dengan measukkan tampon yang
mengandung atibiotik ketelinga. Antibiotik campuran
polimiksin B, neomisin, hidrokortison, dan anastesi topikal
c) Otomikosis dilakukan pembersihan liang telinga dari plak
jamur lanjut dengan mencuci liang telinga denga larutan
asetat 2% dalam alcohol 70% setiap hari selama 2
minggu. Tetes telinga seperti asetat-nonakueus 2% dan
m-kresilasetat.
2). Oral Sistemik:
a) Antibiotik sistemik dengan pertimbangan infeks yang
berat.
b) Analgetik paracetamol atau ibuprofen
c) Herpes zoster otikus sesuai dengan tatalaksana herpes
zoster.
d) Bila otitis ekterna sudah terjadi abses, diaspirasi secara
steril.
5.Kriteria Rujukan
 Otitis eksterna dengan komplikasi
 Otitis eksterna maligna
6. Dokumentasi dalam rekam medik
7. Diagram Alir
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang

Penegakan
Kriteria Penatalaksanaan Diagnosis utama
Rujukan dan diagnosis
banding

Dokumentasi
dalam RM

8. Hal-hal yang perlu 1. Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau alat lainnya
diperhatikan 2. Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang
3. Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang telinga
agar dalam kondisi kering dan tidak lembab
9. Unit terkait 1. Poli umum
2. Apotek
10. Dokumen Terkait Rekam medik (Family Folder)

11 Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai