Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN OTITIS EKSTERNA

No. Dokumen : 440/ /14/UKP/ /2020

No. Revisi : 01

SOP Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2

UPT. PUSKESMAS Rostimor Manik


HUTAGALUNG NIP. 19780107 200604 2026

1.Pengertian Otitis eksterna adalah radang pada liang telinga luar.


Klasifikasi otitis eksterna (OE):
1. OE akut
a. OE akut difus
b. OE akut sirkumskripta, yaitu infeksi folikel rambut yang menimbulkan furunkel
di liang telinga luar.
2. OE kronik
3. OE ekzematoid, yang merupakan manifestasi dari kelainan dermatologis, seperti
dermatitis atopik, psoriasis, atau SLE.
4. OE nekrotikans
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan otitis eksterna
3.Kebijakan SK Kapus NO : Tahun 2020
4.Referensi KMK 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di FKTP
5. Prosedur Alat : stetoskop, tensimeter, Lampu kepala, corong telinga, aplikator kapas,
otoskop
Bahan : -
6.Langkah- langkah 1. Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1. Rasa sakit pada telinga (otalgia), yang bervariasi dari ringan hingga hebat,
terutama saat daun telinga disentuh dan mengunyah
2. Rasa penuh pada telinga
3. Pendengaran dapat berkurang
4. Terdengar suara mendengung (tinnitus)
5. Keluhan biasanya dialami pada satu telinga dan sangat jarang mengenai kedua
telinga dalam waktu bersamaan
6. Keluhan penyerta lain yang dapat timbul: demam atau meriang,telinga terasa
basah

2. Faktor Risiko
1. Riwayat sering beraktifitas di air, misalnya: berenang, berselancar, mendayung.
2. Riwayat trauma yang mendahului keluhan, misalnya: membersihkan liang
telinga dengan alat tertentu, memasukkan cotton bud, memasukkan air ke
dalam telinga.
3. Riwayat penyakit sistemik, seperti: diabetes mellitus, psoriasis, dermatitis
atopik, SLE, HIV.

3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
1. Nyeri tekan pada tragus
2. Nyeri tarik daun telinga
3. Otoskopi:
a. OE akut difus: liang telinga luar sempit, kulit liang telinga luar hiperemis
dan edem dengan batas yang tidak jelas, dan dapat ditemukan sekret
minimal.
b. OE akut sirkumskripta: furunkel pada liang telinga luar

1 /1
4. Penegakan Diagnostik (Assessment)
- Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
- Diagnosis Banding
Perikondritis yang berulang, Kondritis, Otomikosis

5. Komplikasi
Jika pengobatan tidak adekuat, dapat timbul abses, infeksi kronik liang telinga,
jaringan parut, dan stenosisliang telinga.

6. Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
1. Non-medikamentosa:
a. Membersihkan liang telinga secara hati-hati dengan pengisap atau kapas
yang dibasahi dengan H2O2 3%.
b. Bila terdapat abses, dilakukan insisi dan drainase.
2. Medikamentosa:
a. Topikal
• Larutan antiseptik povidon iodine
• OE akut sirkumskripta pada stadium infiltrat:
− Salep antibiotik: Polymixin-B, Basitrasin.
• OE akut difus: Tampon yang telah diberi campuran Polimyxin-B,
Basitrasin, Hidrocortisone, dan anestesi topikal.
b. Sistemik
• Antibiotik sistemik diberikan bila infeksi cukup berat.
• Analgetik, seperti Paracetamol atau Ibuprofen dapat diberikan.

7. Konseling dan Edukasi


Pasien dan keluarga perlu diberi penjelasan, di antaranya:
1. Tidak mengorek telinga baik dengan cotton bud atau alat lainnya
2. Selama pengobatan pasien tidak boleh berenang
3. Penyakit dapat berulang sehingga harus menjaga liang telinga agar dalam
kondisi kering dan tidak lembab

8. Kriteria Rujukan
1. Otitis eksterna dengan komplikasi
2. Otitis eksterna maligna

9. Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
7.Unit terkait - Poli Umum
- Pustu
- Poskesdes

8.Hal-halyang perlu
diperhatikan
9.Dokumen Terkait Rekam Medik

10.Rekaman Historis
Perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1 /2

Anda mungkin juga menyukai