No. Revisi : 01
Halaman : 1/3
Salah satu infeksi virus pada kelenjar parotis, yaitu parotitis mumps (gondongan)
sering ditemui pada layanan tingkat pertama dan berpotensi menimbulkan epidemi di
komunitas. Dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama dapat berperan
menanggulangi parotitis mumps dengan melakukan diagnosis dan tatalaksana yang
adekuat serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap imunisasi, khususnya
MMR.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan parotitis
3.Kebijakan SK Kapus NO :
4.Referensi KMK 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di FKTP
5.Prosedur Alat : stetoskop, tensimeter, kaca mulut, termometer
Bahan : -
6.Langkah- langkah 1. Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
1. Parotitis mumps
a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah
b. Bengkak berlangsung tiba-tiba
c. Rasa nyeri pada area yang bengkak
d. Onset akut, biasanya < 7 hari
e. Gejala konstitusional: malaise, anoreksia, demam
f. Biasanya bilateral, namun dapat pula unilateral
3. Parotitis HIV
a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah
b. Tidak disertai rasa nyeri
c. Dapat pula bersifat asimtomatik
4. Parotitis tuberkulosis
a. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah
1/1
b. Onset kronik
c. Tidak disertai rasa nyeri
d. Disertai gejala-gejala tuberkulosis lainnya
e. Parotitis autoimun (Sjogren syndrome)
f. Pembengkakan pada area di depan telinga hingga rahang bawah
g. Onset kronik atau rekurens
h. Tidak disertai rasa nyeri
i. Dapat unilateral atau bilateral
j. Gejala-gejala Sjogren syndrome, misalnya mulut kering, mata kering
k. Penyebab parotitis lain telah disingkirkan
2. Faktor Risiko
1. Anak berusia 2–12 tahun merupakan kelompok tersering menderita parotitis
Mumps
2. Belum diimunisasi MMR
3. Pada kasus parotitis mumps, terdapat riwayat adanya penderita yang sama
sebelumnya di sekitar pasien
4. Kondisi imunodefisiensi
8. Kriteria Rujukan
1. Parotitis dengan komplikasi
2. Parotitis akibat kelainan sistemik, seperti HIV, tuberkulosis, dan Sjogren
syndrome.
9. Prognosis
1. Ad vitam : Bonam
2. Ad functionam : Bonam
3. Ad sanationam : Bonam
7.Unit terkait - Poli Umum
- Pustu
- Poskesdes
10.Rekaman Historis
Perubahan
No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan
1/3