Anda di halaman 1dari 4

Hand , Foot And Mouth

Disease (Flu Sinagpura)


No. Dokumen : SOP-UKP-GM-016
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit : 2 Februari 2017
Halaman : 1/4

UPT Puskesmas dr. Nitta Kurniati


Garuda NIP. 19720428 200604 2 009

1. Pengertian 1. Definisi :
Penyakit vesikular yang dapat terjadi pada tangan,
kaki, dan rongga mulut .

2. Patofisiologi :
a.Disebabkan oleh: Coxsackie Virus (CV) terutama
Enterovirus 71 (EV 71) dan CV A16.
b. Biasa terjadi ketika epidemi, (pada musim panas),
pada anak usia di bawah 10 tahun.
c.Transmisi melalui rute fecal oral, atau dapat terjadi
penyebaran di saluran pernafasan atas.
d.Virus bereplikasi pertama kali dalam mulut
kemudian meluas ke saluran gastrointestinal
bawah dan menyebar.
e.Pada pasien imunokompeten: self limiting disease
(penyakit yang dapat sembuh sendiri apabila daya
tahan tubuh membaik).
2. Tujuan Sebagai pedoman diagnosis penatalaksanaan hand, foot,
and mouth disease (flu singapura) di UPT Puskesmas
Garuda

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas tentang penatalaksanaan


hand, foot, and mouth disease

4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.02.02/ Menkes/62/2015 Tentang panduan Praktik
Klinis Dokter Gigi.

5. Prosedur / Dokter gigi melakukan :


Langkah –
1. Anamnesis (Subjective) :
langkah
Demam derajat rendah, ruam kemerahan yang
menjadi makular dan vesikel pada kulit tangan dan
Halaman 1 dari 4
kaki (punggung, telapak, tumit), serta pinggul
2. Gejala klinis dan pemeriksaan :
Ulserasi pada mulut dan tenggorokan yang diawali
makula eritematous, vesikel yang cepat pecah
menjadi ulser, pada lidah, palatum durum dan
molle, mukosa bukal, bisa pada semua mukosa
mulut
3. Diagnosis banding :
a. Primary herpetic gingivostomatitis,
b. Chicken pox
c. infeksi mononukleosis
4. Klasifikasi Terapi ICD 9 CM
a. 89.31 Dental Examination
b. 24.99 other dental operation(other)
5. No ICD 10 :
B08.4 Hand, foot, mouth disease
6. Prosedur Tindakan Kedokteran Gigi
a. KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
b. Pencegahan penularan melalui penyuluhan.
c. Suportif : istirahat cukup, hidrasi, multivitamin,
diet lunak.
d. Simtomatik:analgesik, antipiretik, anestetik
topikal.
e. Rujuk kepada dokter yang kompeten
f. Pemeriksaan penunjang:
Tidak diperlukan, tampilan klinis dan riwayat
menjadi karakteristik khas
g. Peralatan dan bahat / obat :
- Dental unit lengkap,
- Alat pemeriksaan standar,
- Bahan antiseptik dan desinfektan
- anastetik topikal, obat kumur antiseptic
- multivitamin
- Analgesik, anti inflamasi
h. Faktor penyulit
Kondisi imunokompromis berat
i. Prognosis :

Halaman 2 dari 4
Baik
l. Keberhasilan perawatan :
Rasa nyeri rongga mulut dan lesi hilang, tidak
terjadi komplikasi.
m. Persetujuan Tindakan Kedokteran :
lisan dan dicatat dalam rekam medik
n. Faktor sosial yang perlu diperhatikan :
Tidak ada
6. Bagan Alir
7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait 1. Ruang pemeriksaan umum
2. Ruang gawat darurat
3. Ruang kia, kb, imuniasasi, dan mtbm
4. Ruang pemeriksaan lansia
5. Laboratorium
6. Ruang pendaftaran
7. Ruang dot’s
8. Ruang mtbs
9. Ruang tunggu
10. Ruang konseling
11. Farmasi

9. Dokumen 1. Informed consent


terkait 2. Form rujukan
3. Register Gigi

Halaman 3 dari 4
10. Rekaman
historis
perubahan

Tanggal
No Yang Diubah Isi Perubahan Mulai
Diberlakukan

Halaman 4 dari 4

Anda mungkin juga menyukai