Anda di halaman 1dari 4

SURVEILANS BERBASIS MASYARAKAT

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit :
Halaman :
Dinni
UPTD
Banyuwati,S.Farm.,
PUSKESMAS
Apt., M.Farm
JATI MAKMUR
NIP.
KOTA BEKASI
198504302010012007
1. Pengertian  Adalah merupakan kegiatan pengamatan dan pemantauan
secara terus menerus terhadap penyakit atau masalah kesehatan
masyarakat dan factor risikonya yang dilakukan oleh masyarakat
dibantu petugas kesehatan yang membina Kelurahan tersebut.
 Persyaratan Surveilans Berbasis Masyarakat
1. Persiapan Internal
a. Petugas surveilans
b. Pedoman/petunjuk tekhnis
c. Sarana dan prasarana
d. biaya
2. Persiapan Eksternal
Mempersiapkan masyarakat, terutama tokoh masyarakat agar
mereka tahu, mau dan mampu mendukung pengembangan
kegiatan surveilans berbasis masyarakat
3. Survey mawas diri atau telaah mawas diri
4. Pembentukan kelompok kerja surveilans tingkat kelurahan
5. Membuat perencanaan kegiatan surveilans
2. Tujuan 1. Tujuan Umum :
Terselenggaranya surveilans berbasis masyarakat dengan upaya
kewaspadaan dan kesiapsiagaan kemungkinan muncul dan
berkembangnya suatu penyakit dan masalah kesehatan yang akan
mengancam dan merugikan masyarakat
2. Tujuan Khusus :
 Teridentifikasinya secara dini suatu penyakit/gejalanya dan
masalah kesehatan di suatu wilayah Kelurahan.
 Teridentifikasinya factor risiko/kondisi buruk kesehatan
lingkungan suatu Kelurahan.
 Terselenggaranya upaya penanggulangan dan pencegahan
suatu penyakit secara cepat dan tepat.
3. Kebijakan

4. Referensi 1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease


(Covid-19) Revisi 5, Kementrian Kesehatan RI, Juli 2020
2. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 Tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro
dan Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus Disease
2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian
Penyebaran Corona Virus Disease 2019
3. Modul Peningkatan Kapasitas Kader Untuk Surveilans Berbasis
Masyarakat. Pedoman 5. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat
Indonesia. Tahun 2021.

5. Prosedur/ A. Pelaksanaan Surveilans oleh Kader Surveilans Kelurahan


Langkah- Surveilans penyakit di tingkat Kelurahan dilaksanakan oleh Kader
langkah surveilans tingkat Kelurahan dengan melakukan kegiatan
pengamatan dan pemantauan situasi penyakit/kesehatan masyarakat
Kelurahan dan kemungkinan ancaman terjadinya KLB secara terus
menerus.
Hasil pengamatan dan pemantauan dilaporkan secara berkala sesuai
kesepakatan (per-minggu/per-bulan/bahkan setiap saat) ke petugas
surveilans di Puskesmas.
Informasi yang disampaikan berupa informasi :
1) Nama penderita
2) Alamat tinggal
3) Umur
4) Jenis kelamin
5) Tanda dan gejala tanda kesakitan
B. Pelaksanaan Surveilans oleh Satgas Covid19 RW
Kegiatan surveilans di tingkat Kelurahan tidak lepas dari peran aktif
petugas Ketua RT dan RW.
Kegiatan surveilans yang dilakukan oleh Ketua RT dan RW di
Puskesmas adalah :
1. Mendapat data awal mengenai penyakit dan factor risiko di
masing-masing kelurahan berdasarkan data yang terdapat di
Puskesmas, sebagai modal dasar untuk pemetaan di kelurahan.
2. Melakukan pengumpulan data penyakit dari hasil kunjungan
pasien dan dari laporan warga masyarakat.
3. Membuat Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dengan
menggunakan data laporan W2 (data mingguan penyakit).
4. Melalui PWS akan terlihat kecenderungan peningkatan suatu
penyakit.
5. Membuat peta penyebaran penyakit yang digabungkan dengan
factor risikonya melalui peta ini akan diketahui lokasi penyebaran
suatu penyakit dan ancaman terjadinya penyakit yang dapat
menjadi fokus area intervensi serta penghilangan factor risiko
sehingga kemungkinan KLB tidak terjadi.
6. Menyampaikan laporan data penyakit secara berkala ke
Puskesmas (mingguan/bulanan)
7. Memberikan informasi/rekomendasi secara berkala kepada Lurah
tentang situasi penyakit kelurahan/kesehatan warga kelurahan
atau pada saat pertemuan rapat koordinasi (rakor) tingkat
kelurahan untuk mendapatkan solusi permasalahan terhadap
upaya-upaya pencegahan penyakit.
8. Memberikan respon cepat terhadap adanya KLB atau ancaman
akan terjadinya KLB.
9. Bersama masyarakat secara berkala dan terjadwal melakukan
upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit.
10. Bersama tim KLB Puskesmas melakukan penyelidikan
epidemiologi bila terjadi ada KLB/dugaan KLB
C. Pelaksanaan Suveilans di Tingkat Puskesmas
Kegiatan surveilans di tingkat Puskesmas dilaksanakan oleh petugas
surveilans puskesmas dengan serangkaian kegiatan berupa
pengumpulan data, pengolahan, analisis dan interpretasi data
penyakit yang dikumpulkan dari setiap kelurahan siaga.
Petugas surveilans Puskesmas melakukan :
1. melakukan pemantauan wilayah setempat dengan menggunakan
data W2 (laporan mingguan). Melalui PWS ini diharapkan akan
terlihat bagaimana perkembangan kasus penyakit setiap saat.
2. Membuat peta daerah rawan penyakit. Melalui peta ini akan terlihat
daerah-daerah yang mempunyai risiko terhadap muncul dan
berkembangnya suatu penyakit. Sehingga secara tajam intervensi
program diarahkan ke lokasi-lokasi berisiko.
3. Membangun kerjasama dengan program dan sektor terkait untuk
memecahkan permasalahan penyakit di wilayahnya.
4. Bersama Tim KLB Puskesmas, melakukan respon cepat jika
terdapat laporan adanya KLB/ancaman KLB penyakit di
wilayahnya.
5. Melakukan pembinaan/asistensi tekhnis kegiatan surveilans
secara berkala kepada RT ataui RW disetiap kelurahan.
6. Melaporkan kegiatan surveilans ke Dinas Kesehatan Kota secara
berkala (mingguan/bulanan /tahunan).
D. Pelaksanaan Surveilans di Tingkat Kota
Pelaksanaan surveilans di tingkat Kota dilakukan oleh petugas
surveilans Dinas Kesehatan Kota. Tugas dan tanggung jawab
petugas surveilans di tingkat kota adalah :
1. Melakukan pengumpulan data rutin laporan penyakit dari
Puskesmas dan Rumah Sakit atau data dari hasil survey dan
investigasi.
2. Melakukan pengolahan, analisis dan interpretasi data serta
informasi tentang situasi penyakit dan rekomendasi untuk
intervensi.
3. Membuat peta situasi penyakit dan daerah rentan KLB
4. Melakukan respon cepat bersama KLB Kota jika terdapat KLB
atau dugaan adanya KLB.
5. Melakukan pembinaan/asistensi tekhnis surveilans secara berkala
kepada petugas surveilans Puskesmas atau Kader surveilans di
setiap kelurahan.
6. Membangun kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral
yang termasuk dalam jejaring surveilans epidemiologi.
7. Memperkuat sumber daya surveilans di tingkat Kota dengan
melakukan pelatihan tekhnis dan manajerial.
8. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan surveilans
yang dilaksanakan di tingkat Kota
6. Diagram Alir
PERSIAPAN

Survey mawas diri atau telaah mawas diri

Pembentukan kelompok kerja


surveilans tingkat kelurahan

Membuat perencanaan kegiatan


surveilans

7. Unit 1. Kader Surveilans


Terkait 2. Ketua RT/RW
3. Lurah
4. Petugas Surveilans
5. Dokter

8. Rekaman Tanggal mulai


Histori No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Perubahan
1

Anda mungkin juga menyukai