Anda di halaman 1dari 4

PELACAKAN KONTAK KASUS COVID 19 DI

MASYARAKAT

DI PUSKESMAS JATI MAKMUR

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tgl. Terbit : dd/mm/yyy

Halaman :3

Dinni Banyuwati,S.Far
UPTD
PUSKESMAS m.,

JATI MAKMUR Apt., M.Farm

KOTA BEKASI NIP.


198504302010012007

1. Pengertian Kasus Suspek


Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada
14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau
tinggal di negara/wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal**.
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan
perawatan di rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan.

Kasus Probable
Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS***/meninggal dengan
gambaran klinis yang meyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil
pemeriksaan laboratorium RT-PCR.

Kasus Konfirmasi
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang
dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium RT-PCR.
Kasus konfirmasi dibagi menjadi 2:
a. Kasus konfirmasi dengan gejala (simptomatik)
b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik)

Kontak Erat
Pelacakan kontak erat adalah suatu proses pencatatan dan pelaporan
terhadap orang- orang yang kontak erat dengan pasien probable atau
terkonfirmasi positif COVID-19, di wilayah fasyankes.
Riwayat kontak erat yang dimaksud antara lain:
1. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau
kasus konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu
15 menit atau lebih.

2. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi


(seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain).Orang
yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable
atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar.
Pada kasus probable atau konfirmasi yang bergejala (simptomatik),
untuk menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari
sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14 hari setelah kasus timbul
gejala.
Pada kasus konfirmasi yang tidak bergejala (asimptomatik), untuk
menemukan kontak erat periode kontak dihitung dari 2 hari sebelum dan
14 hari setelah tanggal pengambilan spesimen kasus konfirmasi.
2. Tujuan Sebagai panduan langkah-langkah yang digunakan untuk melakukan
pelacakan kontak erat di lingkungan masyarakat Jawa Barat

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jati Makmur Nomor 440/

/SK/PKM-JMM tentang Pengelolaan Limbah Vaksinasi Covid – 19.

4. Referensi 1. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease


(Covid-19) Revisi 5, Kementerian Kesehatan RI, Juli 2020

2. Surat Edaran No, HK.02.02/Menkes/202/2020 Tentang Protokol


Isolasi Diri Sendiri dalam Penanganan Coronavirus
Disease(Covid-19)

3. Panduan Singkat Pelacakan Kontak (Contact Tracing) untuk


Kasus COVID-19-Revisi 7, Kementerian Kesehatan RI Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Tahun 2020

4. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2021 Tentang


Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro
dan Pembentukan Posko Penanganan Corona Virus Disease
2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian
Penyebaran Corona Virus Disease 2019

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/Menkes/446/2021 Tentang Penggunaan Rapid
Diagnostic Test Antigen Dalam Pemeriksaan Corona Virus
Disease2019 (COVID-19)

6. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor:475.5/Kep.788-


Hukham/2020 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan
Gubernur Jawa Barat Nomor 475.5/Kep.581-Hukham/2020
Tentang komite Kebijakan Penanganan CoronavirusDisease
2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa
Barat

5. Prosedur/ 1. Petugas pembina wilayah melakukan Verifikasi Data hasil


Langkah- pemeriksaan swab RT-PCR dan Antigen pasien melalui telepon
langkah 2. Petugas pembina wilayah melakukan identifikasi kontak erat
dari pasien konfirmasi

3. Petugas pembina wilayah melakukan identifikasi kemampuan


laksana isolasi mandiri kasus suspek, probable, dan konfirmasi

4. Petugas pembina wilayah melakukan pengalokasian tempat


isolasi khusus bagi yang memerlukan pada kasus suspek,
probable, dan konfirmasi

5. Petugas pembina wilayah melakukan pemantauan gejala pada


kasus suspek, probable, dan konfirmasi

6. Petugas pembina wilayah melakukan koordinasi dengan sistem


rujukan pada pasien dengan gejala berat

7. Petugas pembina wilayah dan surveilans melakukan verifikasi


data kontak erat

8. Petugas Testing melakukan pemeriksaan swab untuk kontak


erat yang bergejala

9. Petugas Surveilans melakukan pencatatan dan pelaporan kasus


konfirmasi, suspek, probable, dan kontak erat ke Dinas
Kesehatan Kota Bekasi

10. Petugas pembina wilayah melakukan pemantauan gejala pada


kontak erat

11. Petugas Administrasi Covid-19 memberikan Surat Keterangan


Selesai Isolasi & Pemantauan

6. Diagram Air
7. Unit Terkait Tim Covid Puskesmas, Surveilans, Pembina Wilayah, Satgas Wilayah,
Laboratorium,

8. Rekaman
Histori
Perubahan NY I
oa s
n i
g
P
d e
i r
r u
u b
b a
a h
h a
n

Anda mungkin juga menyukai