Anda di halaman 1dari 6

SURVEILANS AKTIF DETEKSI DINI

KASUS COVID-19
No. : SOP/
Dokumen 048/Pusk/2020
No. Revisi : 00
SOP Tanggal : 27 Maret 2020
Terbit
Halaman : 1/5
UPT
PUSKESMAS ANANG SETIANA.
KADIPATEN NIP.1969121519891210
01
1.Pengertian Surveilans Aktif Deteksi Dini Kasus Covid-19 adalah upaya
penemuan secara aktif kasus Covid-19 melalui pengamatan
dan pemantauan secara terus menerus terhadap pelaku
perjalanan dari wilayah Negara/kota terjangkit selama 14
hari sejak kedatangan ke wilayah Puskemas/Kecamatan
Kadipaten baik diluar gedung maupun di dalam gedung.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah surveilans aktif
Deteksi Dini Kasus Covid-19
3.Kebijakan 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor KH.01.07/MENKES/169/2020 tentang
Penetapan Rumah Sakit Rujukan Penanggulangan
Penyakit Infeksi Emerging Tertentu
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.01.07/MENKES/182/2020 tentang Jejaring
Laboratorium Pemeriksaan Coronavirus Disease 2019
(COVID-19)
3. Keputusan Kepala BNPB Nomor 13.A Tahun 2020
tentang Perpanjangan Status Keadaan Tertentu Darurat
Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di
Indonesia
4. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.176-
Dinkes/2020 tentang Pencegahan dan Penganggulangan
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
5. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 443/Kep.176-
Dinkes/2020 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan
Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu
(COVID-19)
6. Surat Edaran Dirjen P2P Nomor: HK.02.02/II/753/2020
Tentang Revisi ke-3 Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi Infeksi Novel Corona Virus (COVID-19)
7. Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/202/2020
tentang Protokol Isolasi Diri Sendiri dalam Penanganan
Coronavirus Disease (COVID-19)
8. Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor
HK.02.01/MENKES/199/2020 tentang Komunikasi
Penanganan Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
9. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka Nomor: 443/ 40 /Dinkes tentang Penetapan
Tim Gerak Cepat (TGC) dan Penyelidikan Epidemiologi
(PE) Coronaviris Deasease-19 (COVID-19);
4.Referensi 1. Pedoman pencegahan dan dan pengendalian
Coronavirus Disease (COVID-19), Dirjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Kemenkes RI, Maret 2020
2. Pedoman Penanganan Cepat Medis danKesehatan
Masyarakat COVID-19 di Indonesia, Gugus Tugas
Percepatan Penanganan COVID-19, Maret 2020
3.Prosedur 1. Surveilans Aktif Deteksi dini di luar gedung
Puskesmas/Dor to Dor kepada warga pelaku perjalanan
dari luar wilayah negara/ kota terjangkit.
a. Petugas Puskesmas menghimbau kepada aparat
desa untuk menginformasikan adanya warga yang
datang atau telah melakukan perjalanan dari
wilayah/Negara terjangkit covid-19
b. Petugas melakukan pendataan/wawancara
menggunakan kuesioner bila ada warga yang
dilaporkan oleh aparat desa datang atau telah
melakukan perjalanan dari luar wilayah negara/kota
terjangkit covid-19. Utamakan pengambilan data
melalui telepon dengan terlebih dahulu mencari
informasi kontak yang bisa dihubungi Bila
mengalami kesulitan wawancara melalui telepon /bila
tidak ada kontak telepon, secara bertahap
pendataan dilakukan melalui kader/aparat desa dan
bila kesulitan rencanakan kunjungan langsung
dengan memastikan sasaran aman dikunjungi dan
jangan lupa memakai alat pelindung diri (APD)
sesuai kondisi pasien (masker bedah dll).
c. Petugas pendataan menyerahkan data pasien hasil
surveilans/wawancara ke pelaksana surveilans
untuk direkapitulasi.
d. Petugas surveilans beserta tim merekapitulasi data
dan mengolahnya untuk menentukan katagori
/5
status responden/pelaku perjalanan berdasarkan
kriteria pedoman pencegahan dan penanganan
Covid-19 dan rencanakan tindak lanjut:

1) Orang (Pelaku Perjalanan dari Negara/Area


Terjangkit) Tanpa Gejala/OTG.
a) Orang yang tidak bergejala dan memiliki
risiko tertular dari orang positif COVID-19,
yaitu orang yang mempunyai riwayat
perjalanan dan atau pernah tinggal di area
transmisi lokal baik dalam negeri maupun luar
negeri.
b) Orang tanpa gejala merupakan kontak erat
dengan kasus positif COVID-19, yaitu
seseorang yang melakukan kontak fisik atau
berada dalam ruangan atau berkunjung (dalam
radius 1 meter dengan kasus konfirmasi) dalam 2
hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga 14
hari setelah kasus timbul gejala.

2) Orang Dalam Pemantauan (ODP):


a) Seseorang yang mengalami demam (≥380C)
atau riwayat demam; atau gejala gangguan
sistem pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/batuk.
DAN
Tidak ada penyebab lain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan.
DAN
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala,
memenuhi salah satu kriteria berikut
(1) Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
luar negeri yang melaporkan transmisi
local
(2) Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal
di area transmisi lokal di Indonesia

b) Orang yang mengalami gejala gangguan


sistem pernapasan seperti pilek/sakit
tenggorokan/batuk DAN pada 14 hari terakhir
/5
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak
dengan kasus konfirmasi atau probabel
COVID-19.

3) Pasien Dalam Pengawasan (PDP) :


S
a) eseorang dengan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) yaitu demam (≥38oC)
atau riwayat demam; disertai salah satu
gejala/tanda penyakit pernapasan seperti:
batuk/ sesak nafas/ sakit
tenggorokan/ pilek/pneumonia ringan
hingga berat.#
DAN

tidak ada penyebab lain berdasarkan


gambaran klinis yang meyakinkan

DAN

pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala,


memenuhi salah satu kriteria berikut:
( 1 ) Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal
di luar negeri yang melaporkan
transmisi lokal*;
( 2 ) Memiliki riwayat perjalanan atau
tinggal di area transmisi lokal di
Indonesia**

b) Seseorang dengan demam (≥38oC) atau


riwayat demam atau ISPA DAN pada 14 hari
terakhir sebelum timbul gejala memiliki
riwayat kontak dengan kasus konfirmasi
atau probabel COVID-19;

c) Seseorang dengan ISPA berat/ pneumonia


berat di area transmisi lokal di Indonesia
yang membutuhkan perawatan di rumah

/5
sakit DAN tidak ada penyebab lain
berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan

e. Petugas/Tim Puskesmas melaksanakan tatalaksana


sesuai katagori status responden/pelaku perjalanan.
f. Petugas surveilans melakukan pelaporan hasil
surveilans deteksi dini Covid-19 setiap hari sebelum
jam delapan ke Dinas Kesehatan.

2. Surveilans Aktif Deteksi dini di dalam gedung


Puskesmas terhadap pasien/masyarakat yang datang
berobat ke Puskesmas dengan keluhan demam,
batuk/pilek dan atau sesak
a. Petugas verifikasi/pendaftaran rawat jalan dengan
memakai alat pelindung diri (APD/masker bedah dll)
memberikan masker untuk dipakai oleh pasien bila
pasien dengan keluhan demam, batuk/pilek dan
atau sesak.
b. Petugas Klinik melakukan pemeriksaan dengan
menggunakan APD (Masker dan sarung tangan).
c. Petugas Klinik melakukan pendataan/wawancara
menggunakan kuesioner untuk menggali riwayat
perjalanan dari luar wilayah negara/kota terjangkit
covid-19 atau riwayat kontak dengan kasus.
d. Petugas klinik menyerahkan data pasien hasil
surveilans/wawancara ke pelaksana surveilans
untuk direkapitulasi.
e. Petugas surveilans beserta tim merekapitulasi data
dan mengolahnya untuk menentukan katagori status
responden/pelaku perjalanan berdasarkan kriteria
pedoman pencegahan dan penanganan Covid-19
seperti di atas.
f. Petugas melaksanakan tatalaksana sesuai katagori
status responden/pelaku perjalanan.
g. Petugas surveilans melakukan pelaporan hasil
surveilans deteksi dini Covid-19 setiap hari sebelum
jam delapan ke Dinas Kesehatan.

4.Unit Terkait 1. UKP


/5
2. UKM

3. Admen

Rekam Histori Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
diberlakukan.

/5

Anda mungkin juga menyukai