Anda di halaman 1dari 57

UPTD PUSKESMAS

KADIPATEN

PenanggulanganStunting
dan
Kegiatan Konvergensi
PencegahanStunting
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK
PADA BALITA, 2007-2018
2007 2013 2018

18.8 18.0 18.0 19.2 19.3


• 2013: Sangat pendek dan
11.5 pendek 37.2%
• 2018: Sangat pendek dan
pendek 30.8%

Sangat Pendek Pendek


Balita gizi sangat pendek dan pendek
Riskesdas 2018 Target RPJMN 2019
30.8% (balita) VS 28% (baduta)

2
10
20
30
40
50
60

0
DKI Jakarta

17.7
27.5
DI Yogyakarta
Bali
Kepulauan Riau
Bangka Belitung
Sulawesi Utara
Banten
Kalimantan Utara

⋆ Sangat pendek : TB/U<-3SD


Lampung
Riau
Papua Barat
Bengkulu

Indikator tinggi badan menurut umur (TB/U):


Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
Sumatera Barat
Jambi
INDONESIA
2013
30.8
37.2

Jawa Barat
⋆ Pendek: TB/U ≥-3SD s/d <-2SD

Jawa Tengah
Maluku Utara
2018

Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Jawa Timur
3

Papua
Kalimantan Selatan
PADA BALITA MENURUT PROVINSI, 2013-2018

Kalimantan Barat
Nusa Tenggara Barat
PROPORSI STATUS GIZI SANGAT PENDEK DAN PENDEK

Maluku
Kalimantan Tengah
Sulawesi Selatan
Aceh
Sulawesi Barat
Nusa Tenggara Timur
42.6
51.7
Stunting Merupakan Kegawat-daruratan Nasional
1 dari 3 Anak di Indonesia Menderita Stunting

4
Angka Stunting di Indonesia Jauh Lebih Buruk dari Beberapa
Negara di Afrika

45
40
40
37 37.9
35
35 32.6 32.9
Percentage of Stunting (%)

32
30 27.6
26
25 23

20 18.8
17.5
16
15

10

South East Asia Countries Africa

5
Prevalensi Balita Stunting (TB/U)
Wilayah Kecamatan KadipatenTahun 2018
STATUS GIZI BALITA TB/U Babakan
NO NAMA DESA SANGAT PENDEK PENDEK NORMAL TINGGI anyar, Kadipate
JUMLAH Cipaku, 0.0 n, 0.7
n % n % n % n % 1.0

1 Kadipaten 0 - 5 0.7 746 97.9 11 1.4 762


2 Liangjulang 0 - 9 1.4 650 97.7 6 0.9 665
3 Karangsambung 0 - 3 0.5 614 99.4 1 0.2 618
Pagando
n, 0.4

4 Heuleut 0 - 4 0.9 459 98.9 1 0.2 464


5 Pagandon 0 - 1 0.4 253 99.2 1 0.4 255
6 Cipaku 0 - 2 1.0 200 97.1 4 1.9 206 Liangjula
ng, 1.4
Heuleut,
7 Babakananyar 0 - 0 - 110 100.0 0 - 110 0.9
Karangsa
mbung,
JUMLAH 0 - 24 0.8 3032 98.4 24 0.8 3080 0.5

6
Prevalensi Status Gizi Balita (BB/U) Wilayah Kecamatan Kadipaten
Tahun 2018
STATUS GIZI BALITA BB/U

NO NAMA DESA BB SANGAT KURANG BB KURANG BB NORMAL BB LEBIH


JUMLAH
n % n % n % n %
1 Kadipaten 0 - 25 3.3 721 94.6 16 2.1 762
2 Liangjulang 1 0.2 29 4.4 628 94.4 7 1.1 665
3 Karangsambung 2 0.3 22 3.6 586 94.8 8 1.3 618
4 Heuleut 0 - 21 4.5 438 94.4 5 1.1 464
5 Pagandon 0 - 13 5.1 237 92.9 5 2.0 255
6 Cipaku 0 - 17 8.3 178 86.4 11 5.3 206
7 Babakananyar 0 - 3 2.7 107 97.3 0 - 110
JUMLAH 3 0.1 130 4.2 2895 94.0 52 1.7 3080

7
Prevalensi Status Gizi (BB/TB) Wilayah Kecamatan KadipatenTahun
2018
STATUS GIZI BALITA BB/TB
NO NAMA DESA SANGAT KURUS KURUS NORMAL GEMUK
JUMLAH
n % n % n % n %
1 Kadipaten 0 - 10 1.3 733 96.2 19 2.5 762
2 Liangjulang 0 - 18 2.7 631 94.9 16 2.4 665
3 Karangsambung 2 0.3 17 2.8 586 94.8 13 2.1 618
4 Heuleut 0 - 18 3.9 433 93.3 13 2.8 464
5 Pagandon 0 - 10 3.9 237 92.9 8 3.1 255
6 Cipaku 0 - 12 5.8 182 88.3 12 5.8 206
7 Babakananyar 0 - 3 2.7 103 93.6 4 3.6 110
JUMLAH 2 0.1 88 2.9 2905 94.3 85 2.8 3080
8
Stunting adalah Kondisi Kekurangan Gizi Kronis
Kondisi Gagal tumbuh Pada Anak Balita Akibat Kekurangan Gizi Kronis
terutama dalam 1000 hari Pertama Kehidupan
Secara fisik anak stunting memiliki tinggi badan di bawah standar pertumbuhan
anak normal seusianya (WHO)*

9
10
Penyebab Langsung stunting dapat dikelompokan dalam dua kelompok:

1. Kurang Asupan Gizi

2. Status Kesehatan/Penyakit

Opik, 4 Tahun Rasyid, 3


Berat Bayi Lahir Tahun,
Rendah Lahir Normal

11
Penyebab Stunting (Kekerdilan)/Tidak Langsung

1. Praktek pengasuhan yang tidak baik


• Kurang pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan
pada masa kehamilan
• 60 % dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI ekslusif
• 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak menerima makanan
Pengganti ASI
2. Terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan anc (ante
natal care), post natal dan pembelajaran dini yang berkualitas
• 1 dari 3 anak usia 3-6 tahun tidak terdaftar di Pendidikan Aanak
Usia Dini
• 2 dari 3 ibu hamil belum mengkonsumsi suplemen zat besi
yang memadai
• Menurunnya tingkat kehadiran anak di Posyandu (dari 79% di
2007 menjadi 64% di 2013)
• Tidak mendapat akses yang memadai ke layanan imunisasi
12
Penyebab Stunting (Kekerdilan)/Tidak Langsung

3. Kurangnya akses ke makanan bergizi


• 1 dari 3 ibu hamil anemia
• Makanan bergizi mahal

4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi


• 1 dari 5 rumah tangga masih BAB diruang
terbuka
• 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses
ke air minum bersih
Akibat Stunting

Jangka Pendek: Jangka Panjang:


• Gangguan perkembangan • Tingkat kecerdasan rendah
otak • Prestasi belajar tidak baik
• Gangguan pertumbuhan fisik • Prestasi kerja tidak baik
• Gangguan perkembangan (produktivitas rendah).
motorik pada bayi • Kalah bersaing dalam mencari kerja.
Kematian
• Cenderung gemuk diusia tua
sehingga menderiita penyakit
degeneratif (diabetes,, penyakit
jantung dan pembuluh darah, kanker,
stroke, dan disabilitas pada usia tua
Kesemuanya itu akan menurunkan kualitas sumber daya manusia
Indonesia, produktifitas, dan daya saing bangsa.
Dampak jangka panjang:
Kerugian negara karena generasi penerus mengalami
kondisi yang tidak sehat dan tidak produktif 14
Cara Penanganan/Pencegahan Stunting
(Intervensi Stunting)
Intervensi Spesifik Intervensi Sensitif
1. Untuk mengatasi 1. Untuk mengatasi penyebab
penyebab langsung tidak langsung supaya
kecukupan pangan dan tidak
(kurang gizi dan penyakit) terjadi infeksi.
2. Lebih banyak dikerjakan 2. Dilakukan semua pihak diluar
oleh bidang kesehatan. bidang kesehatan
3. Sebagai intervensi jangka 3. Sebagai intervensi jangka
pendek panjang

Konvergensi Stunting 15
16
5 Paket
Layanan
Konvergensi
Stunting Desa

17
Pencegahan/Penanganan Stunting
No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF

1 Kesehatan Ibu dan Anak • Pemeriksaan kehamilan (4x) • Pengolahan gizi seimbang
• Pemberiaan Pil Fe keluarga.
• Pertolongan persalinan oleh • Pemantauan minum pil Fe.
tenaga kesehatan • Menerapkan ASI-Ekslusif.
• Pemeriksaan masa nifas ( 3 x) • Menerapkan MP-ASI
• IMD (Inisiasi Menyusu Dini) : • Konsumsi garam beryodium
Colostrum, ASI Eklusif, MP-ASI. • Pencegahan malaria
• Imunisasi lengkap • Pencegahan kecacingan
• Pemberian obat cacing dan obat
malaria

2 Konseling gizi terpadu • Penanganan KEK (kekurangan • Peningkatan ekonomi keluarga


energi kronis) • Pemanfaatan pekarangan
• Penyuluhan gizi dan pengolahan rumah/ kebun gizi
makanan • Promosi PHBS
• PMBA (pemberian makanan bayi
dan anak)

18
Pencegahan/Penanganan Stunting
No. PAKET LAYANAN SPESIFIK SENSITIF
• Menyiapkan • Penerbitan akte kelahiran, KTP, KK
form keterangan • Pemberian Kartu Jaminan Sosial
proses kelahiran • BPJS
• Program subsidi keluarga miskin:
3 Perlindungan Sosial • KIS
• KIP
• PKH
• Beras miskin

• Penyuluhan • Penyediaan sarana air minum


PHBS dan • Penyediaan jamban (keluarga/umum)
4 Sanitasi dan air bersih Sanitasi • Pengolahan limbah keluarga (sampah dan
limbah cair)

• Kegiatan Bina Keluarga Balita


5 Layanan PAUD • Latihan pengasuhan anak (kelas parenting).
• Menerapkan pola asuh anak.

19
. IntervensiGiziSpesifikPercepatanPencegahanStunting
Intervensi
Kelompok Intervensi
Intervensi Prioritas Prioritas Sesuai
Sasaran Pendukung
Kondisi
Intervensi Gizi Spesifik – Sasaran Prioritas
Ibu hamil • Pemberian • Suplementasi • Perlindungan
makanan kalsium dari malaria
tambahan bagi • Pemeriksaan • Pencegahan
ibu hamil dari kehamilan HIV
kelompok miskin
• Suplementasi
tablet tambah
darah

Ibu menyusui • Promosi dan • • Pencegahan


dan anak 0-23 konseling Suplementas kecacingan
bulan menyusui i kapsul
• Promosi dan vitamin A
konseling • Suplementasi
pemberian taburia
makan bayi dan • Imunisasi
anak (PMBA) • Suplementasi
• Tata laksana gizi zinc untuk
buruk akut pengobatan
• Pemberian diare
makanan • Manajemen
tambahan terpadu balita
pemulihan bagi sakit (MTBS)
anak gizi kurang
akut
• Pemantauan
dan promosi
pertumbuhan

20
4
. IntervensiGiziSpesifikPercepatanPencegahanStunting
Intervensi
Kelompok Intervensi
Intervensi Prioritas Prioritas Sesuai
Sasaran Pendukung
Kondisi
Intervensi Gizi Spesifik – Sasaran Penting
Remaja dan • Suplementasi
wanita usia tablet tambah
subur darah

Anak 24-59 • Tata laksana gizi • • Pencegahan


bulan buruk akut Suplementas kecacingan
• Pemberian i kapsul
makanan vitamin A
tambahan • Suplementasi
pemulihan bagi taburia
anak gizi kurang • Suplementasi
akut zinc untuk
• Pemantauan pengobatan
dan promosi diare
pertumbuhan • Manajemen
terpadu balita
sakit (MTBS)

21
. IntervensiGiziSensitifPercepatanPencegahanStunting
Kelompok Intervensi Jenis Intervensi
Peningkatan penyediaan • Akses air minum yang aman
air minum dan sanitasi • Akses sanitasi yang layak

Peningkatan akses dan • Akses pelayanan Keluarga Berencana (KB)


kualitas pelayanan gizi • Akses Jaminan Kesehatan (JKN)
dan kesehatan • Akses bantuan uang tunai untuk keluarga
kurang mampu (PKH)

Peningkatan kesadaran, • Penyebarluasan informasi melalui berbagai


komitmen, dan praktik media
pengasuhan dan gizi ibu • Penyediaan konseling perubahan perilaku
dan anak antar pribadi
• Penyediaan konseling pengasuhan untuk
orang tua
• Penyediaan akses Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD), promosi stimulasi anak usia dini, dan
pemantauan tumbuh-kembang anak
• Penyediaan konseling kesehatan dan
reproduksi untuk remaja
• Pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak

Peningkatan akses • Akses Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)


pangan bergizi untuk keluarga kurang mampu
• Akses fortifikasi bahan pangan utama
(garam, tepung terigu, minyak goreng)
• Akses kegiatan Kawasan Rumah Pangan
Lestari (KRPL)
• Penguatan regulasi mengenai label dan iklan
pangan
22
5 Paket Layanan
konvergensi stunting

Kegiatan konvergensi
mendapatkan porsi
anggaran sebagaimana
diatur dalam Permendesa
No. 16 Tahun 2018 tentang
Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2019

23
KEBIJAKAN PENGGUNAAN DANA DESA UNTUK PENCEGAHAN STUNTING

PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI


NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
Pasal 6

1) Peningkatan pelayanan publik di tingkat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3), yang
diwujudkan dalam upaya peningkatan gizi masyarakat serta pencegahan anak kerdil (stunting).
2) kegiatan pelayanan gizi dan pencegahan anak kerdil (stunting) sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. penyediaan air bersih dan sanitasi;
b. pemberian makanan tambahan dan bergizi untuk balita;
c. pelatihan pemantauan perkembangan kesehatan ibu hamil atau ibu menyusui;
d. bantuan posyandu untuk mendukung kegiatan pemeriksaan berkala kesehatan ibu hamil atau
ibu menyusui;
e. pengembangan apotik hidup desa dan produk hotikultura untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu
hamil atau ibu menyusui;
f. pengembangan ketahanan pangan di Desa; dan
g. kegiatan penanganan kualitas hidup lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyawarah Desa.
24
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAHTERTINGGAL, DANTRANSMIGRASI
NOMOR 16TAHUN 2018TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESATAHUN 2019
a. DaftarKegiatanPrioritasBidangPembangunan Desa

1) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana Desa


a) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana dan prasarana lingkungan
pemukiman, antara lain:
1) pembangunan dan/atau perbaikan rumah sehat untuk fakir miskin;
2) penerangan lingkungan pemukiman;
3) pedestrian;
4) drainase;
5) tandon air bersih atau penampung air hujan bersama;
6) pipanisasi untuk mendukung distribusi air bersih ke rumah penduduk;
7) alat pemadam kebakaran hutan dan lahan;
8) sumur resapan;
9) selokan;
10) tempat pembuangan sampah;
11) gerobak sampah;
12) kendaraan pengangkut sampah;
13) mesin pengolah sampah; dan
14) sarana prasarana lingkungan pemukiman lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam
musyawarah Desa.

25
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAHTERTINGGAL, DANTRANSMIGRASI
NOMOR 16TAHUN 2018TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESATAHUN 2019
a. DaftarKegiatanPrioritasBidangPembangunan Desa
2) Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar
a) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana kesehatan, antara
lain:
1) air bersih berskala Desa;
2) sanitasi lingkungan;
3) jambanisasi;
4) mandi, cuci, kakus (MCK);
5) mobil/kapal motor untuk ambulance Desa;
6) alat bantu penyandang disabilitas;
7) panti rehabilitasi penyandang disabilitas;
8) balai pengobatan;
9) posyandu;
10) poskesdes/polindes;
11) posbindu;
12) reagen rapid tes kid untuk menguji sampel-sampel makanan; dan
13) sarana prasarana kesehatan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah
Desa.

26
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAHTERTINGGAL, DANTRANSMIGRASI
NOMOR 16TAHUN 2018TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESATAHUN 2019
a. DaftarKegiatanPrioritasBidangPembangunan Desa
2) Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar
b) Pengadaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana pendidikan dan
kebudayaan antara lain:
1. taman bacaan masyarakat;
2. bangunan Pendidikan Anak Usia Dini;
3. buku dan peralatan belajar Pendidikan Anak Usia Dini lainnya;
4. wahana permainan anak di Pendidikan Aanak Usia Dini;
5. taman belajar keagamaan;
6. bangunan perpustakaan Desa;
7. buku/bahan bacaan;
8. balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;
9. sanggar seni;
10. film dokumenter;
11. peralatan kesenian; dan
12. sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan diputuskan
dalam musyawarah Desa.

27
LAMPIRANI
PERATURANMENTERIDESA,PEMBANGUNANDAERAHTERTINGGAL,DANTRANSMIGRASI
NOMOR16TAHUN2018TENTANGPRIORITASPENGGUNAANDANADESATAHUN2019
b. DaftarKegiatanPrioritasBidangPemberdayaanMasyarakatDesa
1) Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar
a) pengelolaan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat, antara lain:
1. penyediaan air bersih;
2. pelayanan kesehatan lingkungan;
3. kampanye dan promosi hidup sehat guna mencegah penyakit seperti penyakit menular, penyakit seksual,
HIV/AIDS, tuberkulosis, hipertensi, diabetes mellitus dan gangguan jiwa;
4. bantuan insentif untuk kader kesehatan masyarakat;
5. pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan sehat untuk peningkatan gizi bagi balita dan anak sekolah;
6. kampanye dan promosi hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak dan perlindungan Anak;
7. pengelolaan balai pengobatan Desa dan persalinan;
8. perawatan kesehatan dan/atau pendampingan untuk ibu hamil, nifas dan menyusui;
9. pengobatan untuk lansia;
10. keluarga berencana;
11. pengelolaan kegiatan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas;
12. pelatihan kader kesehatan masyarakat;
13. pelatihan hak-hak anak, ketrampilan pengasuhan anak dan perlindungan Anak;
14. pelatihan pangan yang sehat dan aman;
15. pelatihan kader Desa untuk pangan yang sehat dan aman; dan
16. kegiatan pengelolaan pelayanan kesehatan masyarakat Desa lainnya yang sesuai dengan kewenangan Desa dan
diputuskan dalam musyawarah Desa.
28
LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAHTERTINGGAL, DANTRANSMIGRASI
NOMOR 16TAHUN 2018TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESATAHUN 2019
b. DaftarKegiatanPrioritasBidangPemberdayaanMasyarakatDesa

1) Peningkatan Kualitas dan Akses terhadap Pelayanan Sosial Dasar


b) pengelolaan kegiatan pelayanan pendidikan dan kebudayaan antara lain:
1. bantuan insentif guru PAUD;
2. bantuan insentif guru taman belajar keagamaan;
3. penyelenggaraan pelatihan kerja;
4. penyelengaraan kursus seni budaya;
5. bantuan pemberdayaan bidang olahraga;
6. pelatihan pembuatan film dokumenter; dan
7. kegiatan pengelolaan pendidikan dan kebudayaan lainnya yang sesuai
dengan kewenangan Desa dan diputuskan dalam musyawarah Desa.

29
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI
NOMOR 16 TAHUN 2018 TENTANG PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2019
PENCEGAHAN ANAK KERDIL (STUNTING)
• Anak Kerdil (stunting) adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu
pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir. Akan tetapi, kondisi stunting baru
nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Balita/Baduta (Bayi dibawah usia Dua Tahun) yang mengalami stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak
maksimal, menjadikan anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat beresiko pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada
akhirnya secara luas stunting akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan dan memperlebar ketimpangan.

• Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting dapat digambarkan sebagai berikut:
1. praktek pengasuhan anak yang kurang baik;
2. masih terbatasnya layanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan, layanan kesehatan untuk Balita/Baduta dan pembelajaran dini yang berkualitas;
3. masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi;
4. kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi

• Pengunaan Dana Desa diprioritaskan untuk menangani anak kerdil (stunting) melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Pelayanan Peningkatan Gizi Keluarga di Posyandu berupa kegiatan:
a. penyediaan makanan bergizi untuk ibu hamil;
b. penyediaan makanan bergizi untuk ibu menyusui dan anak usia 0-6 bulan; dan
c. penyediaan makanan bergizi untuk ibu menyusui dan anak usia 7-23 bulan.
2. menyediakan dan memastikan akses terhadap air bersih;
3. menyediakan dan memastikan akses terhadap sanitasi.
4. menjaga konsumsi masyarakat terhadap pangan sehat dan bergizi,
5. menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).
6. memberikan pendidikan pengasuhan anak kepada pada orang tua;
7. menyediakan fasilitas dan memberikan pendidikan anak usia dini (PAUD);
8. memberikan pendidikan gizi masyarakat;
9. memberikan pembelajaran tentang kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi kepada remaja;
10.meningkatkan ketahanan pangan dan gizi di Desa.

30
PENEGASAN
1. 5 PAKET LAYANAN KONVERGENSI
PENCEGAHAN STUNTING WAJIB DIUPAYAKAN
OLEH DESA
2. PERLU ADANYA KOORDINASI RUTIN ANTAR
PELAKSANA LAYANAN BERSAMA APARAT DESA,
UNTUK MEMBAHAS KONDISI LAYANAN
3. IBU HAMIL DAN BADUTA PELU DIPASTIKAN
SEMUANYA MENDAPATKAN LAYANAN

31
PENEGASAN
4. JENIS KEGIATAN DISESUAIKAN DENGAN
PERMASALAHAN DAN POTENSI DESANYA MASING2
5. PERMENDESA NO.16/2018 TENTANG PENETAPAN
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA 2019 MENJADI
RUJUKAN
6. KEGIATAN DIUSULKAN MELALUI KEGIATAN REMBUG
STUNTING/PRA MUSDES ADALAH UNTUK MENGURANGI
BEBAN PEMBAHASAN PADA MUSDES DAN MEMASTIKAN
BAHWA RENCANA KEGIATAN KONVERGENSI
MENDAPATKAN PERHATIAN DESA

32
RENCANA TINDAK LANJUT
N SEKTOR/DESA KEGIATAN SASARAN WAKTU KET
O
1. Desa a. Pelayanan
Peningkatan Gizi
Keluarga di
Posyandu
1) penyediaan
makanan bergizi Ibu Hamil
untuk ibu hamil;
2) penyediaan
makanan bergizi
untuk ibu menyusui Buteki
dan anak usia 0-6 Bayi 0-6 bln
bulan; dan
3) penyediaan Buteki
makanan bergizi Bayi 7-23 bln
untuk ibu menyusui
dan anak usia 7-23
bulan.

a. menyediakan dan Masy Umum


memastikan akses
terhadap air bersih;

b. menyediakan dan Masy Umum


memastikan akses
terhadap sanitasi. 33
RENCANA TINDAK LANJUT
N SEKTOR/DESA KEGIATAN SASARAN WAKTU KET
O
1. Desa d. Menjaga konsumsi Masy Umum
masyarakat
terhadap pangan
sehat dan bergizi,
e. Menyediakan akses Masy
kepada layanan Umum/PUS
kesehatan dan
Keluarga Berencana
(KB).
f. Memberikan Masy
pendidikan Umum/Klg
pengasuhan anak
kepada pada orang
tua;
g. Menyediakan Masy Umum/
fasilitas dan Anak 5-7 th
memberikan
pendidikan anak
usia dini (PAUD);

34
RENCANA TINDAK LANJUT
N SEKTOR/DESA KEGIATAN SASARAN WAKTU KET
O
1. Desa h. Memberikan Masy Umum
pendidikan gizi
masyarakat;

i. Memberikan Masy Umum


pembelajaran /Remaja
tentang kesehatan
seksual dan
reproduksi, serta
gizi kepada remaja;

j. Meningkatkan Masy Umum


ketahanan pangan
dan gizi di Desa.

35
RENCANA TINDAK LANJUT
N SEKTOR KEGIATAN SASARAN WAKTU KET
O

2 UPTD Puskesmas a. Memberikan Ibu Hamil


makanan tambahan
pada ibu hamil untuk
mengatasi
kekurangan energi
dan protein kronis
(PMT Bumil KEK).
b. Mengatasi
kekurangan zat besi
dan asam folat (Fe).
c. Mengatasi
kekurangan iodium.

d. Menanggulangi
kecacingan pada ibu
hamil (Pemb Obat
Cacing)

36
RENCANA TINDAK LANJUT
N SEKTOR KEGIATAN SASARAN WAKTU KET
O

2 UPTD Puskesmas a. Mendorong inisiasi Ibu


menyusui dini Menyusui
(pemberian ASI dan Anak
jolong/colostrum) Usia 0-6
Bulan:
b. Mendorong
pemberian ASI
Eksklusif.

37
RENCANA TINDAK LANJUT
N SEKTOR KEGIATAN SASARAN WAKTU KET
O

2 UPTD Puskesmas a. Mendorong Ibu


penerusan Menyusui
pemberian ASI dan Anak
hingga usia 23 Usia 7-23
bulan didampingi bulan
oleh pemberian
MP-ASI.
b. Menyediakan obat
cacing.
c. Menyediakan
suplementasi zink.
d. Melakukan
fortifikasi zat besi
ke dalam
makanan.

38
RENCANA TINDAK LANJUT
N SEKTOR KEGIATAN SASARAN WAKTU KET
O

2 UPTD Puskesmas e. Memberikan Ibu


perlindungan Menyusui
terhadap malaria. dan Anak
f. Memberikan Usia 7-23
imunisasi lengkap. bulan
g. Melakukan
pencegahan dan
pengobatan diare.
a. Tata laksana gizi Anak Usia
buruk akut 24-59 bulan
b. Pemberian
makanan tambahan
pemulihan bagi
anak gizi kurang
akut
c. Pemantauan dan
promosi
pertumbuhan 39
RENCANA TINDAK LANJUT
N SEKTOR KEGIATAN SASARAN WAKTU KET
O

3 KB/DP3AKB Peningkatan Akseptor PUS dan


Baru dan Melestarikan WUS
Akseptor KB Aktif
(Layanan KB)

4 UPTD Pertanian • Penyediaan Masyarakat


Pangan/ Ketahanan Umum
Pangan dan Gizi
• Fortifikasi Bahan
Pangan (Iodium dll)

5 Dinas Sosial/TKSK Bantuan/Perlindungan Masyarakat


sosial bagi keluarga Tidak
miskin/tidak mampu Mampu/BDT
(JKN/Jamkesda/Jampe
rsal)
40
Bantuan Pangan Non
RENCANA TINDAK LANJUT
N SEKTOR/DESA KEGIATAN SASARAN WAKTU KET
O

6 Petugas Program Bantuan Tunai bagi Masyarakat


Keluarga Harapan keluarga miskin/tidak Tidak
(PKH) mampu Mampu/BDT

7 Pendamping Desa Mendampingi Desa • Desa


dalam penggunaan • Masyarak
Dana Desa, khususnya arat
dalam Pencegahan Umum
STUNTING (Musdes
dst)

8 Dinas Pendidikan Memberikan • Anak Usia


Pendidikan Anak Usia Dini (5-7
Dini Universal th)

41
DISTRIBUSI PIRING KU DAN MEDIA PENYULUHAN
PER POSYANDU DAN KASUS UNTUK MENDUKUNG PMT PENANGGULANGAN STUNTING

• 1 Posyandu 1 Piring dan Media Promosi Kesehatan, tambah


Sejumlah Kasus dikurangi 1

42
DISTRIBUSI PIRING KU DAN MEDIA PENYULUHAN
PER POSYANDU DAN KASUS UNTUK MENDUKUNG PMT PENANGGULANGAN STUNTING

• 1 Posyandu 1 Piring dan Media Promosi Kesehatan, tambah


Sejumlah Kasus dikurangi 1

43
PEMBAGIAN PIRINGKU UNTUK PENANGGULANGAN STUNTING DAN GIZI BURUK
UPTD PUSKESMAS KADIPATEN KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2019

Jumlah Jumlah Kasus Kekurangan untuk Jumlah Piring


No Nama Desa Piring Per Posyandu Tanda Tangan
Posyandu Stunting Stunting Diterima

Kadipaten 1
1 12 5 12 2 14

Liangjulang 2
2 13 9 13 1 14

Karangsambung 3
3 6 3 6 1 7

Heuleut 4
4 7 4 7 0 7

Pagandon 5
5 4 1 4 0 4

Cipaku 6
6 4 2 4 0 4

Babakananyar 7
7 2 0 2 0 2

Jumlah 48 24 48 4 52

44
Terimakasih
45
Kasus Stunting Desa Kadipaten

Status Tanggal Lahir


Jenis UMUR( Nama Orang Tanggal
No Nama Anak Ekono (YYYYY/MMM/ BB TB Alamat RT RW
Kelamin bln ) Tua Pengukuran
mi DD)

1 Fachri 1 4 7 2015 1 35 Nandar tuti 11 90 Jabar/Kdp 4 2 7 8 2018


2 Dzulfida Fitri 1 27 1 2016 1 17 Faiz Ela 11 83 Jatim/ Kdp 5 3 8 8 2018
3 Luki arlen 1 1 11 2015 1 33 Romi ziah 10.3 86 Jatim /Kdp 6 3 8 8 2018
4 Refani 1 25 1 2017 1 19 Ali Yeni 7.5 73 Anjun / Kdp 2 11 23 8 2018
5 Syami.R 1 4 7 2017 1 13 Yeye Ai 10 71 Jatim Kdp 7 3 8 8 2018

46
Kasus Stunting Desa Liangjulang

Status Tanggal Lahir


Jenis UMUR( Nama Orang Tanggal
No Nama Anak Ekono (YYYYY/MMM/ BB TB Alamat RT RW
Kelamin bln ) Tua Pengukuran
mi DD)

1 Frizki 1 24 4 2016 1 28 Yadi Yeni 10.1 83 Jamiasih/ Ljulang 2 2 13 8 2018


2 Sinta 1 1 8 2016 2 24 Yaya Entin 9.6 82 Omas /Ljulang 6 8 16 8 2018
3 Keisha Nur 1 28 6 2015 2 38 Arif Ineu 9.3 87 D.Huma/ Ljulang 1 12 20 8 2018
4 Fikri 2 29 10 2014 1 50 Didi Nena 11 90 L.sari.Ljulang 5 13 19 8 2018
5 M.Samsul 2 6 10 2015 1 38 Yudin Lina 12 89 Blok/Desa Liangjulang2 1 13 8 2018
6 Alfan 2 22 3 2017 1 17 Rudini Susi 9.5 75 P.barat.Ljulang 6 10 22 8 2018
7 Khanza 2 12 1 2014 1 55 Andi Iis 14 95 P.barat.Ljulang 1 10 22 8 2018
8 kanza 1 5 5 2016 2 27 Asep Ida 10 50 Kamun/ Ljulang 1 3 14 8 2018
9 Ridho 2 1 6 2015 1 38 Sandi Resti 12 89 Boce /Ljulang 3 6 15 8 2018

47
Kasus Stunting Desa Karangsambung

Status Tanggal Lahir


Jenis UMUR( Nama Orang Tanggal
No Nama Anak Ekono (YYYYY/MMM/ BB TB Alamat RT RW
Kelamin bln ) Tua Pengukuran
mi DD)

1 Mahesa 1 11 12 2017 1 8 Oci Dewi 8.3 65 HM1/Karsam 3 5 6 8 2018


2 Padlan 1 14 4 2015 1 40 Asep Ida 11.5 90 HM 1/Karsam 1 5 6 8 2018
3 Putri N 1 30 11 2013 2 59 Budi Rika 13 98 HM.2/Karsam 7 8 2018

48
Kasus Stunting Desa Heuleut

Status Tanggal Lahir


Jenis UMUR( Nama Orang Tanggal
No Nama Anak Ekono (YYYYY/MMM/ BB TB Alamat RT RW
Kelamin bln ) Tua Pengukuran
mi DD)

1 Atar 2 19 10 2017 1 8 Pepen Nur 8.8 67 Melati.P/Hlt 2 4 16 8 2018


2 M.Fatan 2 1 7 2014 1 47 HermanSapitri 13 93 Assakinah/Hlt 3 5 7 8 2018
3 Putri ainun 2 17 2 2014 2 54 Uta Ai 12 93 Alhidayah/Hlt 2 6 21 8 2018
4 Rasya 2 11 6 2015 2 38 Didin Sekar 12 89 Merpati/Hlt 2 1 13 8 2018

49
Kasus Stunting Desa Pagandon

Status Tanggal Lahir


Jenis UMUR( Nama Orang Tanggal
No Nama Anak Ekono (YYYYY/MMM/ BB TB Alamat RT RW
Kelamin bln ) Tua Pengukuran
mi DD)

1 Humaira 2 15 9 2017 2 11 Arif.D Novi 7.5 65 Cempaka 2/Pgn 2 4 9 8 2018

50
Kasus Stunting DesaCipaku

Status Tanggal Lahir


Jenis UMUR( Nama Orang Tanggal
No Nama Anak Ekono (YYYYY/MMM/ BB TB Alamat RT RW
Kelamin bln ) Tua Pengukuran
mi DD)

1 Jihad 1 23 2 2015 2 42 Tardi Novi 11 88 Beringin.2/Cpk 4 4 1 8 2018


2 Lintang 2 1 6 2015 1 38 Udus Yulianti 12.7 90 Beringin.4 /Cpk 11 8 2018

51
Status Gizi Menurut Baku WHO
Z-Score Kategori

≥-2,0 SD Normal
Tabel 2.1 Status Gizi dengan Indikator TB/U Menurut Baku WHO
< -2,0 SD Pendek/stunted

Z-Score Kategori

>2,0 SD Status gizi lebih

Tabel 2.2 Status Gizi dengan Indikator BB/U Menurut Baku WHO -2,0SD s/d +2,0SD Status gizi baik

< -2,0 SD Status gizi kurang

< -3,0 SD Status gizi buruk

Z-Score Kategori

>2,0 SD Gemuk

Tabel 2.2 Status Gizi dengan Indikator BB/TB Menurut Baku WHO -2,0 SD s/d +2,0 SD Normal

<-2,0 SD Kurus / wasted

<-3,0SD Sangat kurus


52
Status Gizi Menurut IndikatorTB/U

53
Status Gizi Menurut IndikatorTB/U

54
Status Gizi Menurut Indikator BB/U

55
Status Gizi Menurut Indikator BB/TB

56

Anda mungkin juga menyukai